"Kembali ke neraka." sebutan Alya untuk rumah Murano. Alya masih menempati kamar yang sama. Hanya saja ia tak sendiri, ada Mariska yang menemani. Namun, ia khawatir Murano benar-benar memisahkannya dari Mariska.
Devano datang ke kamarnya. "Putrimu sangat cantik, siapa namanya?"
"Mariska." jawab Alya singkat
"Kairo sudah menceritakan semuanya, aku turut bersedih."
"Terima kasih."
Devano memberikan selembar kertas dan pulpen. "Catat apa saja yang kamu butuhkan dan Mariska, aku akan membelikannya."
Alya menatap pria yang hari ini berpenampilan santai. Hingga memperlihatkan tato di bagian tubuh Devano. Alya Baru tahu kalau Devano juga mempunyai tato di tangan kanannya.
"Kenapa bengong?" cepat catat apa yang kamu butuhkan
Alya berpikir sejenak,lalu mulai menulis. "Pakaian, popok sekali pakai, susu, biskuit, sabun, minyak telon, bedak, dan masih banyak lagi yang ditulis oleh Alya. lalu Alya mengembalikan kertas itu sambil tersenyum.
Kening Devano berkerut membacanya. Ia menggaruk keningnya yang tidak gatal
"Hmmm....."banyak juga ya kebutuhan bayi."
"Iya tentu saja, kamu tetap akan membelikannya, kan?
"Iya tunggu saja." Devano berbalik dan keluar dari kamar.
***
langit mendung Sejak pagi. Daniel duduk di teras memandangi air yang turun dari langit, teringat Mariska yang suka main hujan. "Sedang apa dia di sana?" tanyanya pada dirinya sendiri.
"Daniel....." Ibu Nerina menepuk pundak Putra semata wayangnya. Ibu Nerina duduk di sampingnya. "Maafkan Ibu, semua kekacauan ini karena perbuatan ibu di masa lalu. ibu benar-benar menyesal."
"Tidak ada yang perlu disesali, semuanya sudah terjadi." sahut Daniel agak Ketus. Daniel memutuskan masuk ke rumah. Ada perasaan kesal di hatinya pada wanita yang sudah melahirkannya itu.
Ibu Nerina masih ingat betul Bagaimana perlakuannya pada Murano. Dulu ia benar-benar menyesal sudah menjadikan Murano pelampiasan kekesalan dan kemarahannya pada ayah kandung Murano pria itu tidak benar-benar mengangkat derajatnya, hanya pindah tempat dan bayaran.
Dahulu Ibu Nerina yang bernama asli itu Maya Puspita adalah seorang PSK pinggir jalan dan menjadi primadona. Pada suatu hari bertemu dengan ayah kandung Murano yang sedih karena ditinggal oleh nyonya Cynthia ibu kandung Murano. Tuan Andalas menikahinya. Ia kira hidupnya akan menjadi lebih baik, ia kira Tuan Andalas benar-benar mencintainya.
Nyatanya Ia hanya memanfaatkan Maya Puspita untuk diberikan kepada pria-pria hidung belang yang menjadi rekan bisnisnya, atau sebagai bayaran ke pejabat-pejabat yang memuluskan bisnisnya.
Jika ada yang komplain dengan pelayanannya di ranjang, ia akan menerima berbagai siksaan. Dipukuli, disabet dengan ikat pinggang. Bahkan pernah sampai digunduli. Namun, jika mereka puas ibu Nerina akan diberi hadiah yang besar. Uang jalan-jalan ke luar negeri, dan pelayanan kelas satu di salon mewah tentunya dengan pengawal super ketat.
Jika ia mencoba kabur, Tuan Andalas akan membuatnya cacat seumur hidup. Tuan Andalas sebenarnya meninggal karena terpeleset di kamar mandi yang sengaja ia buat licin. Namun, ia menyogok dokter yang memeriksa jenazahnya. Akhirnya disebutkan Kalau Tuan Andalas meninggal karena serangan jantung.
"Bu kenapa di luar, Kan dingin?' suara Bimbim membuyarkan lamunannya. Bimbim menuntun masuk dan mendudukkannya di sofa yang telah usang termakan usia.
"Daniel marah sama ibu Bim," Ibu Nerina menyandarkan kepalanya di pundak Bimbim.
"Berikan waktu untuk Kak Daniel Bu, ini memang sangat berat untuk kita." Bimbim sudah menganggap Ibu Nerina seperti ibu kandungnya sendiri.
'Kenapa harus Alya dan Mariska yang harus menerima ini? harusnya dia siksa saja Ibu seperti dulu Ibu menyiksanya. Ibu Nerina menangis sesungguhkan.
***
Mariska mulai tenang dan terbiasa di rumah Murano. Sudah tidak menanyakan keberadaan ayahnya, karena kehadiran Kairo, Devano, dan Pak Barco yang selalu mengajaknya main. Sejak kepulangan mereka seminggu yang lalu, Murano masih mengurung diri di kamar dan tidak banyak bicara.
"Ada apa Tuan? Apa perlu aku panggilkan dokter Surya?" tanya Devano khawatir
"Tidak perlu, aku hanya ingin istirahat." Murano mengambil buku dari atas meja dan mulai hanyut dalam cerita petualangan
Membaca buku, adalah hobi yang sudah lama tidak ia lakukan Murano karena sibuk. Entah kenapa dia sangat menyukai cerita fantasi. Mungkin ada hubungannya dengan masa kecil Murano yang suram.
Ketika Devano akan keluar kamar, Murano memanggilnya. "Tolong cari buku petualangan lainnya yang seru dan tidak membosankan seperti cerita ini." Murano membuang sebuah buku ke lantai begitu saja.
"Iya, baik Tuan."
"Bu mana Ayah Mariska?tanya Mariska dengan nada suara khas anak kecil walau belum jelas yang membuat hati Alya bagai tertusuk duri tajam.
"Ayah kerja Sayang cari uang yang banyak untuk Kita." terpaksa Alya harus berbohong lagi. Alya ingat saat perpisahan di bandara. sakit hatinya jika mengingat itu. Daniel Pasti sangat terluka. "Tuhan sampaikan permintaan maaf ku untuknya, kuatkan hatinya." doa Alya dalam hati.
Murano tiba-tiba sudah ada di belakangnya. Mariska langsung memeluk ibunya. Alya mengusap punggung putrinya agar ia tenang.
"Mulai nanti malam dan seterusnya Kamu tidur di kamarku." titahnya
"Bagaimana dengan anakku, aku harus menidurkannya dulu."
"Suruh saja Kairo dan Devano yang mengurusnya. Aku lihat mereka berbakat jadi baby sister.
"Aku mau menidurkannya sendiri."
Murano menendang Alya hingga hampir terjatuh. Mariska spontan berteriak
"Kamu tidak boleh membantah perintahku."
Murano mengurung Alya di kamarnya Sedangkan Mariska dibawa Kairo.
"Kamu memisahkan aku dan Mariska?"
"Kalau iya kenapa? anakmu berisik sekali." jawab Murano sekenanya.
"Kamu ingkar janji, walau Kairo dan Devano memperlakukan Mariska dengan baik. Tetap saja Alya tak akan sanggup berpisah lagi dengannya.
"Tolong jangan pisahkan kami. Kamu sudah berjanji, kan?"
Murano menarik rambut Alya hingga perempuan itu mendongak.
" layani aku dengan baik, turuti perintahku tanpa membantah.Besok kamu bisa bertemu lagi dengan anakmu."
Alya mengangguk pasrah, membiarkan Murano melucuti semua pakaiannya dan menyentuhnya dengan buas.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏
JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓
JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA EMAK YANG LAIN
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments