"Kita langsung ke Home Sport ya pak." kata Chalondra pada pak Budi. Dan langsung di setujui olehnya.
"Chalondra, tuan tau tidak dengan rencanamu itu.?" tanya pak Budi tiba tiba
"Tenang saja pak, tuan sudah menyerahkan semua kegiatan tuan Ley pada saya. Pak Budi tidak perlu hawatir." tandasnya.
Mereka sudah sampai di depan Home sport, Chalondra segera turun dan disusul oleh Weslay dari pintu samping. Weslay pun keluar setelah pintu mobil di buka oleh pak Budi.
"Pak Budi, habis ni kita makan, karena hari ini hari bebas kita." ujar Chalondra
"Siap nona muda." balas pak Budi.
"Apaan sih pak. Saya bukan nona muda." kilah Chalondra. Yang langsung di tanggapi oleh tawa jenaka pak Budi.
"Jangan tinggalkan saya Londra, saya takut." tutur Weslay. Yang langsung di tanggapi oleh helaan nafas jengah Chalondra.
'Kalau bukan karena kerja dengan keluarganya, saya tidak mau mengajak ajak pria berkebutuhan khusus seperti mu.' batinnya. Namun karena saling butuh Chalondra harus menuruti.
Wesley membutuhkan orang yang bisa membuatnya nyaman dan merasa aman, sedangkan Chalondra butuh uang untuk menghidupi keluarganya di kampung.
Chalondra segera memilihkan pakaian untuk fitnes tuan mudanya. Weslay hanya menuruti apa saja apa yang menjadi pilihan Chalondra, karena apapun yang Chalondra pilihkan, semuanya cocok di tubuhnya. Setelah mencari dan memilih, ahirnya Chalondra memutuskan untuk membeli 4 set pakaian GYM untuk majikannya.
Setelah membayar dengan kartu, Chalondra dan juga Weslay segera keluar, mereka menuju mobil milik majikannya.
"Pak Budi, ayoo kita sudah selesei." ucap Chalondra.
"Oohh ok. Padahal baru saja mau bermimpi, tapi kalian sudah datang." sesal pak Budi.
"Duuhh.. Mimpinya ntar aja di rumah pak, kita makan siang dulu." sahut Chalondra.
"Kita makan di mana?" tanya pak Budi.
"hmmm.. Apa yaa?" gumam Chalondra seraya memikirkan tempat untuk makan siang.
"Bagaimana kalau makan ramen pak? Sepertinya cocok niihh panas panas makan yang pedas" rancau Chalondra seraya membayang kuah ramen yang menggoda lidahnya. Hingga perutnya berbunyi Kruukkk.
"Iihh Londra jorok." cebik Weslay. Yang langsung mendapat tanggapan tawa renyah dari Chalondra
"Itu rames, non. Masak muda muda tidak bisa menyebut rames?" sarkas pak Budi.
"Iiihh..pak Budi, bukan rames. tapi ramen." sahut Chalondra. "Ramen itu..mie kuah jepang yang berasal dari cina pak Budi, dan telah menjadi hidangan yang sangat populer di jepang dan juga negara kita ini." lanjut Chalondra dengan penjelasan panjang lebarnya. "Kalau rames mah, Londra juga tau." tambah nya lagi
"Oohh, yang itu.. Yang ada di ruko ruko yang sering kita lewati itu?" timpal pak Budi.
"Hmmm.." jawabnya.
Pak Budi langsung terkekeh ketika mendengar sahutan kesal dari perawat majikannya. "Persis seperti tuan Ando, tuan Ando juga gitu jika sudah kesal bicara banyak." tambahnya. Setelah itu tidak ada lagi obrolan di antara mereka.
Ahirnya mereka sampai juga di rumah makan chiu chiu, masakan yang menghidangkan aneka menu dari jepang.
Wesley tidak punya pilihan menu kali ini. Karena memang jarang makan di luar, Weslay lebih sering makan makanan rumahan yang di masak oleh koki di rumah.
"Tuan makan ini saja ya, pasti tuan suka." ucap Chalondra seraya menunjukkan nama menu makanan
"Terserah Londra saja, saya ikutin kata Londra." sahut Weslay.
"Yaahh tuan memang harus nurut, karena jika tidak nurut, Londra akan tinggalin tuan di sini." ancam Londra.
"Jang..." ucapnya terhenti, ketika melihat wajah yang mirip Jonathan tengah duduk yang lumayan jauh dari dirinya bersama seorang wanita.
Wesley mengerutkan keningnya, Weslay bermaksud untuk berdiri dan menyapa pria yang sering minta disebut kakak itu. Namun Chalondra segera mencegahnya. " Jangan pergi tuan, nanti Londra tinggalin beneran loh." ancamnya. Tanpa ingin tau alasan majikannya itu berdiri.
Chalondra kembali memainkan ponselnya, dan membalas pesan dari adiknya. Wajah Chalondra terlihat sangat sedih, Sehingga bisa terbaca oleh pak Budi yang duduk depannya.
"Ada apa Londra?" tanya Pak Budi yang heran melihat perubahan wajahnya.
Chalondra masih diam, dan masih fokus pada ponselnya, jemarinya dengan lincah bermain di atas benda pipih di tangannya.
"Chalondra, ada apa?" tanya pak Budi lagi, Chalondra langsung tergagap ketika bahunya di colek oleh Weslay.
"Ada apa?" tanya Chalondra, seraya menatap wajah majikannya yang memperhatikan dirinya. Ada debaran jantung yang tidak biasanya, ketika sepasang mata tajam itu menatap dirinya dengan dalam, seolah Wasley tengah menelanjangi dirinya dengan mata liarnya.
"Tuan, jangan manatapku seperti itu, tatapanmu sangat menakutkan." celetuk Chalondra seraya tangannya ia gunakan untuk mengambil daftar menu yang ada di depannya. Lalu segera mengalihkan pandangan dari wajah Weslay.
Jantung Weslay pun kian berdebar kala tangannya bersentuhan dengan lengan Chalondra. Padahal tadi tidak seperti ini. Wesley semakin takut jika kejadian tadi malam kembali ia ulangi, pasalnya Weslay belum siap untuk di tinggal pergi oleh Chalondra. Apalagi di diamkan olehnya lagi.
"Awas saja sampai mengulang lagi, saya akan benar benar meninggalkan mu" ancam Chalondra waktu itu. Entah kenapa Wasley malah merasakan ada gai**h ketika bisikan Chalondra menghembuskan nafas hangatnya pada telinga.
"Silahkan di nikmati Pesanan nya." ucap seorang pegawai rumah makan yang mereka singgahi.
Weslay teringat jika disini juga ada Jonathan. Weslay segera mencari sosok pria yang di lihatnya. Namun Weslay sudah tidak melihat lagi.
'Apa Nathan datang kesini,' gumamnya. Chalondra segera menoleh dan melihat majikannya memandang kursi kosong yang lumayan jauh dari dirinya.
"Tuan, ada apa?" tanya Chalondra
"Saya tadi melihat Nathan, tapi sudah tidak ada." jawabnya
"Sudah tidak usah mulai lagi, sekarang nikmati saja sajiannya." tegur Chalondra
"Saya benar benar melihat Nathan tadi." ucap Weslay meyakinkan.
"Tapi mana? Tidak ada Nathan di sini." tunjuk Chalondra seraya memutar bola mata malas mendengar halusinasi majikannya.
"Saya tidak bohong. Saya tadi melihat." ucap nya.
"Sudah di makan saja dulu, nanti kita cari bang Nathan itu." ejek Chalondra.
"Ya sudah kalau tidak percaya." ucap nya
...•••••...
Ahirnya mereka sudah sampai di kediaman tuan Landolfo dengan selamat. Setelah tadi siang memutar kota dan merasa lelah, Chalondra segera masuk kekamar majikannya untuk menyiapkan pakaian ganti.
Setelah selesai, Chalondra segera keluar dan segera pergi ke dapur untuk mengambil air minum untuk majikannya. Chalondra segera kembali kekamar majikannya setelah membawa air minum.
Ceklekk.. Chalondra membuka pintu kamar majikannya.
"Londra." gumam Wesley, Chalondra menghentikan langkahnya. mulutnya ternganga ketika melihat majikannya berdiri tanpa sehelai benang yang menutupi.
Chalondra segera keluar, karena tidak ingin kejadian tadi malam terulang. Namun siapa sangka, Weslay selalu terlihat begitu sempurna ketika selesai membersihkan tubuhnya, benar benar seperti orang normal pada umumnya . Weslay mencekal pergelangan tangan Chalondra, "tuan, jangan lakukan lagi. Saya takut." ucap Chalondra dengan suara yang bergetar. Weslay mengerutkan keningnya, belum paham apa yang di ucapkan pengasuhnya ini.
"Kamu menyiapkan saya pakaian. Tapi tidak ada celananya." ucap Weslay lirih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Pipin Wahyuni
hehehe londra pun ada2 aja
2023-05-11
0
Defi
Bisa jadi jodohnya Londra itu kamu Weslay, jangan ejek2 Londra lagi ya 😁
2023-04-01
1
Abdul Rojak
bikin deg2 an aja deh hemmm
2023-03-17
1