BAB 3. BERGIDIK NGERI _HTM

Devano membuka gorden bermotif bunga dan jendela lebar-lebar. Sehingga udara pagi dan sinar mentari leluasa masuk ke dalam kamar. Alya bergeliat, lalu membuka matanya perlahan.

"Akhirnya kau sadar juga, dasar penyusup!" menyusahkan saja." cibir pria berhidung mancung Itu.

Alya memijat keningnya yang terasa pusing. sekujur tubuhnya pun masih terasa sakit.

"Oh aku masih ada di dunia,"gumamnya tapi masih bisa didengar oleh Devano yang berdiri di sisi kanannya.

"Memangnya kau pikir ada di mana?"

"Di akhirat." jawab Alya sekenanya.

Devano terkekeh. "Sebenarnya kami ingin langsung mengirim kau ke sana, tapi Tuan Murano berubah pikiran dia ingin bermain-main dulu dengan mu."

Alya mendesah. "Hidup sudah banyak mempermainkan saya." matanya menerawang menatap langit-langit kamar.

"Bermain-main menurut kamus Tuan Murano adalah menyiksa fisik dan mental dengan kata lain kau akan mati perlahan." ucap Devano

"Apa dia tega menyiksa wanita lemah seperti saya?"

"Dia tidak punya rasa kasihan." tiba tiba

ada yang mengetuk pintu beberapa kali.

"Masuk." teriak Devano.

Seorang pria memakai baju khas seorang koki lengkap dengan topi panjangnya, masuk sambil mendorong troli. Bagian atasnya berisi makanan dan segelas air putih. Aroma harum makanan memancing cacing-cacing di perut Alya meronta ronta menuntut haknya.

Tatapan mata Alya langsung tertuju pada makanan-makanan itu. Ia menggigit bibir bawahnya.

Pria berusia empat puluh delapan tahun itu tersenyum ramah. Dari beberapa pria yang Alya temui di rumah Murano, pria berpakaian koki yang bersikap ramah. Wajah yang teduh mengingatkan Alya pada almarhum ayahnya.

"Apa anda mau makan sekarang nona?"

Alya tersenyum. Baru kali ini dipanggil Nona. "Iya, saya lapar sekali." Alya mengusap perutnya yang rata.

"Aku akan membantu anda. Pak barco membantu Alya duduk. Ketika Alya sudah merasa nyaman, si pria baik meletakkan nampan bersama makanan di pangkuan Alya.

"Terima kasih Tuan." mata Alya berbinar. Makanan di hadapannya terlihat lezat.

"Panggil saja aku Barco, aku yang akan mengantarkan makanan untukmu nona."

"Panggil saja saya Alya, tidak perlu nona-nona segala. ucap Alya sambil mengibaskan tangannya.

"Baiklah." jawab Barco sambil tersenyum

"Makanlah perlahan, jangan coba-coba untuk melarikan diri lagi." Devano memberikan peringatan dengan tegas. Devano dan barco pun pergi

****

Pemandangan dari balkon kamar itu, ada tiga pengawal yang berjaga tepat di bawah kamarnya yang ada di lantai. Sudah dua minggu Alya terkurung di sini, memang jauh lebih baik daripada terikat di gudang. Namun, tetap saja wanita berwajah sendu itu bingung tidak ada kejelasan nasib. Apakah di sini ia harus bekerja atau apa.

Alya teringat keluarganya yang ada di Painting. "Bagaimana keadaan mereka sekarang? apa mereka makan dengan layak?" Alya mengusap air matanya, saat barco datang membawakan sarapan.

"Ada apa?" tanyanya

"Ingat keluarga di painting Pak Barco." jawab Alya.

"Saya boleh bertanya beberapa hal tidak Pak?"

"Silakan mau bertanya apa?" Pak barco memindahkan makanan dan minuman dari troli ke meja berbentuk bundar di balkon. "Tentang apa?"

"Tentang Tuan Murano." agak ragu Alya mengatakannya.

"Pak barco berpikir sebentar. "Kalau soal itu, di dalam saja. Takut terdengar pengawal yang di bawah, urusannya bisa gawat."Ucap pak Barko setengah berbisik.

Alya mengangguk tanda mengerti. Mereka duduk di sofa panjang. "Apa pekerjaan Tuan Murano sehingga ia sangat kaya dan berkuasa?"

"Tuan Murano dia punya banyak usaha baik yang legal maupun ilegal. Dia juga dekat dengan polisi dan pejabat negara ini.

"Apakah Tuan Murano benar-benar kejam?

Pak Barco menyilangkan kakinya. "Semua manusia memiliki dua sisi. Sisi baik dan Sisi jahat. Tuan Murano tidak suka kebohongan dan penghianat. Jika menemui seorang seperti itu, bersiap-siap saja menerima hukuman tersadis." Pak Barco bergidik jari

"Apa benar Tuan Murano membenci wanita?"

"Iya, tapi aku tidak tahu alasan pastinya." Pak Barco mengubah posisi duduknya. Kamu wanita satu-satunya di rumah ini

"Oh ya, Ada berapa jumlah pengawal di rumah ini?"

Pak barco mengerutkan keningnya.

"Humm.. ada sekitar seratus lima puluh orang dan terbagi menjadi 4 kelompok. Ada juga pengawal elit, yang mengikuti Tuan Murano kemanapun ia pergi. Ketuanya Tuan Devano."

Alya manggut-manggut mendengar penjelasan Pak Barco. Kemudian Pak Barco pamit karena harus mengerjakan hal yang lain.

***

Alya terbangun saat mendengar suara gonggongan anjing dan teriakan seseorang.

Alya melihat jam berbentuk bulat yang menempel di dinding, masih menunjukkan pukul dua dini hari. Suara-suara gaduh pun terdengar. Alya mengintip, Wanita muda itu penasaran dan memutuskan untuk mengintip.

Ia membuka jendela dan melihat dari balkon. Tuan Murano, Devano, dan pengawal lainnya berdiri mengelilingi kotak yang sangat besar dan berjeruji besi. Di dalam kotak itu Ada tiga ekor anjing besar yang sangat buas. Anjing menggonggong. Alya melihat ada seorang pria yang sedang bersujud di kaki Tuan Murano.

"Apa yang terjadi? tanyanya dalam hati.

Dua orang pengawal pembawa pria yang tangannya terborgol itu. Pria yang wajahnya babak belur itu meronta-ronta dan berteriak meminta maaf dan ampun. Kejadian selanjutnya sungguh sangat mengerikan.

Pria malang itu dimasukkan ke dalam kotak berisi 3 anjing buas yang kelaparan. Alya berteriak histeris melihat pria itu di cabik cabik ketiga anjing itu. Suara teriakan Alya, menarik perhatian Tuan Murano dan yang lainnya. Mereka mendongak dan menatap Alya dengan Tatapan yang mengerikan.

Alya bergegas masuk ke kamar dan menutup rapat jendelanya. Jantungnya berdegup kencang. Ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya, dan menangis sesungguhkan. "Dasar manusia kejam, gila, tidak punya hati nurani." rutuknya.

"Suara teriakan kesakitan pria itu perlahan menghilang berganti dengan gonggongan anjing yang mungkin sudah merasa kenyang, sehabis menyantap seorang manusia. Alya tidak bisa tidur. Suara teriakan pria itu masih terngiang di telinganya. Ini adalah peristiwa paling mengerikan yang ia saksikan langsung.

"Ya Tuhan, apakah aku akan diperlakukan seperti itu juga?"

***

Pagi pun tiba, Alya tidak bersemangat. Ia masih bergelut dengan selimut. Alya terhenyak saat pintu kamarnya terbuka. Seorang pria muda berpakaian seperti Pak Barco masuk sambil mendorong troli.

"Pak Barco di mana?" tanyanya

"Beliau cuti selama 2 minggu, karena anaknya sakit dan harus dioperasi." jawab pria itu dengan wajah masam, membuat Alya tidak bertanya lagi.

Pria itu pergi tanpa pamit. Alya duduk di tepi ranjang menatap makanan di atas maja si kecil di samping kiri tempat tidurnya. Menu hari ini terlihat menggiurkan. Tapi Alya sama sekali tidak ada niat untuk menyantapnya.

Siang harinya Devano datang ke kamar Alya, setelah menerima laporan dari pria pengganti Pak Barco, kalau Alya tidak mau makan.

"Kenapa kau tidak mau makan?" tanyanya dengan membentak.

"Bukannya menjawab mata Alya justru fokus ke tangan kanan Devano yang diperban

"Ada apa dengan tanganmu?"

"Terkena luka tembak." jawab Devano

"Kenapa kau nggak mau makan? Ia kembali bertanya.

Alya berdiri dan mengucir rambutnya yang panjang sepunggung.

"Kejadian semalam membuat saya mual." Alys duduk di depan meja rias. Matanya sembab dan bagian bawah matanya hitam.

"Kalian benar-benar kejam, gila, dan tidak berprikemanusiaan." ketus Alya.

"Penghianat Memang pantas mati." sahut Devano.

"Tapi apa harus dengan cara seperti itu? "Apakah saya juga akan diperlakukan seperti itu?" cacar Alya.

Devano tersenyum licik. "Semua tergantung mood-nya Tuan Murano."

"Gila." umpat Alya.

Devano mendekati Alya lalu membungkuk. Wajah mereka sangat dekat hingga bisa saling merasakan hembusan nafas.

"Makan atau kau yang akan ku jadikan makanan anjing!"

Alya menelan ludah. Ia ingin sekali menampar pria berwajah Tampan itu. Setelah Devano meninggalkan kamar, Alya memaksakan diri untuk makan. Sesekali ia merasa mual dan ingin muntah.

Bersambung.....

hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏

JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓

JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA EMAK

Terpopuler

Comments

bunda s'as

bunda s'as

apa yang di masukan ke kandang anjing itu pak Barco? karena dia memberi tau soal tuannya murano ke Alya

2023-11-02

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. USAHA ILLEGAL _HTM
2 BAB 2. PRIA PENGECUT _ HTM
3 BAB 3. BERGIDIK NGERI _HTM
4 BAB 4.DI SIKSA _ HTM
5 BAB 5. TIDAK BERTAHAN LAMA_HTM
6 BAB 6. PERMOHONAN DEVANO _HTM
7 BAB 7. PENGKHIANAT_ HTM
8 BAB 8. JATUH PINGSAN _ HTM
9 BAB 9. BERTEMU DENGAN KELUARGA _HTM
10 BAB 10. MAYA PUSPITA _ HTM
11 BAB 11. TIDAK BERSALAH _ HTM
12 BAB 12. KEDATANGAN WALIKOTA _ HTM
13 BAB 13. KEMBALI KE NERAKA _HTM
14 BAB 14. TANGIS DANIEL_HTM
15 BAB 15. INGKAR JANJI _HTM
16 BAB 16. AKU TIDAK GILA _ HTM
17 BAB 17. MULAI ATUR RENCANA _ HTM
18 BAB 18. KEDATANGAN GERRY ALIAS DEVANO _ HTM
19 BAB 19. SEDIKIT RAGU _ HTM
20 BAB 20. BERUBAH PIKIRAN_HTM
21 BAB 21. DEVANO TERLUKA _ HTM
22 BAB 22. KEKASIH HATI_HTM
23 BAB 23. HILANG INGATAN _ HTM
24 BAB 24. BERANGKAT KE KOTA _ HTM
25 BAB 25. KEDATANGAN DANIEL _HTM
26 BAB 26. RENCANA CHANG MAI_ HTM
27 BAB 27. MASIH BERBOHONG _ HTM
28 BAB 28. MENYAMAR _ HTM
29 BAB 29.DANIEL BUNUH DIRI_ HTM
30 BAB 30.ACARA PESTA _ HTM
31 BAB 31. MENYUSUN RENCANA _ HTM
32 BAB 32. ROBERT ALIAS DANIEL_ HTM
33 BAB 33. MISI DI MULAI_ HTM
34 BAB 34. RENCANA MASAYU_ HTM
35 BAB 35. ALIBI_ HTM
36 BAB 36. SEBUAH RENCANA_HTM
37 BAB 37. BISNIS KOTOR MURANO COMPANY_ HTM
38 BAB 38. MATA MATA _ HTM
39 BAB 39. MUSUH DALAM SELIMUT _ HTM
40 BAB 40. CURIGA _ HTM
41 BAB 41. RUANG PENYIKSAAN _ HTM
42 BAB 42. SEBUAH VIDEO _ HTM
43 BAB 43. PENGKHIANAT_ HTM
44 BAB 44. TERTANGKAP BASAH_ HTM
45 BAB 45. CHANG MAI KETAR KETIR _ HTM
46 BAB 46.SANGAT CEROBOH _HTM
47 BAB 47. SURAT AROMA JERUK_HTM
48 BAB 48. MEMBONGKAR KEBOHONGAN _ HTM
49 BAB 49. PERTIKAIAN MURANO DENGAN DANIEL _HTM
50 BAB 50. PERTIKAIAN _ HTM
51 BAB 51. KETULUSAN MURANO_ HTM
52 BAB 52. MENGAMBIL KESEMPATAN DALAM KESEMPITAN _ HTM
53 BAB 53. PERINGATAN DOKTER CHANG MAI_HTM
54 BAB 54. MEMPERINGATKAN
55 BAB 55. BINGUNG _ HTM
56 BAB 56. MARISKA MENJADI BINGUNG _ HTM
57 BAB 57. ALYA DI CULIK _ HTM
58 BAB 58. TAK BERDAYA _ HTM
59 BAB 59. TERSUNGKUR _ HTM
60 BAB 60.PERTEMPURAN _ HTM
61 BAB 61. KEMBALI KRITIS _HTM
62 BAB 62. PEMOHON MAYA PUSPITA ALIAS IBU NERINA _ HTM
63 BAB 63. PILIHAN YANG SULIT _HTM
64 BAB 64. MERELAKAN _ HTM
65 BAB 65. ADIK UNTUK MARISKA
66 BAB 66. KEPERGIAN IBU NERINA _ HTM
67 BAB 67. ALYA HAMIL_HTM
Episodes

Updated 67 Episodes

1
BAB 1. USAHA ILLEGAL _HTM
2
BAB 2. PRIA PENGECUT _ HTM
3
BAB 3. BERGIDIK NGERI _HTM
4
BAB 4.DI SIKSA _ HTM
5
BAB 5. TIDAK BERTAHAN LAMA_HTM
6
BAB 6. PERMOHONAN DEVANO _HTM
7
BAB 7. PENGKHIANAT_ HTM
8
BAB 8. JATUH PINGSAN _ HTM
9
BAB 9. BERTEMU DENGAN KELUARGA _HTM
10
BAB 10. MAYA PUSPITA _ HTM
11
BAB 11. TIDAK BERSALAH _ HTM
12
BAB 12. KEDATANGAN WALIKOTA _ HTM
13
BAB 13. KEMBALI KE NERAKA _HTM
14
BAB 14. TANGIS DANIEL_HTM
15
BAB 15. INGKAR JANJI _HTM
16
BAB 16. AKU TIDAK GILA _ HTM
17
BAB 17. MULAI ATUR RENCANA _ HTM
18
BAB 18. KEDATANGAN GERRY ALIAS DEVANO _ HTM
19
BAB 19. SEDIKIT RAGU _ HTM
20
BAB 20. BERUBAH PIKIRAN_HTM
21
BAB 21. DEVANO TERLUKA _ HTM
22
BAB 22. KEKASIH HATI_HTM
23
BAB 23. HILANG INGATAN _ HTM
24
BAB 24. BERANGKAT KE KOTA _ HTM
25
BAB 25. KEDATANGAN DANIEL _HTM
26
BAB 26. RENCANA CHANG MAI_ HTM
27
BAB 27. MASIH BERBOHONG _ HTM
28
BAB 28. MENYAMAR _ HTM
29
BAB 29.DANIEL BUNUH DIRI_ HTM
30
BAB 30.ACARA PESTA _ HTM
31
BAB 31. MENYUSUN RENCANA _ HTM
32
BAB 32. ROBERT ALIAS DANIEL_ HTM
33
BAB 33. MISI DI MULAI_ HTM
34
BAB 34. RENCANA MASAYU_ HTM
35
BAB 35. ALIBI_ HTM
36
BAB 36. SEBUAH RENCANA_HTM
37
BAB 37. BISNIS KOTOR MURANO COMPANY_ HTM
38
BAB 38. MATA MATA _ HTM
39
BAB 39. MUSUH DALAM SELIMUT _ HTM
40
BAB 40. CURIGA _ HTM
41
BAB 41. RUANG PENYIKSAAN _ HTM
42
BAB 42. SEBUAH VIDEO _ HTM
43
BAB 43. PENGKHIANAT_ HTM
44
BAB 44. TERTANGKAP BASAH_ HTM
45
BAB 45. CHANG MAI KETAR KETIR _ HTM
46
BAB 46.SANGAT CEROBOH _HTM
47
BAB 47. SURAT AROMA JERUK_HTM
48
BAB 48. MEMBONGKAR KEBOHONGAN _ HTM
49
BAB 49. PERTIKAIAN MURANO DENGAN DANIEL _HTM
50
BAB 50. PERTIKAIAN _ HTM
51
BAB 51. KETULUSAN MURANO_ HTM
52
BAB 52. MENGAMBIL KESEMPATAN DALAM KESEMPITAN _ HTM
53
BAB 53. PERINGATAN DOKTER CHANG MAI_HTM
54
BAB 54. MEMPERINGATKAN
55
BAB 55. BINGUNG _ HTM
56
BAB 56. MARISKA MENJADI BINGUNG _ HTM
57
BAB 57. ALYA DI CULIK _ HTM
58
BAB 58. TAK BERDAYA _ HTM
59
BAB 59. TERSUNGKUR _ HTM
60
BAB 60.PERTEMPURAN _ HTM
61
BAB 61. KEMBALI KRITIS _HTM
62
BAB 62. PEMOHON MAYA PUSPITA ALIAS IBU NERINA _ HTM
63
BAB 63. PILIHAN YANG SULIT _HTM
64
BAB 64. MERELAKAN _ HTM
65
BAB 65. ADIK UNTUK MARISKA
66
BAB 66. KEPERGIAN IBU NERINA _ HTM
67
BAB 67. ALYA HAMIL_HTM

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!