16. Pindah rumah

Pak Abas masuk ke kamar Tsamara. Tentunya setelah mendapat ijin dari anaknya. Ia menceritakan apa yang baru saja diterima dari keluarga Anwar. Bahkan ia juga menunjukkan fotonya. Tsamara memandang foto yang diulurkan papanya.

"Ini foto tadi pagi, pa. Jadi hanya karena melihat aku naik sepeda, mereka benar-benar mengira kalau kita ini sudah jatuh miskin? Ya ampun, cetek sekali pikirannya." ucap Tsamara serasa tersenyum tipis. Pak Abas pun mengangguk dan membalasnya dengan senyuman tipis.

"Maafkan Tsamara ya, pa. Gara-gara aku, hubungan papa dengan om Anwar jadi buruk."

"Tidak apa-apa. Papa justru malah bersyukur dengan adanya kejadian itu, sehingga bisa menyelamatkan papa dari manusia seperti Anwar." Tsamara tampak menganggukkan kepalanya, membalas ucapan papanya.

"Papa malah punya suatu rencana. Itupun kalau kamu dan adik-adikmu setuju."

"Rencana? Apa, pa?" Tsamara mengernyitkan dahi menatap papanya.

"Kita ikuti pemikiran mereka, dengan pura-pura miskin."

"Hah! Pura-pura miskin?" Tsamara membulatkan matanya dan mulutnya terbuka. Cukup syok dengan pemikiran papanya.

"Iya. Kita akan melakukan hal itu. Terkadang dalam hidup, kita harus melakukan sesuatu yang baru, agar hidup tidak terasa monoton.

Kita cari rumah kontrakan yang cukup menampung kita berempat. Kita mengerjakan pekerjaan rumah bersama-sama tanpa kehadiran seorang pembantu.

Kita lakukan akting ini sampai saatnya kamu bisa berubah jadi kurus, dan menuntaskan balas dendam mu."

"Tsamara setuju banget, pa." dengan wajah berbinar ia memeluk papanya.

**

Saat malam berlangsung, pak Abas mengutarakan niatnya pada anak-anaknya. Farah dan Soffin juga sama terkejutnya. Hingga keduanya saling membulatkan matanya dan mulutnya terbuka.

"Pura-pura miskin?" gumam keduanya. Sementara pak Abas dan Tsamara mengangguk antusias sambil tersenyum.

"Boleh, pa. Aku juga ingin mengetes teman-teman ku. Kalau aku sedang miskin, apa masih mau jadi teman ku." ucap Farah menyetujui niat papanya.

"Seperti apa, pa. Miskin itu?" celetuk Soffin dengan polosnya.

"Kita tidak tinggal di rumah ini untuk sementara waktu, sayang. Kita akan tinggal di rumah kontrakan yang kecil. Semua keperluan kita, yang mempersiapkan juga kita sendiri. Bagaimana, apa kamu mau?"

"Boleh deh, pa. Kita coba dulu."

**

Pak Abas telah mendapatkan sebuah rumah kontrakan yang berukuran sedang, karena harus menampung ketiga anaknya dan dirinya.

Di rumah itu sudah disediakan tempat tidur, sofa, tv dan barang pecah belah lainnya. Jadi mereka tidak perlu repot-repot membawa barang-barang seperti itu dari rumah.

Kini mereka tengah bersiap-siap mengemas barang-barang keperluannya. Lalu menyusun rapi dalam koper. Setelah itu, mereka mengistirahatkan tubuh, untuk yang terakhir kalinya di rumah itu. Karena hari esok akting pura-pura miskinnya akan dimulai.

**

Setelah menyelesaikan sarapan pagi, keluarga pak Abas berpamitan pada semua asisten rumah tangganya.

Mereka, para asisten rumah tangga itu sengaja tetap tinggal di rumah pak Abas. Untuk merawat rumah seperti biasanya. Dan jika sewaktu-waktu keluarga Anwar datang kesitu, mereka bisa membantu melancarkan akting keluarga pak Abas.

Para asisten rumah tangga itu, merasa tak rela dan kasian pada majikan mereka. Yang rela melakukan semua ini demi sebuah aksi balas dendam.

Setelah berpamitan, pak Abas melajukan mobilnya menuju rumah kontrakan yang tak jauh dari tempat tinggalnya.

Hanya butuh waktu lima belas menit, mereka sudah tiba disebuah rumah yang berukuran 12x10m.

"Bagaimana menurut pendapat kalian mengenai rumah itu?"

Kesan pertama saat melihat rumah itu, adalah asri, sejuk, dan tenang.

Karena di halaman rumah tersebut, terdapat pohon rambutan, mangga dan kelengkeng. Juga beberapa bunga hias dengan berbagai jenis.

"Rumahnya bagus juga, pa. Tsamara suka."

"Iya, Farah juga suka, pa."

"Soffin juga suka, pa. Ada buah-buahan nya. Tinggal panjat saja."

"Ya sudah, ayo kita masuk." papa keluar mobil, yang segera di susul oleh ketiga anaknya.

Mereka membawa koper masing-masing sambil mengedarkan pandangannya.

Setelah pintu di buka, mereka melangkahkan kakinya masuk ke rumah itu. Dengan pandangan yang mengedar sejak tadi.

"Rumahnya bagus juga, pa. Farah juga pasti bakal betah disini." ucap Farah.

"Iya, papa juga berdoa seperti itu."

Setelah puas melihat-lihat seluruh ruangan, mereka memasuki kamar masing-masing. Mulai saat itu juga, mereka membersihkan kamar, lalu menyusun barang-barang dalam almari.

Tsamara yang selesai lebih dahulu, keluar kamar dan mengecek kamar, Soffin. Untuk melihat, adiknya itu sudah selesai atau belum dalam mengerjakan pekerjaannya.

Dan, Tsamara pun membantu adiknya yang ternyata belum selesai. Ia mengarahkan adiknya bagaimana cara menyusun pakaian yang baik di dalam almari. Juga menyusun barang-barang lainnya.

Setelah selesai merapikan kamar, dan menyusun barang. Mereka berkumpul di depan tv, untuk menghilangkan capek yang mendera tubuh mereka.

"Kita masak yuk, untuk makan siang nanti." ajak papa.

"Ayo." seru ketiga anak itu kompak.

Terpopuler

Comments

Amalia Khaer

Amalia Khaer

kasihan, kurang mamahnya. TDK bisa merasakan keseruan mereka.

2024-05-26

0

meMyra

meMyra

pak Abbas beruntung banget punya anak2 yang baik..

2024-05-24

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

PAK ABAS GUDANG ANAK GADIS..

2024-03-01

3

lihat semua
Episodes
1 1. Melamar
2 2. Body Shiming
3 3. Setelah sekian lama tak bertemu
4 4. Akal bulus Anggara
5 5. Gagal Menikah gara-gara Gendut
6 6. Keluar dari tempat persembunyian
7 7. Mengantar les
8 8. Niat berubah
9 9. Merubah kebiasaan
10 10. Terjatuh
11 11. Rahasia terbongkar di tangan adik
12 12. Perbaiki niat
13 13. Diet alami
14 14. Berpapasan
15 15. Dikira jatuh miskin
16 16. Pindah rumah
17 17. Foto bahan promosi
18 18. Meeting
19 19. Mendekati Olive
20 20. Berangkat kencan
21 21. Usaha Anggara
22 22. Pertemuan Anggara dan Tsamara
23 23. Dipermalukan vs Mempermalukan
24 24. Bertemu Thoriq
25 25. Terima gaji
26 26. Dilanda penasaran
27 27. Sengaja mengintai
28 28. Gaji dollar
29 29. Di Salon
30 30. Menembak Olive
31 31. Bonus dari Thoriq
32 32. Makan malam
33 33. Niat buruk Anggara
34 34. Bonus dari Thoriq
35 35. Kucing kota
36 36. Kebun binatang
37 37. Bertemu Thoriq
38 38. Tawaran Thoriq
39 39. Pusat perhatian
40 40. Terpesona
41 41. Lift rusak
42 42. Penampilan yang berbeda
43 43. Makan siang
44 44. Pertemuan yang mengejutkan
45 45. Penampilan Tsamara yang menghipnotis
46 46. Gelisah
47 47. Hukuman untuk Anggara
48 48. Gara-gara Tsamara
49 49. Di perusahaan Thoriq
50 50. Meeting
51 51. Kepanasan karena Foto Tsamara
52 52. Pagi-pagi heboh
53 53. Berkunjung ke rumah majikan
54 54. Mengikuti permainan Anggara
55 55. Membersihkan rumah
56 56. Mengerjai Anggara
57 57. Panas dingin karena Tsamara
58 58. Memuji penulis
59 59. Hawa panas
60 60. Malangnya nasib Anggara
61 61. Kebodohan Anggara yang hakiki
62 62. Rukayah
63 63. Banjir
64 64. Teman?
65 65. Rasa yang lain
66 66. Makan siang bersama
67 67. Memendam amarah
68 68. Makhluk jadi-jadian
69 69. Senyum semanis melon
70 70. Ban kempes
71 71. Bidadari
72 72. Rezeki tak disangka
73 73. Motivator
74 74 Olive sakit
75 75. Apotik
76 76. Positif
77 77. Meminta ijin
78 78. Meminta restu
79 79. Melamar
80 80. Tegang
81 81. Menjemput Tsamara
82 82. Menyatakan perasaan
83 83. Diterima
84 84. Mengagumi Tsamara
85 85. Pesan singkat
86 86. Mengakali Anggara
87 87. Pertemuan di supermarket
88 88. Cemburu
89 89. Bingung
90 90. Lamaran resmi
91 91. Lancar jaya
92 92. Tiba-tiba beku
93 93. Sarapan bersama
94 94. Pergi berdua
95 95. Mau bukti?
96 96. Berbeda kondisi
97 97. Apes lagi
98 98. Makan siang ala Anggara dan Olive
99 99. Balada kisah Olive dan Anggara
100 100. Dasar pembohong
101 101. Pesan dari Thoriq
102 102. Di ruang makeup
103 103. Di lokasi syuting
104 104. Wawancara
105 105. Menikah
106 106. Sungkeman
107 107. Malam pertama
108 108. Salah alamat
109 109. Kejutan dari Pak Abas
110 110. Balasan
111 111. Membalas kesombongan
112 112. Gombalan Thoriq
113 113. Menghitung uang sumbangan
114 114. Drama amplop
115 115. Romansa pernikahan Olive dan Anggara
116 116. Paket untuk Anggara
117 117. Malam Midodareni
118 118. Penolakan Thoriq
119 119. Kecemburuan Anggara dan Olive
120 120. Di landa kegelisahan
121 121. Doa buruk
122 122. Takjub versi pak Anwar
123 123. Hari berkabung sedunia
124 124. Sungkeman
125 125. Ditengah kebahagiaan Tsamara dan Thoriq
126 126. Keluarga Ajaib
127 127. Suara ketukan pintu
128 128. Salah duga
129 129. Ketahuan
130 130. Malam pertama
131 131. Unboxing
132 132. Salah duga
133 133. Stempel kepemilikan
134 134. Pagi pertama
135 135. Kesiangan
136 136. Acara di kediaman Thoriq
137 137. Malam pertama di rumah Thoriq
138 138. Emosi tingkat tinggi
139 139. Berubah
140 140. Di usir
141 141. Kejutan untuk Tsamara
142 142. Di penginapan
143 143. Makan malam di negeri lain
144 144. Usaha
145 145. Memulai usaha
146 146. Pusing
147 147. Kejutan untuk keluarga
148 148. Bayi?
149 149. Menyadari kesalahan
150 150. Pertemuan tidak terduga
151 151. Pulang
152 152. Akhirnya bertemu Anggara
153 153. Melahirkan
154 154. Pertemuan dua keluarga
155 155. Melahirkan
156 156. Kebahagiaan Tsamara dan Thoriq
157 157. TMT
Episodes

Updated 157 Episodes

1
1. Melamar
2
2. Body Shiming
3
3. Setelah sekian lama tak bertemu
4
4. Akal bulus Anggara
5
5. Gagal Menikah gara-gara Gendut
6
6. Keluar dari tempat persembunyian
7
7. Mengantar les
8
8. Niat berubah
9
9. Merubah kebiasaan
10
10. Terjatuh
11
11. Rahasia terbongkar di tangan adik
12
12. Perbaiki niat
13
13. Diet alami
14
14. Berpapasan
15
15. Dikira jatuh miskin
16
16. Pindah rumah
17
17. Foto bahan promosi
18
18. Meeting
19
19. Mendekati Olive
20
20. Berangkat kencan
21
21. Usaha Anggara
22
22. Pertemuan Anggara dan Tsamara
23
23. Dipermalukan vs Mempermalukan
24
24. Bertemu Thoriq
25
25. Terima gaji
26
26. Dilanda penasaran
27
27. Sengaja mengintai
28
28. Gaji dollar
29
29. Di Salon
30
30. Menembak Olive
31
31. Bonus dari Thoriq
32
32. Makan malam
33
33. Niat buruk Anggara
34
34. Bonus dari Thoriq
35
35. Kucing kota
36
36. Kebun binatang
37
37. Bertemu Thoriq
38
38. Tawaran Thoriq
39
39. Pusat perhatian
40
40. Terpesona
41
41. Lift rusak
42
42. Penampilan yang berbeda
43
43. Makan siang
44
44. Pertemuan yang mengejutkan
45
45. Penampilan Tsamara yang menghipnotis
46
46. Gelisah
47
47. Hukuman untuk Anggara
48
48. Gara-gara Tsamara
49
49. Di perusahaan Thoriq
50
50. Meeting
51
51. Kepanasan karena Foto Tsamara
52
52. Pagi-pagi heboh
53
53. Berkunjung ke rumah majikan
54
54. Mengikuti permainan Anggara
55
55. Membersihkan rumah
56
56. Mengerjai Anggara
57
57. Panas dingin karena Tsamara
58
58. Memuji penulis
59
59. Hawa panas
60
60. Malangnya nasib Anggara
61
61. Kebodohan Anggara yang hakiki
62
62. Rukayah
63
63. Banjir
64
64. Teman?
65
65. Rasa yang lain
66
66. Makan siang bersama
67
67. Memendam amarah
68
68. Makhluk jadi-jadian
69
69. Senyum semanis melon
70
70. Ban kempes
71
71. Bidadari
72
72. Rezeki tak disangka
73
73. Motivator
74
74 Olive sakit
75
75. Apotik
76
76. Positif
77
77. Meminta ijin
78
78. Meminta restu
79
79. Melamar
80
80. Tegang
81
81. Menjemput Tsamara
82
82. Menyatakan perasaan
83
83. Diterima
84
84. Mengagumi Tsamara
85
85. Pesan singkat
86
86. Mengakali Anggara
87
87. Pertemuan di supermarket
88
88. Cemburu
89
89. Bingung
90
90. Lamaran resmi
91
91. Lancar jaya
92
92. Tiba-tiba beku
93
93. Sarapan bersama
94
94. Pergi berdua
95
95. Mau bukti?
96
96. Berbeda kondisi
97
97. Apes lagi
98
98. Makan siang ala Anggara dan Olive
99
99. Balada kisah Olive dan Anggara
100
100. Dasar pembohong
101
101. Pesan dari Thoriq
102
102. Di ruang makeup
103
103. Di lokasi syuting
104
104. Wawancara
105
105. Menikah
106
106. Sungkeman
107
107. Malam pertama
108
108. Salah alamat
109
109. Kejutan dari Pak Abas
110
110. Balasan
111
111. Membalas kesombongan
112
112. Gombalan Thoriq
113
113. Menghitung uang sumbangan
114
114. Drama amplop
115
115. Romansa pernikahan Olive dan Anggara
116
116. Paket untuk Anggara
117
117. Malam Midodareni
118
118. Penolakan Thoriq
119
119. Kecemburuan Anggara dan Olive
120
120. Di landa kegelisahan
121
121. Doa buruk
122
122. Takjub versi pak Anwar
123
123. Hari berkabung sedunia
124
124. Sungkeman
125
125. Ditengah kebahagiaan Tsamara dan Thoriq
126
126. Keluarga Ajaib
127
127. Suara ketukan pintu
128
128. Salah duga
129
129. Ketahuan
130
130. Malam pertama
131
131. Unboxing
132
132. Salah duga
133
133. Stempel kepemilikan
134
134. Pagi pertama
135
135. Kesiangan
136
136. Acara di kediaman Thoriq
137
137. Malam pertama di rumah Thoriq
138
138. Emosi tingkat tinggi
139
139. Berubah
140
140. Di usir
141
141. Kejutan untuk Tsamara
142
142. Di penginapan
143
143. Makan malam di negeri lain
144
144. Usaha
145
145. Memulai usaha
146
146. Pusing
147
147. Kejutan untuk keluarga
148
148. Bayi?
149
149. Menyadari kesalahan
150
150. Pertemuan tidak terduga
151
151. Pulang
152
152. Akhirnya bertemu Anggara
153
153. Melahirkan
154
154. Pertemuan dua keluarga
155
155. Melahirkan
156
156. Kebahagiaan Tsamara dan Thoriq
157
157. TMT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!