18. Meeting

Akhirnya Tsamara bersedia di jadikan obyek foto bagi Thoriq.

"Terima kasih ya. Sebagai gantinya, suplemen itu tidak usah kamu bayar." ucap Thoriq kegirangan.

"Hah. Ya ngga bisa begitu dong. Kamu bisa rugi nanti."

"Tidak. Disini kita sama-sama untung kok."

Setelah melewati adu pendapat, akhirnya Tsamara mengalah. Tidak membayar suplemen itu.

Keduanya bercakap-cakap, sambil menunggu Soffin selesai mengikuti les. Tsamara sangat senang bertukar cerita dengan laki-laki dihadapannya.

Dia adalah laki-laki yang membuat hatinya merasa nyaman setelah papanya. Meskipun begitu, ia tidak bisa berharap banyak. Meskipun begitu, ia tidak mau berharap banyak. Bayangan kekecewaan selalu menghantuinya.

**

Di lain tempat, Anggara tengah mengikuti papanya meeting, di suatu perusahaan rekan kerja papanya.

Ia duduk di ruang meeting, sambil mengamati bahan yang akan disampaikan saat meeting berlangsung.

Namun, konsentrasinya mendadak buyar. Ketika seorang laki-laki yang seusia papanya masuk ke ruangan yang sama dengan dirinya, di ikuti oleh gadis cantik yang memakai blazer wanita hitam, kemeja pink dan rok diatas lutut berwarna senada dengan blazer nya.

Ia benar-benar cantik. Rambut hitam panjangnya tergerai indah. Anggara tak bisa menolak pesonanya.

Laki-laki yang seumuran dengan papanya itu duduk di kursi ujung yang cukup dekat dengan papanya. Sedangkan gadis cantik itu duduk di depan Anggara.

Wanita itu menyunggingkan senyum tipis sambil menganggukkan kepalanya, saat bertatapan dengan Anggara. Sehingga membuat jantung laki-laki itu berdegub kencang.

'Tidak. Senyumnya sungguh menawan sekali.' batin Anggara.

Laki-laki yang terakhir masuk tadi memperkenalkan dirinya. Lalu memperkenalkan anaknya, sebelum memulai meetingnya.

Ia memperkenalkan diri sebagai pak Sanusi, dan memperkenalkan anaknya yang bernama Olive.

Setelah itu, ia mulai menyampaikan beberapa produk-produknya yang akan di ekspor. Lalu gadis cantik yang bernama Olive itu menyalakan proyektornya. Agar peserta meeting bisa melihat gambar produk yang tengah ditawarkan oleh papanya.

Bukannya mendengarkan dan mengikuti jalannya meeting dengan baik, Anggara malah memusatkan perhatiannya pada Olive seorang.

Pikirannya mulai berandai-andai, jika wanita itu menjadi pacarnya. Pasti semua laki-laki di dunia akan iri padanya.

Timbul dalam hatinya untuk bisa memiliki Olive. Ia yakin kedua orang tuanya juga setuju dengan rencananya itu.

Karena selain Olive cantik, perusahaan papanya juga besar. Pasti jika membutuhkan suntikan dana atau yang lainnya, juga bisa dengan mudah didapatkan.

Bayangan yang indah itu mulai menari indah di kepalanya, sehingga membuatnya senyum-senyum sendiri.

DUG!

Pak Anwar menyenggol lengan Anggara dengan kerasnya. Sehingga membuat pemuda itu terkejut. Badannya hampir saja roboh.

"Papa, apa-apaan sih." geram Anggara dengan suara yang berbisik.

"Kamu yang apa-apaan. Di ajak meeting malah melamun. Cepat presentasi kan keuntungan mengekspor barang lewat perusahaan kita." balas papa dengan suara berbisik pula. Takut di dengar peserta meeting. Namun percuma saja, karena mereka sudah terkikik geli.

Anggara membolak-balik lembar yang ada dihadapannya, sebelum mulai presentasi.

Tapi papanya selalu menyuruhnya untuk cepat-cepat. Sehingga membuatnya semakin gugup. Akhirnya beberapa lembar kertas jatuh dan ia tidak mengetahui hal itu.

Sebelum bangkit berdiri, ia membuang nafas kasar melalui hidung dan mulutnya, merapikan jas yang dipakainya, lalu mulai berbicara.

Sebenarnya ini bukanlah kali pertamanya ikut presentasi. Tapi selalu saja ia nervous. Dengan suara yang terbata-bata, ia memulai presentasinya.

Keringat dingin mengalir melewati sela-sela jarinya. Sampai akhirnya ia selesai melaksanakan tugasnya.

Semua orang yang ada di ruangan itu menatap tidak puas ke arah Anggara. Termasuk pak Anwar, papanya.

Pak Anwar terpaksa bangkit berdiri dan mengulang lagi presentasi itu.

Cukup lama meeting itu berlangsung. Dan sayangnya pak Sanusi menolak mengekspor produknya melalui perusahaan pak Anwar. Tentu saja hal itu membuat pak Anwar geram dengan putranya.

Setelah selesai meeting, semua peserta keluar. Hanya tinggal pak Sanusi, Olive, pak Anwar dan Anggara yang sengaja bermalas-malasan merapikan berkas.

Saat itu di manfaatkan oleh pak Anwar untuk kembali membujuk pak Sanusi. Dengan berbagai iming-iming. Cukup lama ia membujuk, hingga akhirnya ia berhasil mendapatkan apa yang dia mau. Kerja sama dengan pak Sanusi.

Setelah mencapai kata sepakat, mereka keluar dari ruangan itu beriringan. Pak Sanusi berjalan di depan bersama dengan pak Anwar. Sedangkan Olive berjalan mengekor kedua laki-laki paruh baya itu bersama Anggara.

"Perkenalkan, aku Anggara." pemuda itu menyodorkan tangannya.

"Bukan kah kita tadi sudah berkenalan?"

"Iya juga sih." Anggara menarik tangannya kembali, lalu garuk-garuk kepala yang tak gatal. Merasa malu sudah dicuekkan oleh gadis disampingnya.

"Presentasi mu tadi bagus."

"Terima kasih. Tapi aku belajar dari papa ku."

"Boleh aku belajar darimu cara presentasi?"

"Belajarlah pada papamu."

"Papa ku sudah terlalu tua. Aku ingin menyerap ilmu dari yang seumuran dengan ku."

EHEM...

Sengaja pak Anwar mengeraskan deheman nya. Karena dianggap tua oleh anaknya.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

SMOGA OLIVE MNOLAK ANGGARA..

2024-03-01

2

Dwi Setyaningrum

Dwi Setyaningrum

dih ternyata ga ada yg dibanggakan dr Anggara😏😝

2024-01-09

1

ayuidayu

ayuidayu

dasar buaya lemah...

2023-03-07

2

lihat semua
Episodes
1 1. Melamar
2 2. Body Shiming
3 3. Setelah sekian lama tak bertemu
4 4. Akal bulus Anggara
5 5. Gagal Menikah gara-gara Gendut
6 6. Keluar dari tempat persembunyian
7 7. Mengantar les
8 8. Niat berubah
9 9. Merubah kebiasaan
10 10. Terjatuh
11 11. Rahasia terbongkar di tangan adik
12 12. Perbaiki niat
13 13. Diet alami
14 14. Berpapasan
15 15. Dikira jatuh miskin
16 16. Pindah rumah
17 17. Foto bahan promosi
18 18. Meeting
19 19. Mendekati Olive
20 20. Berangkat kencan
21 21. Usaha Anggara
22 22. Pertemuan Anggara dan Tsamara
23 23. Dipermalukan vs Mempermalukan
24 24. Bertemu Thoriq
25 25. Terima gaji
26 26. Dilanda penasaran
27 27. Sengaja mengintai
28 28. Gaji dollar
29 29. Di Salon
30 30. Menembak Olive
31 31. Bonus dari Thoriq
32 32. Makan malam
33 33. Niat buruk Anggara
34 34. Bonus dari Thoriq
35 35. Kucing kota
36 36. Kebun binatang
37 37. Bertemu Thoriq
38 38. Tawaran Thoriq
39 39. Pusat perhatian
40 40. Terpesona
41 41. Lift rusak
42 42. Penampilan yang berbeda
43 43. Makan siang
44 44. Pertemuan yang mengejutkan
45 45. Penampilan Tsamara yang menghipnotis
46 46. Gelisah
47 47. Hukuman untuk Anggara
48 48. Gara-gara Tsamara
49 49. Di perusahaan Thoriq
50 50. Meeting
51 51. Kepanasan karena Foto Tsamara
52 52. Pagi-pagi heboh
53 53. Berkunjung ke rumah majikan
54 54. Mengikuti permainan Anggara
55 55. Membersihkan rumah
56 56. Mengerjai Anggara
57 57. Panas dingin karena Tsamara
58 58. Memuji penulis
59 59. Hawa panas
60 60. Malangnya nasib Anggara
61 61. Kebodohan Anggara yang hakiki
62 62. Rukayah
63 63. Banjir
64 64. Teman?
65 65. Rasa yang lain
66 66. Makan siang bersama
67 67. Memendam amarah
68 68. Makhluk jadi-jadian
69 69. Senyum semanis melon
70 70. Ban kempes
71 71. Bidadari
72 72. Rezeki tak disangka
73 73. Motivator
74 74 Olive sakit
75 75. Apotik
76 76. Positif
77 77. Meminta ijin
78 78. Meminta restu
79 79. Melamar
80 80. Tegang
81 81. Menjemput Tsamara
82 82. Menyatakan perasaan
83 83. Diterima
84 84. Mengagumi Tsamara
85 85. Pesan singkat
86 86. Mengakali Anggara
87 87. Pertemuan di supermarket
88 88. Cemburu
89 89. Bingung
90 90. Lamaran resmi
91 91. Lancar jaya
92 92. Tiba-tiba beku
93 93. Sarapan bersama
94 94. Pergi berdua
95 95. Mau bukti?
96 96. Berbeda kondisi
97 97. Apes lagi
98 98. Makan siang ala Anggara dan Olive
99 99. Balada kisah Olive dan Anggara
100 100. Dasar pembohong
101 101. Pesan dari Thoriq
102 102. Di ruang makeup
103 103. Di lokasi syuting
104 104. Wawancara
105 105. Menikah
106 106. Sungkeman
107 107. Malam pertama
108 108. Salah alamat
109 109. Kejutan dari Pak Abas
110 110. Balasan
111 111. Membalas kesombongan
112 112. Gombalan Thoriq
113 113. Menghitung uang sumbangan
114 114. Drama amplop
115 115. Romansa pernikahan Olive dan Anggara
116 116. Paket untuk Anggara
117 117. Malam Midodareni
118 118. Penolakan Thoriq
119 119. Kecemburuan Anggara dan Olive
120 120. Di landa kegelisahan
121 121. Doa buruk
122 122. Takjub versi pak Anwar
123 123. Hari berkabung sedunia
124 124. Sungkeman
125 125. Ditengah kebahagiaan Tsamara dan Thoriq
126 126. Keluarga Ajaib
127 127. Suara ketukan pintu
128 128. Salah duga
129 129. Ketahuan
130 130. Malam pertama
131 131. Unboxing
132 132. Salah duga
133 133. Stempel kepemilikan
134 134. Pagi pertama
135 135. Kesiangan
136 136. Acara di kediaman Thoriq
137 137. Malam pertama di rumah Thoriq
138 138. Emosi tingkat tinggi
139 139. Berubah
140 140. Di usir
141 141. Kejutan untuk Tsamara
142 142. Di penginapan
143 143. Makan malam di negeri lain
144 144. Usaha
145 145. Memulai usaha
146 146. Pusing
147 147. Kejutan untuk keluarga
148 148. Bayi?
149 149. Menyadari kesalahan
150 150. Pertemuan tidak terduga
151 151. Pulang
152 152. Akhirnya bertemu Anggara
153 153. Melahirkan
154 154. Pertemuan dua keluarga
155 155. Melahirkan
156 156. Kebahagiaan Tsamara dan Thoriq
157 157. TMT
Episodes

Updated 157 Episodes

1
1. Melamar
2
2. Body Shiming
3
3. Setelah sekian lama tak bertemu
4
4. Akal bulus Anggara
5
5. Gagal Menikah gara-gara Gendut
6
6. Keluar dari tempat persembunyian
7
7. Mengantar les
8
8. Niat berubah
9
9. Merubah kebiasaan
10
10. Terjatuh
11
11. Rahasia terbongkar di tangan adik
12
12. Perbaiki niat
13
13. Diet alami
14
14. Berpapasan
15
15. Dikira jatuh miskin
16
16. Pindah rumah
17
17. Foto bahan promosi
18
18. Meeting
19
19. Mendekati Olive
20
20. Berangkat kencan
21
21. Usaha Anggara
22
22. Pertemuan Anggara dan Tsamara
23
23. Dipermalukan vs Mempermalukan
24
24. Bertemu Thoriq
25
25. Terima gaji
26
26. Dilanda penasaran
27
27. Sengaja mengintai
28
28. Gaji dollar
29
29. Di Salon
30
30. Menembak Olive
31
31. Bonus dari Thoriq
32
32. Makan malam
33
33. Niat buruk Anggara
34
34. Bonus dari Thoriq
35
35. Kucing kota
36
36. Kebun binatang
37
37. Bertemu Thoriq
38
38. Tawaran Thoriq
39
39. Pusat perhatian
40
40. Terpesona
41
41. Lift rusak
42
42. Penampilan yang berbeda
43
43. Makan siang
44
44. Pertemuan yang mengejutkan
45
45. Penampilan Tsamara yang menghipnotis
46
46. Gelisah
47
47. Hukuman untuk Anggara
48
48. Gara-gara Tsamara
49
49. Di perusahaan Thoriq
50
50. Meeting
51
51. Kepanasan karena Foto Tsamara
52
52. Pagi-pagi heboh
53
53. Berkunjung ke rumah majikan
54
54. Mengikuti permainan Anggara
55
55. Membersihkan rumah
56
56. Mengerjai Anggara
57
57. Panas dingin karena Tsamara
58
58. Memuji penulis
59
59. Hawa panas
60
60. Malangnya nasib Anggara
61
61. Kebodohan Anggara yang hakiki
62
62. Rukayah
63
63. Banjir
64
64. Teman?
65
65. Rasa yang lain
66
66. Makan siang bersama
67
67. Memendam amarah
68
68. Makhluk jadi-jadian
69
69. Senyum semanis melon
70
70. Ban kempes
71
71. Bidadari
72
72. Rezeki tak disangka
73
73. Motivator
74
74 Olive sakit
75
75. Apotik
76
76. Positif
77
77. Meminta ijin
78
78. Meminta restu
79
79. Melamar
80
80. Tegang
81
81. Menjemput Tsamara
82
82. Menyatakan perasaan
83
83. Diterima
84
84. Mengagumi Tsamara
85
85. Pesan singkat
86
86. Mengakali Anggara
87
87. Pertemuan di supermarket
88
88. Cemburu
89
89. Bingung
90
90. Lamaran resmi
91
91. Lancar jaya
92
92. Tiba-tiba beku
93
93. Sarapan bersama
94
94. Pergi berdua
95
95. Mau bukti?
96
96. Berbeda kondisi
97
97. Apes lagi
98
98. Makan siang ala Anggara dan Olive
99
99. Balada kisah Olive dan Anggara
100
100. Dasar pembohong
101
101. Pesan dari Thoriq
102
102. Di ruang makeup
103
103. Di lokasi syuting
104
104. Wawancara
105
105. Menikah
106
106. Sungkeman
107
107. Malam pertama
108
108. Salah alamat
109
109. Kejutan dari Pak Abas
110
110. Balasan
111
111. Membalas kesombongan
112
112. Gombalan Thoriq
113
113. Menghitung uang sumbangan
114
114. Drama amplop
115
115. Romansa pernikahan Olive dan Anggara
116
116. Paket untuk Anggara
117
117. Malam Midodareni
118
118. Penolakan Thoriq
119
119. Kecemburuan Anggara dan Olive
120
120. Di landa kegelisahan
121
121. Doa buruk
122
122. Takjub versi pak Anwar
123
123. Hari berkabung sedunia
124
124. Sungkeman
125
125. Ditengah kebahagiaan Tsamara dan Thoriq
126
126. Keluarga Ajaib
127
127. Suara ketukan pintu
128
128. Salah duga
129
129. Ketahuan
130
130. Malam pertama
131
131. Unboxing
132
132. Salah duga
133
133. Stempel kepemilikan
134
134. Pagi pertama
135
135. Kesiangan
136
136. Acara di kediaman Thoriq
137
137. Malam pertama di rumah Thoriq
138
138. Emosi tingkat tinggi
139
139. Berubah
140
140. Di usir
141
141. Kejutan untuk Tsamara
142
142. Di penginapan
143
143. Makan malam di negeri lain
144
144. Usaha
145
145. Memulai usaha
146
146. Pusing
147
147. Kejutan untuk keluarga
148
148. Bayi?
149
149. Menyadari kesalahan
150
150. Pertemuan tidak terduga
151
151. Pulang
152
152. Akhirnya bertemu Anggara
153
153. Melahirkan
154
154. Pertemuan dua keluarga
155
155. Melahirkan
156
156. Kebahagiaan Tsamara dan Thoriq
157
157. TMT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!