Terpaksa Menjadi Pengantin Pengganti Tuan Brian

Mikha Tidak Mau Pulang.

Selamat! Membaca 🤗

Tika memperhatikan sosok yang berdiri di ambang pintu rumahnya.

"Siapa?"tanya Tika, yang masih terheran-heran dengan lelaki yang bertamu di rumahnya.

"Selamat! Malam! Maaf jika kedatangan saya mengganggu, saya bermaksud menjemput Nona Mikha,"ucap lelaki itu yang ternyata Rayan.

"Nona Mikha!"Tika cukup terkejut dengan panggilan untuk sahabatnya itu.

"Benar. Beliau ada di sini kan?"

Tika tidak langsung menjawab, ia takut jika yang mencari temannya itu orang yang mempunyai niat buruk.

"Jika Anda bermaksud mengarang cerita dengan mengatakan jika Nona Mikha tidak ada di ruamh Anda, itu sia-sia, karena setiap gerak-gerik Nona Mikha dalam pengawasan."

Tika semakin di buat terkejut!

'Siapa lelaki ini! Apa dia suami Mikha! tapi kenapa memanggil dengan sebutan Nona!'tanya Tika dalam hatinya.

"Tunggu sebentar, saya harus memastikan terlebih dahulu apakah teman saya bersedia bertemu dengan Anda,"sahut Tika, dan ia bergegas masuk kembali kedalam, tampa meminta Rayan untuk masuk.

BRAK!

Dengan kuat dan tergesa-gesa, Tika mendorong pintu kamar.

"Mikha! Cepat bangun! Ini darurat!"

"Ada apa? Kenapa kau panik seperti ini, apa yang datang rentenir, kau punya hutang? Atau orang jahat?"sahut Mikha yang juga merasa panik.

"Bukan! Bukan itu, suamimu yang datang!"

"Apa! Suami!"

"Iya, dia datang ingin menjemputmu pulang! Ternyata suamimu tampan juga, meskipun ia duda tapi tetep terlihat keren dan menawan,"kagum Tika.

"Kau panik! Tapi masih bisa bicara seperti ini, mungkin kau salah orang, dia tidak mungkin datang, lagipula tau dari mana dia rumahmu ini."

"Jika aku jawab kau pasti tidak percaya, cepat beri keputusan. Kau mau menemuinya atau tidak?"

"Tidak!"

"Kau yakin?"

"Yakin!"

"Apa aku harus mengusirnya?"

"Usir saja, bila perlu, buat dia sampai kapok untuk datang ke sini lagi."

"Mikha tidak mau bertemu Anda, dan tentu saja dia juga tidak mau di ajak pulang!"ucap Tika pada Rayan, dengan nada sinis. Ia masih mengira jika lelaki yang ada di hadapannya saat ini adalah Brian.

"Kalau begitu ijinkan saya bertemu dan bicara dengan Nona Mikha."

"Dia masih memanggil Nona pada istrinya sendiri."

"Maaf. Tid....!"

Sebelum Tika menyelesaikan ucapannya, Rayan sudah terlebih dahulu menerobos masuk kedalam.

Dia, menganggap seperti rumahnya sendiri.

"Eeh . Apa yang Anda lakukan, ini rumah saya, Anda tidak bisa masuk sembarangan tanpa izin,"cerocos Tika yang mencegah Rayan.

Namun, tentu saja Rayan tidak peduli dan tetap melangkah masuk.

"Nona Mikha! keluarlah, Tuan Brian meminta Anda untuk segera pulang, tolong bekerja sama dengan baik. Agar semua berjalan lancar," terik Rayan.

Dan teriakan itu sampai menembus pintu kamar yang saat ini ia singgahi.

"Itu seperti bukan Suara Tuan Brian."Gumam Mikha.

"Hei! siapa yang mengijinkanmu masuk! cepat keluar,"Kata Tika.

"Tolong jangan ganggu pekerjaan saya."

"Dan tolong jangan ganggu juga ketenangan rumah saya,"sahut Tika.

Perdebatan kedua orang itu, membuat Mikha akhirnya keluar kamar.

"Ada apa!"

"Mikha! Kenapa kau keluar kamar?"

"Nona ikutlah pulanglah bersama saya, Tuan Brian memerintahkan Anda untuk pulang."

Mikha berjalan mendekati.

"Tolong katakan pada Tuan Brian, malam ini aku tidak pulang, aku menginap di sini, lagi pula kenapa dia harus repot-repot menyuruhmu datang! bukankah seharusnya dia senang jika aku tidak pulang!"

"Nona Bella mencari Anda, dan Tuan Brian memerintahkan saya untuk membawa Anda pulang."

"Jadi karena anak itu, aku pikir dia sendiri yang memintaku pulang! memangnya dia pikir aku ini barang, yang bisa seenaknya di bawa." Kesal Mikha, dia masih menyimpan marah pada Brian, atas ulahnya mengadu yang tidak-tidak pada Handoko dan Marlina, hingga membuat Mikha menerima kekerasan dari Ibu tirinya.

✨✨💀

Kerena Mikha tetep pada pendiriannya untuk tidak pulang, dan Rayan pun tidak bisa memaksa karena Tika mengancam bahkan sampai memanggil para tetangga untuk mengusir Rayan, membuat lelaki itu pulang dengan tangan kosong.

"Kau membawa wanita saja tidak bisa!"marah Brian.

"Maaf Tuan, temannya Nona Mikha memanggil warga, mereka sangat sulit di ajak kerjasama, saya juga tidak mungkin melawan apalagi sampai melukai para warga yang tidak tau apa-apa."