Patah Hati

Selamat! Membaca 🤗

Mikha yang tidak tau harus kemana lagi, memutuskan untuk pergi ker Rumah temannya. Ia yang sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak pulang ke rumah Brian, menginap di Rumah Tika sahabatnya.

"Apa! Menikah! Astaga Mikha, kenapa kau tidak memberi tahuku jika kau menikah, setidaknya aku bisa menyiapkan kado pernikahan untuk mu,"ujar Tika. Berantusias.

"Apa kau sudah tidak waras! Pernikahan ini terjadi mendadak, dan aku di paksa untuk menikah dengan calon suami Raline."

"Apa maksudmu?"tanya Tika yang merasa bingung dengan ucapan Mikha.

Untuk memudarkan rasa bingung sahabatnya, Mikha menceritakan semuanya yang terjadi pada dirinya.

"Astaga!"

Tika hanya bisa mengelus dada ketika mendengar cerita dari Mikha.

"Lalu apa yang akan kau lakukan?"tanyanya.

"Aku harus mencari dan menemukan keberadaan Raline, dan membawanya pada Brian, untuk itu aku memerlukan bantuanmu."

"Apa yang bisa aku bantu?"

"Kau mempunyai kerabat yang ahli dalam menemukan orang hilang kan?"

"Itu benar, tapi aku tidak yakin jika Om Iswan bisa menemukan Raline."Ragu Tika.

"Ayolah Tika. Beri aku semangat, tolong bujuk Om mu agar bersedia membantuku menemukan Raline."Pinta Mikha dengan penuh harap.

"Aku akan mencobanya, dan aku akan membantumu sebisaku."

"Terima kasih!"

"Mikha!"panggil Tika.

"Iya."

"Apa kau belum mengatakan pada Juna, jika kau sudah menikah?"

Deg!

Mendengar nama Juna, membuat Mikha kembali murung dan bersedih karena ia kembali mengingat pujaan hatinya.

"Kau belum mengatakannya?"tanya Tika memastikan dugaannya.

Mikha mengangguk.

"Aku tidak sanggup untuk mengatakannya, karena aku takut dan belum siap jika Juna akan menjauhiku karena status ku saat ini."Sahutnya.

"Aku mengerti perasaanmu, tapi sudah beberapa hari ini Juna mendatangiku untuk menanyakan keadaanmu yang sudah berhari-hari tidak masuk kerja, dia sangat mengkhawatirkanmu. Hubungi dia, dan katakan apa adanya pada Juna, jika kalian memang berjodoh, pasti akan ada jalan untuk itu."

Setelah mendengar nasehat dari Tika, Mikha memutuskan untuk kembali mengaktifkan ponselnya yang sudah berhari-hari ia OF.

Puluhan pesan dan panggilan tidak terjawab menghiasi Aplikasi hijau berlogo gagang telepon, dan tentu pesan itu di dominasi oleh Juna yang menayangkan kabar dan keberadaannya.

Mikha menghela nafas berat, sudah bertahun-tahun ia memendam rasa cintanya pada Juna, dan menunggu lelaki itu mengungkapkannya terlebih dahulu. Mikha pernah menyerah karena ia menduga jika Juna tidak memiliki perasaan apapun padanya hingga membuat lelaki itu tidak kunjung menyatakan cinta, tapi melihat dari perhatian dan sikap Juna, mematahkan dugaan Mikha, dan ia sangat yakin jika Juna pun memiliki perasaan yang sama dengannya, di perkuat dengan perkataan Tika yang mengatakan, jika Juna menyukainya. Mungkin lelaki itu menunggu momen yang tepat untuk mengungkapkan cintanya.

Namun sepertinya, saat ini ia terlambat, karena Mikha sudah di pinang lelaki lain.

(Aku baik-baik saja, kau tidak perlu khawatir)

Mikha mengirimkan balasan pesan yang sudah 3 hari lalu Juna kirim.

Hanya dalam hitungan detik, Juna yang mendapat balasan dari Mikha segera menghubunginya.

Mikha melirik Tika.

"Angkatlah, kau memang perlu bicara dengannya. Selesaikan semua jika memang harus ada yang di selesaikan."Ucap Tika.

Dengan yakin dan berbesar hati, Mikha menjawab panggilan Juna.

("Mikha! Kau ada di mana? Kau baik-baik saja kan! Aku sangat mengkhawatirkanmu, kenapa kau tidak menghubungiku.") cerocos Juna dari sebrang sana.

"Aku baik-baik saja!"

("Mikha! Kau jangan berbohong padaku, apa ada sesuatu yang terjadi. Cepat ceritakan semuanya padaku, aku pasti akan membantumu.")

Mikha semakin di buat sedih dengan perhatian Juna, ini bukan pertama kalinya Juna memberikan perhatian lebih padanya, tapi kali ini sangat menyakitkan bagi Mikha.

Dengan saran dari Tika, jika ia harus menyelesaikan dan merelakan semua yang terjadi. Mikha mengatakan jika ia sudah menikah.

Seperti Geludug yang menyambar bumi di siang hari, Juna seketika terkejut, tidak percaya bercampur sedih dan terluka mendengar pengakuan Mikha.

("Katakan jika kau sedang bercanda")

"Tidak Jun, aku tidak bercanda, aku memang sudah menikah! Maafkan aku yang tidak mengabarimu sebelumnya."

("Mikha, aku tidak suka dengan gurauanmu ini")

Kata Juna yang masih tidak mempercayai ucapan Mikha.

Karena ia sangat tau, Mikha tidak memiliki hubungan apapun dengan lelaki lain, bahkan hanya ialah satu-satunya lelaki yang dekat dengan Mikha.

Meskipun tidak terucap kata cinta di antara kedua insan itu, namun rasa sakit begitu terasa di hari Mikha dan Juna. Karena sebenarnya, mereka saling mencintai dalam diam.

"Maafkan aku Juna, jaga dirimu baik-baik. Aku tutup telponnya ya. Karena ada pekerjaan yang harus aku selesaikan."

Tuuu.

Suara sambungan telepon di putus berdengung di telinga Juna, yang masih terdiam karena tidak percaya dengan kenyataan ini.

Sementara Mikha langsung memeluk Tika, ia menumpahkan semua tangis kesedihannya dalam pelukan sahabatnya.

"Ikhlaskan semuanya, jika kalian berjodoh pasti akan di persatukan."Kata Tika seraya mengusap punggung Mikha.

Mikha meragukan itu, ia berfikir mana mungkin Juna mau menerima dirinya yang seorang janda, ketika ia berpisah nanti dengan Brian.

✨✨✨

Mikha tertidur dalam sedihnya.

Tika yang merasa sengat simpati dengan sahabatnya segera menghubungi Om Iswan untuk membantu mencari Raline.

✨✨

Menjelang malah hari, Mikha belum kembali di Rumah Brian.

Membuat gadis kecil bernama Belle mencari-cari keberadaannya.

"Ada apa sayang! Kenapa kau berdiri di depan pintu seperti ini, angin di luar sangat dingin kau bisa masuk angin,"kata Brian yang mendapati Belle tengah berdiri di ambang pintu, ketika pulang bekerja.

Brian sudah memberikan tatapan membunuh pada pelayanan yang sejak tadi tidak beranjak mengawasi Belle.

"Maafkan kami Tuan, kami sudah berusaha membujuk Nona Belle untuk masuk, tapi Nona Belle menolak bahkan menangis."

"Jadi kalian menyalahkan putri saya!"marah Brian.

"Tiii. Tidak Tuan, maafkan kami."pelayan itu ketakutan setengah mati, karena alasan mereka justru membuat sang tuan semakin murka.

"Papa jangan marah-marah pada Bibi, aku di sini atas kemauanku sendiri,"ujar Belle.

Dan membuat para pelayan tentang, karena sudah pasti penjelasan Belle akan di terima oleh Brian.

Brian menggendong Belle, dan membawanya masuk kedalam.

"Apa yang kau lakukan di depan pintu?"tanya Brian dengan lembut, setelah ia mendudukkan Belle di sofa.

"Aku menunggu Tante Mikha."

Brian mengerutkan keningnya.

"Tante Mikha belum pulang Pa, padahal pergi sejak pagi,"kata Belle memasang wajah khawatir.

"Jadi wanita itu benar-benar tidak kembali."

"Belle sayang! Kau tidak usah memikirkan dan mengkhawatirkan siapapun."Ujar Brian masih dengan suara lembut, selembut kulit bayi.

"Tapi kenapa Tante Mikha tidak pulang Pa! Papa tidak memarahi Tante Mikha kan?"

Brian terdiam, ia tidak bisa menjawab pertanyaan anaknya.

"Pa, ayo cari Tante Mikha,"rengek Belle.

"Sayang!"

"Ayo Pa, cari Tante Mikha."

Melihat wajah sedih Belle, tentu menjadi kelemahan bagi Brian.

"Baiklah! Papa, akan meminta Om Rayan mencari wanita itu."

"Tante Mikha, Pa. Kenapa Papa selalu menyebut Tante Mikha dengan sebutan wanita itu, itukan tidak baik,"tegur Belle pada Brian.

"Iya, baiklah! wanita itu, Tante Mikha."

"Tidak usah pake wanita itu, Papa langsung menyebut Tante Mikha saja."Kesal Belle, dengan Brian yang masih memakai kata wanita itu.

"Baiklah! Tante Mikha, Papa akan meminta Om Rayan mencari Tante Mikha, apa kau senang sekarang?"

"Tentu saja! Terima kasih Papa, aku sayang Papa."Belle yang kembali merasa senang memeluk Brian.

"Papa jauh lebih sayang padamu, sekarang ayo, siap-siap kita akan makan malam."

"Aku akan makan setelah Tante Mikha pulang."

Tidak mau jika Putri kesayangannya telat makan malam, Brian segera memerintahkan Rayan dan dua orang pengawal lainnya mencari dan membawa pulang Mikha.

"Tuan, tadi siang Nona Mikha mengunjungi kediaman Handoko dan...!"

"Laporkan nanti saja,"Potong Brian,"Sekarang cepat bawa wanita itu kembali, aaah sial! jika bukan karena Belle, aku tidak akan sudi menyuruhmu membawa wanita itu."Sambung Brian, dengan kesal.

"Baik Tuan."

✨✨✨✨

"Ini sudah jam berapa?"tanya Mikha dengan suara serak khas bangun tidur, sambil mengerjapkan matanya.

"Jam 6 sore,"sahut Tika.

"Apa, jam 6 sore! Astaga kenapa kau tidak membangunkan aku!"

"Kau tidur seperti orang mati, bagaimana bisa di bangunkan, lagipula, bukankah kau berniat tidak pulang ke Rumah suamimu?"

"Aah, iya aku baru mengingat itu, tapi tolong jangan menggunakan sebutan suamimu, pada lelaki kejam itu,"ujar Mikha dan kembali merebahkan dirinya di kasur.

"Bangun Mikha, kau harus mandi dan makan."

"Aku tidak mempunyai gairah untuk melakukan kegiatan itu,"sahut Mikha dengan mata terpejam.

"Bagaimana kau bisa menghadapi kenyataan hidup dalam keadaan perut kosong! kita butuh tenaga ekstra! dan kesegaran fisik, agar tetep sehat dan waras!"Ucap Tika, dengan berteriak, agar temannya itu bangkit dari keterlenaan patah hati.

"Apa kau tidak bisa mengecilkan suaramu Tika!"

"Tidak bisa, untuk hal seperti ini aku harus menggebrak mu agar bangkit dan....!"

Tok!

Tok!

Suara ketukan pintu memotong ucapan Tika, dan membuat gadis itu bingung, siapa yang datang di jam segini, karena selama Tika tinggil di Rumahnya sendiri belum pernah ada orang berkunjung. Paling-paling Abang kurir pengantar paket satu-satunya orang yang sering mengetuk pintu.

"Tapi seingat ku, sudah satu Minggu ini aku tidak memesan paket,"gumam Tidak, namun ia masih berfikir dan meragukan jika ia benar-benar tidak melakukan belanja online selama satu Minggu ini.

"Lebih baik kau cepat buka pintunya, siapa tau itu Door prize untuk mu."Sahut Mikha.

Mendengar kata Door prize, membuat mata Tika bening, sebening mata air pegunungan yang di olah dan di kemas secara langsung.

Ia pun bergegas membuka pintu.

Bersambung..

✨✨✨✨

Terima kasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏

Minta dukungannya ya 🤗

Tolong koreksi jika ada kesalahan dalam tulisan ini 🙏

Lope Banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️

Terpopuler

Comments

Nuroden Lina

Nuroden Lina

setiap bab ceritanya terlalu pendek

2024-05-22

0

lihat semua
Episodes
1 Meminang Raline
2 Menyetujui Permintaan Calon Mertua
3 Mempelai Wanita Menghilang
4 Menjadi Pengantin Pengganti
5 Keputusan Ada Pada Belle
6 Tinggal Di Rumah Brian
7 Tidak menginginkan pernikahan ini.
8 Brian Marah
9 Hukuman Untuk Mikha
10 Belle Sedih
11 Mikha Selalu Salah.
12 Hukum Di Tambah.
13 Belle Terluka
14 Murkanya Brian Dan Kejamnya Rayan.
15 Hukum Dari Brian
16 Patah Hati
17 Mikha Tidak Mau Pulang.
18 Menjemput Mikha.
19 Tentang Mikha.
20 Meminta Maaf
21 Kembali bekerja
22 Bermain Di Taman
23 Pertemuan Yang Tidak Di Senaja.
24 Brian Semakin Dingin.
25 Belle Jatuh
26 Apa Brian Sadar
27 Makan Malam
28 Takut Tapi Berani
29 Pura-pura Tidak Saling Mengenal
30 Kenapa Brian
31 Perdebatan Mikha Dan Brian
32 BAB 32
33 Semangat! Mikha
34 Brian Gelisah
35 Mikha Dalam Bahaya
36 Mikha Dalam Bahaya. Bagian Ke Dua
37 Brian Datang
38 Brutalnya Brian.
39 Tuan, Terima kasih!
40 Membawa Mikha Ke Rumah Sakit
41 Nona Belle, Menyukai Nona Mikha, Tuan.
42 Juna Datang
43 Belle Mencari Mikha
44 Fakta Untuk Juna
45 Menjadi Lebih Dekat
46 Membandingkan.
47 Brian Kesal
48 Ingin Punya Teman
49 Raline Kembali.
50 Pengakuan Cinta Juna.
51 Tuan Brian Menunggu Anda
52 Amarah Mikha.
53 Tugas Dari Brian.
54 Kembali Patuh.
55 Buku Harian Belle
56 Tidur Di Kamar Brian.
57 Pikiran Mikha Tentang Brian
58 Seharian Bersama
59 Seseorang Yang Tidak Di Undang
60 Di Kacaukan Oleh Juna
61 Apa Yang Membuat Anda Kepanasan?
62 Pukul 02:00
63 Saya Tidak Berselera, Meskipun Itu menggoda.
64 Hapus Tiga Permintaan Itu.
65 Mikha Bertemu Raline
66 Perasaan Yang Aneh
67 Permintaan Mikha
68 Motor Butut
69 Perdebatan Yang Berakhir Dengan Saling Pandang.
70 Keberanian Raline, Malah Ingin Membuatnya Menyerah.
71 Kedatangan Juna
72 Brian VS Juna
73 Ketakutan Mikha
74 Ciuman Paksa
75 Aku Hanya Menciumnya, Mana Bisa Dikatakan Menyakiti!
76 Tiba-tiba Demam Tiba-tiba Sehat
77 Tawaran Menjadi Pelayan Pribadi.
78 Tugas Pertama Sebagai Pelayan Pribadi
79 Datang Ke Rumah Handoko
80 Kehadiran Brian
81 Kepercayaan Brian
82 Apa Boleh, Aku Memanggil Tante Dengan Sebutan Mamah?
83 Flash Back, Masa Lalu Para Orang Tua
84 Handoko Yang Serakah
85 Di Buat Panas
86 Brian Terpesona
87 Pesta
88 Berani Melawan Raline.
89 Menjahili Mikha
90 Kembali Menghajar Juna
91 Kegilaan Brian
92 Aku Ingin Hak-ku Sebagai Suami
93 Yang Pertama
94 Brian Yang Aneh
95 Mencurigai Brian
96 Segel Yang Sudah Benar-benar Terbuka
97 Apa Yang Akan Terjadi Dengan Rayan?
98 Jangan Panggil Saya, Dengan Sebutan Tuan.
99 Raline Bertamu
100 Raline Membacakan Dongeng Untuk Belle
101 Ada Yang Memihak Raline
102 Sedikit Kebenaran Tentang Kecelakaan Sania
103 Rencana Awal Raline
104 Rencana Mikha
105 Rencana Raline, Yang Berbalik.
106 Pelajaran Untuk Raline
107 Aku Mencintaimu
108 Keterangan Dari Antonio
109 Yang Sebenarnya Terjadi
110 Apa Dia Akan Membenciku
111 Kesedihan Mikha Dan Penyesalan Merry
112 Rayan Yang Kesal
113 Apa Raline Sudah Mempunyai Anak?
114 Handoko Tidak Diizinkan Bertemu Mikha
115 Ingin Bulan Madu
116 Masa Lalu Raline Dan Yusman
117 Suamiku
118 Marlina Yang Nekad
119 Kebahagiaan Mikha
120 Rencana Marlina
121 Menjadi Pendonor Untuk Anak Raline
122 Permohonan Handoko, Dan Kata-kata Yang Menyakitkan
123 Apakah Rencana Gila Marlina Akan Berhasil?
124 Awal Permainan Brian
125 Kejutan!
126 Jatuh Ke Lubang Neraka Yang Ia Gali Sendiri
127 Semua Sudah Di Rencanakan Brian Dan Rayan
128 Keadaan Yang Menimpa Raline, Tapi Marlina Tidak Menyesalinya
129 Adik Untuk Belle
130 Mencari Tau Penyebabnya
131 Keterangan Dari Raline
132 Batas Kesabaran Mikha Pada Handoko.
133 Awal Kehancuran Marlina Dan Handoko
134 Buat Mereka Menyerah, Dan Lebih Memilih Mati Dari Pada Hidup!
135 Buat Mereka Sampai Menangis Darah
136 FAKTA
137 Handoko Akan Tetep Melindungi Marlina
138 Tidak Ada Kesembuhan Untuk Raline
139 Masa Kecil Mikha Dan Raline
140 Usaha Terakhir Marlina
141 Giliran Susi
142 Nasib Susi
143 Beri Masa Anak-anak Untuk Belle
144 Kebahagiaan Belle, Yang Ingin Pergi Ke Sekolah
145 Persiapan Rayan
146 Mengantar Belle Ke Sekolah
147 "Aku Akan Mati."Raline
148 Marlina Beraksi
149 Aksi Marlina Yang Kembali Gagal, Malah Berujung Petaka
150 Siksaan Awal Untuk Marlina
151 Memberi Kesempatan Untuk Marlina
152 Akhir Hidup Raline
153 Hancurnya Hati Marlina Dan Handoko
154 Kegilaan Marlina
155 Ingin Pergi Berlibur
156 Tika Ingin Bertemu Mikha
157 Rayan Dan Tika
158 Ingin Meminta Bantuan Pada Brian
159 Brian Tidak Sudi Membantu
160 Mikha Pun Tidak Bisa Membantu
161 Hari Keberangkatan
162 Apa Yang Terjadi Pada Handoko
163 Handoko Bernasib Seperti Raline
164 Ingin Makan Sesuatu
165 Bakso Buatan Brian
166 Rasanya Tidak Karuan!
167 Hari-hari Pembalasan Untuk Marlina Dan Handoko.
168 Tidak Ada Yang Memberi Tahu Mikha.
169 Aku Ingin Bertemu Dengannya!
170 Bukan Sepenuhnya Salah Mama, Ayahlah Yang Sesungguhnya Bersalah.
171 Menemui Marlina
172 Mikha Tidak Membenci Siapapun
173 Akhir Hidup Handoko
174 Persiapan Melahirkan
175 Melahirkan
176 Brian Yang Panik
177 Kehadirannya Sangat Di Butuhkan
178 Brian Yang Sangat Berlebihan
179 Rayan & Tika
180 Nama Untuk Adik Bayi
181 Brian Cemburu
182 Tindakan Brian
183 Kebahagiaan Sejati Untuk Mikha, Setelah Melewati Lika-liku panjang.
184 Ingin Menyatukan Kembali, Brian Dan Tante Merry
185 Tugas Rayan Dan Luri
186 Tinggal Di Rumah Tengah Hutan
187 Menyatukan Keluarga.
188 Bertemu
189 Saling Memaafkan
190 Akhir kisa Mikha Dan Brian (Cerita Mikha Dan Brian End)
191 Sosok Baru
192 Zia Almira
193 Menjadi Asisten Rayan
194 Rayan Marah
195 Baru Hari Pertama Kerja Sudah Ingin Di Pecat!
196 Terlambat
197 Kontrak Kerja
198 Ada Musuh Di Kantor
199 Maura, Zia
200 Mengajak Zia, Ke kediaman Brian
201 Kecurigaan Rayan
202 Biodata Zia.
203 Mencari Tau, Siapa Zia?
204 Identitas Zia Yang Sebenarnya
205 Shena Pramudita
206 Menganku
207 Heru Pramudita
208 Jangan Bersembunyi
209 Pulang
210 Hukuman Dari Nenek
211 Tindakan Rayan Dan Tika.
212 Hukum Untuk Mereka
213 Balasan Untuk Heru Dan Nenek
214 Rayan Bertemu Juna.
215 Menaruh Perasaan Yang Lebih
216 Kedekatan Shena Dan Rayan
217 Menghasut Shena.
218 Ada Apa?
219 Rencana Maura Berhasil.
220 Dia Tau Mana Yang Baik Dan Tidak.
221 Shena Yang Berubah Drastis
222 Hubungi Shena Dan Tika Yang Semakin Merenggang.
223 Keputusan Tika.
224 Rayan, Shena mencintaimu.
225 Memperbaiki Semuanya
226 Berbaikan
227 Tindakan Anarkistis Maura
228 Tika Yang Semakin Menjauh
229 Bekerja Bersama Juna
230 Apa Yang Menyebabkan Rayan Galau?
231 Siapa Gadis Yang Di Sukai Rayan?
232 Kehilangan Foto
233 Siapa Yang Di Foto?
234 Tika.
235 Ingin mengungkapkan perasaannya
236 Promosi Novel Baru
237 Menikahlah Denganku!
238 Harus Memulai Lebih Dulu
239 Tidak Sengaja Bertemu
240 Sebagai Adik Perempuan
241 Bertemu Maura.
242 Di Tolak
243 (Selesai) Persahabatan yang merenggang, tidak ada yang bersamaan Rayan
244 Promosi Novel Baru
245 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 245 Episodes

1
Meminang Raline
2
Menyetujui Permintaan Calon Mertua
3
Mempelai Wanita Menghilang
4
Menjadi Pengantin Pengganti
5
Keputusan Ada Pada Belle
6
Tinggal Di Rumah Brian
7
Tidak menginginkan pernikahan ini.
8
Brian Marah
9
Hukuman Untuk Mikha
10
Belle Sedih
11
Mikha Selalu Salah.
12
Hukum Di Tambah.
13
Belle Terluka
14
Murkanya Brian Dan Kejamnya Rayan.
15
Hukum Dari Brian
16
Patah Hati
17
Mikha Tidak Mau Pulang.
18
Menjemput Mikha.
19
Tentang Mikha.
20
Meminta Maaf
21
Kembali bekerja
22
Bermain Di Taman
23
Pertemuan Yang Tidak Di Senaja.
24
Brian Semakin Dingin.
25
Belle Jatuh
26
Apa Brian Sadar
27
Makan Malam
28
Takut Tapi Berani
29
Pura-pura Tidak Saling Mengenal
30
Kenapa Brian
31
Perdebatan Mikha Dan Brian
32
BAB 32
33
Semangat! Mikha
34
Brian Gelisah
35
Mikha Dalam Bahaya
36
Mikha Dalam Bahaya. Bagian Ke Dua
37
Brian Datang
38
Brutalnya Brian.
39
Tuan, Terima kasih!
40
Membawa Mikha Ke Rumah Sakit
41
Nona Belle, Menyukai Nona Mikha, Tuan.
42
Juna Datang
43
Belle Mencari Mikha
44
Fakta Untuk Juna
45
Menjadi Lebih Dekat
46
Membandingkan.
47
Brian Kesal
48
Ingin Punya Teman
49
Raline Kembali.
50
Pengakuan Cinta Juna.
51
Tuan Brian Menunggu Anda
52
Amarah Mikha.
53
Tugas Dari Brian.
54
Kembali Patuh.
55
Buku Harian Belle
56
Tidur Di Kamar Brian.
57
Pikiran Mikha Tentang Brian
58
Seharian Bersama
59
Seseorang Yang Tidak Di Undang
60
Di Kacaukan Oleh Juna
61
Apa Yang Membuat Anda Kepanasan?
62
Pukul 02:00
63
Saya Tidak Berselera, Meskipun Itu menggoda.
64
Hapus Tiga Permintaan Itu.
65
Mikha Bertemu Raline
66
Perasaan Yang Aneh
67
Permintaan Mikha
68
Motor Butut
69
Perdebatan Yang Berakhir Dengan Saling Pandang.
70
Keberanian Raline, Malah Ingin Membuatnya Menyerah.
71
Kedatangan Juna
72
Brian VS Juna
73
Ketakutan Mikha
74
Ciuman Paksa
75
Aku Hanya Menciumnya, Mana Bisa Dikatakan Menyakiti!
76
Tiba-tiba Demam Tiba-tiba Sehat
77
Tawaran Menjadi Pelayan Pribadi.
78
Tugas Pertama Sebagai Pelayan Pribadi
79
Datang Ke Rumah Handoko
80
Kehadiran Brian
81
Kepercayaan Brian
82
Apa Boleh, Aku Memanggil Tante Dengan Sebutan Mamah?
83
Flash Back, Masa Lalu Para Orang Tua
84
Handoko Yang Serakah
85
Di Buat Panas
86
Brian Terpesona
87
Pesta
88
Berani Melawan Raline.
89
Menjahili Mikha
90
Kembali Menghajar Juna
91
Kegilaan Brian
92
Aku Ingin Hak-ku Sebagai Suami
93
Yang Pertama
94
Brian Yang Aneh
95
Mencurigai Brian
96
Segel Yang Sudah Benar-benar Terbuka
97
Apa Yang Akan Terjadi Dengan Rayan?
98
Jangan Panggil Saya, Dengan Sebutan Tuan.
99
Raline Bertamu
100
Raline Membacakan Dongeng Untuk Belle
101
Ada Yang Memihak Raline
102
Sedikit Kebenaran Tentang Kecelakaan Sania
103
Rencana Awal Raline
104
Rencana Mikha
105
Rencana Raline, Yang Berbalik.
106
Pelajaran Untuk Raline
107
Aku Mencintaimu
108
Keterangan Dari Antonio
109
Yang Sebenarnya Terjadi
110
Apa Dia Akan Membenciku
111
Kesedihan Mikha Dan Penyesalan Merry
112
Rayan Yang Kesal
113
Apa Raline Sudah Mempunyai Anak?
114
Handoko Tidak Diizinkan Bertemu Mikha
115
Ingin Bulan Madu
116
Masa Lalu Raline Dan Yusman
117
Suamiku
118
Marlina Yang Nekad
119
Kebahagiaan Mikha
120
Rencana Marlina
121
Menjadi Pendonor Untuk Anak Raline
122
Permohonan Handoko, Dan Kata-kata Yang Menyakitkan
123
Apakah Rencana Gila Marlina Akan Berhasil?
124
Awal Permainan Brian
125
Kejutan!
126
Jatuh Ke Lubang Neraka Yang Ia Gali Sendiri
127
Semua Sudah Di Rencanakan Brian Dan Rayan
128
Keadaan Yang Menimpa Raline, Tapi Marlina Tidak Menyesalinya
129
Adik Untuk Belle
130
Mencari Tau Penyebabnya
131
Keterangan Dari Raline
132
Batas Kesabaran Mikha Pada Handoko.
133
Awal Kehancuran Marlina Dan Handoko
134
Buat Mereka Menyerah, Dan Lebih Memilih Mati Dari Pada Hidup!
135
Buat Mereka Sampai Menangis Darah
136
FAKTA
137
Handoko Akan Tetep Melindungi Marlina
138
Tidak Ada Kesembuhan Untuk Raline
139
Masa Kecil Mikha Dan Raline
140
Usaha Terakhir Marlina
141
Giliran Susi
142
Nasib Susi
143
Beri Masa Anak-anak Untuk Belle
144
Kebahagiaan Belle, Yang Ingin Pergi Ke Sekolah
145
Persiapan Rayan
146
Mengantar Belle Ke Sekolah
147
"Aku Akan Mati."Raline
148
Marlina Beraksi
149
Aksi Marlina Yang Kembali Gagal, Malah Berujung Petaka
150
Siksaan Awal Untuk Marlina
151
Memberi Kesempatan Untuk Marlina
152
Akhir Hidup Raline
153
Hancurnya Hati Marlina Dan Handoko
154
Kegilaan Marlina
155
Ingin Pergi Berlibur
156
Tika Ingin Bertemu Mikha
157
Rayan Dan Tika
158
Ingin Meminta Bantuan Pada Brian
159
Brian Tidak Sudi Membantu
160
Mikha Pun Tidak Bisa Membantu
161
Hari Keberangkatan
162
Apa Yang Terjadi Pada Handoko
163
Handoko Bernasib Seperti Raline
164
Ingin Makan Sesuatu
165
Bakso Buatan Brian
166
Rasanya Tidak Karuan!
167
Hari-hari Pembalasan Untuk Marlina Dan Handoko.
168
Tidak Ada Yang Memberi Tahu Mikha.
169
Aku Ingin Bertemu Dengannya!
170
Bukan Sepenuhnya Salah Mama, Ayahlah Yang Sesungguhnya Bersalah.
171
Menemui Marlina
172
Mikha Tidak Membenci Siapapun
173
Akhir Hidup Handoko
174
Persiapan Melahirkan
175
Melahirkan
176
Brian Yang Panik
177
Kehadirannya Sangat Di Butuhkan
178
Brian Yang Sangat Berlebihan
179
Rayan & Tika
180
Nama Untuk Adik Bayi
181
Brian Cemburu
182
Tindakan Brian
183
Kebahagiaan Sejati Untuk Mikha, Setelah Melewati Lika-liku panjang.
184
Ingin Menyatukan Kembali, Brian Dan Tante Merry
185
Tugas Rayan Dan Luri
186
Tinggal Di Rumah Tengah Hutan
187
Menyatukan Keluarga.
188
Bertemu
189
Saling Memaafkan
190
Akhir kisa Mikha Dan Brian (Cerita Mikha Dan Brian End)
191
Sosok Baru
192
Zia Almira
193
Menjadi Asisten Rayan
194
Rayan Marah
195
Baru Hari Pertama Kerja Sudah Ingin Di Pecat!
196
Terlambat
197
Kontrak Kerja
198
Ada Musuh Di Kantor
199
Maura, Zia
200
Mengajak Zia, Ke kediaman Brian
201
Kecurigaan Rayan
202
Biodata Zia.
203
Mencari Tau, Siapa Zia?
204
Identitas Zia Yang Sebenarnya
205
Shena Pramudita
206
Menganku
207
Heru Pramudita
208
Jangan Bersembunyi
209
Pulang
210
Hukuman Dari Nenek
211
Tindakan Rayan Dan Tika.
212
Hukum Untuk Mereka
213
Balasan Untuk Heru Dan Nenek
214
Rayan Bertemu Juna.
215
Menaruh Perasaan Yang Lebih
216
Kedekatan Shena Dan Rayan
217
Menghasut Shena.
218
Ada Apa?
219
Rencana Maura Berhasil.
220
Dia Tau Mana Yang Baik Dan Tidak.
221
Shena Yang Berubah Drastis
222
Hubungi Shena Dan Tika Yang Semakin Merenggang.
223
Keputusan Tika.
224
Rayan, Shena mencintaimu.
225
Memperbaiki Semuanya
226
Berbaikan
227
Tindakan Anarkistis Maura
228
Tika Yang Semakin Menjauh
229
Bekerja Bersama Juna
230
Apa Yang Menyebabkan Rayan Galau?
231
Siapa Gadis Yang Di Sukai Rayan?
232
Kehilangan Foto
233
Siapa Yang Di Foto?
234
Tika.
235
Ingin mengungkapkan perasaannya
236
Promosi Novel Baru
237
Menikahlah Denganku!
238
Harus Memulai Lebih Dulu
239
Tidak Sengaja Bertemu
240
Sebagai Adik Perempuan
241
Bertemu Maura.
242
Di Tolak
243
(Selesai) Persahabatan yang merenggang, tidak ada yang bersamaan Rayan
244
Promosi Novel Baru
245
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!