"Silakan, Tuan, nikmati waktu Anda di sana, tenang saja, Anda tidak akan dikenakan biaya kok, lagi pula ini permintaan dari nona Jasmine," ucap pelayan itu setelah kami sampai di depan pintu yang sangat familiar di mataku.
"Baiklah, terima kasih," jawabku dengan pandanganku yang tak lepas dari pintu di hadapanku ini.
Pelayan itu pun pergi, sehingga tinggallah aku seorang diri di koridor yang sepi karena semua orang sedang berada di dalam kamarnya masing-masing tengah melakukan 'sesuatu yang menyenangkan.'
Jujur sebenarnya aku sangat marah dan sangat berharap bahwa di balik pintu ini ada wanita itu sehingga aku bisa mengambil kembali uangku, lalu memberinya pelajaran, tapi setelah mengetahui kenyataannya, aku bahkan sudah tidak tahu lagi bagaimana caranya marah sehingga aku hanya seperti orang bodoh yang tak tahu harus berbuat apa.
KRIET ...
Aku pun masuk ke dalam kamar itu setelah kubuka pintunya dan tentu saja aku tak dapat menemukan siapa-siapa di dalam sana. Hanya sebuah kamar yang masih utuh seperti saat aku terakhir datang ke sini, hanya saja kali ini tanpa kehadiran si wanita br****ek itu.
Kamar ini juga masih memiliki wangi bunga Dahlia yang begitu pekat, bahkan lebih pekat dari waktu itu. Ku langkahkan kaki setapak demi setapak menelusuri seluruh bagian ruangan untuk menemukan apa yang sebenarnya wanita itu inginkan dariku di kamarnya ini.
Tapi aku tidak menemukan apa-apa, yang kutemukan hanyalah sebuah amplop berwarna merah muda yang sangat wangi dan wanginya aku sangat kenal itu adalah wangi siapa. Amplop itu tergeletak begitu saja di atas meja rias yang sepertinya sering digunakan wanita itu untuk bersolek sembari memandangi wajahnya yang cantik jelita itu.
"Keh! Mengingat wajahnya saja membuatku sangat kesal," gerutuku sembari memandangi bayanganku di cermin meja rias di hadapanku.
Aku lalu duduk di ujung tempat tidur untuk mempelajari amplop itu.
"Disini tertulis ... Untuk Tuan Ing tersayang ... Well, sepertinya ini benar-benar untukku," gumamku sembari memandangi amplop yang bertulisakan namaku itu.
"Ampun ... Kenapa dia juga membuat amplop ini juga wangi sih? Apa lagi ini adalah baunya ... Apa yang sebenarnya dia inginkan, keh!" protesku masih belum selesai terhadap apa yang sedang wanita itu lakukan padaku saat ini.
Kubuka amplopnya dan kudapati di dalamnya secarik kertas yang terlipat.
Kira-kira seperti ini lah isi suratnya.
Untuk Tuan Ing tercinta,
Tuan, jika kau membaca surat ini, itu artinya kau sudah tahu bahwa aku sudah mengambil imbalanku karena sudah mengembalikan Raphael.
Aku tahu kau pasti akan sangat marah jika mengetahui bahwa aku sudah mengosongkan tabunganmu, atau lebih tepatnya imbalan dari tuan Gremlyn. Tapi meski begitu kuharap kau tidak marah, karena sebenarnya uang darimu ini kugunakan untuk menebus diriku sendiri dari rumah bordil itu sehingga aku tidak usah lagi melayani pria-pria yang tidak kusukai.
Setelah bertemu denganmu aku jadi berpikir bahwa pasti akan menyenangkan jika pria yang kulayani itu adalah pria yang kucintai. Kau sungguh sangat menarik tuan Ing, aku menyukaimu saat kau memilihku waktu itu dan aku semakin menyukaimu tiap kali kita bertemu. Ciuman terakhir kita waktu itu terasa sangat nikmat dan menyenangkan karena kau membalas ciumanku. Kau tahu? Sampai saat ini aku masih terbayangkan akan hangat dan lembutnya bibirmu ketika menyentuh milikku, itu membuatku selalu berfantasi bahwa bibir itu menjelajahi setiap inci tubuhku dan membuatnya menjadi panas dingin.
Tuan jangan khawatir, meski sekarang aku sudah berada di tempat yang tak mungkin kau kira, tapi aku yakin kita berjodoh sehingga suatu saat nanti kita akan bertemu lagi. Ah~ aku sangat menantikan saat-saat itu.
Terima kasih tuan Ing yang sangat baik dan tampan, karena kau sudah membuatku terbebas.
Peluk cium,
Dahlie Scottlyn Elaorine.
[Jejak bibir merah Dahlie]
Aku termangu membacanya, mengumpulkan kemarahanku, lalu berkata sekeras-kerasnya. "OMONG KOSONG, WANITA SI**AN!"
Sebenarnya aku sungguh tidak puas dengan teriakkan itu yang aku inginkan sekali saat ini adalah memberi pelajaran padanya. Tapi sangat amat disayangkan sekali wanita itu menghilang tak tahu kemana.
Mengingat dia menggunakan uang itu untuk menebus dirinya sendiri, aku jadi yakin bahwa uangku sudah benar-benar habis dan meski aku menemukan wanita itu pun, tidak mungkin juga uangku akan kembali.
"Eeerrrgghh ... Jika saja dia ada di hadapanku ... aku akan ... aku akan ... aku ... hah ... hah ... hng ... " Tiba-tiba saja aku merasa tidak ingin marah lagi, tapi entah mengapa sekarang seluruh tubuhku terasa sangat panas, bukan hanya itu napasku juga terengah-engah, dan keringat mulai bercucuran membasahi seluruh tubuhku, lalu yang parah tongkat saktiku juga tiba-tiba saja berdiri tegak dengan gagahnya.
"A ... Apa ini! Mengapa tiba-tiba aku merasa seperti ter****ang? Apa yang membuatku merasa seperti ini? hah ... hah ..." pikirku sungguh tak mengerti dengan apa yang terjadi.
Pikiranku makin lama, semakin kacau saja. Napasku makin tidak terkontrol dan aku perasaan panas ini juga terus menyelimutiku sehingga aku pun membuka pakaianku, lalu menjatuhkan diri ke atas tempat tidur.
Pandanganku jadi buram, dan aku hanya bisa mencium bau tubuh wanita yang sangat wangi itu dari amplop yang ia tujukan untukku. Baunya begitu mengodaku sehingga kuambil amplop itu, lalu menghirupnya dalam-dalam, menikmati wanginya dan sekilas dalam pikiranku aku berpikir kotor mengenai si pemilik wangi ini.
"Si ... si**an! Apa yang wanita itu lakukan padaku! Hm ... " gumamku sembari melakukan apa yang sedangku lakukan ini.
Dan setelah itu aku tidak ingat apa pun karena semua langsung berubah menjadi gelap.
***
Keesokan harinya aku duduk di sebuah rumah makan. Aku duduk dengan wajah muram sembari menikmati sarapan pagiku. Aku terus berpikir mengenai apa yang terjadi semalam. Aku benar-benar tidak ingat apa-apa lagi setelah aku bangun di pagi di atas tempat tidur wanita itu tanpa mengenakan apa pun dan hanya ada amplop yang wangi itu dan surat darinya di sampingku dengan kondisi yang sudah kusut sekali.
"Eeerrgghhh ... Apa yang terjadi semalam? Kenapa aku bisa bangun dalam keadaan seperti itu?" Aku terus bertanya-tanya akan hal itu, hingga membuatku pusing tujuh keliling.
Namun beberapa saat kemudian aku terpikir. "Se ... semalam aku tidak 'itu' kan? AKU TIDAK MAIN SENDIRI KAN?!" teriakku dalam hati dengan histeris dan dengan wajah yang merah karena malu sendiri mengingat jika memang itu yang benar-benar terjadi.
BRAK!
Aku menggebrak meja dengan sangat keras sehingga semua orang sontak saja menoleh padaku.
"Tu ... Tuan? Apakah ada masalah?" tanya seorang pelayan yang dengan raut wajah yang ketakutan ketika menghadap aku, mungkin ia mengira aki marah karena makanan atau pelayanan mereka.
"Tidak ada!" Jawabku dengan ketus.
Pelayan itu pun pergi meninggalkan ku sendiri.
"I ... Ini semua gara-gara wanita itu?! Dia mengerjaiku sampai seperti ini! Tunggu saja, Aku-sungguh-akan-membuatnya-menyesal!" gumamku dengan gigi yang bergemeratakan.
Ku minum kopi yang tersisa dalam sekali teguk, lalu setelah itu pergi menuju ke jalanan karena aku berencana untuk berkeliling sebentar sebelum kembali ke Yorksnall.
Setelah keluar dari rumah makan itu, dengan lemas aku pun mulai melangkahkan kaki menuju jalanan. Biaya yang dikeluarkan untuk makan di tempat itu sungguh membuatku tidak habis pikir, mengapa bisa mereka memasang harga setinggi itu. Kutelusuri jalan dengan tatapan kosong dan lurus, benar-benar tidak menikmati perjalanan yang begitu sangat merugikan ini.
"A ~ Aku ~ sungguh sial ~ hidupku sungguh sial ~ uangku raib tak bersisa ~ semua gara-gara wanita si**an itu ~ mengapa aku harus berurusan dengannya ~ Ah ~ ingin kukerjai author si**an ~ yang menulis cerita tidak jelas ini ~ tapi si authornya hilang entah kemana ~ ingin kuajak dia melompat kejurang kegelapan bersamaku~ ... "
DUG!
"WAH!" saat aku sedang asyik bersenandung menyanyikan lagu dengan lirik yang baru saja terlintas di otakku, tiba-tiba saja seseorang menabrakku dengan keras sampai-sampai aku pun terjatuh ke tanah.
"Adudududuh !" ucap orang yang juga terjatuh karena menabrakku dengan sangat keras.
"Oi kau! Kalau jalan lihat-lihat dong, tak lihat apa manusia sebesar ini tengah berjalan dengan santainya di hari yang gelap ini!" aku pun mengomel pada si orang yang menabrakku itu.
Orang yang menabrakku itu adalah seorang pemuda. Ia tampak lusuh dengan banyak luka di sekujur tubuhnya, pakaiannya juga kotor, benar-benar tampak seperti tidak terurus.
Dengan sigap, ia langsung berdiri dan terus meminta maaf padaku. "Maaf, Tuan, maafkan Aku, Aku benar-benar tidak sengaja ... Aku tadi ... AH!"
Setelah melihat ke arah belakangku, ia berteriak, lalu tanpa sempat aku mengatakan apa-apa padanya, ia melanjutkan berlarinya dengan sangat cepat.
"Ck, ck, ck, Cepat sekali dia berlari ... dia berbakat sebagai pekerja serabutan ..." gumamku sembari melihat anak itu berlari menjauh hingga sampai tak terlihat oleh pandanganku lagi.
Setelah itu dari belakang aku mendengar beberapa orang berteriak dengan ricuhnya dengan napas yang tersengkal-sengkal seperti ia sedang berteriak sambil berlari.
Tentu saja aku langsung menoleh ke arah sumber suara untuk melihat ada apa gerangan di belakangku.
Ternyata benar, ku lihat 3 orang tengah berlari kepayahan dengan seseorang di antara mereka yang berlari paling belakang berteriak dengan sangat keras.
"HENTIKAN BOCAH ITU! JANGAN BIARKAN DIA LOLOS!" teriak seorang pria yang berlari paling belakang dengan suara yang begitu keras bahkan sampai menarik perhatian setiap orang yang mereka lewati.
WUSH!
Mereka yang berlari pun melewatiku.
Melihat hal itu sebuah senyum akhirnya mengembang di wajahku. "Wah, wah, sepertinya ada tontonan menarik ... tidak sia-sia aku berjalan-jalan tidak jelas sedari tadi," gumamku.
Akhirnya untuk mengisi kehampaan hatiku, sepertinya melihat adegan baku hantam akan sangat menyenangkan sehingga aku memutuskan untuk mengikuti mereka yang berlari untuk mengetahui kelanjutan dari apa yang sedang mereka lakukan.
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Imamah Nur
Waduh gawat
2023-07-25
0
Pink Blossom
trnyta mmng dahlie yg ngmbil,, bs tw tmpt tinggl'y ebert ap dia pny mta²
2023-05-20
1
Pink Blossom
wkwkkk ebert kna prank mlu ya sm dahlie😅🤣
2023-05-20
1