Chapter 7 Bagian dari pekerjaan

Beberapa saat kemudian aku sudah sampai di depan pintu sebuah ruangan. Pelayan yang tadi mengantarku meninggalkan aku sendiri disini. Ia bilang aku hanya tinggal masuk dan menikmati waktuku di dalam sana bersama wanita yang bernama Jasmine yang sudah menungguku di balik pintu ini.

Sebelum ku sentuh gagang pintu di hadapanku itu, aku menengok ke kanan dan kiriku. Aku benar-benar berharap bisa menemukan salah satu dari orang yang aku cari disini, Tristan atau Raphael agar aku tidak perlu masuk ke dalam ruangan yang menurutku sangat menyeramkan dan akan mendatangkan salah di masa depan ini.

"Keh! Si*l! Disini aku juga tidak menemukan mereka!" pikirku yang sudah putus asa untuk secara kebetulan bisa menemukan kedua orang itu.

Aku sekarang berada di lantai 3 gedung ini. Kulihat sekelilingku hanyalah jejeran pintu-pintu yang tertutup rapat seperti di penginapan. Melihat itu aku jadi berpikir, mungkinkah kedua orang itu berada di balik salah satu dari pintu-pintu ini. Sebenarnya aku ingin mendobrak satu-persatu pintu yang tertutup itu untuk menemukan mereka agar pekerjaanku cepat selesai, tapi aku harus bersabar karena aku tidak mau menarik perhatian.

"Ah, dan lagi akan sangat canggung jika saat kudobrak pintunya ternyata di dalamnya terdapat pasangan yang sedang ... Ah sudah lah," pikirku yang lalu berbalik kembali menghadap pintu ruangan yang sudah aku 'pesan' itu dan bersiap untuk masuk ke dalamnya.

"Hah~ tak ada pilihan lain ..." Gumamku dengan wajah yang tertunduk. "Semoga saja, tak terjadi apa-apa," lanjutku.

KRIET ...

Kubuka pintu itu secara perlahan agar tidak mengejutkan orang yang sudah menungguku di dalamnya.

SET!

Aku langsung berdiri dengan tegak saat aku melihat pemandangan indah di depan mataku. Mataku kembali tercerahkan setelah ku lihat wanita yang bernama Jasmine ini tampak lebih cantik dan menggoda setelah beberapa saat yang lalu ia terpisah denganku.

"Ka ... Kau ..." Aku sungguh dibuat gugup dengan kecantikannya.

Aku langsung menutup kembali pintu ruangan itu dan memasukan diriku sepenuhnya ke dalam ruangan.

"Selamat datang, Tuan ..." Sambut wanita itu dengan wajah berseri, serta sosoknya yang begitu anggun dengan pakaian yang sedikit terbuka dan longgar menambah kesan sensual padanya.

Aku hanya berdiri mematung tak bergerak di depan pintu karena saking gugupnya dengan godaan di depanku ini.

Karena melihatku tidak bergeming, wanita itu berjalan menghampiriku. Kedua tangannya lalu melingkar di leherku setelah ia sudah berdiri tepat di hadapanku, dan kemudian ia mendekatkan bibirnya di telingaku sembari berbisik dengan suara yang menggoda.

"Tuan, sebelum kita mulai, bisakah kita bicarakan biaya yang akan Anda keluarkan untuk Saya?" Tanyanya.

"Si ... Si*l! Pikiranku jadi kacau gara-gara wanita penggoda ini! ... Em ... Tapi ... dia sungguh sangat wangi dan itu semakin menggodaku," pikirku yang sungguh sangat kacau saat ini karena godaan wanita ini.

Aku menatap balik wanita itu dan menatapnya dengan tajam sebelum menjawab apa yang ia tanyakan. "Baiklah, kalau begitu aku ingin tahu berapa uang yang biasanya pria lain berikan untukmu?" tanyaku balik.

"750 Hapiah, Tuan," jawabnya.

"APA?! 750! DENGAN UANG SEBANYAK ITU AKU BISA MEMBELI SEMUA BARANG YANG AKU INGINKAN! BAGAIMANA BISA ADA PRIA BODOH YANG MENGELUARKAN UANG SEBANYAK ITU HANYA UNTUK MENYEWA SEORANG WANITA SAJA!" Teriakku dalam hati yang begitu sangat terkejut mendengar nominal yang baru saja wanita itu katakan.

"Wah, itu terlalu mahal, apakah aku bisa mendapat diskon?" Tanyaku berusaha melakukan tawar menawar dengan wanita ini agar aku tidak perlu membuang uang terlalu banyak hanya untuk dia.

Wanita itu tersenyum dengan indah, lalu membelai bibirku dengan jari telunjuknya. "Ahahaha, Tuan, Anda adalah pria pertama yang menawar harga dengan Saya ... Tapi Tuan, wanita memerlukan sangat banyak uang agar dia bisa selalu terlihat cantik dan bertahan hidup," ucapnya, menolak secara halus permintaanku.

"Well, aku mengerti, wanita cantik sepertimu memang tak pantas jika diberi harga murah ... Baiklah, baiklah, kalau begitu bisakah kau turunkan menjadi 600 Hapiah saja?" Tanyaku yang masih belum menyerah untuk tawar menawar dengannya.

"Tuan, Anda gigih sekali ... Apakah tak terpikirkan oleh Anda bahwa mungkin saja Saya menolak, sehingga Anda harus keluar dari rumah ini, hm?" Wanita itu juga masih belum mau kalah dengan usaha tawar menawarku.

Aku lalu melingkarkan tanganku dipinggangnya dan menariknya sehingga ia lebih dekat denganku. "Bukankah saat di depan tadi kau mengatakan bahwa kau juga menyukaiku? Apakah perkataanmu itu hanya bualan saja?" Tanyaku.

Wanita itu terdiam dengan wajahnya yang kini semakin dekat denganku, saking dekatnya bahkan aku bisa melihat pantulan diriku sendiri di kedua matanya yang indah.

"Tidak Tuan, apa yang saya katakan di depan itu benar, saya juga menyukai Anda," ucapnya yang sekilas kulihat ia tersenyum licik setelahnya.

"Bagaimana jika aku balikan saja, jika kau tidak terima dengan tawaranku, apakah kau tidak pernah terpikir bahwa aku akan keluar dan juga tidak akan mungkin mau kembali lagi ke tempat ini selamanya sehingga kau tidak akan pernah mendapat kesempatan lagi untuk melayaniku?" timpalku untuk mengetesnya.

"650 Hapiah! Itu tawaran terakhir Saya, Tuan ... Em, dan satu lagi, saya hanya ingin memastikan, apakah Anda benar-benar mempunyai uang sebanyak itu?" Tanyanya yang masih meragukan sesuatu yang seharusnya tidak perlu diragukan lagi karena sebenarnya aku memang belum memiliki uang itu.

"Tentu saja aku pu- Em ..."

Belum sempat aku menyelesaikan kalimatku, tanpa basa-basi lagi wanita ini langsung menyosor bibirku.

"Hm ... Hm ..." Ia menyosor bibirku dengan agresif sehingga aku tidak diberi kesempatan untuk melepasnya dan menghentikan apa yang ia lakukan.

"Hah ... Hah ..." Aku dibuat terengah-engah olehnya, dan dengan segera mengambil napas sebanyak mungkin setelah ia membebaskan bibirku dari miliknya.

"I ... Ini ... INI ADALAH CIUMAN PERTAMAKU!" Teriakku dalam hati yang sungguh sangat terkejut dengan apa yang baru saja wanita itu perbuat padaku.

"Hah ... hah ... Tuan ... Sepertinya ... Hah ... ini adalah pertama kalinya untuk Anda ... hah ..." komentar wanita itu dengan napas yang juga terengah-engah.

"A ... Aku ... Kau ... Kita ... hah ... Belum selesai berbicara -" Sekali lagi, sebelum aku menyelesaikan kalimatku, ia hampir saja kembali menyosor bibirku, tapi untung saja aku berhasil menahannya sehingga ia tidak berhasil meraihnya lagi.

"Tuan? Kenapa? Apakah Anda tidak menyukainya?" tanyanya yang sekarang wajahnya terlihat sangat merah dengan keringat yang mulai membasahi keningnya.

"Tunggu dulu?! Mengapa dia terlihat sangat bersemangat?" Aku mulai bertanya-tanya dengan tingkahnya yang terlalu agresif.

"Bu ... Bukannya begitu, tapi ... Mengenai apa yang aku inginkan dan pembayarannya -" Belum selesai aku berkata lagi wanita ini langsung mendorongku mundur ke belakang sehingga aku pun terjatuh ke atas tempat tidur.

KRIET ...

Ia lalu duduk di atasku dan memandangku dengan tatapan penuh n**su sembari melepaskan kain yang melilit di pinggangnya.

"Bukannya Saya sudah katakan bahwa Anda bisa membayar Saya setelah Anda mendapatkan 'sesuatu' dari Saya, hm?" ucapnya sembari mencoba melepas kancing bajuku satu persatu setelah itu.

Aku yakin wajahku sungguh sangat merah saat ini memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya jika aku tetap membiarkan wanita ini bertingkah sesuka hati.

Aku dengan sigap langsung meraih pergelangan tangannya, kemudian menariknya ke sampingku, sehingga kini posisi kami menjadi terbalik. Sekarang aku yang memojokkannya di bawahku sehingga wanita ini tidak bisa melakukan apa-apa lagi karena perbedaan kekuatan kami yang begitu kentara.

"Oh, Tuan, Anda akhirnya memutuskan untuk berinisiatif terhadap Saya? Ah! Anda sungguh sangat perkasa sekali -"

"Tidak! Bukan itu! Aku bukan menginginkan ini darimu!" Tegasku yang akhirnya bisa berbicara dengan lantang pada wanita ini.

Wanita itu masih tersenyum seakan perkataanku ini tidak berarti apa-apa. "Tuan, apa maksud Anda? Bukannya yang Anda inginkan adalah menyentuh Saya? Sama seperti pria lain yang datang ke tempat seperti ini?" ucap wanita itu dengan santainya sembari memegangi pipiku dengan lembut dengan jarinya yang lentik.

"Hah~ Tidak, tidak," Aku lalu bangkit dari posisiku memalukan itu, kemudian turun dari tempat tidur dan berdiri dengan tegap sembari membenarkan pakaianku yang dibuat berantakan oleh wanita itu.

Melihatku yang menjauh darinya itu, ia langsung terduduk dengan penampilannya yang begitu acak-acakan dengan pakaian yang dikenakannya itu hampir terlepas dari tubuh putih mulusnya karena perbuatannya sendiri.

"Tuan, kenapa? Apakah Anda tidak puas dengan Saya?" Tanya wanita itu dengan tampang yang begitu bingung.

Aku kemudian menoleh padanya, kemudian menjawabnya. "Ekhm ... Maaf, sebenarnya aku kesini bukan untuk bersenang-senang, tapi aku sedang mencari seseorang."

"Ahahahaha, Well, kalau begitu ..." wanita itu kemudian duduk dengan benar sembari membenarkan pakaiannya yang sangat kacau itu walau masih tampak menggoda meski ia sudah membenarkannya.

"Jadi, Anda datang kesini untuk mencari informasi, begitu?" tanyanya untuk memastikan sembari tersenyum padaku.

"Ya, itulah yang sedari tadi ingin aku katakan padamu, tapi kau terus saja mendesakku, sehingga kau tidak memberiku kesempatan untuk berbicara," jawabku.

"Well, kalau begitu, kita akan berbicara serius tentang bisnis sekarang," ucap wanita itu yang sekarang tampak seperti seorang pebisnis dari pada sebagai wanita penghibur, seperti beberapa saat yang lalu.

"Dia sekarang berbicara seakan hal yang ia lakukan padaku sebelumnya tidak pernah terjadi! Padahal tadi hampir saja aku kehilangan kendaliku," Pikirku yang cukup terkejut dengan perubahan sikapnya yang tiba-tiba ini.

"Tuan, bisakah saya pastikan terlebih dahulu mengenai apa sebenarnya yang Anda inginkan dari Saya?" Tanya Jasmine.

Aku tersenyum lalu menjawab. "Informasi, tentu saja yang kuinginkan darimu adalah hal penting itu."

"Hehehe, sudah Saya duga Anda sangat menarik, Tu-an," ucap wanita itu dengan nada menggoda.

Bersambung ...

...----------------...

Author : Woi sedang apa kau ditempat seperti itu hah?! Sini balik!

(Author menjewer telinga Ebert sembari menariknya)

Ebert : AAAAWWW!!! OI INI KAN KAU YANG MENULIS CERITANYA SALAHKANLAH DIRI SENDIRI AUTHOR SI**AN!!!!

Terpopuler

Comments

Radiculous😸😸

Radiculous😸😸

Yaa setidaknya pernah nyiciplah ya 🤭🤭

2023-10-28

1

Radiculous😸😸

Radiculous😸😸

Ebert bukan seperti pria lain, betul kan🤭🤭

2023-10-28

1

Radiculous😸😸

Radiculous😸😸

Sebagai pria normal seharusnya Ebert seneng tuh🤣

2023-10-28

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Aku si Serabutan
2 Chapter 2 Pekerjaan penghasil uang, aku datang !
3 Chapter 3 Masalah di perjalanan
4 Chapter 4 Bertemu Tuan Gremyln Mcvoy
5 Chapter 5 Pekerjaan dari Tuan Gremlyn
6 Chapter 6 Memulai usaha pencarian!
7 Chapter 7 Bagian dari pekerjaan
8 Chapter 8 Bertemu si bocah labil
9 Chapter 9 Besoknya
10 Chapter 10 Perjanjian dengan wanita itu
11 Chapter 11 Akhirnya ...
12 Chapter 12 Bahagia ...
13 Chapter 13 Menyelesaikan urusan
14 Chapter 14 Pulang, pulang, Yorksnall, kami datang ... !
15 Chapter 15 Berpikir keras
16 Chapter 16 Bertemu dengan seorang pemuda
17 Chapter 17 Menangkap bocah
18 Chapter 18 Pelanggan baru
19 Chapter 19 Akan bagaimana?
20 Chapter 20 Penyelesaian
21 Chapter 21 Orang misterius
22 Chapter 22 Pekerja gratisan!!!
23 Chapter 29 Author kebingungan memberi judul chapter ini
24 Chapter 23 Hal (mungkin) baik
25 Chapter 24 Pekerjaan berikutnya
26 Chapter 25 Pertama-tama ...
27 Chapter 26 Melancarkan misi pertama penagih hutang
28 Chapter 27 Melancarkan misi selanjutnya penagih hutang
29 Chapter 28 Penghutang yang bermasalah
30 Chapter 30 Author masih tidak tahu harus memberi judul apa
31 Chapter 31 Dan untuk chapter ini pun author tidak punya ide memberinya judul
32 Chapter 32 Kembali ke rumah misterius itu
33 Chapter 33 Berkenalan dengan seorang wanita cantik
34 Chapter 34 Percakapan di perjalanan
35 Chapter 35 Ke rumah Thedeus
36 Chapter 36 Menagih lagi
37 Chapter 37 Di rumah Leonard
38 Chapter 38 Penemuan baru
39 Chapter 39 Pikiran di malam hari
40 Chapter 40 Pergi ke kantor polisi
41 Chapter 41 Undangan makan siang
42 Chapter 42 Di dapur
43 Chapter 43 Selesai makan siang
44 Chapter 44 Bau itu ...
45 Chapter 45 Akhirnya keluar dari siksaan ini
46 Chapter 46 Permintaan
47 Chapter 47 Menemui kawan lama
48 Chapter 48 Bertemu Monica
49 Chapter 49 Hm, apa ya?
50 Chapter 50 Perbincangan menarik di kedai
51 Chapter 51 Daniel
52 Chapter 52 Hehehe, sumber baru
53 Chapter 53 Curhat panjang lebar membuatku mengantuk
54 Chapter 54 Pekerjaan baru lagi! Beruntung sekali sepertinya
55 Chapter 55 Eh? Apa yang sedang mereka bicarakan
56 Chapter 56 Bertemu seorang gentleman
57 Chapter 57 Aku
58 Chapter 58 Ada orang asing di rumahku!
59 Chapter 59 James Lynstelyn
60 Chapter 60 Duduk bertiga di ruang tamu
61 Chapter 61 Pergi untuk menyelesaikan tugas
62 Chapter 62 Tugas terakhir dari Leonard
63 Chapter 63 Bertemu orang yang sama
64 Chapter 64 Serbuk putih
65 Chapter 65 'Bersepakat' dengan Monica
66 Chapter 66 Menuju ke rumah Daniel
67 Chapter 67 Dapat Hapiah lagi!
68 Chapter 68 Informasi tambahan dari wanita baik hati itu
69 Chapter 69 kenapa dia mengikutiku?
70 Chapter 70 Kembali ke titik awal
71 Chapter 71 Sambil menyelam minum air
72 Chapter 72 Sandiwara yang menyenangkan, tapi author malah mempersingkatnya-Ebert
73 Chapter 73 Sesuatu yang baru
74 Chapter 74 Mengejutkan sekali! Ternyata ...
75 Chapter 75 Pergi ke ...
76 Chapter 76 Perjanjian dengan Timmy
77 Chapter 77 Munculnya Si Wanita Menyebalkan
78 Chapter 78 Yang hilang itu adalah ...
79 Chapter 79 Hal yang hilang ...
80 Chapter 80 Menuju ke tempat 'penampungan'
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Chapter 1 Aku si Serabutan
2
Chapter 2 Pekerjaan penghasil uang, aku datang !
3
Chapter 3 Masalah di perjalanan
4
Chapter 4 Bertemu Tuan Gremyln Mcvoy
5
Chapter 5 Pekerjaan dari Tuan Gremlyn
6
Chapter 6 Memulai usaha pencarian!
7
Chapter 7 Bagian dari pekerjaan
8
Chapter 8 Bertemu si bocah labil
9
Chapter 9 Besoknya
10
Chapter 10 Perjanjian dengan wanita itu
11
Chapter 11 Akhirnya ...
12
Chapter 12 Bahagia ...
13
Chapter 13 Menyelesaikan urusan
14
Chapter 14 Pulang, pulang, Yorksnall, kami datang ... !
15
Chapter 15 Berpikir keras
16
Chapter 16 Bertemu dengan seorang pemuda
17
Chapter 17 Menangkap bocah
18
Chapter 18 Pelanggan baru
19
Chapter 19 Akan bagaimana?
20
Chapter 20 Penyelesaian
21
Chapter 21 Orang misterius
22
Chapter 22 Pekerja gratisan!!!
23
Chapter 29 Author kebingungan memberi judul chapter ini
24
Chapter 23 Hal (mungkin) baik
25
Chapter 24 Pekerjaan berikutnya
26
Chapter 25 Pertama-tama ...
27
Chapter 26 Melancarkan misi pertama penagih hutang
28
Chapter 27 Melancarkan misi selanjutnya penagih hutang
29
Chapter 28 Penghutang yang bermasalah
30
Chapter 30 Author masih tidak tahu harus memberi judul apa
31
Chapter 31 Dan untuk chapter ini pun author tidak punya ide memberinya judul
32
Chapter 32 Kembali ke rumah misterius itu
33
Chapter 33 Berkenalan dengan seorang wanita cantik
34
Chapter 34 Percakapan di perjalanan
35
Chapter 35 Ke rumah Thedeus
36
Chapter 36 Menagih lagi
37
Chapter 37 Di rumah Leonard
38
Chapter 38 Penemuan baru
39
Chapter 39 Pikiran di malam hari
40
Chapter 40 Pergi ke kantor polisi
41
Chapter 41 Undangan makan siang
42
Chapter 42 Di dapur
43
Chapter 43 Selesai makan siang
44
Chapter 44 Bau itu ...
45
Chapter 45 Akhirnya keluar dari siksaan ini
46
Chapter 46 Permintaan
47
Chapter 47 Menemui kawan lama
48
Chapter 48 Bertemu Monica
49
Chapter 49 Hm, apa ya?
50
Chapter 50 Perbincangan menarik di kedai
51
Chapter 51 Daniel
52
Chapter 52 Hehehe, sumber baru
53
Chapter 53 Curhat panjang lebar membuatku mengantuk
54
Chapter 54 Pekerjaan baru lagi! Beruntung sekali sepertinya
55
Chapter 55 Eh? Apa yang sedang mereka bicarakan
56
Chapter 56 Bertemu seorang gentleman
57
Chapter 57 Aku
58
Chapter 58 Ada orang asing di rumahku!
59
Chapter 59 James Lynstelyn
60
Chapter 60 Duduk bertiga di ruang tamu
61
Chapter 61 Pergi untuk menyelesaikan tugas
62
Chapter 62 Tugas terakhir dari Leonard
63
Chapter 63 Bertemu orang yang sama
64
Chapter 64 Serbuk putih
65
Chapter 65 'Bersepakat' dengan Monica
66
Chapter 66 Menuju ke rumah Daniel
67
Chapter 67 Dapat Hapiah lagi!
68
Chapter 68 Informasi tambahan dari wanita baik hati itu
69
Chapter 69 kenapa dia mengikutiku?
70
Chapter 70 Kembali ke titik awal
71
Chapter 71 Sambil menyelam minum air
72
Chapter 72 Sandiwara yang menyenangkan, tapi author malah mempersingkatnya-Ebert
73
Chapter 73 Sesuatu yang baru
74
Chapter 74 Mengejutkan sekali! Ternyata ...
75
Chapter 75 Pergi ke ...
76
Chapter 76 Perjanjian dengan Timmy
77
Chapter 77 Munculnya Si Wanita Menyebalkan
78
Chapter 78 Yang hilang itu adalah ...
79
Chapter 79 Hal yang hilang ...
80
Chapter 80 Menuju ke tempat 'penampungan'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!