Weslay pun memandang tangga besi itu, lalu beralih ke Chalondra. Weslay segera menggelengkan kepala. "Saya tidak pernah melihat nya." balas nya
"Sejak kapan tangga itu ada di sana?" gumam Chalondra
"Iya, saya juga tidak pernah tau." sahut Weslay.
Hhh... Chalondra mende**h jengah, "percuma juga menanyakan pada tuan. Tuan tidak pernah peduli dengan sekeliling tuan." cebik Chalondra.
"Saya memang tidak tau Londra." eyelnya
"Iya, iya.. Ya sudah buruan tidur, saya akan menunggu sampai tuan tertidur." ujar Chalondra
...••••...
"Apa Weslay sudah tidur bik?" tanya Seorang wanita dari balik layar benda pipih.
"Sepertinya belum Nya, soalnya lampu kamar masih menyala." jawab bik Sam
"Ini sudah jam berapa bik, pasti Weslay sudah sangat ngantuk dan lelah." omel sang Nyonya
"Itu tadi. ada kejadian buruk Nya." balas bik Sam
"kejadian buruk apa?" sembur nya karena sangking terkejutnya.
"Tadi tuan sempet terpeleset di kamar mandi, sepertinya ada yang sengaja mencelakai nya, Nyonya." kata bik Sam
"Apa maksudmu bik, gimana sih pengasuh itu, teledor banget." gerutu Irena yang terdengar sangat kecewa.
Bik Sam terdiam seraya mendengar omelan sang Nyonya. " Tapi sepertinya, Chalondra tidak tau soal itu Nya, karena sesore tadi, Chalondra bersama saya." jelas bik Sam.
"Sudah deh bik, nggak usah membelanya." tegur Irena.
"Suruh Weslay cepat tidur bik." geramnya. "Itu pasti karena kelelahan sehari cari kegiatan tambahan, sudah tau anaknya berkebutuhan khusus, masih saja belum terima." cerocosnya dari balik layar benda pipih
"Iya nyonya." jawabnya. bik Sam segera menutup ponselnya, setelah sang nyonya lebih dulu memutus. Bik Sam pun segera berjalan ke lantai atas tempat tuan mudanya berada.
"Bik," seru seorang pria yang baru saja masuk.
"Den Nathan." ucap bik Sam. Karena tidak menyangka saja tuan muda pertamanya juga sudah berada di rumah.
"Iya, saya baru saja sampai bik." balasnya. Lalu segera berjalan kearah kamar nya.
Nathan memandang kamar adik tirinya yang masih menyala lampu kamarnya.
"Bik, " panggilnya agak lirih, seraya menunjuk kamar Weslay dengan dagunya.
"Itu tadi, ada kecelakaan menimpa tuan muda den, tapi tidak ada yang serius." jawabnya seraya menjelaskan
"kecelakaan? Apa maksud bibik?" tanya nya
"Terpeleset den." jawabnya. Bik Sam pun mulai menceritakan kejadian yang di alami oleh tuan muda Weslay.
"kok bisa sih bik, memangnya tidak bersihkan apa kamar mandi nya, Ley?" tanyanya seperti menuduh
"bukan karena itu tuan, tapi karena ada sampo yang tercecer di lantainya." balas bik Sam
Nathan pun segera melanjutkan kembali langkahnya, lalu membuka pintu kamar adiknya dengan sangat pelan. Nathan melihat Weslay sudah terlelap, dan di atas sofa Nathan melihat Chalondra ternyata juga sudah tertidur. Nathan melangkah menuju arah Chalondra. Namun sebelum benar benar dekat, ponselnya bergetar.
Nathan pun segera keluar dan segera masuk ke kamarnya.
"Ada apa Em?" tanya Nathan.
"Kau sudah sampai?" tanya seorang wanita yang di sebut Em
"Hmm.." balasnya seraya melepas celana jeans panjang nya
"Kau harus pikirkan saran ku, jika tidak ingin hidup susah," ucap Wanita yang bernama Em.
"Iya Emili, aku sudah berusaha menjalankan sesuai yang kau usulkan." jawabnya
"Terus, bagaimana hasilnya?" tanya nya lagi.
"Belum ada hasilnya, baru juga mulai." sungutnya
"Hehehe iya, makasih ya beib udah mau dengerin aku." ucap Emili lagi. Nathan segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. seharian ini dirinya keliling kota, bersama Emili. mengobati rasa rindu pada sang kekasih hati.
Sebenarnya sudah lama Nathan menjalin hubungan ini bersama Emili. namun itu masih menja di rahasia dirinya, karena Nathan yakin sang mama tidak akan setuju. mengingat, Emili dari keluarga yang sederhana.
...•••••••••...
"Pi, mami rasa Chalondra itu tidak ada pengalaman sama sekali untuk menjaga Ley." ucap Irena seraya memijat punggung sang suami yang masih berkutat di ruang kerjanya
"Maksud mami apa?" tanyanya
"Tadi yaa. mami telpon bibik. katanya Ley hampir celaka di kamar mandinya sendiri." ujar Irena.
"Apa..! Ley terpeleset, terus keadaanya sekarang gi mana mi?" tanya Landolfo yang terlihat begitu hawatir.
"Bibik bilang sih, Ley baik baik saja. Tapi kalau Chalondra tidak bisa menjaga Ley, bisa bisa pewaris papi....." ucap Irena yang sengaja di gantung.
"Tidak akan terjadi sesuatu pada Ley, mi. Papi yakin Chalondra bisa di andalkan. Mungkin saja Ley memang kelelahan." sahut Landolfo.
"Naahh itu, Chalondra jangan memaksa Ley untuk mengikuti segala les private private segala pi, itu kalau menurut ma....." usul Irena tak di lanjutkan. ketika sang suami membuka suaranya.
"Papi mau telpon Chalondra dulu mi." potong Landolfo.
"besok saja pi, sekarang di sana sudah malam, kita harus." cegahnya
Namun Landolfo tidak bisa di cegah, sekali memilki keputusan. Maka Landolfo akan bersikukuh mempertahankan. Tidak mudah di rayu.
"Mami tinggalkan dulu saja, papi akan menanyakan langsung pada Londra " tolaknya.
"Yah sudah, kalau begitu jangan lama lama telponnya." sungut Irena
"Oohh ya mi, Nathan gi mana, sudah sampai mana bisnis yang sedang di kelola." tanya Landolfo. Ya beberapa minggu yang lalu Nathan minta modal untuk bisnis baru yang akan di kelola. Sebenarnya Landolfo tidak keberatan, namun Landolfo ingin Nathan fokus dulu pada bisnis yang di kelola oleh Landolfo, agar bertambah ilmu dan punya kompetensi untuk menjalani bisnis sendiri.
Namun Landolfo tidak punya wewenang untuk mendesak pada bisnis Landolfo. Landolfo hawatir dirinya akan di anggap ayah yang mengeksploitasi anaknya. Landolfo pun memberikan modal itu sebagai bentuk dukungan pada anaknya. Dan itu juga karena Nathan sudah mengabdi padanya cukup lama, 3 tahun adalah waktu yang sudah cukup ilmu sebenarnya, jika di pelajari dengan serius. Namun saat di bawah pengawasan nya, Nathan tidak b3gitu serius.
"Dia tadi sudah memberi kabar pi, jika dia sedang berusaha memakai uang yang papi berikan. Tenang saja, Nathan pasti bisa kok menjalankan bisnisnya sendiri." sahut Irena. Landolfo hanya mengangguk " Syukurlah, kalau Nathan serius itu. Karena papi hawatir, Nathan tidak bisa mengelola." ucap Landolfo
"Papi percaya deh sama Nathan, Nathan kan sudah ikut papi selama itu. Masak nggak bisa." sahutnya.
Landolfo segera mengangguk, lalu segera menekan kontak Chalondra, Deringan pertama hingga ketiga tidak ada sahutan. "Mungkinkah sudah tidur?" batinnya
Karena tidak ingin mengganggu istirahat Chalondra, Landolfo memutuskan untuk menanyakan besok.
Landolfo segera menekan kontak seseorang, Landolfo harus tau kabar terbaru putra kandungnya
"Pii, ayolah mami sudah cantik ini." rajuk Irena
"Sebentar Mam," jawabnya
"Papi telpon siapa sihh?" tanya Irena
"Chalondra, namun sepertinya Chalondra sudah tidur." ucapnya
Landolfo pun segera menyudahi pekerjaannya. karena sore ini ada undangan pesta rekan bisnis.
...••••••...
Seorang pria mengerjap ngerjapkan matanya, ketika mendengar dengkuran lain di ruangan kamarnya.
Weslay segera berbalik mencari sumber suara itu. " Londra."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Pipin Wahyuni
macamnya Nathan nihhh yg menjadi udang dibalik batu
2023-05-11
0
Defi
Weslay lihat tadi di restoran betul Nathan, atau2 jangan Nathan yg mencelakai Lay
2023-04-01
3