"Ibu kenal dengan Tuan Murano?" tanya Daniel
"Tentu saja dia mengenalku. Perempuan ini yang sudah menyiksaku meninggalkan trauma dan luka yang kubawa hingga kini." wajah Murano memerah.
Bu Nirina menangis, lalu duduk bersimpuh. "Maafkan aku Murano, Maafkan Aku."
"Sebenarnya apa yang terjadi di antara kalian di masa lalu?" tanya Daniel.
firasat Aliya mengatakan akan ada hal yang buruk terjadi. Dia buru-buru menggendong Mariska dan membawanya ke dapur.
Perempuan ini dulu Ibu Tiriku. Dia menikah dengan ayahku saat aku berumur tujuh tahun masih kecil dan tidak berdaya. Hanya bisa diam dan menangis saat aku disiksa.
"Benarkah itu Bu?" Daniel menatap wanita yang sudah melahirkannya 25 tahun yang lalu itu. Bu Nerina menganggukkan kepalanya dan mengakui perbuatannya di masa lalu.
"Aku sudah menerima karmanya, lihat Aku Sekarang aku sudah tua, tubuhku di grogoti banyak penyakit. Lihat juga kondisi anakku dengan tersengal-sengal ibu Nirina mengatakannya
"Maya Puspita itu siapa?"Tanya Daniel
Murano tersenyum sinis. Nama asli perempuan murahan itu, Maya Puspita. dulunya dia PSK jalanan. Ayahku yang mengangkat derajatnya.
Alya memeluk erat Mariska yang ketakutan mendengar Murano berteriak-teriak dan neneknya yang menangis. Ini fakta yang sangat mengerikan. Entah bagaimana kedepannya.
Murano menatap Daniel.
"Dia menyiksaku lebih dari sepuluh tahun bisa kau bayangkan itu, pria cacat! Ucap Murano tempat di depan wajah Daniel ketika ia dilaporkan ke polisi, ia kabur seperti pengecut dan ternyata dia juga mengubah identitasnya.
Tangis Ibu Nerina semakin kencang. Berkali-kali ia meminta maaf.
"Maafnya tidak akan bisa mengembalikan masa kecilku yang sudah kau hancurkan. maafmu tidak akan bisa menyembuhkan luka dan trauma yang ku alami hingga kini."
"Tuan, Saya dan keluarga minta maaf atas apa yang terjadi di masa lalu Tuan."
"Aku akan menuntut balas sekarang." Murano tersenyum lebar.
Murano memerintahkan pengawalnya untuk membawa kembali Alya dan Mariska. Alya yang mendengar itu segera membawa Mariska lari lewat pintu belakang. Ia tidak mau berpisah lagi dengan putrinya. Anak buah Murano mengejar semua sisi. Dalam waktu kurang dari sejam, Alya dan Mariska tertangkap.
"Murano....." Alya dan Mariska tidak bersalah Jangan libatkan mereka jika mau menghukum silakan bunuh aku." ucap Ibu Nerina.
"Aku ingin menyiksa kalian berdua." Murano menyeringai.
Alya dan Mariska akan dimasukkan ke dalam mobil. Daniel keluar dan berusaha menghentikan itu. Tetapi ia kalah tenaga, dan Daniel jatuh tersungkur. Alya teriak histeris dan Mariska juga menangis ketakutan.
"Bagaimana rasanya? menyenangkan bukan melihat orang lain menderita." Murano tersenyum puas membantu Daniel duduk kembali di kursi rodanya, dan berusaha menarik pintu mobil yang terkunci.
Bimbim masuk ke rumah dan langsung bersujud di kaki Murano. "Jangan bawa kakak dan keponakanku Tuan, mereka tidak bersalah, mereka tidak tahu apa-apa."
Murano bergeming. Hatinya sudah dikuasai amarah yang teramat besar. Dengan tertatih Ibu Nerina menghampiri Murano dan bersujud padanya. "Hukum aku saja Murano, aku yang bersalah."
"Aku akan menyiksa fisik menantumu tersayang, dan akan menyiksa psikologis putramu. Bukankah itu bagus?"
"Jangan..... jangan lakukan itu Tuan." teriak Bimbim dan ibu Nerina alias Maya Puspita saat Murano akan melangkah, Ibu Nerina dan Bimbim menahan kakinya dan kembali memohon.
Murano menendang keduanya hingga tersungkur. Bimbim membantu ibu Nerina untuk duduk.
"Tuan, kekagumanku pada anda berganti dengan rasa benci yang teramat dalam. Anda tega memisahkan istri dari suaminya dan anak dari ayahnya, Anda keterlaluan."
Murano menatap tajam kerah Bimbim.
" Apa kamu pernah merasakan disiksa sama selama sepuluh tahun, bukan hanya fisik tapi juga mental, hah!" Murano berteriak di depan wajah Bimbim
"Pernahkah kamu merasakan dipukul dengan rotan hanya karena mengambil sepotong roti? "Pernahkah kamu merasakan disetrum hanya karena tak sengaja memecahkan piring?"
"Aku memang tidak pernah merasakan semua itu, tapi tidak adil menimpakan hukuman itu pada Kak Alya dan Mariska. Mereka tidak tahu apa-apa." ucap Bimbim
"Hukum saja aku, bawa aku ke penjara." lirih Ibu Nerina
"Itu terlalu mudah." Murano melangkah pergi saat Bimbim akan mengejarnya, dua pengawal Murano langsung menghadangnya.
Daniel menarik tangan Murano dan memohon agar istri dan anaknya dikembalikan. Murano menarik kerah baju Daniel, hingga pria itu berdiri lalu mendorongnya hingga terjatuh
"Tidak....! teriak Alya histeris
Kairo membukakan pintu untuk Murano Mereka pun pergi meninggalkan duka untuk Daniel, Bimbim dan ibu Nerina. Berkali-kali ibu Nerina minta maaf.
"Kita tidak bisa tinggal diam." ucap Bimbim
"Apa yang akan kita lakukan? Daniel menutupi wajah dengan kedua tangannya.
"Kita lapor polisi dan kita lapor ke pak walikota." jawab Bimbim
Daniel kembali bersemangat. Masih ada kesempatan untuk menyelamatkan mereka.
Bimbim membawa ibu Nerina ke kamar dan memberikannya minuman. "Ibu istirahat ya, berdoa pada Tuhan agar usaha kami berhasil.
"Iya nak, ibu Nerina menghapus air matanya.
Dengan dibantu tetangganya yang bersimpati, mereka menuju Kantor polisi. Awalnya mereka direspon dengan baik. Tapi setelah mendengar pelakunya adalah Tuan Murano respon mereka berubah.
"Apa kalian yakin pelakunya Tuan Murano Jangan sembarangan menuduh tanpa bukti." ucap pak polisi
Bimbim memberikan rekaman saat pengawal Murano memasukkan ayah dan Mariska ke mobil dan saat merana mendorong Daniel hingga terjatuh.
"Rekamannya buram, bisa jadi ini rekayasa." ucap polisi itu dengan entengnya.
"Sudah, kalian pulang dan jangan cari sensasi."
"Gak bisa gitu Pak, ini ada bukti rekaman dan saksi." protes Bimbim
"Rekamannya asli buram, karena kualitas video yang kurang Pak." tukas Bimbim dan tetangga yang ikut juga bersuara. Tapi polisi itu malah mengusir mereka.
Bimbim yang kesal menendang botol plastik air mineral. "Ini tidak adil...."
"Sabar Bimbim, besok kita melapor ke Pak walikota. Beliau pasti akan membantu." ucap salah satu tetangga sambil menepuk pundak Bimbim.
Murano membawa Aliya dan Mariska ke sebuah villa yang disewa dadakan oleh Murano.
"Jaga mereka dengan ketat, awas sampai lolos, Aku akan menembak kepala kalian." ancam Murano.
"Baik Tuan." ucap para pengawal.
lelah menangis, Mariska pun tertidur. Alya melihat telepon, ia mencoba menghubungi Daniel. Tapi tidak berhasil, karena pengawal Murano sudah memutuskan saluran komunikasi.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏
JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓
JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA EMAK YANG LAIN
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
my love
ternyata Murano adalah korban kdrt y thor
2023-04-15
0