12. Perbaiki niat

Akhirnya Tsamara mau turun dari mobil. Ia berjalan mengekor Thoriq. Ia merasa minder jika berjalan beriringan dengannya.

Setelah memesan dua mangkok nasi soto daging sapi, Thoriq mengambil deretan makanan pendamping yang tersedia.

Tsamara menelan saliva dengan susah payah, melihat hal itu.

Ada telur puyuh bacem yang ditusuk, daging puyuh bakar, paru tusuk, telur asin, dan masih banyak lagi menu yang membuat ayam jago dalam perutnya kembali berbunyi.

'Astaga. Kenapa ini perut tidak bisa dikondisikan sih.' batin Tsamara kesal, sambil menepuk perut buncitnya.

"Hai. Kenapa kamu hanya berdiri disitu? Ayo ambil makanan yang kamu sukai. Atau mau aku yang pilihkan?"

"Hah. Tidak-tidak. Sepertinya aku cukup makan kuah soto saja." tolak Tsamara halus, lalu kembali meletakkan piring yang tadi ia bawa ke meja.

Thoriq menghela nafas panjang, lalu mengambil beberapa makanan pendamping, hingga piringnya terlihat penuh. Keduanya berjalan menuju meja lesehan yang ada pinggir warung itu.

Dengan susah payah, Tsamara menelan saliva saat melihat piring yang baru saja diletakkan Thoriq di antara keduanya. Penuh dengan makanan yang mengundang selera. Setelah menunggu sekian menit, akhirnya pesanan mereka datang.

"Ayo di makan." ajak Thoriq.

Tsamara tersenyum memandang semangkuk nasi soto yang masih mengepulkan asap panas.

'Ya ampun. Aku tidak tahan ingin melahapnya. Tapi hari ini aku benar-benar sedang diet. Ah, kenapa hidupku jadi segalau ini gara-gara semangkuk soto? Okaylah, tidak apa-apa. Kali ini saja aku khilaf. Besok tak kan ku ulangi lagi.' batin Tsamara, lalu menyunggingkan senyum tipis.

Tangannya bergerak mengambil botol kecap dan sambal. Lalu menuangnya ke mangkuk.

'Hem, dari aromanya saja sudah membuatku merasa seperti orang yang tak makan seminggu. Bagaimana rasanya, ya.' batinnya lagi.

"Enak kan?" celetuknya sambil menatap Tsamara.

Wanita yang tengah menikmati semangkuk soto sambil kedip-kedip matanya, seketika tersedak ketika melihat Thoriq dihadapannya.

Saat makan, memang membuat Tsamara menjadi orang amnesia. Lupa akan tujuan awalnya untuk berdiet. Thoriq yang melihat hal itu, hanya tersenyum tipis.

Tsamara meringis sambil menganggukkan kepalanya. Gegas ia mengambil tisu dan mengelap mulutnya, sampai bersih. Ia malu terlalu cepat menghabiskan makanannya.

"Mau tambah?" Tsamara menggelengkan kepalanya.

"Kamu ingin merusak rencana diet ku ya?" cerca Tsamara pada Thoriq.

"Jadi benar apa yang dikatakan adikmu. Bahwa kamu sedang diet? Dan itu karena calon suamimu yang menggagalkan pernikahannya?"

"Sssttt... Jangan keras-keras." Tsamara menempelkan jari telunjuknya di depan bibir. Ia takut orang-orang yang ada disitu akan membicarakan nasibnya yang sungguh malang.

"Aku bukan orang yang bisa bahagia melihat penderitaan orang lain. Berceritalah padaku."

Setelah terdiam sekian menit sambil berpikir, akhirnya Tsamara menceritakan apa yang ia alami pada laki-laki dihadapannya.

Walaupun belum lama ia bertemu dan berkenalan dengannya, entah kenapa hati Tsamara terasa nyaman, setelah curhat dengan Thoriq.

"Seharusnya kamu bersyukur tidak jadi menikah dengannya."

Tsamara melongo mendengar Thoriq berbicara seperti itu, saat dirinya telah selesai bercerita.

"Bisa jadi itu adalah rencana Allah untuk menjauhkan mu dari laki-laki tidak baik seperti calon suamimu itu.

Jika kamu masih kurus, dan kalian berhasil menikah, mungkin saja pernikahan kalian tidak bahagia dan tidak bakal berlangsung lama.

Karena menikah itu selain dilandaskan karena cinta, juga dilandaskan karena ibadah. Agar suka duka yang kita lewati mendapatkan balasan yang terbaik dari sisinya."

Tsamara kembali melongo mendengar penjelasan Thoriq, tentang hakikat pernikahan dalam agama. Ia merasa dirinya terlalu dangkal soal pemahaman agamanya sendiri.

Sejurus kemudian, gadis itu akhirnya paham. Bahwa memang benar apa yang dikatakan oleh Thoriq. Bisa jadi sampai saat ini ia akan mencintai orang yang tidak mencintai dirinya setulus hati, jika badannya tidak berubah gendut.

"Iya, aku menyadari hal itu. Makanya aku ini sedang diet, agar tidak lagi dihina karena memiliki badan gendut. Jika nanti aku bertemu dengannya, ku pastikan dia itu akan menyesal karena telah mencampakkan ku. Aku ingin membalasnya dengan rasa sakit seperti apa yang aku rasakan." ucap Tsamara dengan berapi-api.

"Tapi, kenapa diet itu susah sekali rasanya? Baru satu jam saja perut ku sudah lapar." wajah yang tadi terlihat garang, berubah menjadi sendu dan siap mengeluarkan air hujannya, gara-gara semangkuk soto.

"Jangan begitu. Kalau mau berubah, harus diperbaiki dulu niatnya. Niatkan kamu melakukan diet itu karena ingin menjaga kesehatan badan.

Bukan untuk balas dendam. Karena sejatinya setiap perbuatan itu pasti nanti akan ada balasannya.

Menyimpan dendam, hanya akan mengotori hatimu. Sehingga kamu tidak bisa berpikir rasional. Bahkan bisa jadi itu menjadi pemicu terjadinya penyakit. Karena penyakit sumbernya dari dalam diri kita. Yakni hati.

Setelah itu buat program-program yang harus kamu jalankan dan harus kamu tinggalkan saat sedang diet.

Lakukan semua itu dengan konsisten. In shaa Allah, hasil tidak akan mengkhianati usaha.

Seorang hamba yang menengadahkan tangannya pada Rabb nya, tidak akan kembali dalam keadaan hampa. Melainkan akan diganti oleh sesuatu yang jauh lebih baik."

"Terima kasih. Sudah mau mengingatkan dan menasehati ku, kak." Tsamara begitu lega mendengar nasehat yang diberikan oleh laki-laki dihadapannya.

Terpopuler

Comments

Kamiem sag

Kamiem sag

Thoriq aku se7

2025-01-16

0

almairamehrunisa

almairamehrunisa

kak Torik baik bgt nih.nasehatiin.ga ngehidar ifiil berteman mkn brg yg gendut.

2023-09-01

3

Diana Budhiarti

Diana Budhiarti

cakeppo tuh nasihat Thoriq...mhmmm..yg cakep kayaknya authorrr nih hihihi..pinter

2023-07-02

0

lihat semua
Episodes
1 1. Melamar
2 2. Body Shiming
3 3. Setelah sekian lama tak bertemu
4 4. Akal bulus Anggara
5 5. Gagal Menikah gara-gara Gendut
6 6. Keluar dari tempat persembunyian
7 7. Mengantar les
8 8. Niat berubah
9 9. Merubah kebiasaan
10 10. Terjatuh
11 11. Rahasia terbongkar di tangan adik
12 12. Perbaiki niat
13 13. Diet alami
14 14. Berpapasan
15 15. Dikira jatuh miskin
16 16. Pindah rumah
17 17. Foto bahan promosi
18 18. Meeting
19 19. Mendekati Olive
20 20. Berangkat kencan
21 21. Usaha Anggara
22 22. Pertemuan Anggara dan Tsamara
23 23. Dipermalukan vs Mempermalukan
24 24. Bertemu Thoriq
25 25. Terima gaji
26 26. Dilanda penasaran
27 27. Sengaja mengintai
28 28. Gaji dollar
29 29. Di Salon
30 30. Menembak Olive
31 31. Bonus dari Thoriq
32 32. Makan malam
33 33. Niat buruk Anggara
34 34. Bonus dari Thoriq
35 35. Kucing kota
36 36. Kebun binatang
37 37. Bertemu Thoriq
38 38. Tawaran Thoriq
39 39. Pusat perhatian
40 40. Terpesona
41 41. Lift rusak
42 42. Penampilan yang berbeda
43 43. Makan siang
44 44. Pertemuan yang mengejutkan
45 45. Penampilan Tsamara yang menghipnotis
46 46. Gelisah
47 47. Hukuman untuk Anggara
48 48. Gara-gara Tsamara
49 49. Di perusahaan Thoriq
50 50. Meeting
51 51. Kepanasan karena Foto Tsamara
52 52. Pagi-pagi heboh
53 53. Berkunjung ke rumah majikan
54 54. Mengikuti permainan Anggara
55 55. Membersihkan rumah
56 56. Mengerjai Anggara
57 57. Panas dingin karena Tsamara
58 58. Memuji penulis
59 59. Hawa panas
60 60. Malangnya nasib Anggara
61 61. Kebodohan Anggara yang hakiki
62 62. Rukayah
63 63. Banjir
64 64. Teman?
65 65. Rasa yang lain
66 66. Makan siang bersama
67 67. Memendam amarah
68 68. Makhluk jadi-jadian
69 69. Senyum semanis melon
70 70. Ban kempes
71 71. Bidadari
72 72. Rezeki tak disangka
73 73. Motivator
74 74 Olive sakit
75 75. Apotik
76 76. Positif
77 77. Meminta ijin
78 78. Meminta restu
79 79. Melamar
80 80. Tegang
81 81. Menjemput Tsamara
82 82. Menyatakan perasaan
83 83. Diterima
84 84. Mengagumi Tsamara
85 85. Pesan singkat
86 86. Mengakali Anggara
87 87. Pertemuan di supermarket
88 88. Cemburu
89 89. Bingung
90 90. Lamaran resmi
91 91. Lancar jaya
92 92. Tiba-tiba beku
93 93. Sarapan bersama
94 94. Pergi berdua
95 95. Mau bukti?
96 96. Berbeda kondisi
97 97. Apes lagi
98 98. Makan siang ala Anggara dan Olive
99 99. Balada kisah Olive dan Anggara
100 100. Dasar pembohong
101 101. Pesan dari Thoriq
102 102. Di ruang makeup
103 103. Di lokasi syuting
104 104. Wawancara
105 105. Menikah
106 106. Sungkeman
107 107. Malam pertama
108 108. Salah alamat
109 109. Kejutan dari Pak Abas
110 110. Balasan
111 111. Membalas kesombongan
112 112. Gombalan Thoriq
113 113. Menghitung uang sumbangan
114 114. Drama amplop
115 115. Romansa pernikahan Olive dan Anggara
116 116. Paket untuk Anggara
117 117. Malam Midodareni
118 118. Penolakan Thoriq
119 119. Kecemburuan Anggara dan Olive
120 120. Di landa kegelisahan
121 121. Doa buruk
122 122. Takjub versi pak Anwar
123 123. Hari berkabung sedunia
124 124. Sungkeman
125 125. Ditengah kebahagiaan Tsamara dan Thoriq
126 126. Keluarga Ajaib
127 127. Suara ketukan pintu
128 128. Salah duga
129 129. Ketahuan
130 130. Malam pertama
131 131. Unboxing
132 132. Salah duga
133 133. Stempel kepemilikan
134 134. Pagi pertama
135 135. Kesiangan
136 136. Acara di kediaman Thoriq
137 137. Malam pertama di rumah Thoriq
138 138. Emosi tingkat tinggi
139 139. Berubah
140 140. Di usir
141 141. Kejutan untuk Tsamara
142 142. Di penginapan
143 143. Makan malam di negeri lain
144 144. Usaha
145 145. Memulai usaha
146 146. Pusing
147 147. Kejutan untuk keluarga
148 148. Bayi?
149 149. Menyadari kesalahan
150 150. Pertemuan tidak terduga
151 151. Pulang
152 152. Akhirnya bertemu Anggara
153 153. Melahirkan
154 154. Pertemuan dua keluarga
155 155. Melahirkan
156 156. Kebahagiaan Tsamara dan Thoriq
157 157. TMT
Episodes

Updated 157 Episodes

1
1. Melamar
2
2. Body Shiming
3
3. Setelah sekian lama tak bertemu
4
4. Akal bulus Anggara
5
5. Gagal Menikah gara-gara Gendut
6
6. Keluar dari tempat persembunyian
7
7. Mengantar les
8
8. Niat berubah
9
9. Merubah kebiasaan
10
10. Terjatuh
11
11. Rahasia terbongkar di tangan adik
12
12. Perbaiki niat
13
13. Diet alami
14
14. Berpapasan
15
15. Dikira jatuh miskin
16
16. Pindah rumah
17
17. Foto bahan promosi
18
18. Meeting
19
19. Mendekati Olive
20
20. Berangkat kencan
21
21. Usaha Anggara
22
22. Pertemuan Anggara dan Tsamara
23
23. Dipermalukan vs Mempermalukan
24
24. Bertemu Thoriq
25
25. Terima gaji
26
26. Dilanda penasaran
27
27. Sengaja mengintai
28
28. Gaji dollar
29
29. Di Salon
30
30. Menembak Olive
31
31. Bonus dari Thoriq
32
32. Makan malam
33
33. Niat buruk Anggara
34
34. Bonus dari Thoriq
35
35. Kucing kota
36
36. Kebun binatang
37
37. Bertemu Thoriq
38
38. Tawaran Thoriq
39
39. Pusat perhatian
40
40. Terpesona
41
41. Lift rusak
42
42. Penampilan yang berbeda
43
43. Makan siang
44
44. Pertemuan yang mengejutkan
45
45. Penampilan Tsamara yang menghipnotis
46
46. Gelisah
47
47. Hukuman untuk Anggara
48
48. Gara-gara Tsamara
49
49. Di perusahaan Thoriq
50
50. Meeting
51
51. Kepanasan karena Foto Tsamara
52
52. Pagi-pagi heboh
53
53. Berkunjung ke rumah majikan
54
54. Mengikuti permainan Anggara
55
55. Membersihkan rumah
56
56. Mengerjai Anggara
57
57. Panas dingin karena Tsamara
58
58. Memuji penulis
59
59. Hawa panas
60
60. Malangnya nasib Anggara
61
61. Kebodohan Anggara yang hakiki
62
62. Rukayah
63
63. Banjir
64
64. Teman?
65
65. Rasa yang lain
66
66. Makan siang bersama
67
67. Memendam amarah
68
68. Makhluk jadi-jadian
69
69. Senyum semanis melon
70
70. Ban kempes
71
71. Bidadari
72
72. Rezeki tak disangka
73
73. Motivator
74
74 Olive sakit
75
75. Apotik
76
76. Positif
77
77. Meminta ijin
78
78. Meminta restu
79
79. Melamar
80
80. Tegang
81
81. Menjemput Tsamara
82
82. Menyatakan perasaan
83
83. Diterima
84
84. Mengagumi Tsamara
85
85. Pesan singkat
86
86. Mengakali Anggara
87
87. Pertemuan di supermarket
88
88. Cemburu
89
89. Bingung
90
90. Lamaran resmi
91
91. Lancar jaya
92
92. Tiba-tiba beku
93
93. Sarapan bersama
94
94. Pergi berdua
95
95. Mau bukti?
96
96. Berbeda kondisi
97
97. Apes lagi
98
98. Makan siang ala Anggara dan Olive
99
99. Balada kisah Olive dan Anggara
100
100. Dasar pembohong
101
101. Pesan dari Thoriq
102
102. Di ruang makeup
103
103. Di lokasi syuting
104
104. Wawancara
105
105. Menikah
106
106. Sungkeman
107
107. Malam pertama
108
108. Salah alamat
109
109. Kejutan dari Pak Abas
110
110. Balasan
111
111. Membalas kesombongan
112
112. Gombalan Thoriq
113
113. Menghitung uang sumbangan
114
114. Drama amplop
115
115. Romansa pernikahan Olive dan Anggara
116
116. Paket untuk Anggara
117
117. Malam Midodareni
118
118. Penolakan Thoriq
119
119. Kecemburuan Anggara dan Olive
120
120. Di landa kegelisahan
121
121. Doa buruk
122
122. Takjub versi pak Anwar
123
123. Hari berkabung sedunia
124
124. Sungkeman
125
125. Ditengah kebahagiaan Tsamara dan Thoriq
126
126. Keluarga Ajaib
127
127. Suara ketukan pintu
128
128. Salah duga
129
129. Ketahuan
130
130. Malam pertama
131
131. Unboxing
132
132. Salah duga
133
133. Stempel kepemilikan
134
134. Pagi pertama
135
135. Kesiangan
136
136. Acara di kediaman Thoriq
137
137. Malam pertama di rumah Thoriq
138
138. Emosi tingkat tinggi
139
139. Berubah
140
140. Di usir
141
141. Kejutan untuk Tsamara
142
142. Di penginapan
143
143. Makan malam di negeri lain
144
144. Usaha
145
145. Memulai usaha
146
146. Pusing
147
147. Kejutan untuk keluarga
148
148. Bayi?
149
149. Menyadari kesalahan
150
150. Pertemuan tidak terduga
151
151. Pulang
152
152. Akhirnya bertemu Anggara
153
153. Melahirkan
154
154. Pertemuan dua keluarga
155
155. Melahirkan
156
156. Kebahagiaan Tsamara dan Thoriq
157
157. TMT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!