Calon Istri Pengganti

Calon Istri Pengganti

1. Pembatalan pernikahan

”Aku tidak dapat melanjutkan pernikahan ini.”

”Apa maksudmu?”

”Maafkan aku tapi aku sudah memiliki wanita lain yang telah menungguku di luar sana.”

”Tidak mungkin? Kau sedang berbohong kan? Katakan itu semua bohong!”

Eric menggelengkan kepalanya, ”Aku memiliki hubungan dengannya sejak tiga bulan yang lalu, saat aku pergi ke Singapura dia teman kerjaku dan sekarang dia sedang mengandung anakku.”

”Omong kosong macam apa ini? Kenapa kau tega melakukan ini padaku, apa salahku Eric?” ucap Hana terisak.

”Kau tidak salah apa-apa aku yang salah karena telah berpaling darimu, maafkan aku,” ucap Eric.

Hana menggelengkan kepalanya merasa tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar. Hancur itulah yang dirasakan oleh Hana Puspita Sari, cinta tulusnya telah dikhianati oleh kekasihnya dengan penghianatan dan dengan mudahnya dia hanya meminta maaf saja.

”Lalu apa maksud semua ini? Kenapa kau tidak bilang dari awal, sekarang undangan telah tersebar dan hari ini, satu jam lagi adalah akad nikah kita kau benar-benar kelewatan Eric,” ucap Hana terisak.

”Apa kau tidak berpikir perasaan kedua orang tuaku? Kau keterlaluan! Pergi sekarang dan jangan pernah menampakkan dirimu di depanku.”

Hana memalingkan wajahnya ke samping tidak Sudi baginya jika harus memandang pria yang telah mengkhianatinya. 

Eric pergi meninggalkan rumah orang tua Hana, banyak pasang mata menatapnya karena pergi begitu saja dari rumah itu apalagi ada seorang wanita yang menunggunya di luar.

Bisik-bisik mulai terdengar apalagi penghulu susah datang dan akad nikah dibatalkan.

”Kamu yang sabar Nak, mama tahu ini berat untukmu,” ucap Rita menenangkan putrinya.

”Kenapa Eric tega melakukannya Ma, apa salahku?” ucap Hana.

”Sabarlah kau tidak salah tapi penghianat itu yang harus diberi pelajaran. Aku akan menghajarnya karena telah melukaimu Kak,” seru Alvin yang tidak suka melihat kakaknya menangis.

”Jangan main hakim sendiri Vin, biarkan saja dia seperti itu pastinya dia kan kena karmanya karena telah melukai hati seorang wanita,” ucap Rita.

”Tapi Ma, Alvin tuh gemes banget sama Bang Eric dan dari awal sebenarnya aku tuh gak suka sama dia, kalau saja Kak Hana gak cinta sama dia sudah aku habisin dia!” ucap Alvin menahan geram.

”Sudahlah jangan dibahas lagi biarkan hati kakakmu tenang,” ucap Rita.

Rita menarik lengan Alvin keluar  meninggalkan putrinya di kamarnya sendirian.

Hana berharap esok hari akan lebih baik dari sebelumnya tapi ternyata banyak cibiran di kantornya. Semua menyalahkan Eric pria yang tidak tahu diri karena telah mengkhianati kepercayaan seorang wanita.

”Bu manager Anda baik-baik saja kan?” tanya Indah yang adalah teman Hana.

”Alhamdulillah, apa kita jadi meeting hari ini?” tanya Hana.

”Meeting-nya ditunda karena Pak Presdir gak jadi datang hari ini.”

”Syukurlah sebenarnya aku juga belum siap jika harus bertatapan dengan orang banyak dalam keadaan hati yang hancur.”

”Apalagi nanti pasti Eric ada di meeting itu, kau harus kuat Hana,” hibur Indah.

”Iya, kami berdua end' dan aku harap dia tidak menyesalinya dan bahagia dengan pilihannya itu,” balas Hana.

”Kamu kuat ya, jika saja aku jadi kamu pasti udah aku piting dia kayak jemuran,” seru Indah ikut gemes dengan apa yang dilakukan oleh Eric pada sahabatnya itu.

”Percuma aja kita marah gak ada manfaatnya juga, aku hanya bisa sabar dan aku yakin jodoh terbaik sedang menanti diriku aku hanya bisa berdoa yang terbaik untuk diriku sendiri.”

”MasyaAllah sini peluk, kau memang yang terbaik Hana, tetaplah seperti ini ya,” ucap Indah.

”Kita makan siang yuk!” ajak Indah.

”Aku tidak nafsu makan!”

”Ayolah jangan menyiksa diri kau harus mengisi perutmu dan bertahan buktikan kau bisa mendapatkan yang lebih baik dari Eric ’Lets move on' Hana!” teriak Indah.

”Aduh jangan gila kamu ini, jangan teriak-teriak gitu memalukan!”

”Maaf, ayo bangun bangkit ciptakan masa depan yang lebih baik dengan pria yang lebih tampan dan mapan,” ucap Indah.

”Memang ada? Aku pikir itu hanya ada dalam dongeng atau drakor saja,” balas Hana.

”Ada dong dan aku yakin kau akan menemukan cerita indah nantinya buah dari kesabaranmu itu,” hibur Indah dia sendiri merasa kesal dengan Eric dan tidak bisa meluapkan kekesalannya pada pria itu.

Hana mematung di tempatnya ketika melihat Eric sedang berjalan bersama dengan seorang wanita bernama Ayu, mereka terlihat begitu bahagia. Indah yang melihat perubahan pada Hana pun ikut mengalihkan pandangannya ke arah yang sama.

”Jangan terpengaruh,” bisik Indah.

***

Hana tidak bisa fokus dengan pekerjaannya hari ini pikirannya tertuju pada Eric mantan calon suaminya karena baru saja dia melihatnya bersama dengan Ayu mesra sekali bahkan hal itu tidak pernah dilakukan oleh Eric saat mereka masih bersama.

Jadi benar gosip yang beredar selama ini tentangnya?

Pikiran Hana tidak menentu membuat pekerjaannya jadi berantakan. ”Ya ampun bagaimana ini, bukankah besok Presdir mau datang kenapa laporanku begini, bisa-bisa aku kena semprot!” gumam Hana.

Dengan segera Hana memperbaiki semuanya padahal jam pulang kerja sudah berakhir dan dia masih bertahan di kantor karena tak ingin membawa pekerjaan ke rumah dan lagi ini cara efektif agar tidak mengingat kejadian tempo hari di rumahnya.

”Alhamdulillah, selesai juga semoga tidak ada komplain dari atasan,” ucap Hana melirik ke arah jam tangannya dan terkejut melihat sekarang sudah jam tujuh malam.

”Aduh bagaimana ini, semoga masih ada sekuriti yang ada di depan,” ucap Hana dan beruntungnya masih ada sekuriti yang sedang mengobrol dengan seseorang di posnya.

”Mbak Hana belum balik ya, kirain sudah pulang makanya lampu saya matikan semua maaf,” ucap Pak Deddy.

”Gak apa Pak, terima kasih karena masih stay di sini. Saya balik ya Pak, keburu gak dapat taxi nanti. Assalamu'alaikum.”

”Waalaikumussalam.”

Hana segera menuju bus stop dan menunggu di sana, hampir sepuluh menit berlalu bus ataupun taxi yang ditunggunya tidak kunjung datang.

Sesekali dia menatap jam tangannya.

Tin ... tin ...

Suara klakson mobil mengagetkan Hana apalagi saat kaca mobilnya terbuka.

”Bukankah itu pria yang ada di depan bersama Pak Deddy sekuriti itu, kenapa dia ada disini?”

Pria itu melambaikan tangannya dan Hana mengacuhkannya dia tidak ingin mendekat karena merasa tidak kenal dan lagi dia bukanlah wanita gampangan. Merasa kesal karena tidak ditanggapi oleh Hana pria itupun turun dan menghampiri Hana.

”Apa kau akan tetap di sini hingga besok!”

”Maaf saya gak kenal Anda mohon jangan ganggu saya.”

”Ck! Saya tidak akan mengganggumu, saya hanya akan menawarkan bantuan untukmu, ini sudah jam tujuh lebih tidak akan ada bus yang lewat dan lagi tempat ini sepi rawan kejahatan apa kamu mau jadi korbannya?”

”Bisa saja kau juga seorang penjahat?”

”Astaga, jika tidak mau tinggal bilang saja jangan mengatakan apapun pada orang yang benar-benar tulus ingin membantumu.”

Pria itupun pergi meninggalkan Hana. ”Tunggu!” teriak Hana.

”Tolong antarkan aku ke rumah dan aku akan membayarnya anggap saja aku memakai jasamu bagaimana?”

”Masuklah!”

Hana langsung membuka pintu belakang.

”Eh, di depan bukan di belakang memangnya aku sopir kamu!”

Deg.

”Ish ini orang galak amat, semoga dia bukan orang jahat!” gumam Hana.

Terpopuler

Comments

Lutfi Fitasari

Lutfi Fitasari

menarik

2023-10-21

0

mampir

2023-06-22

1

Yani

Yani

Mampur ah...

2023-06-01

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pembatalan pernikahan
2 2. Emil membuat kesal
3 3. Kejutan
4 4. Perhatian Hana
5 5. Permintaan Emil
6 6. Menikahlah!
7 7. Dia Manager
8 8. Emil Minta Pulang
9 9. Bersabarlah Hati
10 10. Dihibur, Menghibur?
11 11. Hanya Atasan dan Bawahan
12 12. Satu Keinginan
13 13. Semakin Kagum
14 14. Kekhawatiran Malik
15 15. Dijodohkan?
16 16. Keributan
17 17. Pilihan
18 18. Malik Mengambil Langkah
19 19. Dia Mamaku
20 20. Mencoba Buka Hati
21 21. Setuju atau Tidak
22 22. I'm Falling Love with Her
23 23. Persaingan Dimulai
24 24. Perdebatan
25 25. Jogjakarta Aku Datang
26 26. Panggil Saya ’Abang’
27 27. Mencuri Kesempatan
28 28. Kau Masih Mencintaiku kan?
29 29. Baju Dinas
30 30. Mantan Mertua Cemburu
31 31. Tidak Dapat Menahannya
32 32. Kejadian di Kantor
33 33. Ketegasan Malik
34 34. Kedatangan Lani
35 35. Pertemuan Dua Keluarga
36 36. Dunia Memang Sempit
37 37. Tidak Membandingkan
38 38. Doa Orang Tua
39 39. Puasa Dulu
40 40. Penyakit Emil
41 41. Jadilah Penurut
42 42. Menyembunyikan
43 43. Ekstra Perhatian
44 44. Diam-diam Membantu (1)
45 45. Diam-diam Membantu (2)
46 46. Bakso Dari Mantan
47 47. Go Singapore
48 48. Hana Hamil
49 49. Malik ikut Ngidam
50 50. Saling Menolong
51 51. Kedatangan Mantan Papa Mertua
52 52. Kepulangan Emil
53 53. Plus-plus
54 54. Malik Butuh Bantuan
55 55. Kabar Kabur
56 56. Kandidat Baru
57 57. Emil Sekolah
58 58. Bergosip!
59 59. Penyesalan Berlanjut
60 60. Pengakuan Alvin
61 61. Curhatan Emil
62 62. Accident
63 63. Menunggu Kabar
64 64. Emil Makin Cerdas
65 65. Surprise
66 66. Malik Belanja Online
67 67. Membuat Kamar Baby
68 68. Kondangan
69 69. Candaan Malik
70 70. Dipertemukan Lagi
71 71. Ajakan Dinner
72 72. Hana Melahirkan
73 73. Emil Merengek
74 74. Sebuah Nama
75 75. Nunggu Giliran?
76 76. Kecemburuan Emil
77 77. Namanya Aydan
78 78. Belajar Pengertian
79 79. Kekhawatiran Seorang Ibu
80 80. Tolong Nasehatin Bang!
81 81. Nasehat Bang Malik
82 Apa Yang Terjadi?
83 83. Jodoh Untuk Adik
84 84. Terpaksa Bertemu
85 85. Banyak Gaya Makin Pusing
86 Berita Hangat
87 87. Sebuah Penjelasan
88 Teguran untuk Alvin
89 Mencari Solusi
90 90. Kata Maaf
91 91. Keluhan Emil
92 92. Kekhawatiran Istri
93 93. Mengejar Sesuatu
94 94. Malik Kembali
95 95. Kesalnya Malik
96 96. Saling Curiga?
97 97. Mengubah Keadaan
98 98. Semua itu Takdir
99 99. Memiliki Keponakan
100 100. Hana Tegas
101 101. Rengekan Alvin
102 102. Masih Tetap Sama
103 103. Hana Ikut Bingung
104 104. Perhatian Kecil
105 105. Hana Marah
106 106. Masih Marah?
107 107. Alvin Melamar
108 108. Pernikahan Alvin
109 109. Malik Double Jengkel
110 110. Itung-itung Sedekah (1)
111 111. Itung-itung Sedekah (2)
112 112. Titik Temu
113 113. Istighfar
114 114. Kepergian Aisha
115 115. Jodoh Itu Rahasia-Nya
116 116. Keinginan Hana
117 117. Kabar Terbaru
118 118. Karena Bakso
119 119. Emil Jatuh
120 120. Kesal dalam Diam
121 121. Memberi Hukuman
122 122. Menjadi Wanita Cerdas
123 123. Datang dan Pergi
124 124. Kekhawatiran Malik
125 125. Problematika Malik
126 126. Harus Berani Jujur
127 127. Kata Maaf
128 128. Kecelakaan
129 129. Tertangkap
130 130. Semua Jelas
131 131. Rencana Liburan
132 132. Akhir Dari Cerita
Episodes

Updated 132 Episodes

1
1. Pembatalan pernikahan
2
2. Emil membuat kesal
3
3. Kejutan
4
4. Perhatian Hana
5
5. Permintaan Emil
6
6. Menikahlah!
7
7. Dia Manager
8
8. Emil Minta Pulang
9
9. Bersabarlah Hati
10
10. Dihibur, Menghibur?
11
11. Hanya Atasan dan Bawahan
12
12. Satu Keinginan
13
13. Semakin Kagum
14
14. Kekhawatiran Malik
15
15. Dijodohkan?
16
16. Keributan
17
17. Pilihan
18
18. Malik Mengambil Langkah
19
19. Dia Mamaku
20
20. Mencoba Buka Hati
21
21. Setuju atau Tidak
22
22. I'm Falling Love with Her
23
23. Persaingan Dimulai
24
24. Perdebatan
25
25. Jogjakarta Aku Datang
26
26. Panggil Saya ’Abang’
27
27. Mencuri Kesempatan
28
28. Kau Masih Mencintaiku kan?
29
29. Baju Dinas
30
30. Mantan Mertua Cemburu
31
31. Tidak Dapat Menahannya
32
32. Kejadian di Kantor
33
33. Ketegasan Malik
34
34. Kedatangan Lani
35
35. Pertemuan Dua Keluarga
36
36. Dunia Memang Sempit
37
37. Tidak Membandingkan
38
38. Doa Orang Tua
39
39. Puasa Dulu
40
40. Penyakit Emil
41
41. Jadilah Penurut
42
42. Menyembunyikan
43
43. Ekstra Perhatian
44
44. Diam-diam Membantu (1)
45
45. Diam-diam Membantu (2)
46
46. Bakso Dari Mantan
47
47. Go Singapore
48
48. Hana Hamil
49
49. Malik ikut Ngidam
50
50. Saling Menolong
51
51. Kedatangan Mantan Papa Mertua
52
52. Kepulangan Emil
53
53. Plus-plus
54
54. Malik Butuh Bantuan
55
55. Kabar Kabur
56
56. Kandidat Baru
57
57. Emil Sekolah
58
58. Bergosip!
59
59. Penyesalan Berlanjut
60
60. Pengakuan Alvin
61
61. Curhatan Emil
62
62. Accident
63
63. Menunggu Kabar
64
64. Emil Makin Cerdas
65
65. Surprise
66
66. Malik Belanja Online
67
67. Membuat Kamar Baby
68
68. Kondangan
69
69. Candaan Malik
70
70. Dipertemukan Lagi
71
71. Ajakan Dinner
72
72. Hana Melahirkan
73
73. Emil Merengek
74
74. Sebuah Nama
75
75. Nunggu Giliran?
76
76. Kecemburuan Emil
77
77. Namanya Aydan
78
78. Belajar Pengertian
79
79. Kekhawatiran Seorang Ibu
80
80. Tolong Nasehatin Bang!
81
81. Nasehat Bang Malik
82
Apa Yang Terjadi?
83
83. Jodoh Untuk Adik
84
84. Terpaksa Bertemu
85
85. Banyak Gaya Makin Pusing
86
Berita Hangat
87
87. Sebuah Penjelasan
88
Teguran untuk Alvin
89
Mencari Solusi
90
90. Kata Maaf
91
91. Keluhan Emil
92
92. Kekhawatiran Istri
93
93. Mengejar Sesuatu
94
94. Malik Kembali
95
95. Kesalnya Malik
96
96. Saling Curiga?
97
97. Mengubah Keadaan
98
98. Semua itu Takdir
99
99. Memiliki Keponakan
100
100. Hana Tegas
101
101. Rengekan Alvin
102
102. Masih Tetap Sama
103
103. Hana Ikut Bingung
104
104. Perhatian Kecil
105
105. Hana Marah
106
106. Masih Marah?
107
107. Alvin Melamar
108
108. Pernikahan Alvin
109
109. Malik Double Jengkel
110
110. Itung-itung Sedekah (1)
111
111. Itung-itung Sedekah (2)
112
112. Titik Temu
113
113. Istighfar
114
114. Kepergian Aisha
115
115. Jodoh Itu Rahasia-Nya
116
116. Keinginan Hana
117
117. Kabar Terbaru
118
118. Karena Bakso
119
119. Emil Jatuh
120
120. Kesal dalam Diam
121
121. Memberi Hukuman
122
122. Menjadi Wanita Cerdas
123
123. Datang dan Pergi
124
124. Kekhawatiran Malik
125
125. Problematika Malik
126
126. Harus Berani Jujur
127
127. Kata Maaf
128
128. Kecelakaan
129
129. Tertangkap
130
130. Semua Jelas
131
131. Rencana Liburan
132
132. Akhir Dari Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!