Chapter 18 Pelanggan baru

Aku pun mengajak pemuda lusuh ini untuk makan terlebih dahulu. Entahlah aku merasa anak ini tidak memiliki keberuntungan yang bagus.

Dia memesan sebuah daging dan segelas air putih. Memang dengan memilih menu daging terkesan mewah, tapi sebenarnya ia memilih yang paling murah dan berukuran kecil, sehingga harganya sama saja dengan membeli 2 potong roti di sana yang aku tak mengerti mengapa bisa lebih mahal dari daging.

Ia makan dengan begitu lahap dan kulihat dia juga meneteskan air mata di ujung matanya, yang mana itu membuatku berpikir bahwa anak ini memang benar-benar belum makan sejak lama.

"Kau sepertinya sangat menikmatinya," ucapku setelah pemuda itu selesai menghabiskan makanannya.

Pemuda itu mengangguk dengan pelan, lalu meminum air putih yang sedari tadi belum ia sentuh.

"Terima kasih," ucapnya dengan sepenuh hati.

"Sama-sama ... Well, sekarang bagian pentingnya ... Kau sedang dikejar oleh tiga orang bapak-bapak yang larinya lambat seperti siput kan?" Tanyaku untuk memastikan terlebih dahulu mengenai hal penting ini.

Ia langsung berdiri dari tempatnya duduk, dan hendak berlari melarikan diri, tapi karena refleksku bagus, aku sempat menangkap pergelangan tangannya sehingga bisa menahannya pergi.

"Duduk kembali!" Seruku padanya yang sekarang mulai tampak lagi raut ketakutannya.

Karena tak bisa berkutik lagi, akhirnya ia menuruti perkataanku, lalu duduk kembali ke tempat duduknya tadi dengan tanganku yang tidak melepaskan pergelangan tangannya karena aku tahu dia pasti akan berusaha kabur lagi.

Pemuda ini tertunduk lesu di hadapanku. Melihatnya seperti itu membuatku semakin penasaran padanya.

"Jawab ini! Kenapa kau dikejar oleh mereka?" tanyaku dengan sangat serius dan sungguh-sungguh.

Awalnya dia terdiam, benar-benar menutup mulutnya rapat-rapat dengan kepala tertunduk sehingga rambutnya yang panjang dan acak-acakan itu menutupi wajahnya.

"Apakah jika aku berbicara akan mengubah keadaan?" tanyanya dengan lirih di balik rambut yang menutupi wajahnya itu.

"Well, bisa iya, bisa tidak ... tapi, setidaknya kau memiliki peluang untuk mengubah keadaan," jawabku dengan nada suara yang kubuat terdengar sebijaksana mungkin agar terkesan keren di mata pembaca.

"Tuan, Saya sangat berharap Anda tidak akan menyerahkan Saya pada mereka," katanya dengan penuh harap dan aku masih menunggu penjelasannya.

"Mereka mengejar Saya karena ... Tentu saja karena uang ... Saya hanya anak yatim piatu miskin yang hidup di jalanan ... Suatu saat bos mereka yang pendek dan gendut itu memungut Saya dan membuat Saya bekerja menjadi tukang kebun di sebuah rumah orang kaya, dari sana dia mendapat uang, dari menjual Saya pada orang kaya itu ... Awalnya semua baik-baik saja, hingga setelah satu minggu bekerja di sana, mereka mulai menyiksa dan memperlakukan Saya secara tidak manusiawi, menjadikan Saya sebagai objek pelampiasan orang kaya itu, Karena tidak tahan Saya pun kabur dari rumah itu, tapi siapa sangka ternyata orang kaya itu memang menginginkan Saya sehingga sampai sekarang pun orang kaya itu masih mengejar Saya melalui mereka bertiga ..." tutur pemuda itu.

Ia menceritakan semuanya dengan detail mengenai bagaimana mereka menyiksanya, memukul dan menendang sudah menjadi hal biasa, yang lebih buruk dari penyiksaan itu adalah tuannya itu pernah melampiaskan hawa nafsunya pada pemuda ini. Memang tak manusiawi manusia-manusia itu.

Aku hanya menggeleng-gelengkan kepala mendengar penuturannya itu membuatku berpikir bahwa pantas saja dia tampak sangat ketakutan dan pandangannya terlihat seperti sudah tidak memiliki harapan.

"Seperti itu yang bisa saya katakan, Tuan, Saya harap Anda bisa berpikir dengan jernih dan membiarkan Saya pergi," pinta pemuda itu dengan wajah yang memelas yang sungguh membuat siapapun yang melihatnya enggan untuk mengabaikan permintaan tolongnya.

Aku terdiam memikirkan hal terbaik yang bisa ku lakukan demi keuntungan bersama.

"Siapa namamu?" tanyaku pada akhirnya.

"Nama Saya Faydor Frederick Gauthier, Tuan," jawab pemuda yang ternyata bernama Faydor itu.

"Hm ... kalau begitu aku akan memanggilmu Faydor ... " kataku menyimpulkan.

"Well, baiklah Faydor, namaku Inglebert Ivory Harald, orang-orang memanggilku Ebert," aku pun memperkenalkan diri padanya.

Faydor hanya mengangguk sembari menadangiku, seakan ia menunggu aku memutuskan nasibnya.

"Well, Faydor ... Setelah mendengar apa yang terjadi padamu, aku memutuskan untuk tetap membawamu kepada ketiga orang itu," ucapku pada akhirnya memutuskan.

Faydor tampak terkejut bukan main mendengar keputusanku itu. Kemudian wajahnya berubah menjadi merah padam, seakan ia sangat marah sekali dengan apa yang keluar dari mulutku ini.

"Tuan! Kau benar-benar tidak berperasaan! Bahkan setelah Kau mendengar cerita piluku, kau masih saja memutuskan untuk membawaku pada mereka ... Ternyata benar, tak ada orang baik di dunia ini, semua orang jahat! Semua orang hanya peduli pada uang, uang, dan uang, tak ada yang peduli pada -"

"Yaa ... Kau benar sekali, semua orang peduli pada uang, SEMUA ORANG AKAN MELAKUKAN APAPUN DEMI MENDAPATKANNYA!" pada kalimat terakhir aku benar-benar merasa emosi karena entah mengapa masalah uang ini malah mengingatkanku pada wanita ja**ng yang sudah membawa kabur 5,9 juta Hapiah milikku.

Pemuda itu terdiam karena sepertinya ia juga menyadarinya dan terpentok oleh realita.

"Well, aku juga begitu, aku akan melakukan apapun demi uang karena aku adalah ... Si serabutan yang akan melakukan segala pekerjaan asalkan dibayar ... Mereka sudah membayarku dan aku juga sudah menerima uang mukanya, jadi aku harus menunaikan tugasku sampai selesai! Aku seorang profesional, Aku tak bisa ingkar janji," Tegasku.

Pemuda itu makin tertunduk mendengar ketegasanku saat kukatakan hal itu. Pergelangan tangannya masih tidak kulepas dari genggamanku, jadi semua yang bisa dia lakukan hanyalah pasrah.

Lalu aku menghentakkan tangannya untuk menekannya berbicara sehingga dengan refleks dia langsung menoleh lagi padaku.

"Tuan, mereka itu sindikat jual-beli budak! Setelah mendengar apa yang terjadi padaku, kau bahkan tidak mempertimbangkannya! Kau sungguh kejam!" Faydor tampak emosi mengatakan itu, ia membentakku dengan suara yang tinggi.

Aku tersenyum miring mendengar bagaimana ia memakiku.

Setelah ia selesai memakiku, aku pun melanjutkan perkakataanku. "Aku Si Serabutan yang akan melakukan semua pekerjaan asalkan dibayar ... Ya, hanya itu."

"Ya, Aku tahu, kau sudah mengatakannya!" Bentaknya.

"Coba kau berpikir dengan jernih sebelum berkata," Aku mendesaknya sembari memasang senyum licik di wajahku.

Ia diam cukup lama sembari mendelik padaku, menatap dengan sinis, lalu berkata lagi. "Baiklah, aku mengerti ..."

Aku tersenyum sumringah setelah mendengar bagaimana wajahnya menjadi penuh keberanian.

"Tuan Ebert! Aku ingin menyewa jasamu!" Tegasnya dengan raut wajah yang sekarang tampak tegas dan penuh tekad.

"Hahahahaha, itulah yang ingin kudengar! Baiklah, baiklah, aku akan bekerja untukmu! Beruntung sekali aku bisa mendapat pekerjaan lagi di kota besar ini, hahahaha," Aku tertawa sangat keras sekali mendengar apa yang dikatakannya. Itu sungguh merasa sangat senang dengan bagaimana dia bisa mengerti dengan maksudku.

Kerasnya tertawaku membuat semua orang yang berada di dalam rumah makan itu sontak menoleh padaku, si sumber kebisingan.

"Baiklah, aku ingin dengar apa pekerjaan yang kau ingin aku lakukan untukmu, Tuan Faydor," ucapku setelah aku puas tertawa.

"Aku ingin kau bebaskan aku dari semua ini!" Tegasnya dengan sepenuh hati dan kedua matanya yang menajam.

"Hehehehe, baiklah, kau akan mendapatkannya! Aku tidak akan membuat pelangganku kecewa dengan pelayananku!" jawabku dengan riang gembira.

Ia menatapku yang sangat senang dengan tajam, seakan sedang memastikan apakah aku serius ataukah tidak.

"Tenang, tenang kau bisa percayakan semuanya padaku," kataku menyakinkan yang tampak mencurigaiku itu.

"Hah~ Baiklah, kalau begitu, sekarang apa yang akan Kau lakukan, Tuan Ebert?" tanyanya.

Aku tersenyum licik padanya, lalu berkata. "Hehehe, mari kita bicarakan ... "

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Imamah Nur

Imamah Nur

Pakai taktik dong

2023-08-03

1

Imamah Nur

Imamah Nur

Awas tertipu 🙈

2023-08-03

1

Pink Blossom

Pink Blossom

ah ebert,, kau mmthkn hti q,, tk kirain akn mnylmtkn bocah ini dg ikhlas krna kisah pilu'y dn jg mngingtknmu pd saat msh kcil dlu🤧🤧

2023-05-30

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Aku si Serabutan
2 Chapter 2 Pekerjaan penghasil uang, aku datang !
3 Chapter 3 Masalah di perjalanan
4 Chapter 4 Bertemu Tuan Gremyln Mcvoy
5 Chapter 5 Pekerjaan dari Tuan Gremlyn
6 Chapter 6 Memulai usaha pencarian!
7 Chapter 7 Bagian dari pekerjaan
8 Chapter 8 Bertemu si bocah labil
9 Chapter 9 Besoknya
10 Chapter 10 Perjanjian dengan wanita itu
11 Chapter 11 Akhirnya ...
12 Chapter 12 Bahagia ...
13 Chapter 13 Menyelesaikan urusan
14 Chapter 14 Pulang, pulang, Yorksnall, kami datang ... !
15 Chapter 15 Berpikir keras
16 Chapter 16 Bertemu dengan seorang pemuda
17 Chapter 17 Menangkap bocah
18 Chapter 18 Pelanggan baru
19 Chapter 19 Akan bagaimana?
20 Chapter 20 Penyelesaian
21 Chapter 21 Orang misterius
22 Chapter 22 Pekerja gratisan!!!
23 Chapter 29 Author kebingungan memberi judul chapter ini
24 Chapter 23 Hal (mungkin) baik
25 Chapter 24 Pekerjaan berikutnya
26 Chapter 25 Pertama-tama ...
27 Chapter 26 Melancarkan misi pertama penagih hutang
28 Chapter 27 Melancarkan misi selanjutnya penagih hutang
29 Chapter 28 Penghutang yang bermasalah
30 Chapter 30 Author masih tidak tahu harus memberi judul apa
31 Chapter 31 Dan untuk chapter ini pun author tidak punya ide memberinya judul
32 Chapter 32 Kembali ke rumah misterius itu
33 Chapter 33 Berkenalan dengan seorang wanita cantik
34 Chapter 34 Percakapan di perjalanan
35 Chapter 35 Ke rumah Thedeus
36 Chapter 36 Menagih lagi
37 Chapter 37 Di rumah Leonard
38 Chapter 38 Penemuan baru
39 Chapter 39 Pikiran di malam hari
40 Chapter 40 Pergi ke kantor polisi
41 Chapter 41 Undangan makan siang
42 Chapter 42 Di dapur
43 Chapter 43 Selesai makan siang
44 Chapter 44 Bau itu ...
45 Chapter 45 Akhirnya keluar dari siksaan ini
46 Chapter 46 Permintaan
47 Chapter 47 Menemui kawan lama
48 Chapter 48 Bertemu Monica
49 Chapter 49 Hm, apa ya?
50 Chapter 50 Perbincangan menarik di kedai
51 Chapter 51 Daniel
52 Chapter 52 Hehehe, sumber baru
53 Chapter 53 Curhat panjang lebar membuatku mengantuk
54 Chapter 54 Pekerjaan baru lagi! Beruntung sekali sepertinya
55 Chapter 55 Eh? Apa yang sedang mereka bicarakan
56 Chapter 56 Bertemu seorang gentleman
57 Chapter 57 Aku
58 Chapter 58 Ada orang asing di rumahku!
59 Chapter 59 James Lynstelyn
60 Chapter 60 Duduk bertiga di ruang tamu
61 Chapter 61 Pergi untuk menyelesaikan tugas
62 Chapter 62 Tugas terakhir dari Leonard
63 Chapter 63 Bertemu orang yang sama
64 Chapter 64 Serbuk putih
65 Chapter 65 'Bersepakat' dengan Monica
66 Chapter 66 Menuju ke rumah Daniel
67 Chapter 67 Dapat Hapiah lagi!
68 Chapter 68 Informasi tambahan dari wanita baik hati itu
69 Chapter 69 kenapa dia mengikutiku?
70 Chapter 70 Kembali ke titik awal
71 Chapter 71 Sambil menyelam minum air
72 Chapter 72 Sandiwara yang menyenangkan, tapi author malah mempersingkatnya-Ebert
73 Chapter 73 Sesuatu yang baru
74 Chapter 74 Mengejutkan sekali! Ternyata ...
75 Chapter 75 Pergi ke ...
76 Chapter 76 Perjanjian dengan Timmy
77 Chapter 77 Munculnya Si Wanita Menyebalkan
78 Chapter 78 Yang hilang itu adalah ...
79 Chapter 79 Hal yang hilang ...
80 Chapter 80 Menuju ke tempat 'penampungan'
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Chapter 1 Aku si Serabutan
2
Chapter 2 Pekerjaan penghasil uang, aku datang !
3
Chapter 3 Masalah di perjalanan
4
Chapter 4 Bertemu Tuan Gremyln Mcvoy
5
Chapter 5 Pekerjaan dari Tuan Gremlyn
6
Chapter 6 Memulai usaha pencarian!
7
Chapter 7 Bagian dari pekerjaan
8
Chapter 8 Bertemu si bocah labil
9
Chapter 9 Besoknya
10
Chapter 10 Perjanjian dengan wanita itu
11
Chapter 11 Akhirnya ...
12
Chapter 12 Bahagia ...
13
Chapter 13 Menyelesaikan urusan
14
Chapter 14 Pulang, pulang, Yorksnall, kami datang ... !
15
Chapter 15 Berpikir keras
16
Chapter 16 Bertemu dengan seorang pemuda
17
Chapter 17 Menangkap bocah
18
Chapter 18 Pelanggan baru
19
Chapter 19 Akan bagaimana?
20
Chapter 20 Penyelesaian
21
Chapter 21 Orang misterius
22
Chapter 22 Pekerja gratisan!!!
23
Chapter 29 Author kebingungan memberi judul chapter ini
24
Chapter 23 Hal (mungkin) baik
25
Chapter 24 Pekerjaan berikutnya
26
Chapter 25 Pertama-tama ...
27
Chapter 26 Melancarkan misi pertama penagih hutang
28
Chapter 27 Melancarkan misi selanjutnya penagih hutang
29
Chapter 28 Penghutang yang bermasalah
30
Chapter 30 Author masih tidak tahu harus memberi judul apa
31
Chapter 31 Dan untuk chapter ini pun author tidak punya ide memberinya judul
32
Chapter 32 Kembali ke rumah misterius itu
33
Chapter 33 Berkenalan dengan seorang wanita cantik
34
Chapter 34 Percakapan di perjalanan
35
Chapter 35 Ke rumah Thedeus
36
Chapter 36 Menagih lagi
37
Chapter 37 Di rumah Leonard
38
Chapter 38 Penemuan baru
39
Chapter 39 Pikiran di malam hari
40
Chapter 40 Pergi ke kantor polisi
41
Chapter 41 Undangan makan siang
42
Chapter 42 Di dapur
43
Chapter 43 Selesai makan siang
44
Chapter 44 Bau itu ...
45
Chapter 45 Akhirnya keluar dari siksaan ini
46
Chapter 46 Permintaan
47
Chapter 47 Menemui kawan lama
48
Chapter 48 Bertemu Monica
49
Chapter 49 Hm, apa ya?
50
Chapter 50 Perbincangan menarik di kedai
51
Chapter 51 Daniel
52
Chapter 52 Hehehe, sumber baru
53
Chapter 53 Curhat panjang lebar membuatku mengantuk
54
Chapter 54 Pekerjaan baru lagi! Beruntung sekali sepertinya
55
Chapter 55 Eh? Apa yang sedang mereka bicarakan
56
Chapter 56 Bertemu seorang gentleman
57
Chapter 57 Aku
58
Chapter 58 Ada orang asing di rumahku!
59
Chapter 59 James Lynstelyn
60
Chapter 60 Duduk bertiga di ruang tamu
61
Chapter 61 Pergi untuk menyelesaikan tugas
62
Chapter 62 Tugas terakhir dari Leonard
63
Chapter 63 Bertemu orang yang sama
64
Chapter 64 Serbuk putih
65
Chapter 65 'Bersepakat' dengan Monica
66
Chapter 66 Menuju ke rumah Daniel
67
Chapter 67 Dapat Hapiah lagi!
68
Chapter 68 Informasi tambahan dari wanita baik hati itu
69
Chapter 69 kenapa dia mengikutiku?
70
Chapter 70 Kembali ke titik awal
71
Chapter 71 Sambil menyelam minum air
72
Chapter 72 Sandiwara yang menyenangkan, tapi author malah mempersingkatnya-Ebert
73
Chapter 73 Sesuatu yang baru
74
Chapter 74 Mengejutkan sekali! Ternyata ...
75
Chapter 75 Pergi ke ...
76
Chapter 76 Perjanjian dengan Timmy
77
Chapter 77 Munculnya Si Wanita Menyebalkan
78
Chapter 78 Yang hilang itu adalah ...
79
Chapter 79 Hal yang hilang ...
80
Chapter 80 Menuju ke tempat 'penampungan'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!