Sepanjang perjalanan menuju rumah Cris. Yang aku tidak tahu di mana lokasinya. Aku terus berpikir dan berpikir.
Aku berjanji kepada diriku sendiri untuk mencari pekerjaan yang bagus.
Dan semoga saja, dari uang yang aku hasilkan. Aku bisa menyewa tempat tinggal sendiri dan juga bisa membayar tempat penitipan anak untuk kedua putra ku, Kenji dan Kenzo.
Bagaimanapun, aku tetap harus menyewa tempat penitipan anak. Karena dengan demikian aku bisa bekerja dengan tenang.
Aku tidak ingin terus menerus merepotkan Cris.
Dia sudah sangat baik padaku sebulan ini. Aku tidak ingin memanfaatkan kebaikannya. Dan bermalas-malas menikmati kebaikan yang sudah Kris berikan dengan tulus untuk kami.
Aku yakin, meskipun aku seorang wanita. Aku bisa berjuang membesarkan anak-anakku, dengan caraku.
Soal rumah tangga yang aku bangun dengan Matthew. Aku sudah tidak memikirkannya.
Rumah tanggaku sudah hancur dan aku sudah melupakannya ketika aku memutuskan untuk pergi.
Yang aku pikiran saat ini adalah bagaimana cara untuk bisa menghidupi kedua putraku, dan juga diri ku.
Yang terpenting saat ini adalah, bagaimana kami selamat.
Dan selebihnya, aku akan memikirkan dan berjuang sendiri untuk hidup kami.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
"Cris, terima kasih, untuk semua hal yang sudah kamu lakukan untuk kami." kataku lirik pada Cris, saat ia berada di dapur untuk membuat minuman.
"Tidak masalah Sarah, tidak perlu mengucapkan terima kasih itu berulang-ulang. Aku bosan mendengarkan." sergahnya sambil terkekeh kecil.
"Cukup sekali saja kau berterima kasih pada ku. Tinggallah dengan tenang di rumah ini. Anggap seperti rumah sendiri. Sudah aku katakan terhadap dirimu sebelumnya. Aku seorang single, aku tidak punya kekasih. Dan aku juga belum menikah. Kedua orang tuaku juga sudah lama meninggal. Aku sebatang kara Sarah. Saat melihat kalian di sore hari kala itu di kedai pizza. Aku sangat tergerak untuk membantu kalian. Itu adalah sebuah rasa kemanusiaan yang tumbuh dalam hatiku. Jadi anggap saja, ini adalah rumah kalian sendiri. Aku tidak memiliki saudara. Saat aku sudah anggap kamu teman. Kau adalah saoudara ku sekarang." ucap Cris panjang lebar, sambil mengaduk aduk minumannya yang masih panas. Yang baru saja ia buat.
"Terima kasih Cris. Jika kau perlu sesuatu, untuk membuatkan minuman atau untuk menyiapkan makanan. Kau boleh menyuruhku. Kebetulan aku bisa memasak, meskipun tidak pandai. Dan tenang saja, aku akan membantu mengurusi rumahmu, jadi."
"Tidak seperti itu Sarah. Aku menyuruhmu datang ke rumahku bukan untuk menjadikan mu pembantu di rumah ini. Kalian adalah tamuku. Dan kau tahu itu apa artinya, tamu itu harus diperlakukan dengan baik. Bukan malah untuk di suruh suruh. Aku bisa lakukan semua hal sendiri, karena aku sudah terbiasa. Jangan pernah berpikir seperti itu Sarah. Sudah malam, beristirahatlah. Aku akan ambilkan satu lagi selimut untukmu."
"Tidak usah Cris, aku bisa berbagi selimut dengan kedua putra ku."
"Oke, baiklah. Aku ke kamar dulu ya. Ada beberapa pekerjaan yang harus aku selesaikan. Jadi selamat malam, semoga tidur kalian nyenyak." Cris pun kemudian berlalu dari hadapan ku, dan ia berjalan menaiki anak tangga untuk menuju ke atas ke kamarnya.
Rumah Cris terlihat sederhana dari luar. Tapi rumahnya sangat nyaman di dalam. Rumah berlantai 2 yang indah.
Lantai bawah terdapat ruang tamu, ruang makan dan dapur. Serta satu kamar yang saat ini aku dan kedua putraku tempati.
"Sekali lagi terimakasih Cris. Karena kau sudah menampung kami di rumah mu yang hangat dan nyaman ini."
Berapa bersukur nya aku pada hari ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Putri Minwa
wah kalau orang baik itu, selalu saja dapat pertolongan di saat membutuhkan.
2023-07-16
0
Shanum❤️
Cris saat ini hanya berteman dengan Sarah ,gimana nanti kedepannya kan gak tahu ,siapa tahu jadi suaminya sarah
2023-03-27
1