Chapter 5 Pekerjaan dari Tuan Gremlyn

"Well, kalau begitu kita sepakat kalau Anda akan membawa pulang putra Saya dan Saya akan membayar 6 juta pada Anda jika Anda berhasil membawanya kembali pulang dengan selamat," Gremlyn menyimpulkan dengan raut wajah yang tampak senang sembari mengulurkan tangan.

"Hehehe, tentu saja sepakat!" jawabku yang juga semangat sembari menerima jabat tangan Gremlyn.

Kami pun berjabat tangan sebagai tanda bahwa kami sudah sepakat.

Aku sangat gembira, aku hanya tinggal membawa anak orang ini pulang dan aku juga akan pulang dengan uang yang banyak. Saat ini yang kupikirkan tentang anak dari pria ini adalah dia hanyalah seorang bocah kecil yang tak ingin pulang ke rumah karena sedang bermarahan dengan orang tuanya. Aku berpikir seperti itu karena kulihat Gremlyn juga tampak tidak terlaku tua sehingga aku kira umur anaknya hanya sekitaran 10 tahunan saja.

Ya, itu yang ingin kupercaya, tapi melihat besarnya jumlah uang yang ia keluarkan demi anaknya itu, aku jadi berpikir bahwa pekerjaan ini tidak akan mudah seperti yang dibayangkan. Oleh karena itu aku harus berhati-hati.

"Well, Tuan Harald, ini adalah potret putra Saya, namanya adalah Raphael Mcvoy, semoga saja ini bisa membantu Anda untuk mengenalinya," ucap Gremlyn sembari menyerahkan selembar kertas yang berisi potret seorang pria dewasa yang memang agak mirip dengannya.

Kuperhatikan gambar itu sejenak untuk mengamati orang yang diincar itu.

Pria ini memiliki wajah yang sama seperti ayahnya, bermata coklat, ia memiliki potongan rambut yang agak panjang, tapi masih tetap terlihat elegan, yang jelas aura orang kayanya begitu terlihat meski hanya sebatas gambar saja.

"Wah, Tuan, Saya tidak mengira bahwa putra Anda sudah sebesar ini, tadinya Saya pikir dia berusia 10 tahunan karena melihat Anda begitu masih terlihat muda," komentarku yang sejujurnya memang tidak mengira bahwa putranya ini memang sudah besar.

"Hahaha, Anda terlalu menyanjung, Tuan, Saya tidak semuda itu ..." timpal Gremlyn yang tampaknya senang dengan sanjunganku yang sebenarnya aku tidak bermaksud demikian.

"Hahaha, tapi itu lah kenyataannya, benarkan Tristan?" Ujarku yang mencari pembelaan dari teman seperjalananku itu.

Tristan hanya mengangguk, setuju dengan apa yang kuucapkan.

"Hahaha, baiklah, kembali ke topik tadi, mengenai putra Saya ... Dia pergi dari rumah sudah hampir satu bulan dan sampai sekarang ia tidak pernah menunjukkan batang hidungnya lagi di rumah ... Sekedar informasi, sebenarnya memang sebelum dia pergi kami sempat adu mulut dan akhirnya ia marah, lalu meninggalkan rumah ..." tutur Gremlyn yang sekarang raut wajahnya tampak sedih.

"Yap, ternyata memang seperti yang kupikirkan," pikirku.

"... Awalnya Saya benar-benar tidak tahu apakah dia hanya kabur dari rumah saja atau dia diculik ... Tapi setelah beberapa lama kemudian aku mendapat berita dari seseorang bahwa dia -" Gremlyn tidak melanjutkan perkataannya, ia tampaknya ragu untuk mengatakan kelanjutannya.

"Tak apa Tuan, katakan saja ... Bukannya tadi kami sudah berjanji pada Anda untuk menutup mulut mengenai masalah Anda ini?" Aku pun berusaha meyakinkan pria kaya ini.

Gremlyn mengangguk, lalu melanjutkan perkataannya. "Ini sebenarnya sangat memalukan, bahkan akan menjadi sebuah skandal jika sampai orang-orang mengetahui apa yang dilakukan putra dari seorang Mcvoy, karena itu lah Saya menyewa jasa Anda, agar tak ada yang tahu mengenai hal ini ... ."

Aku hanya mengangkat alis, mengerti dengan alasannya menyewaku untuk membawa putranya itu. Aku tidak terkenal dan mana mungkin ada yang mengira kalau aku sedang bekerja untuk orang kaya ini.

"... Ekhm ... Dia sering terlihat masuk ke dalam sebuah rumah bordil, dan tentu saja Saya tidak bisa mendatanginya kesana ... Em ... karena Anda tahu, jika ada orang yang melihat Saya masuk ke tempat seperti itu, maka -"

"Ya, ya, Saya mengerti," selaku yang entah mengapa agak tidak suka dengan pria ini yang begitu mempermasalahkan apa kata orang.

"Baiklah ... Well, Saya rasa alasan dia selalu kesana tentu saja karena seorang wanita ... Dia jatuh cinta pada seorang wanita penghibur disana, karena itulah kami beradu mulut sebelum ia pergi waktu itu," tuturnya.

"Anda tidak merestui mereka sehingga pemuda itu marah dan pergi, begitu?" Simpulku.

"Well ya, anak itu pewaris tunggal perusahaan Saya, saya tidak bisa membiarkannya berhubungan dengan wanita tidak jelas sepertinya," timpalnya.

"Apakah tidak bisa Anda merestui saja mereka? Dan membuka sedikit saja perasaan Anda untuk melihat bagaimana wanita itu," tanyaku untuk memastikan.

"Tidak! Saya tidak ingin reputasi keluarga Saya tercoreng hanya karena seorang wanita saja!" tegasnya yang terdengar agak emosi mengatakannya.

Aku hanya diam sembari memandang datar pria itu. Tadinya aku merasa dia berbeda dengan orang kaya kebanyakan, tapi setelah kutahu itu, pandanganku menjadi lain.

"Well, harta dan wanita, sungguh sesuatu yang sangat sulit bagi seorang pria, jika dia tidak bisa mendapatkan keduanya, ia harus memilih salah satunya ..." Ucapku pada akhirnya.

"Tapi dia juga akan dapat wanita jika dia memiliki harta, Tuan," timpalnya dengan sangat percaya diri.

"Tapi dia tidak mendapatkan wanita yang dicintainya," balasku dengan senyum sinis menghiasi wajahku yang sudah sangat berminyak dan berdebu ini.

Pria itu terdiam mendengar perkataanku yang sepertinya sudah tidak bisa ditimpalinya lagi karena itu adalah kenyataan.

"Tuan, Saya sangat menyayangi putra semata wayang saya itu, saya hanya ingin yang terbaik untuknya ... dia memang mencintai wanita itu, tapi insting kebapakan Saya mengatakan bahwa wanita itu tidaklah baik, Saya merasa dia hanya mengincar harta saja sehingga dia mendekati Raphael dan membuatnya tergila-gila padanya," elaknya yang sepertinya masih tidak mau kalah dengan argumennya.

"Well, itu terserah Anda, saya tidak akan mencampuri masalah keluarga Anda, saya kesini karena Anda akan menyewa jasa saya ... Jadi saya hanya akan melakukan apa yang Anda tugaskan pada Saya," timpalku yang sudah tak mau memperpanjang pembicaraan mendalam itu.

Pria itu tertunduk sejenak, lalu mengangkat kembali wajahnya. "Baiklah, tugas Anda hanya membawa anak itu pulang dengan selamat dan Anda bisa mencarinya di rumah bordil Bunga Dahlia, Saya yakin dia masih disana," ucapnya yang akhirnya kembali pada topik pembicaraan awal kami.

Gremlyn lalu berdiri dari tempatnya duduk, lalu memandangi aku dan Tristan satu persatu.

"Anda bisa memulai usaha Anda besok, Saya lihat kalian sangat kelelahan setelah berjalan berkilo-kilo meter jauhnya untuk sampai ke sini ... pergunakanlah kamar ini untuk beristirahat," ucapnya yang setelah itu tersenyum ramah, lalu beranjak menuju pintu.

Namun sebelum membuka pintu, ia berhenti, kemudian berbalik lagi pada kami. "Oh, jika ada apa-apa Anda bisa datang ke rumah Saya di Rosswald, memang cukup jauh tapi masih bisa dijangkau meski hanya dengan berjalan kaki, jika kalian kesulitan mencari rumah Saya, kalian bisa menanyakannya pada siapapun karena Saya yakin mereka mengetahuinya ... Lalu ketika sampai di depan gerbang kalian katakan saja pada penjaga rumah bahwa kalian adalah tamu Saya," tutur Gremlyn sebelum akhirnya ia membuka pintu dan benar-benar hilang dari pandangan.

Sekarang tinggallah aku dan Tristan di ruangan ini. Kami diam dengan canggung setelah pelangganku itu pergi.

"Kau mandi lah terlebih dahulu, aku sedang malas bergerak sekarang," ujarku yang sudah merasa gerak-gerik teman seperjalananku itu tampak ragu untuk mengatakan sesuatu.

"Baiklah," jawabnya yang tanpa basa-basi lagi langsung berlari menuju kamar mandi.

Setelah orang itu pergi, aku pun dengan malas berjalan ke sofa yang tampak sangat nyaman itu, lalu merebahkan diri di sana.

Sambil tiduran, aku berpikir keras mengenai tugas baruku ini.

"Pekerjaan ini berhubungan dengan perasaan, percintaan seorang pemuda kaya dengan gadis pujaannya dan ayah si pemuda yang kaya itu tidak merestui hubungan mereka ... Ck, Klise sekali ... Pasti akan sangat merepotkan," gumamku sembari memandangi langit-langit ruangan.

Aku memikirkan pekerjaan dari Tuan Gremlyn ini sepertinya akan sungguh sangat merepotkan. Namun pekerjaan yang merepotkan tapi upahnya sangat besar, jadi aku tidak bisa menolaknya.

Aku termenung cukup lama, hingga tiba-tiba terlintas di pikiranku mengenai sesuatu hal yang paling menyebalkan.

"CIH! AKU MASIH LAJANG!" Teriakku dalam hati. Meski tidak ada hubungannya dengan apa yang sedang kuhadapi, tapi mengingat itu malah membuatku kesal saja.

"Hah~ kapan si Author si**an itu mempertemukanku dengan jodohku?" Keluhku pada penulis cerita ini.

Bersambung ...

...----------------...

Author : Hahahaha Jomblo!

Ebert : Diam kau!

Terpopuler

Comments

Radiculous😸😸

Radiculous😸😸

Authornya nyebelin juga ya🤣🤣

2023-10-28

1

Radiculous😸😸

Radiculous😸😸

Bener ngerepotin banget

2023-10-28

1

Radiculous😸😸

Radiculous😸😸

Ya udah terasa mau patah tu kaki kayaknya😂

2023-10-28

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Aku si Serabutan
2 Chapter 2 Pekerjaan penghasil uang, aku datang !
3 Chapter 3 Masalah di perjalanan
4 Chapter 4 Bertemu Tuan Gremyln Mcvoy
5 Chapter 5 Pekerjaan dari Tuan Gremlyn
6 Chapter 6 Memulai usaha pencarian!
7 Chapter 7 Bagian dari pekerjaan
8 Chapter 8 Bertemu si bocah labil
9 Chapter 9 Besoknya
10 Chapter 10 Perjanjian dengan wanita itu
11 Chapter 11 Akhirnya ...
12 Chapter 12 Bahagia ...
13 Chapter 13 Menyelesaikan urusan
14 Chapter 14 Pulang, pulang, Yorksnall, kami datang ... !
15 Chapter 15 Berpikir keras
16 Chapter 16 Bertemu dengan seorang pemuda
17 Chapter 17 Menangkap bocah
18 Chapter 18 Pelanggan baru
19 Chapter 19 Akan bagaimana?
20 Chapter 20 Penyelesaian
21 Chapter 21 Orang misterius
22 Chapter 22 Pekerja gratisan!!!
23 Chapter 29 Author kebingungan memberi judul chapter ini
24 Chapter 23 Hal (mungkin) baik
25 Chapter 24 Pekerjaan berikutnya
26 Chapter 25 Pertama-tama ...
27 Chapter 26 Melancarkan misi pertama penagih hutang
28 Chapter 27 Melancarkan misi selanjutnya penagih hutang
29 Chapter 28 Penghutang yang bermasalah
30 Chapter 30 Author masih tidak tahu harus memberi judul apa
31 Chapter 31 Dan untuk chapter ini pun author tidak punya ide memberinya judul
32 Chapter 32 Kembali ke rumah misterius itu
33 Chapter 33 Berkenalan dengan seorang wanita cantik
34 Chapter 34 Percakapan di perjalanan
35 Chapter 35 Ke rumah Thedeus
36 Chapter 36 Menagih lagi
37 Chapter 37 Di rumah Leonard
38 Chapter 38 Penemuan baru
39 Chapter 39 Pikiran di malam hari
40 Chapter 40 Pergi ke kantor polisi
41 Chapter 41 Undangan makan siang
42 Chapter 42 Di dapur
43 Chapter 43 Selesai makan siang
44 Chapter 44 Bau itu ...
45 Chapter 45 Akhirnya keluar dari siksaan ini
46 Chapter 46 Permintaan
47 Chapter 47 Menemui kawan lama
48 Chapter 48 Bertemu Monica
49 Chapter 49 Hm, apa ya?
50 Chapter 50 Perbincangan menarik di kedai
51 Chapter 51 Daniel
52 Chapter 52 Hehehe, sumber baru
53 Chapter 53 Curhat panjang lebar membuatku mengantuk
54 Chapter 54 Pekerjaan baru lagi! Beruntung sekali sepertinya
55 Chapter 55 Eh? Apa yang sedang mereka bicarakan
56 Chapter 56 Bertemu seorang gentleman
57 Chapter 57 Aku
58 Chapter 58 Ada orang asing di rumahku!
59 Chapter 59 James Lynstelyn
60 Chapter 60 Duduk bertiga di ruang tamu
61 Chapter 61 Pergi untuk menyelesaikan tugas
62 Chapter 62 Tugas terakhir dari Leonard
63 Chapter 63 Bertemu orang yang sama
64 Chapter 64 Serbuk putih
65 Chapter 65 'Bersepakat' dengan Monica
66 Chapter 66 Menuju ke rumah Daniel
67 Chapter 67 Dapat Hapiah lagi!
68 Chapter 68 Informasi tambahan dari wanita baik hati itu
69 Chapter 69 kenapa dia mengikutiku?
70 Chapter 70 Kembali ke titik awal
71 Chapter 71 Sambil menyelam minum air
72 Chapter 72 Sandiwara yang menyenangkan, tapi author malah mempersingkatnya-Ebert
73 Chapter 73 Sesuatu yang baru
74 Chapter 74 Mengejutkan sekali! Ternyata ...
75 Chapter 75 Pergi ke ...
76 Chapter 76 Perjanjian dengan Timmy
77 Chapter 77 Munculnya Si Wanita Menyebalkan
78 Chapter 78 Yang hilang itu adalah ...
79 Chapter 79 Hal yang hilang ...
80 Chapter 80 Menuju ke tempat 'penampungan'
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Chapter 1 Aku si Serabutan
2
Chapter 2 Pekerjaan penghasil uang, aku datang !
3
Chapter 3 Masalah di perjalanan
4
Chapter 4 Bertemu Tuan Gremyln Mcvoy
5
Chapter 5 Pekerjaan dari Tuan Gremlyn
6
Chapter 6 Memulai usaha pencarian!
7
Chapter 7 Bagian dari pekerjaan
8
Chapter 8 Bertemu si bocah labil
9
Chapter 9 Besoknya
10
Chapter 10 Perjanjian dengan wanita itu
11
Chapter 11 Akhirnya ...
12
Chapter 12 Bahagia ...
13
Chapter 13 Menyelesaikan urusan
14
Chapter 14 Pulang, pulang, Yorksnall, kami datang ... !
15
Chapter 15 Berpikir keras
16
Chapter 16 Bertemu dengan seorang pemuda
17
Chapter 17 Menangkap bocah
18
Chapter 18 Pelanggan baru
19
Chapter 19 Akan bagaimana?
20
Chapter 20 Penyelesaian
21
Chapter 21 Orang misterius
22
Chapter 22 Pekerja gratisan!!!
23
Chapter 29 Author kebingungan memberi judul chapter ini
24
Chapter 23 Hal (mungkin) baik
25
Chapter 24 Pekerjaan berikutnya
26
Chapter 25 Pertama-tama ...
27
Chapter 26 Melancarkan misi pertama penagih hutang
28
Chapter 27 Melancarkan misi selanjutnya penagih hutang
29
Chapter 28 Penghutang yang bermasalah
30
Chapter 30 Author masih tidak tahu harus memberi judul apa
31
Chapter 31 Dan untuk chapter ini pun author tidak punya ide memberinya judul
32
Chapter 32 Kembali ke rumah misterius itu
33
Chapter 33 Berkenalan dengan seorang wanita cantik
34
Chapter 34 Percakapan di perjalanan
35
Chapter 35 Ke rumah Thedeus
36
Chapter 36 Menagih lagi
37
Chapter 37 Di rumah Leonard
38
Chapter 38 Penemuan baru
39
Chapter 39 Pikiran di malam hari
40
Chapter 40 Pergi ke kantor polisi
41
Chapter 41 Undangan makan siang
42
Chapter 42 Di dapur
43
Chapter 43 Selesai makan siang
44
Chapter 44 Bau itu ...
45
Chapter 45 Akhirnya keluar dari siksaan ini
46
Chapter 46 Permintaan
47
Chapter 47 Menemui kawan lama
48
Chapter 48 Bertemu Monica
49
Chapter 49 Hm, apa ya?
50
Chapter 50 Perbincangan menarik di kedai
51
Chapter 51 Daniel
52
Chapter 52 Hehehe, sumber baru
53
Chapter 53 Curhat panjang lebar membuatku mengantuk
54
Chapter 54 Pekerjaan baru lagi! Beruntung sekali sepertinya
55
Chapter 55 Eh? Apa yang sedang mereka bicarakan
56
Chapter 56 Bertemu seorang gentleman
57
Chapter 57 Aku
58
Chapter 58 Ada orang asing di rumahku!
59
Chapter 59 James Lynstelyn
60
Chapter 60 Duduk bertiga di ruang tamu
61
Chapter 61 Pergi untuk menyelesaikan tugas
62
Chapter 62 Tugas terakhir dari Leonard
63
Chapter 63 Bertemu orang yang sama
64
Chapter 64 Serbuk putih
65
Chapter 65 'Bersepakat' dengan Monica
66
Chapter 66 Menuju ke rumah Daniel
67
Chapter 67 Dapat Hapiah lagi!
68
Chapter 68 Informasi tambahan dari wanita baik hati itu
69
Chapter 69 kenapa dia mengikutiku?
70
Chapter 70 Kembali ke titik awal
71
Chapter 71 Sambil menyelam minum air
72
Chapter 72 Sandiwara yang menyenangkan, tapi author malah mempersingkatnya-Ebert
73
Chapter 73 Sesuatu yang baru
74
Chapter 74 Mengejutkan sekali! Ternyata ...
75
Chapter 75 Pergi ke ...
76
Chapter 76 Perjanjian dengan Timmy
77
Chapter 77 Munculnya Si Wanita Menyebalkan
78
Chapter 78 Yang hilang itu adalah ...
79
Chapter 79 Hal yang hilang ...
80
Chapter 80 Menuju ke tempat 'penampungan'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!