Selamat! Membaca 🤗
Setelah melihat rekaman CCTV, Mikha jadi sedikit tenang karena melihat Belle baik-baik saja di dalam kamarnya. Tapi Mikha seketika tertegun ketika melihat wajah Belle yang nampak sedih.
"Kenapa dia tidak mau keluar kamar?"tanya Mikha pada penjaga rekaman CCTV.
"Jika Nona Belle seperti ini, biasanya ia tengah dilanda kesedihan, Nona Belle akan mengurung dirinya seharian di dalam kamar sampai Tuan Brian pulang."
"Sedih!"
"Apa dia sedih karena ucapan ku !"
💫💫💫
Sore hari.
Seperti biasa, Brian pulang di jam 05.00 sore.
Sesampainya di rumah ia langsung disuguhkan dengan laporan pelayan yang mengawasi Mikha seharian, pelayan itu mengatakan jika seharian ini Mikha sama sekali tidak berinteraksi bahkan bertemu dengan Nona Belle.
"Bagus!"ujar Brian, yang merasa puas.
"Tapi Tuan, selama seharian juga Nona Bella mengurung diri di kamar."
Ya, Brian tentu tahu itu, karena ia pun mengawasi rekaman CCTV dari ponselnya, dan Brian tahu jika Belle seperti itu ia tengah bersedih, Brian sempat melihat ketika Belle menatap foto Raline dan pikir Brian, Belle bersedih karena merindukan wanita yang kabur itu.
Setelah menerima laporan, Brian segera menuju ke kamar Putri kesayangannya.
CKLEK...
"Papa!"seru Belle ketika melihat Brian masuk ke dalam kamarnya.
"My princess. Apa yang kau lakukan sehari di dalam kamar?"
Brian segera menggendong anak yang tengah bersedih itu.
"Pa, apa aku ini nakal?"tanya Belle dengan polos.
"No! Kau anak yang sangat pintar, dan sangat baik."
"Tapi, kenapa Tante Mikha tidak mau berteman dengan ku?"
Brian mendudukkan Belle di atas kasur kemudian ia bertumpu sambil memegang tangan anaknya.
"Apa wanita itu yang membuatmu bersedih seperti ini?"
Belle menunduk.
"Semua orang di rumah ini menjauhi ku Pa, tidak ada yang mau mendekati dan berteman denganku. Bahkan setiap aku bertanya, mereka selalu menjauhiku, aku pikir mereka tidak menyukaiku karena aku anak yang nakal. Tapi aku selalu berusaha untuk menjadi anak baik, aku senang ketika tante Mikha datang ke rumah ini, tapi ternyata tante Mikha juga sama seperti bibi dan paman yang ada di rumah ini, tidak mau berteman denganku."
Sedih Belle.
Anak itu selama ini merasa kesepian, dia merasa dijauhi dengan para penghuni di rumah besar itu bahkan ia juga tidak diizinkan untuk bergaul dengan siapapun. Belle pikir mereka menjauhinya karena ia nakal atau menyebalkan.
Tapi semua itu karena kekhawatiran Brian yang berlebihan.
Dia melarang siapapun mendekati Belle tanpa izin darinya, siapa yang berani melanggar itu, ia tidak segan-segan memberikan hukuman yang berat, itulah yang membuat para pelayan takut berinteraksi dengan Belle.
Kekhawatiran Brian memang sangat berlebihan, tapi ini semua ia lakukan demi menjaga putrinya, ia takut terjadi sesuatu pada Belle jika mempercayakan Putri semata wayangnya itu kepada seseorang yang tidak berpengalaman dan tidak ia percayai. Tapi tanpa Brian sadari, semua itu justru membuat Belle kesepian dan merasa tidak ada yang menyayangi dan Sudi berteman dengannya.
Hanya Merry dan Rayan lah yang bebas berinteraksi dengan Belle tanpa izin dari Brian.
Belle akan sendirian di rumah yang seperti istana itu jika Merry tidak datang, sedangkan Brian dan Rayan, mereka lebih sering menghabiskan waktu di kantor untuk mengurusi semua pekerjaan.
Brian mengusap lembut rambut Belle, ini sudah sering terjadi, Belle sering mengeluh pada papanya jika semua orang menjauhinya tapi Brian tidak pernah menjelaskan jika ialah yang menyuruh para pelayan dan orang di sekitar untuk tidak mendekati Belle.
"Jangan bersedih seperti ini, jika my Princess sedih, Papa pun pasti akan ikut sedih."
Belle mengangguk, dan langsung memeluk Brian, anak itu memang sangat patuh pada Brian.
💫💫💫
Setelah menenangkan Belle dan gadis kecil itu tertidur pulas. Brian keluar kamar.
Sedikit kemarahan nampak di wajahnya, setelah cukup jauh dari kamar Belle, Brian teriak sekencang-kencangnya.
"RAYAN!"
Ya, nama Rayan lah yang Brian teriaki.
Dengan tergesa-gesa lelaki yang dipanggil namanya segera berlari menuju sang Tuan yang sepertinya dalam suasana hati tidak baik.
"Iya, tuan. Apa terjadi sesuatu?"
"Panggil wanita itu!"
"Maksud Anda, Nona Mikha?"
"Memangnya kau pikir siapa lagi orang yang mampu membuatku semarah ini, cepat seret wanita itu ke hadapanku sekarang juga." Marah Brian.
"Baik Tuan."
Tanpa menunggu tuan yang akan murka lagi, Rayan segera berlari menuju kamar Mikha.
💫💫💫
Mikha berdiri dengan penuh ke waspada di hadapan Brian yang tengah duduk dengan angkuh di atas kursi kebesarannya.
Ia sudah seperti terpidana kasus kriminal yang tengah di adili di hadapannya hakim.
Beberapa pelayan rumah juga turut di panggil untuk menjadi saksi sidang Mikha.
Dalam hati Mikha terus bertanya apa kesalahannya! Dia sangat yakin jika hari ini tidak melakukan kesalahan karena ia tidak bertemu dengan Belle sejak pagi tadi.
Huf...
Brian membuang nafas kasar, untuk memulai apa yang ingin ia lakukan dan katakan pada Mikha.
"Sepertinya kau memiliki nyawa lebih dari satu!"ujar Brian, dengan menatap Mikha tajam.
"Apa maksud mu?"
"Apa yang kau katakan pada Belle?"
Tanya Brian, yang sebenarnya ia sudah tahu karena Belle bercerita padanya.
"Apa?"Mikha masih tidak mengerti maksud Brian, karena yang ia tahu, seharian ini ia tidak bertemu Belle.
"Apa kau masih ingin berpura-pura bodoh!"
BRAK!
Sentak Brian sambil menggebrak meja di hadapannya.
Yang membuat semua orang terkejut!
Bersambung..
💫💫💫
Terima kasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏
Minta dukungannya ya 🤗
Tolong koreksi jika ada kesalahan dalam tulisan ini 🙏
Lope Banyak-banyak untuk semuanya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 245 Episodes
Comments
febby fadila
aduu brian kasihan mikha serba salah
2025-02-18
0
Rossida Sity
serba salah mhika😅
2024-01-28
3
AFM
galaknya si tuan brian...
2023-06-23
1