3. Kejutan

”Kenapa kau terburu-buru begitu Hana?”

”Hana ada rapat di kantor Ma,” ucap Hana.

”Ingat harus sarapan jangan sampai telat nanti penyakit maag kamu kambuh!”

”Siap Ma, Hana pergi dulu. Assalamualaikum.”

”Waalaikumussalam.” Rita menggeleng cepat melihat sikap Hana yang sejak dulu tidak berubah meskipun sebenarnya hatinya tengah terluka.

Hana bergegas mencari taxi dan langsung meluncur ke kantor hari ini adalah pertemuan pertamanya dengan Presdir baru, Hana sudah bekerja di perusahaan tersebut sejak dua tahun yang lalu dan hari ini adalah hari pertama dia akan bertatap muka langsung dengannya karena selama ini yang menjadi pimpinan adalah pak Basuki.

Hana tergesa-gesa masuk ke ruangannya dan segera mengambil file yang telah dia susun sejak kemarin sore.

”Hana kau tahu Presdir kita adalah seorang cogan yang berstatus duren,” ungkap Indah.

”Benarkah?”

”Benar, jika kau tidak percaya kau akan membuktikannya hari ini sayangnya dia memiliki seorang putra tapi putranya tak kalah tampan dengan bapaknya,” ucap Indah.

”Hum, kalau soal cogan aja kau paling banyak tahu.”

”Ya harus up to date sih biar gak dibilang cupu,” sahut Indah kembali terkekeh.

Semua pasang mata tertuju pada seseorang yang masuk ke ruang meeting.

”Selamat pagi, apakah kalian sudah siap?”

”Kau ...?”

Malik tersenyum melihat Hana yang terkejut dengan kehadirannya.

”Iya ada apa?”

” ...?”

”Anda pimpinan di sini?” tanya Hana.

”Benar.”

”Baiklah mohon perhatiannya sejenak ini adalah Pak Malik Presdir kita yang selama ini tidak pernah ke kantor tapi selalu mengawasi kerja kita,” ucap Faris asisten Pak Basuki yang merupakan orang kepercayaan Pak Malik.

”Silakan Pak.” Faris mempersilakan Malik untuk memberikan sambutan pada pegawainya.

Meeting berjalan cukup lama karena banyaknya laporan soal pembengkakan dana produksi yang dilakukan oleh bagian produksi.

”Kenapa bisa kau tidak mengetahuinya Hana, apakah kau tidak mengawasi kinerja bawahanmu itu?” tegur Malik.

”Ma-maaf Pak, saya yang akan mengatasinya nanti,” ucap Hana.

”Kau yakin?” ucap Malik memastikan perkataan Hana.

”InsyaAllah, saya akan mengecek siapa saja yang terlibat dalam masalah ini.”

”Baik, saya percayakan hal ini padamu.”

”Maaf Pak Malik, Emil sedang mengamuk di ruangan bapak karena tidak diijinkan keluar ruangan oleh Pak Basuki,” ucap Faris memberitahukan atasannya itu.

”Astaga anak itu, padahal dari rumah dia berjanji akan menurut padaku,” ucap Malik.

”Hana tolong kau handle semuanya dan segera laporkan padaku jika terjadi sesuatu mengerti!”

”Baik Pak saya faham.”

Malik segera pergi meninggalkan ruangan tersebut segera menuju ruangannya sebelum Emil membuat ruangannya seperti kapal pecah.

Pintu ruangannya terbuka lebar Emil langsung berlari ke arah Malik. ”Papa jahat kenapa tidak mengijinkan aku bermain keluar, Emil bosan berada di dalam ruangan terus!” keluh Emil.

”Maafkan papa Sayang, bukankah papa sudah bilang sebelumnya jika ikut ke kantor maka tidak boleh membuat keributan apakah kau mau papa kirimkan lagi ke rumah Oma?” ucap Malik.

”Tidak mau, di rumah Oma tidak ada teman Tante Sabrina sibuk dengan pekerjaannya tidak ada waktu buat bermain denganku,” sambungnya.

”Mama,” teriak Emil berlari keluar dan memeluk Hana membuat wanita itu tercengang dengan yang baru saja didengarnya.

Sama halnya dengan Malik dan Pak Basuki. Malik memijat pelipisnya sendiri menahan pusing yang tiba-tiba menyerangnya.

”Mama? Kamu salah Sayang, aku bukan mama kamu,” ucap Hana.

”Tidak kau pasti mamaku karena aku sama sekali tidak mengenal wajah mamaku, tapi aku rasa wajahnya cantik seperti dirimu dan kau adalah mamaku yang sedang aku cari selama ini.”

”Tolong jangan didengarkan perkataannya Hana, dia memang seperti itu karena rasa rindunya pada mama kandungnya,” jelas Malik.

”Mama sebaiknya kita masuk dan bermain di dalam ruangan papa mau ya? Ayolah aku sudah lama tidak bermain denganmu, apakah kau tidak merindukanku?” rengek Emil.

Hana menatap ke arah Malik. ”Masuklah! Maaf merepotkan dirimu,” ucap Malik.

Emil pun berhasil menarik Hana ke ruangan Malik dan duduk di sofa.

”Boleh tahu siapa namanya sepertinya kita belum berkenalan?” tanya Hana.

”Namaku Emil, mama siapa namanya?”

Hana tersenyum mendengarnya, ”Nama Tante Hana, kau boleh memanggil tante dengan sebutan Tante Hana bagaimana?”

Emil tampak cemberut tidak terima dengan permintaan Hana. ”Kenapa Sayang? Kok cemberut?”

”Aku hanya mau memanggilmu dengan sebutan mama bukan tante!”

Hana terdiam mendengar penuturan Emil. ”Baiklah kalau begitu lakukanlah yang kau suka tapi ... ”

”Tapi apa Ma?” tanya Emil.

”Harus nurut sama mama, apakah kau bersedia?” ucap Hana.

”Baiklah asalkan aku bisa bersama dengan mama tidak masalah buatku.”

”Good boy, kalau begitu ijinkan mama melanjutkan tugas mama lebih dulu nanti jam istirahat mama akan ke sini dan mengajakmu makan siang apakah kau bersedia makan siang bareng mama?”

Emil tampak berpikir keras. ”Kau tidak bohong kan?”

”Tentu saja tidak, katakan pada mama kau ingin makan apa?” tanya Hana.

Emil melirik ke arah Malik yang sedang sibuk memeriksa berkas di meja.

”Bagaimana kalau kita makan chicken nugget dengan saus tomat atau makanan Jepang, bagaimana?”

”MasyaAllah, kok makanannya seperti itu. Emil gak suka sayuran?”

Emil menggelengkan kepalanya, ”Suka sih tapi karena gak ada yang masakin jadi Emil lebih suka makanan instan.”

”Emil,” tegur Malik dirinya hanya berpura-pura sibuk padahal dia mendengarkan semua pembicaraan mereka berdua.

”Ish, papa emang gitu.”

”Bagaimana kalau kapan-kapan mama masakin sayuran buat Emil?”

”Mau banget Ma, beneran kan?”

”Tentu saja, kalau begitu mama ke ruangan mama dulu ya karena ada sesuatu yang harus mama urus lebih dulu nanti mama balik ke sini buat makan siang bersama bagaimana?”

”Deal!”

”Maaf Pak Malik, saya ke luar dulu.”

”Baiklah maafkan dia yang mengganggu waktumu,” ucap Malik.

”Tidak masalah, saya permisi dulu.”

Hana pun keluar dari ruangan Malik.

Malik menatap putranya tak percaya dengan apa yang baru saja dia lakukan dengan Hana biasanya putranya akan menutup diri dari wanita bahkan ketika di rumah mamanya dia hanya bersama dengan adiknya Sabrina.

Hana seperti memiliki magnet tersendiri yang menarik dirinya maupun putranya Emil.

”Kenapa papa menatapku seperti itu,” tanya Emil.

”Tidak bisakah kau membatalkan semuanya, kau tahu dia adalah pegawai papa di kantor ini bagaimana bisa kau menyebutnya dengan panggilan mama?”

”Papa aku hanya ingin memiliki seorang mama apakah aku salah?”

Deg.

Malik terdiam mendengar perkataan Emil, ”Tidak ada yang salah Sayang, hanya saja dia adalah orang lain bahkan papa saja tidak mengenalnya dengan baik,” jelas Malik.

”Lalu apakah kau akan membiarkan waktuku terbuang dengan sia-sia?”

”Emil tolong jangan bahas itu lagi papa tidak suka!”

Emil langsung memberengut kesal mendengar perkataan Malik. ”Papa jahat, papa tidak sayang dengan Emil,” ucapnya dalam isak tangisnya.

Terpopuler

Comments

Firli Khalifah

Firli Khalifah

sebenarnya Emil itu umur brapa kok gak di tulis

2024-10-24

0

Faris Setyawan Fais

Faris Setyawan Fais

bahasa emil di Ubah Thor, gak cocok bicara sama yang tua pakai kau, itu sih kalau author mau nerima pendapat

2023-07-23

0

Yani

Yani

Emil usia berapa?

2023-06-01

3

lihat semua
Episodes
1 1. Pembatalan pernikahan
2 2. Emil membuat kesal
3 3. Kejutan
4 4. Perhatian Hana
5 5. Permintaan Emil
6 6. Menikahlah!
7 7. Dia Manager
8 8. Emil Minta Pulang
9 9. Bersabarlah Hati
10 10. Dihibur, Menghibur?
11 11. Hanya Atasan dan Bawahan
12 12. Satu Keinginan
13 13. Semakin Kagum
14 14. Kekhawatiran Malik
15 15. Dijodohkan?
16 16. Keributan
17 17. Pilihan
18 18. Malik Mengambil Langkah
19 19. Dia Mamaku
20 20. Mencoba Buka Hati
21 21. Setuju atau Tidak
22 22. I'm Falling Love with Her
23 23. Persaingan Dimulai
24 24. Perdebatan
25 25. Jogjakarta Aku Datang
26 26. Panggil Saya ’Abang’
27 27. Mencuri Kesempatan
28 28. Kau Masih Mencintaiku kan?
29 29. Baju Dinas
30 30. Mantan Mertua Cemburu
31 31. Tidak Dapat Menahannya
32 32. Kejadian di Kantor
33 33. Ketegasan Malik
34 34. Kedatangan Lani
35 35. Pertemuan Dua Keluarga
36 36. Dunia Memang Sempit
37 37. Tidak Membandingkan
38 38. Doa Orang Tua
39 39. Puasa Dulu
40 40. Penyakit Emil
41 41. Jadilah Penurut
42 42. Menyembunyikan
43 43. Ekstra Perhatian
44 44. Diam-diam Membantu (1)
45 45. Diam-diam Membantu (2)
46 46. Bakso Dari Mantan
47 47. Go Singapore
48 48. Hana Hamil
49 49. Malik ikut Ngidam
50 50. Saling Menolong
51 51. Kedatangan Mantan Papa Mertua
52 52. Kepulangan Emil
53 53. Plus-plus
54 54. Malik Butuh Bantuan
55 55. Kabar Kabur
56 56. Kandidat Baru
57 57. Emil Sekolah
58 58. Bergosip!
59 59. Penyesalan Berlanjut
60 60. Pengakuan Alvin
61 61. Curhatan Emil
62 62. Accident
63 63. Menunggu Kabar
64 64. Emil Makin Cerdas
65 65. Surprise
66 66. Malik Belanja Online
67 67. Membuat Kamar Baby
68 68. Kondangan
69 69. Candaan Malik
70 70. Dipertemukan Lagi
71 71. Ajakan Dinner
72 72. Hana Melahirkan
73 73. Emil Merengek
74 74. Sebuah Nama
75 75. Nunggu Giliran?
76 76. Kecemburuan Emil
77 77. Namanya Aydan
78 78. Belajar Pengertian
79 79. Kekhawatiran Seorang Ibu
80 80. Tolong Nasehatin Bang!
81 81. Nasehat Bang Malik
82 Apa Yang Terjadi?
83 83. Jodoh Untuk Adik
84 84. Terpaksa Bertemu
85 85. Banyak Gaya Makin Pusing
86 Berita Hangat
87 87. Sebuah Penjelasan
88 Teguran untuk Alvin
89 Mencari Solusi
90 90. Kata Maaf
91 91. Keluhan Emil
92 92. Kekhawatiran Istri
93 93. Mengejar Sesuatu
94 94. Malik Kembali
95 95. Kesalnya Malik
96 96. Saling Curiga?
97 97. Mengubah Keadaan
98 98. Semua itu Takdir
99 99. Memiliki Keponakan
100 100. Hana Tegas
101 101. Rengekan Alvin
102 102. Masih Tetap Sama
103 103. Hana Ikut Bingung
104 104. Perhatian Kecil
105 105. Hana Marah
106 106. Masih Marah?
107 107. Alvin Melamar
108 108. Pernikahan Alvin
109 109. Malik Double Jengkel
110 110. Itung-itung Sedekah (1)
111 111. Itung-itung Sedekah (2)
112 112. Titik Temu
113 113. Istighfar
114 114. Kepergian Aisha
115 115. Jodoh Itu Rahasia-Nya
116 116. Keinginan Hana
117 117. Kabar Terbaru
118 118. Karena Bakso
119 119. Emil Jatuh
120 120. Kesal dalam Diam
121 121. Memberi Hukuman
122 122. Menjadi Wanita Cerdas
123 123. Datang dan Pergi
124 124. Kekhawatiran Malik
125 125. Problematika Malik
126 126. Harus Berani Jujur
127 127. Kata Maaf
128 128. Kecelakaan
129 129. Tertangkap
130 130. Semua Jelas
131 131. Rencana Liburan
132 132. Akhir Dari Cerita
Episodes

Updated 132 Episodes

1
1. Pembatalan pernikahan
2
2. Emil membuat kesal
3
3. Kejutan
4
4. Perhatian Hana
5
5. Permintaan Emil
6
6. Menikahlah!
7
7. Dia Manager
8
8. Emil Minta Pulang
9
9. Bersabarlah Hati
10
10. Dihibur, Menghibur?
11
11. Hanya Atasan dan Bawahan
12
12. Satu Keinginan
13
13. Semakin Kagum
14
14. Kekhawatiran Malik
15
15. Dijodohkan?
16
16. Keributan
17
17. Pilihan
18
18. Malik Mengambil Langkah
19
19. Dia Mamaku
20
20. Mencoba Buka Hati
21
21. Setuju atau Tidak
22
22. I'm Falling Love with Her
23
23. Persaingan Dimulai
24
24. Perdebatan
25
25. Jogjakarta Aku Datang
26
26. Panggil Saya ’Abang’
27
27. Mencuri Kesempatan
28
28. Kau Masih Mencintaiku kan?
29
29. Baju Dinas
30
30. Mantan Mertua Cemburu
31
31. Tidak Dapat Menahannya
32
32. Kejadian di Kantor
33
33. Ketegasan Malik
34
34. Kedatangan Lani
35
35. Pertemuan Dua Keluarga
36
36. Dunia Memang Sempit
37
37. Tidak Membandingkan
38
38. Doa Orang Tua
39
39. Puasa Dulu
40
40. Penyakit Emil
41
41. Jadilah Penurut
42
42. Menyembunyikan
43
43. Ekstra Perhatian
44
44. Diam-diam Membantu (1)
45
45. Diam-diam Membantu (2)
46
46. Bakso Dari Mantan
47
47. Go Singapore
48
48. Hana Hamil
49
49. Malik ikut Ngidam
50
50. Saling Menolong
51
51. Kedatangan Mantan Papa Mertua
52
52. Kepulangan Emil
53
53. Plus-plus
54
54. Malik Butuh Bantuan
55
55. Kabar Kabur
56
56. Kandidat Baru
57
57. Emil Sekolah
58
58. Bergosip!
59
59. Penyesalan Berlanjut
60
60. Pengakuan Alvin
61
61. Curhatan Emil
62
62. Accident
63
63. Menunggu Kabar
64
64. Emil Makin Cerdas
65
65. Surprise
66
66. Malik Belanja Online
67
67. Membuat Kamar Baby
68
68. Kondangan
69
69. Candaan Malik
70
70. Dipertemukan Lagi
71
71. Ajakan Dinner
72
72. Hana Melahirkan
73
73. Emil Merengek
74
74. Sebuah Nama
75
75. Nunggu Giliran?
76
76. Kecemburuan Emil
77
77. Namanya Aydan
78
78. Belajar Pengertian
79
79. Kekhawatiran Seorang Ibu
80
80. Tolong Nasehatin Bang!
81
81. Nasehat Bang Malik
82
Apa Yang Terjadi?
83
83. Jodoh Untuk Adik
84
84. Terpaksa Bertemu
85
85. Banyak Gaya Makin Pusing
86
Berita Hangat
87
87. Sebuah Penjelasan
88
Teguran untuk Alvin
89
Mencari Solusi
90
90. Kata Maaf
91
91. Keluhan Emil
92
92. Kekhawatiran Istri
93
93. Mengejar Sesuatu
94
94. Malik Kembali
95
95. Kesalnya Malik
96
96. Saling Curiga?
97
97. Mengubah Keadaan
98
98. Semua itu Takdir
99
99. Memiliki Keponakan
100
100. Hana Tegas
101
101. Rengekan Alvin
102
102. Masih Tetap Sama
103
103. Hana Ikut Bingung
104
104. Perhatian Kecil
105
105. Hana Marah
106
106. Masih Marah?
107
107. Alvin Melamar
108
108. Pernikahan Alvin
109
109. Malik Double Jengkel
110
110. Itung-itung Sedekah (1)
111
111. Itung-itung Sedekah (2)
112
112. Titik Temu
113
113. Istighfar
114
114. Kepergian Aisha
115
115. Jodoh Itu Rahasia-Nya
116
116. Keinginan Hana
117
117. Kabar Terbaru
118
118. Karena Bakso
119
119. Emil Jatuh
120
120. Kesal dalam Diam
121
121. Memberi Hukuman
122
122. Menjadi Wanita Cerdas
123
123. Datang dan Pergi
124
124. Kekhawatiran Malik
125
125. Problematika Malik
126
126. Harus Berani Jujur
127
127. Kata Maaf
128
128. Kecelakaan
129
129. Tertangkap
130
130. Semua Jelas
131
131. Rencana Liburan
132
132. Akhir Dari Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!