Happy reading
Pagi harinya, Alea sudah bangun karena tangisan dari baby Galaksi yang ternyata pokoknya sudah penuh. Ia yang sudah belajar menggantikan popok dari Davin itu dengan perlahan mulai mengganti popok baby Galaksi.
Cup cup cup
"Anak ganteng gak boleh nangis, nanti digigit nyamuk loh," ucap Alea seraya memberikan bedak ke area sensitif bayi.
Bayi mungil itu hanya menggeliat, entah karena hangat atau nyaman dengan Alea yang menggantikan popoknya.
"Baby, mungkin hari ini adalah hari terakhir kita bisa seperti ini. Kakak harus menyerahkan kamu ke kantor polisi karena dengan ini kamu bisa bertemu lagi dengan kedua orang tua kamu," ucap Alea seraya memasang popok Galaksi.
"Dah selesai, kakak bikinin susu dulu ya sayang. Kamu jangan kemana mana," ujar Alea pada Galaksi.
Yah walau Alea tahu jika bayi sekecil Galaksi belum bisa berjalan ataupun merangkak sendiri. Tapi tak ada salahnya ia bicara seperti itu kan?
Alea keluar dari kamar menuju dapur untuk membuatkan susu untuk sang baby. Ia melihat Davin masih terlelap di sofa ruang tamu miliknya.
Jam juga masih menujukkan pukul setengah 6 pagi, tapi ia sekalian membangunkan Davin untuk mandi.
"Kak bangun, udah pagi waktunya mandi," ucap Alea membangunkan Davin dengan menggoyangkan tangan laki laki itu.
Tanpa disuruh dua kali, Davin langsung mengerijabkan matanya dan menatap Alea yang sedang membangunkannya.
"Kenapa sih? Masih pagi juga," ujar Davin dengan suara ketusnya. Hal ini sudah biasa ia lakukan jika tidurnya terganggu. Walaupun dengan kedua orang tuanya, Davin akan melontarkan kata kata yang bernada ketus.
"Emang kakak gak mau sekolah?" tanya Alea berjalan menuju dapur yang jaraknya tak jauh dari ruang dimana Davin tidur.
Davin yang mendengar itu hanya mengangguk, tapi kemudian ia juga ingat jika hari ini adalah hari dimana mereka harus menyerahkan bayi Galaksi ke kantor polisi.
"Bukannya hari ini harus ke kantor polisi?" tanya Davin yang sudah sepenuhnya bangun.
"Aku sendiri gak apa apa kak. Kakak sekolah aja," jawab Alea menuangkan susu formula itu di botol yang kemarin ia beli.
"Biar aku antar kamu ke kantor polisi," ujar Davin yang tak ingin di tolak.
"Emang badan kakak udah gak sakit, aku gak mau badan kakak tambah sakit gara gara semalam," ujar Alea dengan perhatian. Davin yang baru pertama kali mendapatkan perlakuan seperti ini dari wanita lain selain mendiang Mamanya itu sedikit tersentuh.
"Aku sudah sembuh."
"Ya sudah kalau begitu."
Alea mengaduk susu yang ada di botol itu dengan pelan agar susu itu tercampur dengan rata.
Tok! Tok! Tok!
Keduanya saling pandang saat mendengar suara ketukan pintu. Siapa pagi-pagi bertamu kost Alea.
"Ada tamu tuh, biar aku yang memberikan susu ini untuk Galaksi," ucap Davin mengambil botol susu yang ada di tangan Alea.
"Ya sudah, kakak ke kamar aja. Biar Alea yang buka pintu siapa tahu penting," ujar Alea yang dianggukkan oleh Davin.
Davin berjalan menuju kamar sedangkan Alea berjalan menuju pintu utama kostnya.
Ceklek
Alea melihat ada sekitar 5 orang di depan pintu kostnya, satu yang dikenal Alea adalah ibu pemilik kost. Siapa mereka? Apa mereka ingin meminta sumbangan kepada rakyat baru disini.
"Maaf bapak bapak siapa ya?" tanya Alea pada mereka. Ia bingung karena tak tahu siapa bapak bapak ini.
"Maaf mbak, saya ketua RT di sini. Saya mendapat laporan jika mbak membawa laki-laki ke dalam kost. Apakah itu suami Mbak?" tanya seorang bapak memakai kopiah yang mengaku dirinya ketua RT.
"Mana mungkin mbak ini sudah nikah, paling mereka mau berbuat yang ndak bener di kost ini," ujar laki laki yang diperkirakan berusia 25 tahun itu.
"Iya pak RT. Saya juga tidak mau kost saya di gunakan sebagai tempat zina," ucap Bu Kost memandang Alea.
Padahal banyak yang bilang kost ini adalah kost bebas siapa saja boleh memasukkan teman atau pacar ke dalam kost. Tapi sepertinya Alea lupa untuk melapor pada Ibu Kost atau penjaga kos-kosan itu.
Dan juga rata rata yang ngekos di sana adalah wanita yang sudah bersuami dan juga wanita yang sudah memiliki anak.
"Maaf Bu, saya memang membawa laki laki ke kost saya. Tapi kami gak ngapa ngapain kok. Dia teman sekolah saya, tadi malam dia ingin menyewa kamar kos yang ada di sebelah kosan saya tapi lampu di depan rumah Ibu sudah mati. Alea pikir Ibu sudah tidur, jadi Alea memutuskan untuk ajak teman Alea ke kost."
"Halah mana ada penjahat ngaku. Banyak kok wanita muda yang mau aja jadi kayak kamu. Masukin laki laki sembarangan ke kostan, bahkan ada yang sampai hamil," ujar laki laki lainnya.
"Sudah sudah semua. Jangan menyudutkan mbak Alea dulu. Kita dengarkan lagi penjelasannya," ujar Pak RT pada mereka.
Oekk oeekk
Belum sempat lagi menjawab, mereka semua mendengar suara tangisan bayi dan juga mereka melihat sosok laki-laki yang sedang menggendong bayi tersebut.
"Al, Galaksi nangis. Aku gak bisa diemin," ujar Davin yang tak menyadari jika kedatangannya akan menjadi bumerang bagi mereka berdua.
"Nah ini nih, pake segala udah punya anak lagi. Pasti ini anak kalian kan?" tanya bapak bapak yang ada di belakang pak RT.
"Katanya kamu masih sekolah, belum nikah. Kok udah punya anak??" tanya Bu Kost kaget.
"Alea memang belum menikah, Bu. Ini bayi kemarin malam Alea temui di dalam gubuk. Alea kasihan jadi Alea bawa ke kost. Rencananya hari ini Alea sama Kak Davin mau anterin baby Galaksi ke kantor polisi."
"Kalian mau buang anak kalian ke kantor polisi biar ada yang ambil gitu. Kalian sungguh orang tua yang kejam," ujar Bapak bapak yang sudah cukup berumur itu pada mereka.
"Apa jangan jangan kalian ini pasangan yang lagi kumpul kebo ya? Hingga kalian punya bayi itu?" tanya salah satu dari mereka.
"Enggak pak, Bu. Kami bukan pasangan."
"Halah, daripada kalian lebih jauh berbuat zina sampai punya anak lagi mendung kalian menikah. Ayo pak RT nikahkan saja pasangan ini daripada kampung kita ini kena soalnya," hasut ibu ibu yang baru saja datang.
Suara riuh dari luar membuat penghuni kost yang berada di sekitar mereka keluar dari rumah dan melihat apa yang sedang terjadi.
Davin yang sibuk menenangkan galaksi itu mulai paham apa yang sedang terjadi di depan. Iya tak tega mendengar galaksi yang terus menangis seperti ini.
"Al, kamu bawa Galaksi dulu biar aku yang mengatasi ini semua di sini."
Kalian yang mendengarkan ucapan Davin mengganggu kemudian mengambil galaksi yang menangis di gendongan Davin.
Ini tinggallah Davin dan para warga di depan kost Alea.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Sophia Aya
banyak typo nya thor
2023-10-26
0
Sani Srimulyani
nah kan nah kan beneran di grebek....
2023-10-14
2
Opa Sujimim
gpplah digrebek trus dinikahin ,nti jugakan sama sama bucin🤭
2023-03-25
0