ep 1

"Siapa nama lu?" tanya Nikita dengan tersenyum kepada Reyhan yang sedang gugup.

"Kenalin, nama gue Dewa, dia namanya Reyhan, salam kenal yah." ucap Dewa sambil menjabat tangan Nikita untuk berkenalan.

"Oh Iyah salam kenal juga yah." kata Nikita dengan tersenyum manis kepada dewa.

"Astaga, senyumnya manis banget," kata Dewa dari batinnya dan tersenyum kegirangan.

"Woi! Bengong aja Lo! Fokus dong fokus!!" ucap Reyhan dengan menggoyangkan tubuh Dewa yang daritadi Diam memaku.

"Ah lu Reyhan, ngagetin gue aja deh!" Ucap dewa dengan nada kesal kepada Reyhan.

"Baiklah, mari kita lanjutkan pemilihan ketua kelas terlebih dahulu." ucap pak Gavyn yang mulai mengambil spidol dan juga menulis di papan tulis untuk pemilihan ketua kelas dan organisasi lainnya yang ada di dalam kelas.

Sementara itu, semua sudah memilih siapa yang menjadi ketua kelas dan siapa yang menjadi wakil, serta orang orang yang termasuk di dalam organisasi kelas, semua sudah terpilih, sementara itu pada jam istirahat, tepatnya pukul 09:00, Reyhan sudah berada di kantin bersama teman teman yang lainnya, semua murid sedang membicarakan kedatangan Nikita ke sekolah, kantin pada saat itu penuh dengan ocehan para murid yang membicarakan tentang Nikita, tetapi Reyhan dan yang lainnya juga tidak mau ketinggalan berita yang sedang viral di sekolah pada saat itu, dia pun mulai membicarakan tentang Nikita.

"Eh guys, gue bingung dah, kok bisa bisanya dia masuk kesini sih?" tanya Willy dengan melirik ke arah mereka semua.

Willy, Willy adalah seorang anak SMA biasa, dan Willy juga termasuk sahabat Reyhan sejak awal kelas 10, willy memiliki kemampuan bertarung yang cukup bagus, dan dia juga seorang hacker yang masih noob atau pun belum terlalu professional, tetapi dia masih terus mempelajari tentang dunia hacking, dia juga seluruh aktif di dunia online, seperti sosial media, game, dan lainnya.

"Hmm, gue juga gatau nih, kira kira dia kesini mau ngapain?" tanya Roy dengan kebingungan kepada mereka semua, dan melirik Galang yang sedang makan nasi goreng.

ya, Roy adalah sahabat Reyhan sejak awal kelas 10, dan dia adalah hal terpenting bagi sekolah karena ayah Roy yang membantu mendanai sekolah, Roy termasuk sahabat Reyhan yang paling kaya raya diantara semuanya, walau dia kaya raya, Roy tidak seperti orang kaya pada umumnya, dia ini orangnya baik, dan juga berwibawa terhadap siapa saja.

"Eh Galang, lu diem diem aja dah, kenapa Lo? Mules? Haha!" gurau Verrel sambil menepuk pundak Galang,karena daritadi Galang hanya diam saja.

Verrel adalah seorang anak SMA biasa sama seperti Willy, dia juga sahabat Reyhan sejak akhir SMP, dia tidak memiliki kemampuan apa apa, tetapi dia sangat suka bertarung dan tidak pernah kenal yang namanya takut,karena baginya ketakutan adalah hal yang kecil, dan ketakutan yang dia paling takuti terbesar adalah kehilangan orang tua dan tidak bahagia.

"Yaelah, gue kan lagi makan nasi goreng, masa iya makan sambil ngomong? Kan gaenak." ucap Galang dengan mengeluh dan terus melanjutkan makanannya.

"Eh, tukang stalker, lu tau gak kenapa dia sekolah disini?" tanya Reyhan dengan menepuk pundak Galang dan sangat penasaran.

"Sabar Napa, nanti juga gue cari tau kok, tenang aja." ucap Galang dengan berkedip kepada mereka semua.

Lalu ada Nikita yang lewat persis di hadapan mereka, Nikita membawa teman temannya yang berjumlah 5 orang dan ditambah dia menjadi 6 orang, semua mata di kantin tertuju padanya, karena parasnya yang cantik, Nikita serta teman temannya duduk di kursi yang masih kosong, Reyhan terus memperhatikan Nikita dengan seksama, dan tiba tiba saja Reyhan terkejut karena ada dewa yang mengagetkan Reyhan.

"Woi! Jangan bengong!!" teriak Dewa persis di telinga Reyhan, dan Reyhan pun kaget.

"Gila Lo! Sakit telinga gue!!" ucap Reyhan dengan nada kesal kepada Dewa dan menjitak kepalanya dengan sangat keras.

"Lu liatin dia Mulu dah, lu suka sama Nikita?" tanya Willy dengan melirik ke arah Nikita dan melihat ke arah Reyhan.

"emang Nikita itu siapa? Kenapa pada bilang selebgram dah? Gue ga kenal seriusan nih," tanya Reyhan dengan kebingungan kepada mereka, karena dia tidak tahu siapa sebenernya Nikita.

"Gini nih yang kudet dan gapernah liat liat di sosmed," kesal Willy kepada Reyhan yang tidak tahu apa apa tentang Nikita.

"Nikita itu selebgram Reyhan, masa lu nggak tau sih?" tanya Roy dengan kebingungan kepada Reyhan.

"Hadeh nih anak, kan tadi gue udah jelaskan pas sebelum masuk ke kelas," ucap Galang dengan menghela nafas panjang, dan menjitak kepala Reyhan.

"Eh, ngomong ngomong dia masuk di kelas mana sih? Kok di kelas sebelas IPA dua nggak ada yah?" tanya verrel dengan penuh penasaran kepada mereka semuanya.

"Dia ada di kelas gue, kelas sebelas IPA satu, mantap gak tuh! hahaha" ucap Dewa dengan meledek mereka semua.

"Ah, enak banget sih Lu, bisa pdkt nih kayaknya, haha," ledek Roy kepada Reyhan dan juga dewa.

"Yaelah, gini amat yah ada selebgram masuk sekolah aja hebohnya minta ampun, padahal dia juga kan manusia biasa kayak kita." ucap Reyhan dengan melihat ke arah mereka semua.

"Yaelah, itu kan selebgram, masa lu ga mau foto sama dia sih?" tanya verrel kepada Reyhan yang sedang memakan mie goreng.

"Haha, untungnya foto sama dia apa? Emang dikasih uang? Hahaha!" ucap Reyhan dengan sedikit terkekeh mendengar kata-kata dari verrel.

Sementara itu dengan Nikita, mereka sedang makan sambil berbincang bincang, dan mulai berbincang tentang sesuatu yang menurut mereka seru.

"Eh, Nikita lu kok pindah kesini sih? Kenapa pindah sekolah?" tanya Angel dengan banyak pertanyaan yang membuat Nikita menjadi menutup telinganya.

"Aduh, lu nanya satu satu dong jangan rombongan gitu." ucap Nikita dengan menutup telinganya karena pusing dengan pertanyaan angel.

"Yaudah, jawab ajah kali!" Tegas Angel agar Nikita menjawab pertanyaannya.

"Ngomong ngomong, lu masuk ke kelas mana? Di IPS satu kok ga ada sih?" tanya Aulia yang kembali menanyakan pertanyaan kepada Nikita.

"Astaga!!! Nanya Mulu lu pada, udah kayak wartawan infotainment ajah deh," ucap Nikita dengan kesal kepada mereka semua.

"Haha, tenang aja Nikita, lu bisa jawab satu satu deh," ucap Jessica dengan menenangkan Nikita agar tenang dan tidak emosi.

"Hmm, Iyah Iyah, jadi gini alasan gue pindah kesini karena papa gue ada dinas disini selama 3 tahun, intinya gitu deh," ucap Nikita dengan menjelaskan kepada mereka semua.

"Oh gitu yah, terus pertanyaan dia belom di jawab?" tanya Zoey dengan menunjuk ke arah aulia.

"Hmm, gue di kelas sebelas IPA satu karena gue suka IPA," ucap Nikita dengan tersenyum kepada mereka semua.

"Hmm, lu disini ga ada alasan lain kan? Lu ga inget apa?" tanya Aulia dengan banyak pertanyaan kepada Nikita.

"Hah? Emang ada apaan sih? Kok gue jadi kepo yah?" tanya Nikita dengan penasaran kepada mereka semua.

"Yah, pura pura lupa apa pura-pura bego? Hahaha!" tanya Shannia kepada Nikita dengan tertawa dan semua pun langsung ikut tertawa karena sesuatu hal yang Nikita tidak sadari.

"Gini deh, biar gue kasih tau, si Rizky sekolah disini loh," bisik zoey dengan memberi tahu bahwa Rizky mantan Nikita bersekolah disini.

"Yeh, Rizky yang mana nih? Yang tinggi? Jelek? Apa pendek?" tanya Nikita dengan sedikit tertawa kecil.

"Nih yang ini, inget kagak lu?" tanya Aulia dengan menunjukkan foto Rizky yang dimaksud.

"Astaga!! Kok bisa!? Kenapa dia ada disini?!! Ah gua males ketemu dia!!" kesal Nikita dengan sedikit kaget, karena tahu bahwa mantannya sekolah disini.

"Udah lama nih ga ketemu? Ya kan? Hahaha." ledek Aulia dengan mencolek pipi Nikita, dan tertawa terbahak-bahak, semua pun ikut tertawa.

"Oh ya, ada yang mau nemenin gue beli buku gak?" tanya Zoey kepada mereka semua dan berusaha agar ditemani oleh salah satu dari mereka.

"Tuh, sama dia ajah tuh," ucap Aulia dengan melirik ke arah verrel yang sedang makan bakso.

"Nah, bener juga tuh, verrel! Sini deh!" kata Angel dengan memanggil Verrel agar menghampiri mereka semua, lalu verrel menghampiri mereka.

"Ada apa nih? Mau bayar hutang 2 bulan yang lalu?" tanya Verrel dengan membuka tangannya ke arah angel agar dia membayar hutangnya.

"Dih, apaan sih? Nih si zoey minta temenin beli buku tuh." ucap Shannia kepada Verrel agar menemani Zoey ke toko buku.

"Oh yaudah deh, nanti gue temenin pas pulang sekolah, tunggu ajah di depan gerbang yah," ucap Verrel dengan tersenyum manis kepada zoey yang sedang gugup dan salah tingkah.

Lalu bel masuk pun sudah berbunyi, semua murid langsung menuju ke kelasnya masing masing, setelah pemilihan organisasi yang ada di dalam kelas, sekarang sudah jam 12 siang, bel pulang sudah berbunyi dan semua pun langsung keluar kelas lalu ke parkiran untuk mengambil motornya masing masing, dan pulang ke rumahnya masing masing, sementara itu dengan Reyhan dia sudah bersiap untuk berangkat ke rumahnya, dan mulai menyalakan kunci motornya, tetapi tiba tiba saja kunci motor Reyhan diambil oleh seseorang, dan seseorang itu adalah Nikita.

Eits, lu ga bisa pulang gitu ajah, haha," ucap Nikita dengan jahilnya mengambil kunci motor Reyhan dan tersenyum kegirangan kepada Reyhan.

"Eh, lu, balikin sini ah, gue mau pulang," kata Reyhan dengan kesal sambil berusaha mengambil kunci motornya di tangan Nikita.

"Gue pulang bareng yah sama lu, boleh gak?" ucap Nikita dengan tersenyum manja kepada Reyhan.

"Widih, asik dah Reyhan, lanjutkan aja deh, haha," gurau Galang yang tiba tiba muncul di belakang Reyhan dan membuat mereka berdua pun kaget.

"Ah, kebiasaan Lo, suka Dateng tiba-tiba! Dasar setan!!" ucap Reyhan dengan kesal kepada Galang, dan menjitak kepala Galang.

"Sorry yah, udah ngagetin lu berdua, tapi gue bukan setan, gue ini titisan ninja, hahaha!" kata Galang dengan tertawa kepada mereka berdua.

"Aduh, huftt, sumpah gua kaget banget! Gue kira penunggu di sekolah ini!" kata Nikita dengan mengusap usap dadanya dan menghela nafas.

"Oh ya Reyhan, gue duluan yah," kata Galang dengan berkedip kepada Reyhan dan hilang secara tiba tiba.

"Aduh, gua jadi takut nih, Reyhan, pulang yuk anterin gua! Cepetan!" jelas Nikita dengan panik, dan memberikan kunci motornya Reyhan, lalu naik ke motornya Reyhan.

"Iyah elah sabar Napa!" ucap Reyhan dengan kesal, lalu mulai menyalakan motornya, dan pergi mengantarkan Nikita pulang.

Sementara itu di belakang Reyhan sedari tadi ada yang memperhatikan mereka berdua, dan itu adalah Mauren yang kesal terhadap Nikita, karena bisa pulang bareng Reyhan.

"Arggh! Kenapa bisa! Padahal gue gapernah di anterin pulang sejak pacaran sama dia!" ucap Mauren dengan kesal sambil terus melihat mereka berdua dari kejauhan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!