4. Perhatian Hana

”Darimana saja kamu?” tanya Indah ketika berpapasan dengannya.

”Itu anaknya si Bos, duh bikin pusing kepala,” keluh Hana.

”Kenapa?” Indah mengernyitkan alisnya.

”Masa tiba-tiba dia panggil aku ’mama’ bikin orang jantungan aja,” ucap Hana.

Indah membulatkan kedua matanya mendengar pernyataan sahabatnya itu. ”Tunggu-tunggu, jangan-jangan dia itu suka sama kamu,” tebak Indah.

”Ah kamu bicara apa?”

”Insting seorang wanita Hana, lagipula dia kan memang tidak pernah mengenal mamanya sejak dia lahir, istri Presdir meninggal setelah melahirkan putranya itu yang aku dengar.”

”Kamu kok tahu banget soal itu?”

”Aku juga dengar lewat angin sih, gak tahu itu valid atau gak?”

”Ya ampun, kamu masih aja percaya gosip, ayo kerja nanti kena SP kalau kerjaannya hanya ghibahin atasan,” ucap Hana.

”Ah mana mungkin, gosip itu digosok makin sip!”

Hana dan Indah pun terkekeh bersama.

Waktu hampir mendekati jam istirahat Hana masih disibukkan dengan pekerjaannya apalagi dia harus menyelidiki kasus penggelapan dana yang terjadi di bagian produksi dia berpikir apakah Eric juga terlibat di dalamnya karena dia menjabat sebagai kepala bagian produksi.

”Apa keuangannya kritis sehingga dia melakukan hal itu tapi buat apa, selama denganku aku tidak pernah menuntut apapun dan keluarganya juga tidak pernah kekurangan apapun,” gumam Hana.

Tok ... tok ... tok ...

”Eh Pak Basuki ada apa Pak?” tanya Hana melihat Pak Basuki mantan atasannya datang ke ruangannya.

”Ada panggilan dari bos kecil, dia merengek meminta Anda untuk segera datang ke ruangan Presdir,” jawab Pak Basuki.

Hana melihat jam tangannya dan terkejut karena waktunya istirahat dan dia sudah berjanji akan mengajak Emil makan siang di luar. ”Astaghfirullah, iya sebentar Pak saya bereskan ini dulu nanti segera ke sana.”

”Baik.”

Hana segera membereskan pekerjaannya dan menata mejanya.

Dengan terburu buru Hana ke ruangan Presdir membuat karyawan lain yang melihatnya keheranan dan bertanya-tanya apa yang terjadi karena tidak biasanya dia seperti itu.

”Ada apa?”

”Tahu, semoga dia gak dipecat soalnya mantan calon suaminya itu dicurigai korupsi bisa jadi dia dijadikan saksi,” ucap yang lain.

Hana mengabaikan perkataan karyawan lain yang sedang bergunjing tentangnya. Begitu di depan pintu ruangan tersebut Hana menetralkan degup jantungnya lebih dulu baru mengetuknya.

Tok ... tok ... tok ...

”Masuk!”

”Maaf Pak, saya ...”

”Mmama ...!” teriak bocah cilik berusia hampir lima tahun itu memanggil Hana dengan perasaan bahagia.

”Ayo kita pergi makan siang bersama, aku menagih janjimu!” serunya.

”Pak Presdir,” ucap Hana.

”Pergilah, saya masih ada kerjaan.”

”Ayo Ma, papa udah kasih ijin!” ucap Emil menarik-narik baju Hana.

”Baiklah ayo kita pergi tapi sebelumnya pamitan dulu sama papamu,” ucap Hana.

”Harus ya Ma?” tanya Emil.

”Tentu saja Sayang, ayo berpamitan dulu baru kita berangkat.”

Emil pun berlari ke arah Malik.

”Pa, Emil keluar dulu ya sebentar,” ucap Emil membuat Malik sedikit tercubit karena selama ini dia tidak mengajarkan hal itu padanya dan bahkan lebih membiarkan putranya melakukan hal yang dia mau.

”Hati-hati Sayang, ingat jangan merepotkan mama mengerti!”

”Siap Pa, terima kasih Emil pergi sekarang. Assalamualaikum.”

”Waalaikumussalam.”

”Apa Pak Malik mau pesan makan siangnya juga? Nanti saya bawakan,” tanya Hana.

”Tidak perlu terima kasih,” jawab Malik.

Emil pun pergi bersama dengan Hana.

Sepanjang perjalanan anak itu sangat bahagia itu yang dilihat oleh Hana, ”Kamu mau makan apa Sayang?”

”Apapun kalau mama yang pilihkan Emil mau kok,” serunya dengan senyum manisnya.

”Baiklah, ayo kita ke sana!” tunjuk Hana pada gerai yang tidak terlalu ramai.

”Kamu suka ikan?” tanya Hana.

”Wah sepertinya enak ya Ma?” seru Emil namun sedetik kemudian wajahnya berubah masam dan Hana langsung menyadarinya.

”Kenapa, jika tidak suka bilang saja,” tanya Hana.

”Makan ikan merepotkan Ma, terlalu banyak duri Emil gak bisa makan ikan.”

Hana menggelengkan kepala, ”Jangan khawatir ini gak ada durinya kok nanti mama suapi bagaimana?”

”Hore,” ucapnya dengan mimik wajah yang kembali bahagia.

***

”Pak Malik sepertinya Emil merasa nyaman dengan Bu Hana,” ucap Faris pada bosnya tersebut.

”Iya saya tahu itu, biarkan saja yang penting tidak mengganggu pekerjaan Bu Hana karena saya sendiri merasa gak enak jika harus merepotkan dirinya.”

”Bu Hana sendiri juga cantik, apa Pak Malik tidak tertarik?” tanya Faris.

”Astaga jangan kurang ajar kau Faris, apa kau mau aku pecat?” balas Malik.

”Tidak apa kalau pengganti saya nanti adalah Bu Hana,” ujar Faris terkekeh.

”Lagian dia juga sedang jomlo setelah kegagalannya dengan dengan calon suaminya itu, Pak Malik tahu jika mantannya itu adalah kepala bagian produksi kalau saya pikir saya gak yakin jika dia mampu menangani kasus ini jangan-jangan dia cinta mati sama Eric.”

”Maksudmu mantan dia bernama Eric yang hari ini tidak hadir itu?” tanya Malik.

”Benar saya dengar mereka sedang honeymoon ke Bali.”

Malik mengangguk mendengar penjelasan dari Faris.

”Papa ...!” teriak Emil.

Malik menghentikan kegiatannya dan langsung menghambur ke pelukan putranya.

”Pa, aku sama mama makan ikan, lalu mama menyuapiku,” ucap Emil.

”Oh iya, apa kamu bahagia?” tanya Malik.

”Tentu saja Pa, mama orangnya baik Emil sayang sama mama.”

”Makasih karena telah mengajak putraku makan siang karena biasanya dia akan kesulitan makan apalagi dengan ikan,” ucap Malik pada Hana.

”Tidak masalah Pak, saya akan senang jika dia juga senang. Emil kamu janji apa sama mama?” tanya Hana.

”Jadi anak yang nurut habis makan istirahat siang,” balas Emil.

”Good boy, sekarang istirahatlah tidur dua jam sangat baik buat pertumbuhanmu mengerti!”

”Siap mamaku yang cantik,” puji Emil.

”Ini Pak tolong diterima,” ucap Hana mengulurkan box makan pada Malik.

”Apa ini bukankah saya sudah bilang tidak pesan,” ucap Malik.

”Ya, saya tahu tadi Emil bilang kalau Pak Malik seorang yang pekerja keras kadang sampai lupa makan jadi saya pikir bapak butuh ini bisa dimakan pas senggang di sela kerjaan, jangan sampai Bapak sakit maag karena penyakit itu lumayan buat orang menderita,” papar Hana.

”Kalau begitu saya permisi ke ruangan saya Pak Malik,” ucap Hana.

”Tunggu, berapa yang dia habiskan tadi?” tanya Malik.

”Tidak perlu karena saya ikhlas memberikannya, justru saya yang harus bayar ongkos semalam dan saya masih berhutang untuk itu. Saya permisi. Assalamualaikum.”

”Waalaikumussalam.”

Hana pergi meninggalkan ruangan Malik.

”Apa tadi dia bilang, semalam Pak Malik antar dia?” tanya Faris.

”Iya, dia lembur dan gak ada angkutan beruntung semalam aku di sini ngobrol sama Pak Deddy sekuriti yang shif malam, kenapa?”

”Cie ... cie ... cie ... ternyata sudah permulaan yang baik, yakin gak tertarik dia sholehah kau dengar kan tadi pakai salam segala jarang-jarang sekarang ada yang masih begitu paling banter ’sampai jumpa, see you’ benar gak?” ucap Faris.

”Kalian ngomongin apa sih, Emil gak faham sama sekali,” ucap Emil.

”Ya bos kecil, kami sedang membicarakan mama Hana bagaimana apa Emil suka dengan mama Hana?” tanya Faris.

”Mama Hana itu punya Emil bukan punya papa, iya kan Pa? Emil suka kok sama mama Hana apalagi dia nyuapin Emil pelan-pelan jadi Emil nyaman, mama Hana juga bilang Emil boleh main jika Emil kangen.”

Faris tertawa renyah begitu mendengar penuturan Emil. ”Wah ternyata kau kalah cepat dengan putramu Pak Malik,” seru Faris.

Malik diam namun kedua matanya melotot ke arah Faris membuatnya menghentikan tawanya.

”Sudah sana lanjut kerja saja.”

Terpopuler

Comments

Dwi apri

Dwi apri

waduh alamat jadi rebutan bpk anak ni si hana🤣🤣🤣🤣

2023-07-15

0

Wirda Wati

Wirda Wati

😂😂😂😂

2023-06-09

0

Yani

Yani

Belum aja ntar juga jatuh cinta .

2023-06-01

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pembatalan pernikahan
2 2. Emil membuat kesal
3 3. Kejutan
4 4. Perhatian Hana
5 5. Permintaan Emil
6 6. Menikahlah!
7 7. Dia Manager
8 8. Emil Minta Pulang
9 9. Bersabarlah Hati
10 10. Dihibur, Menghibur?
11 11. Hanya Atasan dan Bawahan
12 12. Satu Keinginan
13 13. Semakin Kagum
14 14. Kekhawatiran Malik
15 15. Dijodohkan?
16 16. Keributan
17 17. Pilihan
18 18. Malik Mengambil Langkah
19 19. Dia Mamaku
20 20. Mencoba Buka Hati
21 21. Setuju atau Tidak
22 22. I'm Falling Love with Her
23 23. Persaingan Dimulai
24 24. Perdebatan
25 25. Jogjakarta Aku Datang
26 26. Panggil Saya ’Abang’
27 27. Mencuri Kesempatan
28 28. Kau Masih Mencintaiku kan?
29 29. Baju Dinas
30 30. Mantan Mertua Cemburu
31 31. Tidak Dapat Menahannya
32 32. Kejadian di Kantor
33 33. Ketegasan Malik
34 34. Kedatangan Lani
35 35. Pertemuan Dua Keluarga
36 36. Dunia Memang Sempit
37 37. Tidak Membandingkan
38 38. Doa Orang Tua
39 39. Puasa Dulu
40 40. Penyakit Emil
41 41. Jadilah Penurut
42 42. Menyembunyikan
43 43. Ekstra Perhatian
44 44. Diam-diam Membantu (1)
45 45. Diam-diam Membantu (2)
46 46. Bakso Dari Mantan
47 47. Go Singapore
48 48. Hana Hamil
49 49. Malik ikut Ngidam
50 50. Saling Menolong
51 51. Kedatangan Mantan Papa Mertua
52 52. Kepulangan Emil
53 53. Plus-plus
54 54. Malik Butuh Bantuan
55 55. Kabar Kabur
56 56. Kandidat Baru
57 57. Emil Sekolah
58 58. Bergosip!
59 59. Penyesalan Berlanjut
60 60. Pengakuan Alvin
61 61. Curhatan Emil
62 62. Accident
63 63. Menunggu Kabar
64 64. Emil Makin Cerdas
65 65. Surprise
66 66. Malik Belanja Online
67 67. Membuat Kamar Baby
68 68. Kondangan
69 69. Candaan Malik
70 70. Dipertemukan Lagi
71 71. Ajakan Dinner
72 72. Hana Melahirkan
73 73. Emil Merengek
74 74. Sebuah Nama
75 75. Nunggu Giliran?
76 76. Kecemburuan Emil
77 77. Namanya Aydan
78 78. Belajar Pengertian
79 79. Kekhawatiran Seorang Ibu
80 80. Tolong Nasehatin Bang!
81 81. Nasehat Bang Malik
82 Apa Yang Terjadi?
83 83. Jodoh Untuk Adik
84 84. Terpaksa Bertemu
85 85. Banyak Gaya Makin Pusing
86 Berita Hangat
87 87. Sebuah Penjelasan
88 Teguran untuk Alvin
89 Mencari Solusi
90 90. Kata Maaf
91 91. Keluhan Emil
92 92. Kekhawatiran Istri
93 93. Mengejar Sesuatu
94 94. Malik Kembali
95 95. Kesalnya Malik
96 96. Saling Curiga?
97 97. Mengubah Keadaan
98 98. Semua itu Takdir
99 99. Memiliki Keponakan
100 100. Hana Tegas
101 101. Rengekan Alvin
102 102. Masih Tetap Sama
103 103. Hana Ikut Bingung
104 104. Perhatian Kecil
105 105. Hana Marah
106 106. Masih Marah?
107 107. Alvin Melamar
108 108. Pernikahan Alvin
109 109. Malik Double Jengkel
110 110. Itung-itung Sedekah (1)
111 111. Itung-itung Sedekah (2)
112 112. Titik Temu
113 113. Istighfar
114 114. Kepergian Aisha
115 115. Jodoh Itu Rahasia-Nya
116 116. Keinginan Hana
117 117. Kabar Terbaru
118 118. Karena Bakso
119 119. Emil Jatuh
120 120. Kesal dalam Diam
121 121. Memberi Hukuman
122 122. Menjadi Wanita Cerdas
123 123. Datang dan Pergi
124 124. Kekhawatiran Malik
125 125. Problematika Malik
126 126. Harus Berani Jujur
127 127. Kata Maaf
128 128. Kecelakaan
129 129. Tertangkap
130 130. Semua Jelas
131 131. Rencana Liburan
132 132. Akhir Dari Cerita
Episodes

Updated 132 Episodes

1
1. Pembatalan pernikahan
2
2. Emil membuat kesal
3
3. Kejutan
4
4. Perhatian Hana
5
5. Permintaan Emil
6
6. Menikahlah!
7
7. Dia Manager
8
8. Emil Minta Pulang
9
9. Bersabarlah Hati
10
10. Dihibur, Menghibur?
11
11. Hanya Atasan dan Bawahan
12
12. Satu Keinginan
13
13. Semakin Kagum
14
14. Kekhawatiran Malik
15
15. Dijodohkan?
16
16. Keributan
17
17. Pilihan
18
18. Malik Mengambil Langkah
19
19. Dia Mamaku
20
20. Mencoba Buka Hati
21
21. Setuju atau Tidak
22
22. I'm Falling Love with Her
23
23. Persaingan Dimulai
24
24. Perdebatan
25
25. Jogjakarta Aku Datang
26
26. Panggil Saya ’Abang’
27
27. Mencuri Kesempatan
28
28. Kau Masih Mencintaiku kan?
29
29. Baju Dinas
30
30. Mantan Mertua Cemburu
31
31. Tidak Dapat Menahannya
32
32. Kejadian di Kantor
33
33. Ketegasan Malik
34
34. Kedatangan Lani
35
35. Pertemuan Dua Keluarga
36
36. Dunia Memang Sempit
37
37. Tidak Membandingkan
38
38. Doa Orang Tua
39
39. Puasa Dulu
40
40. Penyakit Emil
41
41. Jadilah Penurut
42
42. Menyembunyikan
43
43. Ekstra Perhatian
44
44. Diam-diam Membantu (1)
45
45. Diam-diam Membantu (2)
46
46. Bakso Dari Mantan
47
47. Go Singapore
48
48. Hana Hamil
49
49. Malik ikut Ngidam
50
50. Saling Menolong
51
51. Kedatangan Mantan Papa Mertua
52
52. Kepulangan Emil
53
53. Plus-plus
54
54. Malik Butuh Bantuan
55
55. Kabar Kabur
56
56. Kandidat Baru
57
57. Emil Sekolah
58
58. Bergosip!
59
59. Penyesalan Berlanjut
60
60. Pengakuan Alvin
61
61. Curhatan Emil
62
62. Accident
63
63. Menunggu Kabar
64
64. Emil Makin Cerdas
65
65. Surprise
66
66. Malik Belanja Online
67
67. Membuat Kamar Baby
68
68. Kondangan
69
69. Candaan Malik
70
70. Dipertemukan Lagi
71
71. Ajakan Dinner
72
72. Hana Melahirkan
73
73. Emil Merengek
74
74. Sebuah Nama
75
75. Nunggu Giliran?
76
76. Kecemburuan Emil
77
77. Namanya Aydan
78
78. Belajar Pengertian
79
79. Kekhawatiran Seorang Ibu
80
80. Tolong Nasehatin Bang!
81
81. Nasehat Bang Malik
82
Apa Yang Terjadi?
83
83. Jodoh Untuk Adik
84
84. Terpaksa Bertemu
85
85. Banyak Gaya Makin Pusing
86
Berita Hangat
87
87. Sebuah Penjelasan
88
Teguran untuk Alvin
89
Mencari Solusi
90
90. Kata Maaf
91
91. Keluhan Emil
92
92. Kekhawatiran Istri
93
93. Mengejar Sesuatu
94
94. Malik Kembali
95
95. Kesalnya Malik
96
96. Saling Curiga?
97
97. Mengubah Keadaan
98
98. Semua itu Takdir
99
99. Memiliki Keponakan
100
100. Hana Tegas
101
101. Rengekan Alvin
102
102. Masih Tetap Sama
103
103. Hana Ikut Bingung
104
104. Perhatian Kecil
105
105. Hana Marah
106
106. Masih Marah?
107
107. Alvin Melamar
108
108. Pernikahan Alvin
109
109. Malik Double Jengkel
110
110. Itung-itung Sedekah (1)
111
111. Itung-itung Sedekah (2)
112
112. Titik Temu
113
113. Istighfar
114
114. Kepergian Aisha
115
115. Jodoh Itu Rahasia-Nya
116
116. Keinginan Hana
117
117. Kabar Terbaru
118
118. Karena Bakso
119
119. Emil Jatuh
120
120. Kesal dalam Diam
121
121. Memberi Hukuman
122
122. Menjadi Wanita Cerdas
123
123. Datang dan Pergi
124
124. Kekhawatiran Malik
125
125. Problematika Malik
126
126. Harus Berani Jujur
127
127. Kata Maaf
128
128. Kecelakaan
129
129. Tertangkap
130
130. Semua Jelas
131
131. Rencana Liburan
132
132. Akhir Dari Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!