eposode 5. Bermain Busa

"Sudah Tuan, jangan di ladenin. Biarkan saja dia mau bicara sesuka hati dia." ucap Chalondra dengan mengelus punggung Ley. Ley pun segera duduk seraya menarik lengan Chalondra. Agar tidak jauh jauh darinya.

Entah apa yang ada dalam pikiran Ley, kenapa dirinya yang harus menjaga Chalondra dari wanita itu. Padahal yang seharusnya di jaga adalah Ley.

"Wasley, kau duduk tenang ya sayang. Pengasuhmu tidak akan pergi jauh darimu." tegur guru therapy Ley. Baru ini Ley mau melepas lengan Chalondra.

"kamu jangan pergi dari sini. saya tidak mau melihat kamu di sakiti lagi oleh wanita itu." ucapnya dengan suara lemah.

"Iya tuan," jawabnya

...●...

Sedangkan di rumah,

Irena memasuki kamar Ley, kamar yang dulu selalu berantakan karena kekacauan yang Ley lakukan. tapi sekarang jauh lebih rapi. duduk sebentar di ranjang milik Ley. lalu melihat benda pipih hadiah ulang tahun dari papinya.

Irena mengambil benda pipih itu. dan mulai ngecek ponsel milik Ley. "Tidak ada obrolan dengan siapapun, memangnya anak cacat itu punya teman? bahkan teman teman mereka semua juga pasti cacat seperti Ley." gumamnya. Irena kembali meletakkan ponselnya pada tempat semula.

"Aneh, kenapa sekarang Ley jauh lebih tenang. apa Arnetta tidak memberikan obat itu?" batinnya. Irena segera bangkit dari duduknya. lalu segera berjalan kekamar belakang. kamar yang dulunya di tempati Arnetta, dan sekarang di tempati oleh Chalondra.

Irena segera masuk dan segera mengecek laci mejanya. Irena berusaha mencari jejak obatnya yang sering di berikan oleh Arnetta setiap bulan.

"Tidak ada, kemana botol botol obat itu? apa sudah di buang?" monolognya. Irena masih fokus mencari jejak obat obatan itu di kamar Arnetta. Kamat Arnetta memang terletak masih dekat dengan ruangan ruangan lain. itu karena atas permintaan Landolfo agar lebih cepat tanggap ketika Ley butuh sesuatu.

"Oohh iya, bukankah aku selalu meminta Arnetta untuk membuang botol itu setiap kali habis.? apa benar obat itu habis karena di berikan pada Ley, atau obat itu hanya di buang sia sia." lagi lagi Irena bermonolog sendiri.

Irena segera menghubungi dokter kepercayaannya. lalu menanyakan perihal dampak obat obatan yang sering ia beli. Karena seharusnya keadaan Ley semakin memburuk, ini.. malah Ley lebih terlihat seperti orang orang waras tanpa terlihat jika Ley seperti anak berkebutuhan khusus.

Sambil melangkah keluar dari kamar Arnetta, Irena semakin mempercepat jalannya, menuju kamar.

Tak begitu lama, Irena segera mengobrol dengan dokter kepercayaan. dan mulai mengungkapkan semua yang ingin ia utarakan.

Setelah obrolan selesei, Irena kembali di rundung rasa curiga, padahal jika obat itu di konsumsi setiap hari, maka keadaan Ley semakin memburuk. tapi ini... ini malah sebaliknya. Irena mencari lagi obat yang kemarin di berikan pada Chalondra.

"Nyonya," panggil Chalondra, yang membuat Irena sangat terkejut.

"Kau membuatku jantungan Londra, apa apaan sihh kau ini?" geram Irena dengan menatap kesal wajah Chalondra.

"Maafkan saya nyonya, saya tidak bermaksud seperti itu." jawabnya.

"Di mana obat yang aku berikan padamu? kau tidak membuangnya kan?" tanya Irena.

"Tidak nyonya, obat itu masih ada di saya. dan ini.. sudah berkurang 6 butir." jawab Chalondra, seraya menunjukkan obat berbotol itu.

"Aku tidak percaya, jika obat itu masih di berikan." Irena membantah pernyataan Chalondra.

"Benar Nyonya, setiap malam saya memberikannya" katanya lagi untuk meyakinkan. Bagaimana Chalondra akan memberikan obat itu, jika bik Arnetta pernah bilang, jangan pernah sekali kali memberikannya. karena jika sampai Tuan mudanya mengkonsumsi obat itu lagi, yang ada Tuan muda mereka akan semakin buruk keadaanya, tuan mudanya akan mengalami halusinasi berkepanjangan..

"Tapi kenapa Ley belum juga membaik. dan masih seperti itu" ucap Irena. "Ya sudah," tambahnya kemudian. lalu segera mengambil kunci mobil. "daripada di rumah hanya menjaga anak cacat itu, lebih baik aku ke kantor papi saja." batinnya.

...●...

1 bulan sudah berlalu.

Kini Ley kembali tinggal bersama Chalondra dan beberapa pelayan di rumah nya. Baru beberapa hari Ley mulai merasakan kehadiran papinya, kini malah harus berpisah lagi karena pekerjaan. bisa di pastikan, jika Ley bisa lebih lama lagi untuk bisa dekat kembali dengan papinya.

Masih terngiang di telinga Ley, ketika sang papi berkata

♤"Boy, jangan hawatir. Papi pasti akan sering berkunjung lagi kesini. Kau jaga rumah baik baik. Papi pasti akan merindukan kamu." ucapnya dengan memberi pelukan perpisahan.

Landolfo sadar, jika dirinya juga harus memikirkan perkembangan Ley, "Papi akan mencari dokter terbaik untukmu, Papi ingin kau kembali seperti dulu lagi. Seperti Weslay kecil papi yang sangat papi banggakan karena kelincahanmu." ucapnya lagi. Sedang kan Ley, Ley hanya bisa diam. Karena tak tau harus menjawab apa.

Semenjak Arnetta tidak memberikan obat pemberian Irena, keadaan Wasley semakin membaik. Ley tidak pernah lagi berhalusinasi di tengah malam.

Dulu setiap Arnetta memberikan obat itu, Ley akan sulit tidur. Dan meracau tidak jelas. Di tambah lagi Ley selalu mengeluhkan sakit kepala.

Arnetta pun berkonsultasi pada dokter anak waktu itu. Dan menceritakan perihal anak asuhnya yang sering mengalami pusing. beruntung Arnetta langsung berkonsultasi dan menghentikan pemberian obat obatan itu. Karena ternyata obat itu obat ilegal yang tidak boleh di konsumsi harian. Karena akan mengakibatkan kemandulan dan impotensi. Dan juga akan merusak syaraf syaraf otam dan yang sangat berfungsi untuk motorik dan pendengaran. ♤

"Apa tuan akan jalan jalan,?" tanya Chalondra tiba tiba.

"Saya tidak mau kemana mana. Saya hanya ingin di rumah saja." jawab nya.

"Kalau begitu... Bagaimana jika kita melakukan sesuatu yang mengasyikkan?" tawar Chalondra seraya mengedip ngedipkan matanya.

Ley yang melihat Chalondra seperti tengah menggodanya pun, mulai berfikir kearah pikiran kotor. Chalondra memang cantik, kulitnya berwarna putih, hidungnya mancung punya bulu mata yang lentik, namun tingginya hanya sedada Ley.

"Tuan... Bagaimana, apa tuan mau?" tanya nya.

Ley segera tersadar dari pikiran kotornya. ehemmm... "Ok, tapi saya tidak mau bermain tanah seperti yang di kerjakan sekolah." ucapnya

"Baiklah, kita akan bermain busa saja." ucapnya. Lalu segera mengambil sesuatu dari dalam kantongan Chalondra.

"Kamu dapat ini dari mana?" tanya Ley penasaran

"Tadi di sekolah, ayok main." ajak Chalondra, seraya menarik pergelangan tangan Ley.

Bersama Ley, Chalondra seperti sedang bermain dengan anak kecil yang selalu merengek meminta sesuatu milik Chalondra. terkadang meminta di temani di kamar untuk bermain mobil mobilan ataupun Robot.

Semenjak adanya Chalondra di sisi Ley, Ley jadi bisa melupakan benda pipih yang sering ia tonton video Me*um.

Ley menatap Chalondra dari samping, ketika Chalondra tengah meniup busa. Ley jadi gemas melihat bibir Chalondra yang di monyongkan. Ada rasa ingin meraup bibir milik Chalondra.

Mereka pun kembali asyik bermain dengan busa yang di hasilkan dari tiupan Chalondra.

...●...

Ley mencari Chalondra ketika mendengar petir begitu keras. Ley memang sangat takut dengan suara petir yang begitu menggelegar.

Ley segera menuju kamar Chalondra, Ley melihat Chalobdra tengah melepas handuk dari tubuhya karena habis mandi. Mungkin Chalondra lupa menutup pintu, sehingga pergerakan Chalobdra di rekam oleh memory Ley.

Terpopuler

Comments

Pipin Wahyuni

Pipin Wahyuni

memang nya bisa ya ,anak begitu berpikir dewasa

2023-05-10

0

Defi

Defi

Efek obatnya sangat ngeri, benar2 jahat ini ibu tiri.. seperti jargon ibu tiri hanya cinta ayahku dan harta 😁

2023-04-01

2

lihat semua
Episodes
1 episode 1. prolog
2 episode 2. Saya tidak Sengaja
3 episode 3. Anak Tiri
4 episode 4. Mencari keributan
5 eposode 5. Bermain Busa
6 episode 6. Jangan benci saya
7 episode 7. Kamu memaafkan Saya
8 episode 8. Menghancurkan kamu
9 episode 9. Di kira Gila
10 episode 10. Iihh jorok
11 episode 11. Ada yang ingin mencelakai
12 episode 12. Cantik Alami
13 episode 13. Kecupan lembut
14 episode 14. Pura Pura Autisme
15 episode 15. Rahasia
16 episode 16. Membedakan gi mana?
17 episode 17. Tidak Memilki Gai*ah
18 episode 18. Penghinaan
19 episode 19. Jangan Pergi
20 episode 20. Biarkan Saja Dia Mati
21 episode 21. Berhianat
22 Episode 22. Kehancuran
23 episode 23. Dia Cacat
24 episode 24. Apakah Dia juga menyukainya
25 episode 25. Ada kejanggalan
26 episode 26. Kilas balik
27 episode 27. Ingin bertanggung jawab
28 episode 28. Saya hanya mau jadi pengasuhnya. bukan istrinya
29 episode 29. Dia bukan wanita yang baik
30 episode 30. Tamu malam malam
31 episode 31. pernikahan dadakan
32 episode 32. Gagalkan pernikahannya.
33 episode 33. Pernikahan konglomerat
34 eposode 34. Nguji kesabaran di pagi hari
35 episode 35. Terserah Kamu
36 episode 36. Surat Perjanjian
37 episode 37. Melanggar kesepakatan
38 episode 38. Melangkah lebih cepat
39 episode 39. Saya Tidak Mengikatnya
40 episode 40. Pingin sembuh seperti Kenzo
41 episode 41. Tak Bisa nahan Hasrat
42 episode 42. Tidak ada suara
43 episode 43. Pria Idiot
44 episode 44. Tuan Papi
45 episode 45. Tidak Autis
46 episode 46. Menjadi Direktur
47 episode 47. Benih Benih Cinta
48 episode 48. katanya sayang
49 episode 49. Bosan menjadi orang kaya
50 episode 50. Barang Bukti
51 episode 51. Anda Sudah berbohong
52 episode 52. Suami Siap Siaga
53 episode 53. Benci, Marah kecewa dan Cemburu
54 episode 54. Dua bayi
55 episode 55. Jangan Hawatir
56 episode 56. jadi mama Cilla
57 episode 57. Hiburan
58 episode 58. Jadilah Pria bertanggung Jawab
59 episode 59. Laporan dokter
60 episode 60. Menikahlah denganku
61 episode 61. Surat Cerai
62 episode 62. Wajah Sendu
63 episode 63. Di Usir
64 episode 64. 14 minggu
65 episode 65. Kesal dan Kecewa
66 Pengumuman penampakan visual
67 episode 67. Menghilang
68 episode 68. pantai pangandaran
69 episode 69. Alam terbuka
70 episode 70. Banyak Mobil Beriringan
71 episode 71. Sikap Arrogant
72 episode 72. Metode Aneh
73 eposode 73. Tawa jenaka
74 eposode 74. percobaan pembunuhan
75 episode 75. Jantung Dokter sedang senam?
76 episode 76. Masa Pemulihan
77 episode 77. Test DNA
78 Kelahiran dua bayi
Episodes

Updated 78 Episodes

1
episode 1. prolog
2
episode 2. Saya tidak Sengaja
3
episode 3. Anak Tiri
4
episode 4. Mencari keributan
5
eposode 5. Bermain Busa
6
episode 6. Jangan benci saya
7
episode 7. Kamu memaafkan Saya
8
episode 8. Menghancurkan kamu
9
episode 9. Di kira Gila
10
episode 10. Iihh jorok
11
episode 11. Ada yang ingin mencelakai
12
episode 12. Cantik Alami
13
episode 13. Kecupan lembut
14
episode 14. Pura Pura Autisme
15
episode 15. Rahasia
16
episode 16. Membedakan gi mana?
17
episode 17. Tidak Memilki Gai*ah
18
episode 18. Penghinaan
19
episode 19. Jangan Pergi
20
episode 20. Biarkan Saja Dia Mati
21
episode 21. Berhianat
22
Episode 22. Kehancuran
23
episode 23. Dia Cacat
24
episode 24. Apakah Dia juga menyukainya
25
episode 25. Ada kejanggalan
26
episode 26. Kilas balik
27
episode 27. Ingin bertanggung jawab
28
episode 28. Saya hanya mau jadi pengasuhnya. bukan istrinya
29
episode 29. Dia bukan wanita yang baik
30
episode 30. Tamu malam malam
31
episode 31. pernikahan dadakan
32
episode 32. Gagalkan pernikahannya.
33
episode 33. Pernikahan konglomerat
34
eposode 34. Nguji kesabaran di pagi hari
35
episode 35. Terserah Kamu
36
episode 36. Surat Perjanjian
37
episode 37. Melanggar kesepakatan
38
episode 38. Melangkah lebih cepat
39
episode 39. Saya Tidak Mengikatnya
40
episode 40. Pingin sembuh seperti Kenzo
41
episode 41. Tak Bisa nahan Hasrat
42
episode 42. Tidak ada suara
43
episode 43. Pria Idiot
44
episode 44. Tuan Papi
45
episode 45. Tidak Autis
46
episode 46. Menjadi Direktur
47
episode 47. Benih Benih Cinta
48
episode 48. katanya sayang
49
episode 49. Bosan menjadi orang kaya
50
episode 50. Barang Bukti
51
episode 51. Anda Sudah berbohong
52
episode 52. Suami Siap Siaga
53
episode 53. Benci, Marah kecewa dan Cemburu
54
episode 54. Dua bayi
55
episode 55. Jangan Hawatir
56
episode 56. jadi mama Cilla
57
episode 57. Hiburan
58
episode 58. Jadilah Pria bertanggung Jawab
59
episode 59. Laporan dokter
60
episode 60. Menikahlah denganku
61
episode 61. Surat Cerai
62
episode 62. Wajah Sendu
63
episode 63. Di Usir
64
episode 64. 14 minggu
65
episode 65. Kesal dan Kecewa
66
Pengumuman penampakan visual
67
episode 67. Menghilang
68
episode 68. pantai pangandaran
69
episode 69. Alam terbuka
70
episode 70. Banyak Mobil Beriringan
71
episode 71. Sikap Arrogant
72
episode 72. Metode Aneh
73
eposode 73. Tawa jenaka
74
eposode 74. percobaan pembunuhan
75
episode 75. Jantung Dokter sedang senam?
76
episode 76. Masa Pemulihan
77
episode 77. Test DNA
78
Kelahiran dua bayi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!