Chalondra semakin di buat gila oleh bos satu ini. "Yaa Tuhan, Dosa apa yang pernah kulakukan pada adik adikku, sehingga kau mengirim balasan secara tunai seperti ini" lirihnya
"Jangan menyebut nama tuhan Londra, kamu itu sudah menuduh saya, jika saya sudah menghancurkan kamu. tapi saya lihat tidak ada yang hancur." bantah Wesley.
Karena tak ingin menjadi tambah emosi, Chalondra segera berdiri lalu berjalan setengah berlari menuju toilet umum.
"Jangan masuk kesitu Londra, di situ tempat nya kotor." cegah Wesley yang sudah mencekal pergelangan tangan Chalondra.
"Bodo.." ucapnya. Chalondra tak menggubris larangan Wesley. Hingga Aaakkk .... Beruntung Wesley sudah berada di belakang, sehingga Chalondra tak jadi jatuh kebelakang.
"Tu kan. Saya sudah bilang di sini kotor. Tapi kamu tidak mau mendengarkan saya." ucapnya.
"Kenapa pria satu ini begitu terlihat sempurna ketika panik?" batin Chalondra yang masih menatap wajah tuan mudanya yang terlalu tampan di mata Chalondra.
"Kamu baik baik saja kan? Saya berat nih menopang kamu." ujar Wesley yang mampu menyadarkan Chalondra dari lamunannya.
Chalondra segera berdiri tegak, lalu berbalik "terima kasih " ucapnya lirih.
"Saya tidak dengar Londra, bicara apa?" ucap Weslay.
"Terimakasih tuan weslay." ucap Chalondra lebih keras. Weslay tertawa kegirangan ketika pengasuhnya mengucapkan terima kasih padanya. Selama ini tidak ada yang selalu mengucapkan terima kasih padanya.
"Dasar Sinting, bukannya jawab sama sama. Malah tertawa. oohh iya, dia tau arti terima kasih nggak ya." gumamnya
Chalondra menoleh ketika tidak merasakan pergerakan dari tuan mudanya. "Ngasuh anak yang sedikit gila, kenapa aku ikutan gila juga sihh." batinnya. Bagaimana Chalondra tidak mengatakan gila pada tuan mudanya. Chalondra melihat Weslay senyum senyum sendiri di belakang.
"Tuan, Jangan senyum senyum sendiri. Entar di kira gila loh." tegur Chalondra
"Saya tidak gila, mereka yang gila menertawakan orang sakit." balas Weslay dengan bibir yang sudah maju 5 cm.
Chalondra mengerutkan alisnya, "Aahh bodo, emang dia kurang sehat" gumamnya.
"Londra, saya mau membeli itu, boleh yaa" rengek Wesley tiba tiba, seraya merajuk manja pada Chalondra.
"Apaan sihh tuan, risih iihh" ucap Chalondra seraya menjauhkan dirinya dari tuan mudanya.
"Londra, saya mau itu.." Weslay kembali merengek meminta kembang gula.
"Tidak, saya hawatir tuan nanti di serang penyakit diabetes. Tuan kan sudah tua, dan nggak pernah oleh raga juga." Chalondra masih berusaha menasehati.
"Olah raga apa? Saya juga mau olah raga."
"Tuan mau olah raga? Enaknya olah raga apa yaa?" gumam Chalondra. Chalondra mulai berfikir olah raga apa yang tepat untuk tuan mudanya.
Chalondra melihat tuannya dari atas hingga ke bawah, Lalu ke lengan dan berhenti di dada yang memang rata.
"Ayo," ajak Chalondra, seraya menarik tangan Wesley. Chalondra berlari kecil dan tetap menggenggam pergelangan tangan Weslay.
Sedang kan Wasley, entah sejak kapan dirinya begitu nyaman berada di sisi Chalondra. Mereka berjalan menuju gedung Arjuna fitnes. Chalondra segera menarik tangan Tuan mudanya untuk memasuki gedung gym.
"Tuan duduk di sini, saya ada perlu sebentar pada pria itu." ucapnya dan Segera berjalan meninggalkan Weslay.
Namun tangan Chalondra langsung di genggam oleh Weslay, sehingga Chalondra pun berhenti untuk melanjutkan langkahnya.
"Jangan tinggalkan saya sendiri Londra, saya tidak mau disini sendiri." ujar Wesley dengan bola matanya berputar melirik ke kanan dan ke kiri.
Uhhh... Chalondra mend*sah panjang guna untuk melonggarkan rongga dadanya yang terasa begitu sempit. " Ya sudah. Ayo ikut saya." ucap Chalondra dengan suara yang terdengar sangat kesal.
Chalondra segera di hampir oleh seorang pria yang memiliki badan berotot, kulitnya terlihat sangat kokoh karena berkeringat. Chalondra beberapa kali menelan air liurnya ketika di hadapkan pada pria yang berotot seperti yang di lihat saat ini.
"Ada yang bisa saya bantu kak?" tanya pria itu.
Chalondra tersenyum seraya menjawab dengan satu kata "Iya " yang terdengar begitu gugup.
"Apa yang bisa saya bantu.?" tanya nya lagi.
"Saya ingin majikan saya ini juga memilki tubuh berotot seperti anda. Apa anda bisa membantu saya?" tanya Chalondra yang langsung pada intinya.
pria itu segera memandang Chalondra, lalu beralih pada Weslay. "iya, Dia memang sudah dewasa. Tapi otaknya agak le*et." ucapnya yang sengaja Chalondra sensor. Namun Wesley tetap bisa paham apa itu lelet.
"Kamu jangan mengatai saya seperti itu Londra, saya sumpahin suami kamu nanti lebih lelet dari saya.," ucapan protes dan tidak terimanya pada mulut Chalondra.
pffttt.. Chalondra geli sendiri mendengar sumpah serapah yang di keluarkan oleh majikannya.
Weslay semakin kesal saja ketika perkataanya di tertawai oleh Chalondra. Bukannya minta maaf dan takut, Chalondra malah tertawa.
"Emangnya tuan tau apa itu suami?" tanya Chalondra
"Tau, saya juga tau istri itu mami, sedangkan suami itu papi." jawabnya
Chalondra mengerutkan keningnya, 'Emang yaa, dasarnya kurang ya tetap kurang.' batinnya.
"Ini jadinya gi mana?" tanya seorang pria pemilik tempat gym nya.
"Oohh iya, jadi. Kapan bisa di mulai.?" tanya Chalondra.
"Hari ini bisa, asal sudah siap dengan kostumnya." ucap Pria itu
"Ohh, kalau begitu besok saja. Ini belum ada persiapan." balasnya
"Oohh ok, besok kalau kesini langsung cari saja saya, saya Alfredo , saya pemilik gedung ini." ucap Alfredo
"Oohh ya, ini majikan saya, namanya Weslay." sahut Chalondra.
"Majikan?" ulang Alfredo
Chalondra tersenyum lalu mengangguk. "Oohh ok," imbuhnya kemudian
"Kalau begitu kami permisi dulu." ucapnya. Setelah kesepakatan harga untuk perawatan dan persewaan gedung di sepakati, Chalondra segera pamit.
Setelah berpamitan pada Alfredo, Chalondra dan juga Weslay segera keluar dari gedung arjuna fitnes. " Tuan, kita langsung cari kostum saja ya. Habis itu kita makan dan kita segera ke tempat les." usul Chalondra.
Weslay ikut saja, karena jika dirinya komplain pun, Chalondra tetap akan memaksa. Pernah suatu hari ketika Wesley sudah sangat lelah dan ingin segera pulang dan tidur. Chalondra menolak, dengan alasan mumpung di luar, karena kalau sudah sampai rumah akan ribet lagi ketika mau keluar.
"Pak Budi, kita ke mall yaa." ucap Chalondra.
"Londra yakin akan membawa tuan Weslay ke mall?" tanya pak Budi agak ragu. Takutnya nanti kalo nyonya tau, pasti dirinya bakal di marahi
"Iya pak, memangnya kenapa?" tanya Chalondra
"Tidak, hanya saja, jika nyonya tau pasti akan marah sama saya." jawabnya
"Ya jangan sampai tau dong pak, ini harus kita sembunyikan." balas Chalondra
"Pak Budi sudah lama kerja dengan keluarga tuan Weslay?" tanya Chalondra
"Sudah, sejak nyonya dan tuan menikah." jawabnya
"Itu artinya, pak Budi tau dong kenapa nyonya meninggal?" tebak Chalondra.
"Iya, tapi bapak agak lupa. Kan sudah sangat lama." jawabnya.
"Di gudang banyak kok foto foto nyonya dan tuan Ando." ujar pak Budi
"Benarkah?" tanya Chalondra. Sedangkan Weslay hanya menyimak saja obrolan kedua insan beda usia yang ada di dalam satu mobil dengannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Pipin Wahyuni
ayoooo semngatttttt irena
2023-05-10
0
Defi
Lihat Irena yg jahat sama Weslay, bisa jadi Ibunya Weslay dibunuh sama Irena karena iri hati
2023-04-01
1