BAB. 5

Tepat di 1 Bulan di usia pernikahan Adiknya Niko yaitu Miko Pratama, istrinya Amelia dinyatakan hamil dan dari situ mama Erina menyimpulkan kalau yang mandul itu pasti menantunya bukan putranya karena melihat adiknya saja bisa memiliki anak gak mungkin Niko yang mandul dan pada akhirnya tetap yang di salahkan pihak wanita.

Jam baru menunjukan pukul 7 pagi, udara pagi ini masih terasa dingin, kini Nisa, Niko dan Mama Erina tengah menikmati sarapan pagi, tiba-tiba di kagetkan ada suara bel rumah.

Ting tong ting tong

"Bi coba siapa yang pagi2 sudah mau namu" pintah Niko

"Baik Tuan" sahut bibi

"Mama ada bi?"tanya Miko sembari menggandeng istrinya.

"Ada den, sedang pada sarapan di ruang makan" jelas bi ijah

"Ijahhhh, siapa yang dateng tamunya?" Tanya mama Erina

"Ini nyonya, den Miko dan Non Amel" jawab bi ijah

"Oh kamu mik, tumben pagi2 sudah kesini biasanya kesini siang atau sore" kata mama Erina

“Iya mah ini Amel minta sarapan tapi harus masakan ka Nisa katanya" jelas Miko

"Aneh kamu mel ,kaya orang lagi nyidam aja, ya sudah tuh makan cepetan ini yang masak Nisa, iyakan Nis?" tanya mama Erina memastikan kepada Nisa.

"iya mah, ayo mel sini duduk, atau mau kakak masakin sesuatu?" tanya Nisa

"tidak ka, sudah ini saja sudah cukup" jawab Amel.

"eum mah, sebenernya kita kesini juga karena mau ada yag Miko dan Amel sampaein ke mama" ucap Miko mebuat semua yang disitu penasaran.

"kasih tahu apa sih mik, kamu ada kerjaan di luar kota terus kamu minta mama nemenin istri kamu, gak mau ah kalau kam ke luar kota Amelnya aja yang suruh nginep disini" ucap mama Erina mengira anaknya meminta dirinya untuk nemenin menentunya.

"bukan mah, mama mah kebiasaan orang belum selesai ngomong sudah nyerocos terus" ucap Miko

"ya sudah mau ngomong apa sih mik?" tanya mama erina penasaran

"aku mau kasih kabar baik ke mama bahwa aku dan Amel sebentar lagi akan jadi orangtua, yang artinya sekarang Amel sedang mengandung cucu mama" ucap Miko

semuanya terdiam mendengar ucapan Miko, mama Erina, Niko maupun Nisa.

"ko semuanya pada diem, pada gak senang ya kalau aku bakalan punya anak, atau karena ka Niko dan ka Nisa belum punya anak jadi kalian gak suka ya kalau aku punya anak duluan" ucapan Miko membuat semuanya tersadar akan reaksi mereka.

"hah apa mik, Amel hamil, beneran mama akan punya cucu?" tanya mama Erina memastikan apa yang dia dengar benar sembari mendekati menantunya Amel.

"iya mah bener, dua hari yang lalu kita cek doter dan ternyata aku tengah mengandung usia kandungannya 2 minggu" jelas Amel

Flashback

pagi hari yang cerah di sebuah apartemen suami istri yang masih terlelap satu sama lain, tetapi seketika sang istri merasakan perutnya mual luar biasa dan langsung berlari menuju kamar mandi dan memuntahkannya di kamar mandi tetapi tidak ada sedikitpun yang keluar, sampai badannya merasa lemas dan wajahnya sangat pucat, sang suami terbangun mendengar suara istrinya tengah muntah muntah di kamar mandi l, dia bergegas masuk ke kamar mandi dan terlihat istrinya tengah duduk di atas closet dengan keadaan wajah yang sangat pucat.

"sayang kamu kenapa?kamu masuk angin?" tanya Miko, ya pasangg suami istri ini adalah Miko dan istrinya Amel yang 1 bulan lau baru menikah.

aku gak tahu mas, rasanya mual banget tapi tidak bisa di keluarin terus kepala aku rasanya pusing banget" jelas Amel dengan suara lirih.

"ya sudah setelah kita sarapan kita ke dokter ya, aku antar kamu ke dokter" ucap Miko mau memastikan istrinya sakit kenapa.

"tapi mas, mas kan mesti brangkat kerja" ucap Amel

"mas bakal ijin masuk siang, biar bisa antar kamu ke dokter dulu" ucap Miko

"iya mas" sahut Amel.

selepas sarapan pun pasangan suami istri itu bergegas menuju salah satu rumah sakit di jakarta dan ternyata mereka dapat kabar baik dari dokter, dokter menyatakan Amel tengah mengandung usia kandungannya menginjak 2 minggu.

flashback off

Nisa yang mendengar istri dari adik iparnya tengah mengandung, sempat ada rasa iri terbesat dalam diri Nisa, sebagai seorang wanita pasti ingin merasakan yang namanya mengandung dan melahirkan tetapi itu sesuatu yang belum bisa Nisa dapatkan.

"selamat ya sayang kamu akan jadi seorang Ayah" ucap mama erina kepada Miko dengan memeluk putranya.

"terimakasih mah" sahut Miko

"selamat juga ya sayang kamu sudah memberikan mama meraskan yang namanya punya cucu tentunya dari kamu ngarepin dari yag lain mah nunggu mama mati kali" ucap mama erina seakan menyindir Nisa

"sama2 mah, Amel juga senang bisa secepetnya di percaya untuk mempunyai anak" ucap Amel

"selamat ya mik, mel" ucap Niko kepada adik iparnya

"maksih bang" sahut Amel dan Miko bersamaan.

"selamat ya mel, mik" ucap Nisa

"makasih ya ka" sahut Amel dan Miko

"ya sudah cepetan kamu makan nanti cucu mama ileran lagi nyidamnya tidak keturutan" ucap Mama Erina

Nisa melihat perlakuan ibu mertuanya kepada Amel, berharap suatu saat nanti ibu mertuanya bisa sayang dengan dirinya seperti itu.

"Ya allah aku berharap suatu saat nanti mama bisa sayang sama aku seperti itu ya Allah, amin" batin Nisa sembari menatap mama Erina dan Amel.

Niko tahu gimana perasaan istrinya, dia juga tidak bisa aberbuat apa2, hanya bisa berdoa semoga suatu saat mereka bisa di beri kesempatan seperti Miko dan Amel.

selesai semuanya sarapan, kini semuanya berkumpul di ruang keluarga seperti kebiasaan mereka lakukan setiap weekend.

"tuh nik, adek kamu aja baru satu bulan nikah uda bisa kasih mama cucu, nah kalian mana uda nikah 5 tahun istri kamu belum juga hamil" ucap mama erina

"mah" ingin membela istrinya cuman percuma ujung2nya kan ribut dengan ibunya.

"atau jangan jangan dugaan mama benar 3 tahun lalu kamu istri kamu memalsukan hasil tesnya Nik" ucapan mama Erina membuat dia terpojokan oleh suaminya.

"gak mas, itu semua gak bener mah, gak ada niat sedikitpun punya rencana seperti itu, kan mama sendiri yang nemenin aku ambil hasi tesnya waktu itu dan mama denger sendiri penjelasan dokter Mira seperti apa" ucap Nisa berusaha membela diri supaya suaminya tidak termakan omongan mamanya.

"ya bisa saja sebelum mama dateng kamu sudah bekerja sama dengan dokternya kan waktu itu mama dateng terlambat" uajr mama Erina

Nisa dapat tuduhan seperti itu dari ibu mertuanya terasa ingin menagis dan bertriak sekeras2nya.

"mah sudah lah kan rejeki orang itu sudah ada yang ngatur, rejeki masing2" Niko mencoba menenangkan sang mama.

"ya iya kata kamu bener semua sudah ada rejeki masing2, ya berarti istri kamu itu pembawa sial membuat tejeki kamu buat di kasih keturunan tuh jadi terhambat" ucap Mama erina

"mah" ingin membalas ucapan mamanya Niko urungka ketika tangannya di genggam oleh sang istri mengisyaratkan untuk tidak membalas omongan mamanya.

"Amel kalau mau istirahat, istirahat aja di kamar miko ya" ucap maam Erina kepada Ameel

"iya mah, nanti Amel kalau uda capek istirahat di kamar" sahut Amel

"mama mau ke kamar dulu, Niko mama mau bicara sama kamu di kamar " ujar Mama erina

"hemm" sahut Niko

mama Erina berjalan menuju kamarnya.

"mas sudah sana kan tadi sama mama, kamu suruh ke kamar mama kan tadi" ujar Nisa melihat suaminya masih duduk di sampingnya.

"ya sudah mas tinggal dulu sebentar" ucap Niko

"iya mas" sahut Nisa

sepeninggalan Niko kini di ruang keluarga tinggal Nisa dan Amel, kenapa Miko tidak ada karena Miko sedang di suruh istrinya beli somay di luar.

"yang sabar ya ka" ucap Amel coba memberi semangat buat kakak iparnya.

"makasih ya mel" ucap Nisa

"iya ka" sahut Amel

"ya sudah mel, kakak mau naik dulu ke atas, kamu gak papa kakak tinggal?" tanya Nisa

"gak papa ka, mungkin bentar lg juga mas Miko pulang" ucap Amel

"ya sudah kakak ke atas dulu ya" pamit Nisa

"iya ka" sahut Amel

Niat Nisa inginmenaiki tangga menuju kamarnya, tetapi langkahnya terhenti ketika dari bawah anak tangga dia mendengar sedikit obrolan ibu mertuanya dan suaminya yang membuat hati Nisa sangat sakit rasanya.

"mama mau kamu bercerai dari Nisa, Niko, karena dia itu wanita mandul sampai kapan pun tidak akan mendapatkan keturunan dari dia" ucap mama Eeina membuat Niko terpanjat kaget akan permintaan ibunya.

hati Nisa seakan teriris mendengar permintaan ibu mertuanya kepada suaminya itu, diapun langsung berlari menuju kamar sebelum mendengar jawaban suminya seakan dia tidak akan sanggup kalau sampai suminya akan mengikuti apa kata mamanya.

"gak mah sampai kapan pun Niko tidak akan pernah menceraikan Nisa" peenolakan Niko atas permintan ibunya.

di kamar Nisa menangis jadi2 an setelah mendengar pembicaraan Ibu mertuanya. mereka memang sering berdebat masalah ini tetapi kata bercerai baru kai ini ia dengar dari mulut ibu mertuanya meminta putranya bercerai darinya.

sedangkan Niko di kamar sang mama berusaha menolak mentah mentah permintaan mamanya.

"pokoknya jika mama terus meminta aku untuk bercerai dengan Nisa, aku dan Nisa akan akan pergi dari rumah ini titik" ancam Niko dan berlau keluar kamar sang mama dan langsung pergi mengendarai mobilnya entah kemana.

mama Erina hanya pasrah dengar ancaman putranya, selepas itu mama Erina tidak pernah meminta Niko utnuk menceraikan istrinya lagi, karena dia takut putranya akan pergi ninggalin dirinya.

Terpopuler

Comments

Nurhasanah Muham

Nurhasanah Muham

katakan aja sejujur jujurnya sama mertua kamu Nisa,,kl suami kamu yg bermasalah,,drpd kamu terus yg tertekan batin,,

2023-10-01

1

Intan IbunyaAzam

Intan IbunyaAzam

mertua gila

2023-09-07

1

Danny Muliawati

Danny Muliawati

istri mah jaga peradaan suami yg kurang sehat benih nya ini mertua nuding istri mandul .... smga ibu mertua bs sabar d truz berdoa agar di segerakan nisa hamil

2023-08-27

1

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1
2 BAB. 2
3 BAB. 3
4 BAB. 4
5 BAB. 5
6 BAB. 6
7 BAB. 7
8 BAB. 8
9 BAB. 9
10 BAB. 10
11 BAB. 11
12 BAB. 12
13 BAB. 13
14 BAB. 14
15 BAB. 15
16 BAB. 16
17 BAB. 17
18 BAB. 18
19 BAB. 19
20 BAB. 20
21 BAB. 21
22 BAB. 22
23 BAB. 23
24 BAB. 24
25 BAB. 25
26 BAB. 26
27 BAB. 27
28 BAB. 28
29 BAB. 29
30 BAB. 30
31 BAB. 31
32 BAB. 32
33 BAB. 33
34 BAB. 34
35 BAB. 35
36 BAB. 36
37 BAB. 37
38 BAB. 38
39 BAB. 39
40 BAB. 40
41 BAB. 41
42 BAB. 42
43 BAB. 43
44 BAB. 44
45 BAB. 45
46 BAB. 46
47 BAB. 47
48 BAB. 48
49 BAB. 49
50 BAB. 50
51 BAB. 51
52 BAB. 52
53 BAB. 53
54 BAB. 54
55 BAB. 55
56 BAB. 56
57 BAB. 57
58 BAB. 58
59 BAB. 59
60 BAB. 60
61 BAB. 61
62 BAB. 62
63 BAB. 63
64 BAB. 64
65 BAB. 65
66 BAB. 66
67 BAB. 67
68 BAB. 68
69 BAB. 69
70 BAB. 70
71 BAB. 71
72 BAB. 72
73 BAB. 73
74 BAB. 74
75 BAB. 75
76 BAB. 76
77 BAB. 77
78 BAB. 78 TAMAT
79 Ekstra Part 1
80 Ekstra Part 2
81 Ekstra Part 3
82 Ekstra Part 4
83 Ekstra part 5
84 Ekstra Part 6
85 Ekstra part 7
86 Ekstra Part 8
87 Ekstra Part 9
88 Ekstra Part 10
89 Ekstra Part 11
90 Ekstra Part 12
91 Promo Novel Bucin Dari Kecil
92 Ekstra Part 13
93 Ekstra part 14
94 Ekstra Part 15
95 Ekstra Part 16
96 Ekstra Part 17
97 Ekstra Part 18
98 Ekstra Part 19
99 Ekstra part 20
100 Promo Karya Baru
101 Karya Baru
Episodes

Updated 101 Episodes

1
BAB. 1
2
BAB. 2
3
BAB. 3
4
BAB. 4
5
BAB. 5
6
BAB. 6
7
BAB. 7
8
BAB. 8
9
BAB. 9
10
BAB. 10
11
BAB. 11
12
BAB. 12
13
BAB. 13
14
BAB. 14
15
BAB. 15
16
BAB. 16
17
BAB. 17
18
BAB. 18
19
BAB. 19
20
BAB. 20
21
BAB. 21
22
BAB. 22
23
BAB. 23
24
BAB. 24
25
BAB. 25
26
BAB. 26
27
BAB. 27
28
BAB. 28
29
BAB. 29
30
BAB. 30
31
BAB. 31
32
BAB. 32
33
BAB. 33
34
BAB. 34
35
BAB. 35
36
BAB. 36
37
BAB. 37
38
BAB. 38
39
BAB. 39
40
BAB. 40
41
BAB. 41
42
BAB. 42
43
BAB. 43
44
BAB. 44
45
BAB. 45
46
BAB. 46
47
BAB. 47
48
BAB. 48
49
BAB. 49
50
BAB. 50
51
BAB. 51
52
BAB. 52
53
BAB. 53
54
BAB. 54
55
BAB. 55
56
BAB. 56
57
BAB. 57
58
BAB. 58
59
BAB. 59
60
BAB. 60
61
BAB. 61
62
BAB. 62
63
BAB. 63
64
BAB. 64
65
BAB. 65
66
BAB. 66
67
BAB. 67
68
BAB. 68
69
BAB. 69
70
BAB. 70
71
BAB. 71
72
BAB. 72
73
BAB. 73
74
BAB. 74
75
BAB. 75
76
BAB. 76
77
BAB. 77
78
BAB. 78 TAMAT
79
Ekstra Part 1
80
Ekstra Part 2
81
Ekstra Part 3
82
Ekstra Part 4
83
Ekstra part 5
84
Ekstra Part 6
85
Ekstra part 7
86
Ekstra Part 8
87
Ekstra Part 9
88
Ekstra Part 10
89
Ekstra Part 11
90
Ekstra Part 12
91
Promo Novel Bucin Dari Kecil
92
Ekstra Part 13
93
Ekstra part 14
94
Ekstra Part 15
95
Ekstra Part 16
96
Ekstra Part 17
97
Ekstra Part 18
98
Ekstra Part 19
99
Ekstra part 20
100
Promo Karya Baru
101
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!