Chapter 16 Bertemu dengan seorang pemuda

"Silakan, Tuan, nikmati waktu Anda di sana, tenang saja, Anda tidak akan dikenakan biaya kok, lagi pula ini permintaan dari nona Jasmine," ucap pelayan itu setelah kami sampai di depan pintu yang sangat familiar di mataku.

"Baiklah, terima kasih," jawabku dengan pandanganku yang tak lepas dari pintu di hadapanku ini.

Pelayan itu pun pergi, sehingga tinggallah aku seorang diri di koridor yang sepi karena semua orang sedang berada di dalam kamarnya masing-masing tengah melakukan 'sesuatu yang menyenangkan.'

Jujur sebenarnya aku sangat marah dan sangat berharap bahwa di balik pintu ini ada wanita itu sehingga aku bisa mengambil kembali uangku, lalu memberinya pelajaran, tapi setelah mengetahui kenyataannya, aku bahkan sudah tidak tahu lagi bagaimana caranya marah sehingga aku hanya seperti orang bodoh yang tak tahu harus berbuat apa.

KRIET ...

Aku pun masuk ke dalam kamar itu setelah kubuka pintunya dan tentu saja aku tak dapat menemukan siapa-siapa di dalam sana. Hanya sebuah kamar yang masih utuh seperti saat aku terakhir datang ke sini, hanya saja kali ini tanpa kehadiran si wanita br****ek itu.

Kamar ini juga masih memiliki wangi bunga Dahlia yang begitu pekat, bahkan lebih pekat dari waktu itu. Ku langkahkan kaki setapak demi setapak menelusuri seluruh bagian ruangan untuk menemukan apa yang sebenarnya wanita itu inginkan dariku di kamarnya ini.

Tapi aku tidak menemukan apa-apa, yang kutemukan hanyalah sebuah amplop berwarna merah muda yang sangat wangi dan wanginya aku sangat kenal itu adalah wangi siapa. Amplop itu tergeletak begitu saja di atas meja rias yang sepertinya sering digunakan wanita itu untuk bersolek sembari memandangi wajahnya yang cantik jelita itu.

"Keh! Mengingat wajahnya saja membuatku sangat kesal," gerutuku sembari memandangi bayanganku di cermin meja rias di hadapanku.

Aku lalu duduk di ujung tempat tidur untuk mempelajari amplop itu.

"Disini tertulis ... Untuk Tuan Ing tersayang ... Well, sepertinya ini benar-benar untukku," gumamku sembari memandangi amplop yang bertulisakan namaku itu.

"Ampun ... Kenapa dia juga membuat amplop ini juga wangi sih? Apa lagi ini adalah baunya ... Apa yang sebenarnya dia inginkan, keh!" protesku masih belum selesai terhadap apa yang sedang wanita itu lakukan padaku saat ini.

Kubuka amplopnya dan kudapati di dalamnya secarik kertas yang terlipat.

Kira-kira seperti ini lah isi suratnya.

Untuk Tuan Ing tercinta,

Tuan, jika kau membaca surat ini, itu artinya kau sudah tahu bahwa aku sudah mengambil imbalanku karena sudah mengembalikan Raphael.

Aku tahu kau pasti akan sangat marah jika mengetahui bahwa aku sudah mengosongkan tabunganmu, atau lebih tepatnya imbalan dari tuan Gremlyn. Tapi meski begitu kuharap kau tidak marah, karena sebenarnya uang darimu ini kugunakan untuk menebus diriku sendiri dari rumah bordil itu sehingga aku tidak usah lagi melayani pria-pria yang tidak kusukai.

Setelah bertemu denganmu aku jadi berpikir bahwa pasti akan menyenangkan jika pria yang kulayani itu adalah pria yang kucintai. Kau sungguh sangat menarik tuan Ing, aku menyukaimu saat kau memilihku waktu itu dan aku semakin menyukaimu tiap kali kita bertemu. Ciuman terakhir kita waktu itu terasa sangat nikmat dan menyenangkan karena kau membalas ciumanku. Kau tahu? Sampai saat ini aku masih terbayangkan akan hangat dan lembutnya bibirmu ketika menyentuh milikku, itu membuatku selalu berfantasi bahwa bibir itu menjelajahi setiap inci tubuhku dan membuatnya menjadi panas dingin.

Tuan jangan khawatir, meski sekarang aku sudah berada di tempat yang tak mungkin kau kira, tapi aku yakin kita berjodoh sehingga suatu saat nanti kita akan bertemu lagi. Ah~ aku sangat menantikan saat-saat itu.

Terima kasih tuan Ing yang sangat baik dan tampan, karena kau sudah membuatku terbebas.

Peluk cium,

Dahlie Scottlyn Elaorine.

[Jejak bibir merah Dahlie]

Aku termangu membacanya, mengumpulkan kemarahanku, lalu berkata sekeras-kerasnya. "OMONG KOSONG, WANITA SI**AN!"

Sebenarnya aku sungguh tidak puas dengan teriakkan itu yang aku inginkan sekali saat ini adalah memberi pelajaran padanya. Tapi sangat amat disayangkan sekali wanita itu menghilang tak tahu kemana.

Mengingat dia menggunakan uang itu untuk menebus dirinya sendiri, aku jadi yakin bahwa uangku sudah benar-benar habis dan meski aku menemukan wanita itu pun, tidak mungkin juga uangku akan kembali.

"Eeerrrgghh ... Jika saja dia ada di hadapanku ... aku akan ... aku akan ... aku ... hah ... hah ... hng ... " Tiba-tiba saja aku merasa tidak ingin marah lagi, tapi entah mengapa sekarang seluruh tubuhku terasa sangat panas, bukan hanya itu napasku juga terengah-engah, dan keringat mulai bercucuran membasahi seluruh tubuhku, lalu yang parah tongkat saktiku juga tiba-tiba saja berdiri tegak dengan gagahnya.

"A ... Apa ini! Mengapa tiba-tiba aku merasa seperti ter****ang? Apa yang membuatku merasa seperti ini? hah ... hah ..." pikirku sungguh tak mengerti dengan apa yang terjadi.

Pikiranku makin lama, semakin kacau saja. Napasku makin tidak terkontrol dan aku perasaan panas ini juga terus menyelimutiku sehingga aku pun membuka pakaianku, lalu menjatuhkan diri ke atas tempat tidur.

Pandanganku jadi buram, dan aku hanya bisa mencium bau tubuh wanita yang sangat wangi itu dari amplop yang ia tujukan untukku. Baunya begitu mengodaku sehingga kuambil amplop itu, lalu menghirupnya dalam-dalam, menikmati wanginya dan sekilas dalam pikiranku aku berpikir kotor mengenai si pemilik wangi ini.

"Si ... si**an! Apa yang wanita itu lakukan padaku! Hm ... " gumamku sembari melakukan apa yang sedangku lakukan ini.

Dan setelah itu aku tidak ingat apa pun karena semua langsung berubah menjadi gelap.

***

Keesokan harinya aku duduk di sebuah rumah makan. Aku duduk dengan wajah muram sembari menikmati sarapan pagiku. Aku terus berpikir mengenai apa yang terjadi semalam. Aku benar-benar tidak ingat apa-apa lagi setelah aku bangun di pagi di atas tempat tidur wanita itu tanpa mengenakan apa pun dan hanya ada amplop yang wangi itu dan surat darinya di sampingku dengan kondisi yang sudah kusut sekali.

"Eeerrgghhh ... Apa yang terjadi semalam? Kenapa aku bisa bangun dalam keadaan seperti itu?" Aku terus bertanya-tanya akan hal itu, hingga membuatku pusing tujuh keliling.

Namun beberapa saat kemudian aku terpikir. "Se ... semalam aku tidak 'itu' kan? AKU TIDAK MAIN SENDIRI KAN?!" teriakku dalam hati dengan histeris dan dengan wajah yang merah karena malu sendiri mengingat jika memang itu yang benar-benar terjadi.

BRAK!

Aku menggebrak meja dengan sangat keras sehingga semua orang sontak saja menoleh padaku.

"Tu ... Tuan? Apakah ada masalah?" tanya seorang pelayan yang dengan raut wajah yang ketakutan ketika menghadap aku, mungkin ia mengira aki marah karena makanan atau pelayanan mereka.

"Tidak ada!" Jawabku dengan ketus.

Pelayan itu pun pergi meninggalkan ku sendiri.

"I ... Ini semua gara-gara wanita itu?! Dia mengerjaiku sampai seperti ini! Tunggu saja, Aku-sungguh-akan-membuatnya-menyesal!" gumamku dengan gigi yang bergemeratakan.

Ku minum kopi yang tersisa dalam sekali teguk, lalu setelah itu pergi menuju ke jalanan karena aku berencana untuk berkeliling sebentar sebelum kembali ke Yorksnall.

Setelah keluar dari rumah makan itu, dengan lemas aku pun mulai melangkahkan kaki menuju jalanan. Biaya yang dikeluarkan untuk makan di tempat itu sungguh membuatku tidak habis pikir, mengapa bisa mereka memasang harga setinggi itu. Kutelusuri jalan dengan tatapan kosong dan lurus, benar-benar tidak menikmati perjalanan yang begitu sangat merugikan ini.

"A ~ Aku ~ sungguh sial ~ hidupku sungguh sial ~ uangku raib tak bersisa ~ semua gara-gara wanita si**an itu ~ mengapa aku harus berurusan dengannya ~ Ah ~ ingin kukerjai author si**an ~ yang menulis cerita tidak jelas ini ~ tapi si authornya hilang entah kemana ~ ingin kuajak dia melompat kejurang kegelapan bersamaku~ ... "

DUG!

"WAH!" saat aku sedang asyik bersenandung menyanyikan lagu dengan lirik yang baru saja terlintas di otakku, tiba-tiba saja seseorang menabrakku dengan keras sampai-sampai aku pun terjatuh ke tanah.

"Adudududuh !" ucap orang yang juga terjatuh karena menabrakku dengan sangat keras.

"Oi kau! Kalau jalan lihat-lihat dong, tak lihat apa manusia sebesar ini tengah berjalan dengan santainya di hari yang gelap ini!" aku pun mengomel pada si orang yang menabrakku itu.

Orang yang menabrakku itu adalah seorang pemuda. Ia tampak lusuh dengan banyak luka di sekujur tubuhnya, pakaiannya juga kotor, benar-benar tampak seperti tidak terurus.

Dengan sigap, ia langsung berdiri dan terus meminta maaf padaku. "Maaf, Tuan, maafkan Aku, Aku benar-benar tidak sengaja ... Aku tadi ... AH!"

Setelah melihat ke arah belakangku, ia berteriak, lalu tanpa sempat aku mengatakan apa-apa padanya, ia melanjutkan berlarinya dengan sangat cepat.

"Ck, ck, ck, Cepat sekali dia berlari ... dia berbakat sebagai pekerja serabutan ..." gumamku sembari melihat anak itu berlari menjauh hingga sampai tak terlihat oleh pandanganku lagi.

Setelah itu dari belakang aku mendengar beberapa orang berteriak dengan ricuhnya dengan napas yang tersengkal-sengkal seperti ia sedang berteriak sambil berlari.

Tentu saja aku langsung menoleh ke arah sumber suara untuk melihat ada apa gerangan di belakangku.

Ternyata benar, ku lihat 3 orang tengah berlari kepayahan dengan seseorang di antara mereka yang berlari paling belakang berteriak dengan sangat keras.

"HENTIKAN BOCAH ITU! JANGAN BIARKAN DIA LOLOS!" teriak seorang pria yang berlari paling belakang dengan suara yang begitu keras bahkan sampai menarik perhatian setiap orang yang mereka lewati.

WUSH!

Mereka yang berlari pun melewatiku.

Melihat hal itu sebuah senyum akhirnya mengembang di wajahku. "Wah, wah, sepertinya ada tontonan menarik ... tidak sia-sia aku berjalan-jalan tidak jelas sedari tadi," gumamku.

Akhirnya untuk mengisi kehampaan hatiku, sepertinya melihat adegan baku hantam akan sangat menyenangkan sehingga aku memutuskan untuk mengikuti mereka yang berlari untuk mengetahui kelanjutan dari apa yang sedang mereka lakukan.

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Imamah Nur

Imamah Nur

Waduh gawat

2023-07-25

0

Pink Blossom

Pink Blossom

trnyta mmng dahlie yg ngmbil,, bs tw tmpt tinggl'y ebert ap dia pny mta²

2023-05-20

1

Pink Blossom

Pink Blossom

wkwkkk ebert kna prank mlu ya sm dahlie😅🤣

2023-05-20

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Aku si Serabutan
2 Chapter 2 Pekerjaan penghasil uang, aku datang !
3 Chapter 3 Masalah di perjalanan
4 Chapter 4 Bertemu Tuan Gremyln Mcvoy
5 Chapter 5 Pekerjaan dari Tuan Gremlyn
6 Chapter 6 Memulai usaha pencarian!
7 Chapter 7 Bagian dari pekerjaan
8 Chapter 8 Bertemu si bocah labil
9 Chapter 9 Besoknya
10 Chapter 10 Perjanjian dengan wanita itu
11 Chapter 11 Akhirnya ...
12 Chapter 12 Bahagia ...
13 Chapter 13 Menyelesaikan urusan
14 Chapter 14 Pulang, pulang, Yorksnall, kami datang ... !
15 Chapter 15 Berpikir keras
16 Chapter 16 Bertemu dengan seorang pemuda
17 Chapter 17 Menangkap bocah
18 Chapter 18 Pelanggan baru
19 Chapter 19 Akan bagaimana?
20 Chapter 20 Penyelesaian
21 Chapter 21 Orang misterius
22 Chapter 22 Pekerja gratisan!!!
23 Chapter 29 Author kebingungan memberi judul chapter ini
24 Chapter 23 Hal (mungkin) baik
25 Chapter 24 Pekerjaan berikutnya
26 Chapter 25 Pertama-tama ...
27 Chapter 26 Melancarkan misi pertama penagih hutang
28 Chapter 27 Melancarkan misi selanjutnya penagih hutang
29 Chapter 28 Penghutang yang bermasalah
30 Chapter 30 Author masih tidak tahu harus memberi judul apa
31 Chapter 31 Dan untuk chapter ini pun author tidak punya ide memberinya judul
32 Chapter 32 Kembali ke rumah misterius itu
33 Chapter 33 Berkenalan dengan seorang wanita cantik
34 Chapter 34 Percakapan di perjalanan
35 Chapter 35 Ke rumah Thedeus
36 Chapter 36 Menagih lagi
37 Chapter 37 Di rumah Leonard
38 Chapter 38 Penemuan baru
39 Chapter 39 Pikiran di malam hari
40 Chapter 40 Pergi ke kantor polisi
41 Chapter 41 Undangan makan siang
42 Chapter 42 Di dapur
43 Chapter 43 Selesai makan siang
44 Chapter 44 Bau itu ...
45 Chapter 45 Akhirnya keluar dari siksaan ini
46 Chapter 46 Permintaan
47 Chapter 47 Menemui kawan lama
48 Chapter 48 Bertemu Monica
49 Chapter 49 Hm, apa ya?
50 Chapter 50 Perbincangan menarik di kedai
51 Chapter 51 Daniel
52 Chapter 52 Hehehe, sumber baru
53 Chapter 53 Curhat panjang lebar membuatku mengantuk
54 Chapter 54 Pekerjaan baru lagi! Beruntung sekali sepertinya
55 Chapter 55 Eh? Apa yang sedang mereka bicarakan
56 Chapter 56 Bertemu seorang gentleman
57 Chapter 57 Aku
58 Chapter 58 Ada orang asing di rumahku!
59 Chapter 59 James Lynstelyn
60 Chapter 60 Duduk bertiga di ruang tamu
61 Chapter 61 Pergi untuk menyelesaikan tugas
62 Chapter 62 Tugas terakhir dari Leonard
63 Chapter 63 Bertemu orang yang sama
64 Chapter 64 Serbuk putih
65 Chapter 65 'Bersepakat' dengan Monica
66 Chapter 66 Menuju ke rumah Daniel
67 Chapter 67 Dapat Hapiah lagi!
68 Chapter 68 Informasi tambahan dari wanita baik hati itu
69 Chapter 69 kenapa dia mengikutiku?
70 Chapter 70 Kembali ke titik awal
71 Chapter 71 Sambil menyelam minum air
72 Chapter 72 Sandiwara yang menyenangkan, tapi author malah mempersingkatnya-Ebert
73 Chapter 73 Sesuatu yang baru
74 Chapter 74 Mengejutkan sekali! Ternyata ...
75 Chapter 75 Pergi ke ...
76 Chapter 76 Perjanjian dengan Timmy
77 Chapter 77 Munculnya Si Wanita Menyebalkan
78 Chapter 78 Yang hilang itu adalah ...
79 Chapter 79 Hal yang hilang ...
80 Chapter 80 Menuju ke tempat 'penampungan'
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Chapter 1 Aku si Serabutan
2
Chapter 2 Pekerjaan penghasil uang, aku datang !
3
Chapter 3 Masalah di perjalanan
4
Chapter 4 Bertemu Tuan Gremyln Mcvoy
5
Chapter 5 Pekerjaan dari Tuan Gremlyn
6
Chapter 6 Memulai usaha pencarian!
7
Chapter 7 Bagian dari pekerjaan
8
Chapter 8 Bertemu si bocah labil
9
Chapter 9 Besoknya
10
Chapter 10 Perjanjian dengan wanita itu
11
Chapter 11 Akhirnya ...
12
Chapter 12 Bahagia ...
13
Chapter 13 Menyelesaikan urusan
14
Chapter 14 Pulang, pulang, Yorksnall, kami datang ... !
15
Chapter 15 Berpikir keras
16
Chapter 16 Bertemu dengan seorang pemuda
17
Chapter 17 Menangkap bocah
18
Chapter 18 Pelanggan baru
19
Chapter 19 Akan bagaimana?
20
Chapter 20 Penyelesaian
21
Chapter 21 Orang misterius
22
Chapter 22 Pekerja gratisan!!!
23
Chapter 29 Author kebingungan memberi judul chapter ini
24
Chapter 23 Hal (mungkin) baik
25
Chapter 24 Pekerjaan berikutnya
26
Chapter 25 Pertama-tama ...
27
Chapter 26 Melancarkan misi pertama penagih hutang
28
Chapter 27 Melancarkan misi selanjutnya penagih hutang
29
Chapter 28 Penghutang yang bermasalah
30
Chapter 30 Author masih tidak tahu harus memberi judul apa
31
Chapter 31 Dan untuk chapter ini pun author tidak punya ide memberinya judul
32
Chapter 32 Kembali ke rumah misterius itu
33
Chapter 33 Berkenalan dengan seorang wanita cantik
34
Chapter 34 Percakapan di perjalanan
35
Chapter 35 Ke rumah Thedeus
36
Chapter 36 Menagih lagi
37
Chapter 37 Di rumah Leonard
38
Chapter 38 Penemuan baru
39
Chapter 39 Pikiran di malam hari
40
Chapter 40 Pergi ke kantor polisi
41
Chapter 41 Undangan makan siang
42
Chapter 42 Di dapur
43
Chapter 43 Selesai makan siang
44
Chapter 44 Bau itu ...
45
Chapter 45 Akhirnya keluar dari siksaan ini
46
Chapter 46 Permintaan
47
Chapter 47 Menemui kawan lama
48
Chapter 48 Bertemu Monica
49
Chapter 49 Hm, apa ya?
50
Chapter 50 Perbincangan menarik di kedai
51
Chapter 51 Daniel
52
Chapter 52 Hehehe, sumber baru
53
Chapter 53 Curhat panjang lebar membuatku mengantuk
54
Chapter 54 Pekerjaan baru lagi! Beruntung sekali sepertinya
55
Chapter 55 Eh? Apa yang sedang mereka bicarakan
56
Chapter 56 Bertemu seorang gentleman
57
Chapter 57 Aku
58
Chapter 58 Ada orang asing di rumahku!
59
Chapter 59 James Lynstelyn
60
Chapter 60 Duduk bertiga di ruang tamu
61
Chapter 61 Pergi untuk menyelesaikan tugas
62
Chapter 62 Tugas terakhir dari Leonard
63
Chapter 63 Bertemu orang yang sama
64
Chapter 64 Serbuk putih
65
Chapter 65 'Bersepakat' dengan Monica
66
Chapter 66 Menuju ke rumah Daniel
67
Chapter 67 Dapat Hapiah lagi!
68
Chapter 68 Informasi tambahan dari wanita baik hati itu
69
Chapter 69 kenapa dia mengikutiku?
70
Chapter 70 Kembali ke titik awal
71
Chapter 71 Sambil menyelam minum air
72
Chapter 72 Sandiwara yang menyenangkan, tapi author malah mempersingkatnya-Ebert
73
Chapter 73 Sesuatu yang baru
74
Chapter 74 Mengejutkan sekali! Ternyata ...
75
Chapter 75 Pergi ke ...
76
Chapter 76 Perjanjian dengan Timmy
77
Chapter 77 Munculnya Si Wanita Menyebalkan
78
Chapter 78 Yang hilang itu adalah ...
79
Chapter 79 Hal yang hilang ...
80
Chapter 80 Menuju ke tempat 'penampungan'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!