Calon Istri Pengganti
”Aku tidak dapat melanjutkan pernikahan ini.”
”Apa maksudmu?”
”Maafkan aku tapi aku sudah memiliki wanita lain yang telah menungguku di luar sana.”
”Tidak mungkin? Kau sedang berbohong kan? Katakan itu semua bohong!”
Eric menggelengkan kepalanya, ”Aku memiliki hubungan dengannya sejak tiga bulan yang lalu, saat aku pergi ke Singapura dia teman kerjaku dan sekarang dia sedang mengandung anakku.”
”Omong kosong macam apa ini? Kenapa kau tega melakukan ini padaku, apa salahku Eric?” ucap Hana terisak.
”Kau tidak salah apa-apa aku yang salah karena telah berpaling darimu, maafkan aku,” ucap Eric.
Hana menggelengkan kepalanya merasa tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar. Hancur itulah yang dirasakan oleh Hana Puspita Sari, cinta tulusnya telah dikhianati oleh kekasihnya dengan penghianatan dan dengan mudahnya dia hanya meminta maaf saja.
”Lalu apa maksud semua ini? Kenapa kau tidak bilang dari awal, sekarang undangan telah tersebar dan hari ini, satu jam lagi adalah akad nikah kita kau benar-benar kelewatan Eric,” ucap Hana terisak.
”Apa kau tidak berpikir perasaan kedua orang tuaku? Kau keterlaluan! Pergi sekarang dan jangan pernah menampakkan dirimu di depanku.”
Hana memalingkan wajahnya ke samping tidak Sudi baginya jika harus memandang pria yang telah mengkhianatinya.
Eric pergi meninggalkan rumah orang tua Hana, banyak pasang mata menatapnya karena pergi begitu saja dari rumah itu apalagi ada seorang wanita yang menunggunya di luar.
Bisik-bisik mulai terdengar apalagi penghulu susah datang dan akad nikah dibatalkan.
”Kamu yang sabar Nak, mama tahu ini berat untukmu,” ucap Rita menenangkan putrinya.
”Kenapa Eric tega melakukannya Ma, apa salahku?” ucap Hana.
”Sabarlah kau tidak salah tapi penghianat itu yang harus diberi pelajaran. Aku akan menghajarnya karena telah melukaimu Kak,” seru Alvin yang tidak suka melihat kakaknya menangis.
”Jangan main hakim sendiri Vin, biarkan saja dia seperti itu pastinya dia kan kena karmanya karena telah melukai hati seorang wanita,” ucap Rita.
”Tapi Ma, Alvin tuh gemes banget sama Bang Eric dan dari awal sebenarnya aku tuh gak suka sama dia, kalau saja Kak Hana gak cinta sama dia sudah aku habisin dia!” ucap Alvin menahan geram.
”Sudahlah jangan dibahas lagi biarkan hati kakakmu tenang,” ucap Rita.
Rita menarik lengan Alvin keluar meninggalkan putrinya di kamarnya sendirian.
Hana berharap esok hari akan lebih baik dari sebelumnya tapi ternyata banyak cibiran di kantornya. Semua menyalahkan Eric pria yang tidak tahu diri karena telah mengkhianati kepercayaan seorang wanita.
”Bu manager Anda baik-baik saja kan?” tanya Indah yang adalah teman Hana.
”Alhamdulillah, apa kita jadi meeting hari ini?” tanya Hana.
”Meeting-nya ditunda karena Pak Presdir gak jadi datang hari ini.”
”Syukurlah sebenarnya aku juga belum siap jika harus bertatapan dengan orang banyak dalam keadaan hati yang hancur.”
”Apalagi nanti pasti Eric ada di meeting itu, kau harus kuat Hana,” hibur Indah.
”Iya, kami berdua end' dan aku harap dia tidak menyesalinya dan bahagia dengan pilihannya itu,” balas Hana.
”Kamu kuat ya, jika saja aku jadi kamu pasti udah aku piting dia kayak jemuran,” seru Indah ikut gemes dengan apa yang dilakukan oleh Eric pada sahabatnya itu.
”Percuma aja kita marah gak ada manfaatnya juga, aku hanya bisa sabar dan aku yakin jodoh terbaik sedang menanti diriku aku hanya bisa berdoa yang terbaik untuk diriku sendiri.”
”MasyaAllah sini peluk, kau memang yang terbaik Hana, tetaplah seperti ini ya,” ucap Indah.
”Kita makan siang yuk!” ajak Indah.
”Aku tidak nafsu makan!”
”Ayolah jangan menyiksa diri kau harus mengisi perutmu dan bertahan buktikan kau bisa mendapatkan yang lebih baik dari Eric ’Lets move on' Hana!” teriak Indah.
”Aduh jangan gila kamu ini, jangan teriak-teriak gitu memalukan!”
”Maaf, ayo bangun bangkit ciptakan masa depan yang lebih baik dengan pria yang lebih tampan dan mapan,” ucap Indah.
”Memang ada? Aku pikir itu hanya ada dalam dongeng atau drakor saja,” balas Hana.
”Ada dong dan aku yakin kau akan menemukan cerita indah nantinya buah dari kesabaranmu itu,” hibur Indah dia sendiri merasa kesal dengan Eric dan tidak bisa meluapkan kekesalannya pada pria itu.
Hana mematung di tempatnya ketika melihat Eric sedang berjalan bersama dengan seorang wanita bernama Ayu, mereka terlihat begitu bahagia. Indah yang melihat perubahan pada Hana pun ikut mengalihkan pandangannya ke arah yang sama.
”Jangan terpengaruh,” bisik Indah.
***
Hana tidak bisa fokus dengan pekerjaannya hari ini pikirannya tertuju pada Eric mantan calon suaminya karena baru saja dia melihatnya bersama dengan Ayu mesra sekali bahkan hal itu tidak pernah dilakukan oleh Eric saat mereka masih bersama.
Jadi benar gosip yang beredar selama ini tentangnya?
Pikiran Hana tidak menentu membuat pekerjaannya jadi berantakan. ”Ya ampun bagaimana ini, bukankah besok Presdir mau datang kenapa laporanku begini, bisa-bisa aku kena semprot!” gumam Hana.
Dengan segera Hana memperbaiki semuanya padahal jam pulang kerja sudah berakhir dan dia masih bertahan di kantor karena tak ingin membawa pekerjaan ke rumah dan lagi ini cara efektif agar tidak mengingat kejadian tempo hari di rumahnya.
”Alhamdulillah, selesai juga semoga tidak ada komplain dari atasan,” ucap Hana melirik ke arah jam tangannya dan terkejut melihat sekarang sudah jam tujuh malam.
”Aduh bagaimana ini, semoga masih ada sekuriti yang ada di depan,” ucap Hana dan beruntungnya masih ada sekuriti yang sedang mengobrol dengan seseorang di posnya.
”Mbak Hana belum balik ya, kirain sudah pulang makanya lampu saya matikan semua maaf,” ucap Pak Deddy.
”Gak apa Pak, terima kasih karena masih stay di sini. Saya balik ya Pak, keburu gak dapat taxi nanti. Assalamu'alaikum.”
”Waalaikumussalam.”
Hana segera menuju bus stop dan menunggu di sana, hampir sepuluh menit berlalu bus ataupun taxi yang ditunggunya tidak kunjung datang.
Sesekali dia menatap jam tangannya.
Tin ... tin ...
Suara klakson mobil mengagetkan Hana apalagi saat kaca mobilnya terbuka.
”Bukankah itu pria yang ada di depan bersama Pak Deddy sekuriti itu, kenapa dia ada disini?”
Pria itu melambaikan tangannya dan Hana mengacuhkannya dia tidak ingin mendekat karena merasa tidak kenal dan lagi dia bukanlah wanita gampangan. Merasa kesal karena tidak ditanggapi oleh Hana pria itupun turun dan menghampiri Hana.
”Apa kau akan tetap di sini hingga besok!”
”Maaf saya gak kenal Anda mohon jangan ganggu saya.”
”Ck! Saya tidak akan mengganggumu, saya hanya akan menawarkan bantuan untukmu, ini sudah jam tujuh lebih tidak akan ada bus yang lewat dan lagi tempat ini sepi rawan kejahatan apa kamu mau jadi korbannya?”
”Bisa saja kau juga seorang penjahat?”
”Astaga, jika tidak mau tinggal bilang saja jangan mengatakan apapun pada orang yang benar-benar tulus ingin membantumu.”
Pria itupun pergi meninggalkan Hana. ”Tunggu!” teriak Hana.
”Tolong antarkan aku ke rumah dan aku akan membayarnya anggap saja aku memakai jasamu bagaimana?”
”Masuklah!”
Hana langsung membuka pintu belakang.
”Eh, di depan bukan di belakang memangnya aku sopir kamu!”
Deg.
”Ish ini orang galak amat, semoga dia bukan orang jahat!” gumam Hana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Lutfi Fitasari
menarik
2023-10-21
0
mampir
2023-06-22
1
Yani
Mampur ah...
2023-06-01
0