Murano mendekatinya. Ia membuang bantal yang digunakan Alya untuk menutupi tubuhnya. Murano menarik rambut Alya, hingga perempuan itu berdiri dan kembali membawanya keranjang. Alya yang sudah tak berdaya, tak mampu lagi melawan atau menghindar dari Murano dan sabetan ikat pinggang Murano.
"Selamat tinggal dunia, selamat tinggal keluargaku Sayang, maafkan aku. Aku sudah berusaha dan bertahan." Alya menutup Mata.
****
Sayup-sayup Alya mendengar dua orang pria berbincang. Suara yang sudah tidak asing lagi di telinganya. Hanya saja ia terlalu lemah untuk sekedar membuka mata.
"Kondisinya sangat lemah." ucap dokter sambil memandang Alya dengan penuh keprihatinan.
"Kau harus memastikan dia cukup istirahat, makan yang bergizi, minum obat, dan vitamin
"Iya dokter." jawab Devano.
Semalam setelah Murano puas menyiksa dan menikmati tubuh Alya, pria dingin itu pergi tanpa pengawal. Entah ke mana Devano yang mengambil pakaian dan membawa Alya ke kamarnya. Devano yang membersihkan dan mengobati Alya.
Dokter Surya membetulkan letak kacamatanya.
"Kalau terus seperti ini, dia tidak akan bertahan lama." dokter Surya merupakan dokter pribadi Murano. Beliau sudah mengenal Murano sejak muda sangat menghormatinya.
"Dokter bisakah anda bicara dengan Tuan Murano untuk membebaskan wanita itu?" pinta Devano
Dokter Surya mendesah.
"Murano sangat keras kepala, tapi aku akan coba."
"Terima kasih banyak dokter Surya." ucap Devano sungguh-sungguh.
Dokter Surya menulis sesuatu di secarik kertas, lalu memberikannya kepada Devano.
"Ini apa dokter?" Devano bingung
"Ini resep obat untuk luka luar agar cepat kering dan tidak infeksi." jelas dokter Surya.
"Apa nama obatnya?" Devano Mengerutkan keningnya. Tidak mengerti tulisan dokter surya yang seperti cacing.
Dokter Surya terkekeh.
" Berikan saja pada apotekernya, mereka pasti mengerti." sang dokter senior itu membereskan peralatannya.
" Bersihkan lukanya sebelum kau olesi dengan obat yang aku resep ini."
Devano mendengarkan penjelasan dokter Surya dengan seksama
"Aku ingin bicara dengan Murano,di mana dia?" tanya dokter Surya
"Ada di ruang kerjanya, mari aku antarkan dokter."
***
Sepulang dari apotek, Devano bergegas ke kamar Alya. Devano terkejut melihat Alya sudah sadarkan diri.
"Oh, kamu sudah sadar?
"Kapan kamu bangun?dan bagaimana keadaanmu sekarang?" cacar Devano
Alya hanya melihat sekilas. Lalu kembali sibuk menikmati makanan siang. Beberapa potong ayam crispy dengan saus keju. Devano menarik kursi lalu duduk di samping kanan tempat tidur.
"Aku senang penyiksaan itu tidak mengganggu nafsu makan kamu." ucap Devano bermaksud untuk meledek.
"Iya, supaya aku kuat menghadapi siksaan dari tuanmu tercinta." Ketus Alya
Devano mengusap wajahnya dengan kasar. Sebenarnya Kenapa Tuan Murano bisa menyiksa kamu seperti ini? tanya Devano.
Devano heran sebab dua puluh tahun hidup bersama Murano, ia tidak pernah melihat Murano melakukan kekerasan fisik pada wanita. Paling hanya memaki atau membentak.
"Karena dia mengetahui suatu fakta ." Alya membersihkan tangannya
"Apa?"Devano penasaran
"Fakta kalau dia pengecut." Alya tertawa terbahak-bahak. Apalagi sebutan yang pantas untuk laki-laki yang melakukan kekerasan pada wanita selain pengecut.
Devano berdesak kesal.
"Sekarang minum obatnya." Devano mengambil air minum dan menuangkan obat berbentuk sirup di sendok.
Alya meminumnya. "Dengan terpaksa dia ingin aku cepat sembuh, supaya bisa disiksa lagi kan?" bisik Alya.
Devano mengangkat kedua bahunya.
"Entah, berbaringlah, aku akan membersihkan lukamu dan mengganti perbannya." pinta Devano. Alya mengangguk dan melakukan apa yang Devano pinta.
Devano membuka resleting baju Alya. Ia membersihkan luka dengan air hangat dan kain. Jantungnya berdegup kencang. Ini pertama kalinya ia menyentuh tubuh seorang wanita. Pekerjaannya sebagai orang kepercayaan Murano membuatnya tidak punya waktu untuk mendekati wanita. Devano juga merasa pesimis. Mana ada wanita yang mau bersama anggota mafia yang melakukan banyak hal jahat.
"Sudah, tapi jangan berbalik badan dulu ya." Devano menutup kembali resleting baju Alya. lalu lanjut membersihkan luka di bagian paha dan kaki.
Devano berharap dokter Surya bisa membujuk Murano untuk membebaskan Alya.
"Kenapa kamu begitu perhatian padaku?" tanya Alya
"Jangan Geer, ini karena Tuan Murano yang menyuruhku." kilah Devano
"Untuk apa dia mengobati ku dan merawat ku, kalau ujung-ujungnya disiksa lagi." Alya tersenyum getir. Ia tidak pernah menyangka akan mengalami hal mengerikan ini. Ia selalu berharap ini adalah mimpi buruk dan ingin cepat berakhir.
Devano terenyuh. Perasaan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.
"Aku akan berusaha membujuk Tuan Murano untuk membebaskan kamu."
"Benarkah?" Alya melihat secercah harapan di mata Devano. Sementara Devano melihat harapan yang begitu besar tersandar padanya.
"Istirahatlah." Devano mengusap pucuk kepala Alya, namun tiba-tiba Alya menangis dan membuat Devano bingung.
"Ada apa?" tanyanya
"Kamu mengingatkan aku pada seseorang."
"Siapa?"
"Suamiku." Alya mengusap air matanya. Devano terkejut mendengarnya
"Kamu sudah menikah?"
Alya mengangguk. "Aku bahkan sudah memiliki seorang putri yang cantik Mariska namanya."
***
Devano ke ruang kerja Murano untuk melaporkan perkembangan kerjasama penjualan obat-obat terlarang ilegal yang mereka lakukan selama ini.
"Airos adalah orang yang licik. Langkahnya sulit ditebak." ucap Murano
"Aku sudah mengantisipasi hal itu. Tuan Aku berhasil menempatkan dua penyusup di markasnya. Bahkan mereka berhasil meletakkan alat penyadap." jelas Devano.
Murano mengangkat sebelah alisnya. "Benarkah?"
"Benar Tuan, kami berhasil merekam pembicaraan Airos dengan anak buahnya."
Murano tersenyum puas." Kalau bisnis ini berhasil, aku akan memberikan hadiah besar untukmu dan dua penyusup hebat itu."
"Terima kasih Tuan." ucap Devano. Murano memang sangat royal pada pengawalnya Apalagi jika memiliki kesetiaan dan kemampuan yang luar biasa.
Ada lagi yang akan kamu katakan?"
"Ini soal Alya."
"Nanti saja itu kita bicarakan." ucap Murano sambil meninggalkan Devano disana.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏
JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓
JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA EMAK YANG LAIN
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Rhmad Flash
ku ada cerita sprti itu Angga SK jg aku.udh punya suami
2024-02-27
0
Yuliasyaripah
males baca maaf Thor, soalnya tokoh utamanya udah punya suami sama anak 😇
2023-10-27
0