BAB. 3

Malam hari ketika Niko selepas dari ruang kerjanya dan ketika memasuki kamarnya, Niko melihat istrinya tengah melamun di balkon kamar, dia mendekat ke arah istrinya dan langsung memeluknya dari belakang, Nisa yang dapat pelukan dari belakang langsung membalas dengan menggenggam tangan yang melingkar di perutnya.

Nisa menjadi kepikiran akan tuduhan ibu mertuanya tadi sore, ketika dia baru pulang dari rumah sakit, jika memang Nisa mandul apa Niko akan menceraikan dirinya dan menikah lagi dengan perempuan lain yang bisa memberikan anak untuk suaminya.

Nisa sangat takut Niko akan meninggalkannya, jika memang hasil tes ya memang membuktikan kalau dirinya mandul seperti yang di tuduhkan oleh ibu mertuanya, karena sampai itu terjadi Nisa tidak akan punya siapa siapa lagi selain Niko suaminya.

“Ngapain disini sayang?” tanya Niko ketika memeluk istrinya dari belakang dan melingkarkan tanganya ke oerut snag istri.

“Mas, uda selesai kerjaannya?” Tanya balik Nisa sembari mengelus tangan yang melingkar di perutnya.

“Bukannya jawab pertanyaan mas malah tanya balik, kebiasaan ya” ucap Niko sambil menarik sedikit hidung istrinya.

“auch, sakit mas” protes Nisa sammbil mengelus hidungnya dan mencerutkan bibirnya.

“Kalau mas belum kelar, gak mungkin mas disini sayang, sekarang jawab pertanyaan mas, pasti kamu kepikiran omongan mama ya?” Tanya Niko yang melihat istrinya seperti sedang banyak pikiran.

“Hiks hiks...,Aku hanya takut mas apa yang di katakan mama benar kalau aku mandul mas hiks.., aku takut kamu akan ninggalin aku, aku uda gak punya siapa2 lagi selain kamu mas hiks...” ucap Nisa yang sudah mulai terisak mendengar pertanyaan suaminya tidak terasa air matanya sudah menetes mengenai tangan Niko yang tengah memeluknya.

Niko yang merasakan punggung istrinya bergetar dan merasakan basah pada tangannya, dia tahu istrinya tengah menangis, lalu dia membalikan badan sang istri menjadi berhadapan dengnanya dan membawa istrinya dalam pelukannya.

“Hei.., apapun keadaan kamu mas tidak akan pergi tinggalin kamu sayang” ucap Niko menenangkan istrinya sembari mengelus kepala sang sitri yanag ada dalm pelukannya, “ sekarang mas tanya balik ke kamu, bagaimana semisalkah mas yang mandul, mungkin mas merasa menjadi laki laki yang tidak berguna di dunia ini, mas makin merasa bersalah sama kamu kalau samapai mas yang mandul, kamu yang selalu di kira mandul sama mama dan nayatanya anaknya sendiri yang mandul, mas gak tahu perasaan mama bagaimana nanti jika memang kenyataanya mas yan mandul, mas juga takut kamu akan meninggalkan mas, kalau sampai memang mas yang mandul” ucap Niko dia juga sama takutnya dengan istrinya gimana hasilnya nanti, tetapi dia terus berharap dan berdoa semoga keduanya di nyatakan sehat semuanya.

Mendengar ucapan suaminya Nisa baru sadar bukan hanya dia yang punya kekhawatiran tentang akan hasil tesnya, ternyata suaminya juga sama tidak hanya dia saja yang merasa khawatir. bener yang di katakan suaminya ketika nyatanya sebaliknya suaminya yang mandul pasti suami dan ibu mertuanya sangat terpukul akan hal itu.

“Aku janji mas, apapun keadaan mas aku gak akan tinggalin mas Niko, kalau kita memang tidak bisa punya anak kita bisa mengangkat anak dari panti ya mas” ucap Nisa melerai pelukannya dan menatap wajah suaminya dengan lekat.

“Iya sayang” sahut Niko dengan mencium kening istrinya.

“Sudah yuk kita istrirahat, besok mas ada meeting pagi soalnya” ucap Niko sembari membawa istrinya masuk kamar.

“Iya mas” sahut Nisa mengikuti langkah suaminya memasuki kamar dan Niko kembali menutup dan mengunci pintu baloknya lalau keduanya langsung berjalan menuju ranjang untuk istirahat.

***

Hari ini dimana sudah 3 hari setelah tes kesuburan itu berlangsung, Nisa dan Niko harap harap cemas menanti kabar dari dokter, tetapi dia mencoba bersikap tenang supaya suaminya tidak mengkhawatirkan dirinya padahal sebenarnya dia sangat takut akan menanti hasil tesnya.

Ketika mereka sedang menikmati sarapan ada Nisa, Niko dan juga mama Erina, tiba2 handphone Nisa berbunyi, pertanda ada yang mnelfon dan ternyata di layar tertara nama dokter kandungannya yaitu dokter Mira.

“siapa sih pagi pagi nelfon kamu nis ganggu orang sarapan tau gak” protes mama Erina mendengar dering telfon dari handphone Nisa.

“siapa sayang?” tanya Niko menatap wajah istrinya.

“dokter mira mas” jawab Nisa membalas tatapan Niko.

“cepet di angka dong Nis kalau itu dokter Mira” pintah mama Erina

“iya mah” sahut Nisa langsung menggeser tanda yang berwarna hijau dan langsung membawa benda pipihnya ke arah telinganya.

“hallo” sapa Nisa ketika telfon sudah terbubung.

“hallo Ibu Nisa, saya mau menginformasikan kalau hasil tesnya sudah keluar, ibu bisa ambil hasil tesnya ke ruangan saya langsung “ kata dokter Mira ketika menelfon Nisa

“iya dok saya akan segera ke sana, kalau boleh tahu hari ini dokter ada di rumah sakit dari jam berapa, sampai jam berpa ya dok?” tanya Nisa untuk memastika dengan jadwal suaminya.

“Kebetulan saya praktek sampai sore bu” jelas Dokter Mira

“baik dok, saya mau tanya suami ku dulu jam berapa bisa menemui dokter” kata Nisa dia ingin memastikan ke suaminya dulu jam berapa suaminya bisa ikut menemui dokter mira di rumah sakit atau tidak.

“baik bu, saya tunggu kabarnya secepatnya ya” kata dokter mira

“iya dok, secepetnya saya akan kabarin dokter, maksih ya dok” ucap Nisa

“iya bu sama2” sahut dokter Mira, dan langsung mengakhiri sambubgan telfonnya.

Selepas telphone di tutup Nisa dapat tatapan dari suami dan ibu mertuanya, mereka berdua penasaran apa yang di sampaikan dokter Mira kepada Nisa tentang hasil tesnya.

“mas kata dokter Mira hari ini hasilnya sudah keluar, dan kita diminta mengambil hasilnya dan menemui dokter mira langsung” jelas Nisa menyapaikan apa yang tadi dokter mira katakan.

“aduh sayang, maaf banget mas kayaknya gak bisa soalnya seharian mas kerja di lapangan mau ngecek proyek di lokasi langsung” ucap Niko

Niko memang akhir akhir ini sedang sibuk karena sedang membangun sebuah proyek baru, yang meminta dirinya langsung yang harus turun tangan untuk menangani proyek tersebut.

“oh ya sudah biar nanti Nisa aja yang akan datang sendiri” ucap Nisa, dia juga tidak bisa memaksa suaminya untuk ikut serta dirinya ke rumah sakit, dia sangat tahu kesibukan suaminya akhir akhir ini bagaimana, akhirnya Njsa puan memutuskan untuk datang sendiri.

“gak, gak, biar mama yang temani, bisa bisa nanti hasilnya di palsukan lagi sama istri kamu” ucap mama Erina tidak menyetujui kalau hanya menantunya yang datang.

“ya allah mah, gak ada terbesit sedikit pun di pikiran Nisa seperti itu” ucap Nisa membela dirinya atas tuduhan yang di berikan ibu mertuanya.

“ya siapa tau, karena suami kamu gak mau cereiin kamu kan bisa aja” tutur mama Erina,”siang ini kita temui dokter nanti kita ketemu langsung di rumah sakit karena mama ada arisan dulu” tutur mama erina langsung melanjutkan makannya.

“baik mah”ucap Nisa pasrah mengikuti saran ibunya dari pada ribut lagi.

Setelah sarapan selesai Nikopun langsung pamit kepada mama Erina dan juga Nisa untuk pergi ke kantor.

“Ya sudah Niko berangkat ke kantor dulu mah” pamit Niko meraih tangan mamanya untuk diciumnya punggung tangan mama erina.

“hemm” sahut mama erina

Nisa mengantar Niko sampai depan Rumah.

“mas pergi dulu ya sayang, inget apapun hasilnya tidak akan ada yang berubah dari kita ngerti, semuanya akan baik2 saja" pesan Niko dia juga tidak kala cemasnya dengan istrinya.

“iya mas, mas hati2 di jalan ya” ucap Nisa lalu meraih tangan suaminya dan diciumnya punggung tangan suaminya dan di balas oleh Niko dengan keupan di kening istrinya.

Setelah pamit dengan Nisa, Niko langsung masuk ke dalam mobilnya dan melajukan mobilnya keluar dari halaman rumah menuju kantornya. Setelah mobil yang di kendarai suaminya sudah tidak terlihat, Nisa langsung bergegas masuk ke dalam rumah dan berjalan menuju ke ruang makan, di lihatnya di ruang makan sudah tidak ada ibu mertuanya hanya tersisakan meja makan yang masih terlihat berantakan.

***

Siang ini mama Erina tengah berkumpul dengan teman2 sosialitanya.

Mama Erina mendengar cerita salah satu temannya kalau menantunya tengsh mengandung ada rasa iri dan membuat dia makin kesal dan benci kepada Nisa.

“oh ya jeng katanya saya denger jeng lia menantunya sedang mengandung?” tanya salah satu ibu sosialitas

“iya jeng, alhamdulillah saya akan dapat cucu” jawab jeng lia temen arisan mama erina.

“selamat ya jeng”

“selamat ya jeng”

“Kalau jeng Erina kapan nih nimang cucunya bukannya nak sulung bu Erina sudah menikah 2 tahun ya, kenapa sampai sekarang belum juga di kasih cucu jeng” tutur teman mama erina

Mendengar pertanyaan dari temannya membuat mama Erina sedikit malu dan malas untuk menjawab, tetapi akhir ya dia pun menceritakan kalau dia sudah meminta anak dan menantunya melakukan tes kesuburan.

“sudah mencoba cek kesuburannya jeng?” tanya temen mama erina yang lainnya.

“gimana hasilnya jeng” tanya teman mama erina kepo.

“hari ini hasilnya baru keluar jeng” jawab mama erina

“awas loh jeng jaman sekarang mah banyak yang bekerja sama dokternya untuk memalsukan hasil tes seperti itu” kata teman mama Erina membuat mama Erina menjadi berprasangka buruk terhadap Nisa.

“atau bisa jadi putra jeng juga bisa mandul juga” kata teman mama Erina tanpa melihatnya.

Mendengar putranya di bilang mandul mamanErina tidak terima, dia pun langsung menyangkal omongan temannya itu.

“kalau putra saya gak mungkin mandul jeng, soalnya keluarga saya gak ada yang keturunan mandul” ucap mama Erina tambah kesel di bilang putranya mandul lalu dia pun pamit untuk ke rumah sakit dari pada dia disini menjadi bulan bualanan omongan teman temannya.

“ Ya sudah jeng saya pamit duluan ya mau menemani menantu saya menggambil hasil tesnya takutnya apa yang dikatakan jeng bener lagi hasil tesnya di palsuin” pamit mama erina langsung cipika cipiki satu persatu teman arisannya.

“Iya bener tuh jeng, kalau tidak di temenin nanti di palsu in lagi hasilnya sama mantunya jeng” kata teman mama Erina membuat mama erina makin berfikir negatif tentang menantunya.

Setelah pamit dengan teman temannya mama Erina langsung bergegas menuju rumah sakit dimana menatunya berada.

Terpopuler

Comments

Coretan Penaku

Coretan Penaku

/Scowl/

2023-10-10

1

Intan IbunyaAzam

Intan IbunyaAzam

aduh,,, mertua apAlah Erina nie,, sangat" tidak baik

2023-09-07

1

Danny Muliawati

Danny Muliawati

berdoa truz Nisa minta pertolongan Allah

2023-08-27

1

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1
2 BAB. 2
3 BAB. 3
4 BAB. 4
5 BAB. 5
6 BAB. 6
7 BAB. 7
8 BAB. 8
9 BAB. 9
10 BAB. 10
11 BAB. 11
12 BAB. 12
13 BAB. 13
14 BAB. 14
15 BAB. 15
16 BAB. 16
17 BAB. 17
18 BAB. 18
19 BAB. 19
20 BAB. 20
21 BAB. 21
22 BAB. 22
23 BAB. 23
24 BAB. 24
25 BAB. 25
26 BAB. 26
27 BAB. 27
28 BAB. 28
29 BAB. 29
30 BAB. 30
31 BAB. 31
32 BAB. 32
33 BAB. 33
34 BAB. 34
35 BAB. 35
36 BAB. 36
37 BAB. 37
38 BAB. 38
39 BAB. 39
40 BAB. 40
41 BAB. 41
42 BAB. 42
43 BAB. 43
44 BAB. 44
45 BAB. 45
46 BAB. 46
47 BAB. 47
48 BAB. 48
49 BAB. 49
50 BAB. 50
51 BAB. 51
52 BAB. 52
53 BAB. 53
54 BAB. 54
55 BAB. 55
56 BAB. 56
57 BAB. 57
58 BAB. 58
59 BAB. 59
60 BAB. 60
61 BAB. 61
62 BAB. 62
63 BAB. 63
64 BAB. 64
65 BAB. 65
66 BAB. 66
67 BAB. 67
68 BAB. 68
69 BAB. 69
70 BAB. 70
71 BAB. 71
72 BAB. 72
73 BAB. 73
74 BAB. 74
75 BAB. 75
76 BAB. 76
77 BAB. 77
78 BAB. 78 TAMAT
79 Ekstra Part 1
80 Ekstra Part 2
81 Ekstra Part 3
82 Ekstra Part 4
83 Ekstra part 5
84 Ekstra Part 6
85 Ekstra part 7
86 Ekstra Part 8
87 Ekstra Part 9
88 Ekstra Part 10
89 Ekstra Part 11
90 Ekstra Part 12
91 Promo Novel Bucin Dari Kecil
92 Ekstra Part 13
93 Ekstra part 14
94 Ekstra Part 15
95 Ekstra Part 16
96 Ekstra Part 17
97 Ekstra Part 18
98 Ekstra Part 19
99 Ekstra part 20
100 Promo Karya Baru
101 Karya Baru
Episodes

Updated 101 Episodes

1
BAB. 1
2
BAB. 2
3
BAB. 3
4
BAB. 4
5
BAB. 5
6
BAB. 6
7
BAB. 7
8
BAB. 8
9
BAB. 9
10
BAB. 10
11
BAB. 11
12
BAB. 12
13
BAB. 13
14
BAB. 14
15
BAB. 15
16
BAB. 16
17
BAB. 17
18
BAB. 18
19
BAB. 19
20
BAB. 20
21
BAB. 21
22
BAB. 22
23
BAB. 23
24
BAB. 24
25
BAB. 25
26
BAB. 26
27
BAB. 27
28
BAB. 28
29
BAB. 29
30
BAB. 30
31
BAB. 31
32
BAB. 32
33
BAB. 33
34
BAB. 34
35
BAB. 35
36
BAB. 36
37
BAB. 37
38
BAB. 38
39
BAB. 39
40
BAB. 40
41
BAB. 41
42
BAB. 42
43
BAB. 43
44
BAB. 44
45
BAB. 45
46
BAB. 46
47
BAB. 47
48
BAB. 48
49
BAB. 49
50
BAB. 50
51
BAB. 51
52
BAB. 52
53
BAB. 53
54
BAB. 54
55
BAB. 55
56
BAB. 56
57
BAB. 57
58
BAB. 58
59
BAB. 59
60
BAB. 60
61
BAB. 61
62
BAB. 62
63
BAB. 63
64
BAB. 64
65
BAB. 65
66
BAB. 66
67
BAB. 67
68
BAB. 68
69
BAB. 69
70
BAB. 70
71
BAB. 71
72
BAB. 72
73
BAB. 73
74
BAB. 74
75
BAB. 75
76
BAB. 76
77
BAB. 77
78
BAB. 78 TAMAT
79
Ekstra Part 1
80
Ekstra Part 2
81
Ekstra Part 3
82
Ekstra Part 4
83
Ekstra part 5
84
Ekstra Part 6
85
Ekstra part 7
86
Ekstra Part 8
87
Ekstra Part 9
88
Ekstra Part 10
89
Ekstra Part 11
90
Ekstra Part 12
91
Promo Novel Bucin Dari Kecil
92
Ekstra Part 13
93
Ekstra part 14
94
Ekstra Part 15
95
Ekstra Part 16
96
Ekstra Part 17
97
Ekstra Part 18
98
Ekstra Part 19
99
Ekstra part 20
100
Promo Karya Baru
101
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!