Sombong lawan dengan sombong

Andin menitipkan Natasha anaknya kepada Mamahnya. Ia ingin berolah raga pagi ini, ke gelora bung karno. Sudah lama Andin tidak berolah raga di sana, terakhir ia lari bersama teman-teman ketika di SMA. Andin mengingat masa lalu nya dengan para sahabatnya yang entah kemana keberadaan mereka.

Andin mulai berlari untuk memutari gelora bunga karno. Andin tersenyum ketika berlari, mengingat masa SMA.

"Angela, Alice kalian di mana yah," gumam Andin ketika lari.

Ada yang mengikuti Andin dari belakang, Andin mempercepat larinya karena merasa di ikuti.

'Aduh siapa sih di belakang, kok ngikutin aku sih,' ucap batin Andin.

Andin nafasnya sudah tersenggal-senggal, dia sudah merasakan kelelahan karena berlari sangat cepat tapi orang itu masih terus mengikuti Andin dari belakang. Andin tidak kuat lagi untuk berlari akhirnya dia menyerah dan menepi.

"Udah nggak kuat lagi Din, lari belum juga dua putaran." Ternyata yang mengikuti Andin dari belakang itu adalah Luna. Andin terkejut ketika Luna tiba-tiba ada di belakangnya.

"Lun kamu itu bikin jantung aku deg-degan tahu, aku kirain siapa. Kenapa tiba-tiba kamu ada di Gelora Bung Karno juga?" Andin marah-marah kepada Luna karena dirinya Andin harus berlari sekuat tenaga sampai nafas Andin tersenggal-senggal.

"Luna malah mentertawakan Andin karena Andin bernafas dengan mulut. "Hahaha Andin... Andin... kamu itu yah baru juga satu putaran, belum 2 putaran. Nahfas udah turun naik seperti itu, seperti puasa aja senin kamis. Aku juga mau olahraga juga kali, memang setiap sabtu atau minggu aku lari di Gelora Bung Karno, kebetulan tadi aku lihat kamu. Sebenarnya sih nggak yakin, jadi aku mengikuti kamu dari belakang," ucap Luna sambil menertawakan Andin.

Andin memukul lengan Luna, "temennya lagi ngos-kosan seperti ini, kamu ketawain kayak gitu. Nyebelin banget sih." Andin protes kepada Luna, ia sangat sebal ketika seseorang menertawakan dia ketika Andin jantungnya sedang berdebar dan merasa ketakutan.

"Yah... kalau salah kamu sendir, lari tapi nggak lihat di belakangnya," ucap Luna.

Andin meminum air yang ia bawa, ia ingin memberikan kepada Luna, tapi Luna menolaknya. Dia bilang itu bukan minumannya karena minumannya spesial, Luna tidak pernah makan ataupun minum pemberian Andin. Kadang-kadang Andin merasa heran dengan Luna. Paling Luna request bunga melati.

Handphone Andin bergetar, ada notifikasi dari ibu Rohayah yang menyuruh Andin untuk ke pusat penjahitan.

Lin kamu mau ikut nggak sama aku ke rumah bu Rohaya ini dia wa aku nggak tahu ada masalah atau kayak gimana

"Ya sudah, aku ikut deh sama kamu." Mereka pun langsung bergegas untuk pulang. Andin sudah cukup untuk satu putaran di Gelora Bung Karno. Ia sudah mengeluarkan keringat biasanya Andin akan olahraga kembali ketika di rumah karena ia membeli alat-alat olahraga. Jika dia tidak sempat untuk keluar maka Andin akan berolahraga di rumah.

Jalan Jakarta sedikit lenggang, karena hari itu merupakan hari minggu. Hanya membutuhkan waktu 1 jam 30 menit. Andin sudah sampai di rumah bu Rohaya karena memang jalanan masih sepi, Andin dari Gelora Bung Karno pukul 07.00 pagi.

"Assalamualaikum." Andin mengucapkan salam ketika sudah sampai di pintu masuk rumah bu Rohaya.

"Waalaikumsalam, Eh Neng Andin. Ayo masuk." Luna pun ikut masuk ke dalam rumah bu Rohaya.

"Ada apa Bu wa saya pagi-pagi?" tanya Andin.

"Aye ganggu ya Neng? kage ada ape-ape sih. Ibu cuman bilang gini Neng. di ujung sono noh ada rumah beserta, tanahnye mau dijual. Yah barangkali Neng Andin mau beli tuh rumah. Buat khusus ibu-ibu ngejahit di sono jadinye kage di rumah masing-masing lagi. Ini kan kite udah lumayan gede nih orderannye, juga udah banyak jadinye nanti seperti gudang penjahitan. Gimane Neng? Itu kalau Neng berminat." Andin memikirkan perkataan dari bu Rohaya, ia melirik Luna dan bertanya kepada Luna.

"Lun, bagaimana ini Lun? Beli nggak?" tanya Andin.

"Prospeknya sepertinya bagus Din, kamu beli aja. Lagi pula jaraknya kan nggak jauh dari rumah bu Rohaya. Mumpung ada yang mau jual, nih kalau orang Betawi nih...orang yang mau jual pasti dia perlu Din, dan dengan harga yang miring." Saran dari Luna untuk Andin. Andin pun mengangguk-angguk kepalanya setelah beberapa saat berdiskusi dengan Luna akhirnya memutuskan untuk membeli tanah beserta rumahnya tersebut.

"Oke deh Bu, sepertinya bagus tuh prospeknya. Aku beli deh, kita langsung aja ke sana Bu ke lokasi agar aku bisa lihat-lihat dulu," ucap Andin.

Bu Rohaya menemani Andin untuk melihat lokasi yang akan dibeli oleh Andin. Andin sangat suka dengan lokasi itu dan ia sudah deal dengan yang penjual rumah tersebut. Apa yang dikatakan Luna memang benar, harga lebih murah karena ia sedang membutuhkan uang untuk mengobati kedua orang tuanya, biasanya tanah di Jakarta itu harganya fantastis sangat mahal.

Setelah urusan selesai maka Andin langsung ke rumah kedua orang tuanya. Sebelumnya ia berpisah dengan Luna karena Luna ada keperluan lain. Andin pun sangat berterima kasih kepada Luna karena Luna selalu membantu dia. Andin memeluk Luna sangat erat.

Andin langsung bersih-bersih di rumah kedua orang tuanya, kemudian ia bergegas untuk pulang. Andin laju kan mobilnya menuju rumahnya, sesampainya di rumahnya ia dikejutkan oleh kakak iparnya yang sudah menunggu di depan rumah.

"Mbak Wina ngapain dia ke rumah aku? Pasti nih memohon sama aku untuk membebaskan Mas Rafif sama ibu. Males banget aku ketemu mbak Wina," gumam Andin di dalam mobilnya. Andin pun membuka pintu mobilnya, sambil menggendong Natasha dia menghampiri Wina

"Assalamualaikum mbak Wina, ada apa yah?" tanya Andin dengan sikap ramahnya.

"Waalaikumsalam Andin. Aku to the poin saja ke kamu. Aku berkunjung ke rumah ini meminta agar kamu mencabut laporan kamu atas Rafif dan ibu," ucap Wina sambil bertolak pinggang.

"Apa Mbak? Mencabut laporan? Untungnya apa dengan aku jika aku mencabut laporan untuk mereka? Keluarga Mbak sudah menghina aku dan juga Mas Rafif kan bilangnya itu hartanya dia, orang itu hartaku dari ayahku. Aku bukan dari keluarga miskin Mbak asal Mbak tahu aja," ucap Andin tidak kalah nyolot.

"Sombong sekali kamu sekarang, berani banget kamu ngomong sama Mbak seperti itu.: Wina agak kesal dengan balasan ucapan dari Andin.

"Orang sombong kaya pantes Mbak, lah kalau orang miskin sombong itu yang nggak pantes. Nggak punya apa-apa kok sombong, miskin nggak punya apa-apa kok ngebanggain," ucapan Andin sambil tersenyum miring.

"Kamu sombong sekali! Kamu bilang seperti itu," ucap Wina dengan mata melotot.

"Terserah Mbak aja deh, mau ngomong aku sombong, sok kaya sama Mbak. Mbak ke sini itu untuk memohon agar aku mencabut laporan. Seharusnya Mbak itu bersikap sopan sama aku, nggak seperti itu. Kalau perlu Mbak harus berlutut kepada aku, agar aku mau mencabut laporan itu." Andin tersenyum penuh kemenangan.

Wina tercengang ketika mendengar jawaban dari Andin. Ketika itu juga, dia langsung pergi dari hadapan Andin karena tak mau melihat akan kesombongannya Andin. Andin tersenyum ketika Wina tak bisa berbuat apa-apa. Ingin sekali Andin merekam kejadian itu menunjukkan kepada Luna.

"Orang kaya, lawan lah dengan kekayaan, orang sombong, lawanlah dengan kesombongan. Orang miskin lawan orang kaya, maka orang miskin yang akan kalah. Itulah prinsip hidup," ucap Andin sangat lirih. Andin melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.

Wah Andin mantap. Luna kamu siapa sih? Pembaca pada tanya tuh????

Bersambung

✍✍ Mari beri komen kalian yang positif di novel ini. 1 komentar kebaikan Insha Allah membawa kebaikan saya khususnya dan di diri yang membaca. Aamiin 💞

Jadilah dermawan dengan cara like, subscribe dan follow aku. Vote nya juga yah🙏🙏🙏🙏

Baca juga yuk cerita serunya

5 tahun menikah tanpa cinta (Tamat)

Salah lamar

Retak Akad Cinta (bab 1 s.d 18 nyata, fiksi dari bab 19 dst)

Dicampakkan suami setelah melahirkan

Love dari author sekebon karet ❤💞

Terpopuler

Comments

Yuni Ngsih

Yuni Ngsih

mantaaaaaaap Andin ....tunjukkan pdnya bahwa kamu mampu....krn sdh punya segalanya biarkan si Rafif sm Ibunya yg jahat itu menderita dulu....😠😠😠

2025-03-08

0

Ratnasihite

Ratnasihite

luna itu titisan kali ya ga doyan mkn minum doyannye kembang melati😇😅

2025-03-17

0

Lina Ina

Lina Ina

andin bersahabat dgn kak kunti 🤭🤭

2025-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 Tubuh istriku seperti Gelondongan Sapi
2 Gitar Spanyol
3 Pingsan karena Diet
4 Gendut tapi Rezeki terbuka
5 Habis manis sepah di buang
6 Tak ada rotan akarpun jadi
7 Kepergok Selingkuh
8 Wanita Cerdas
9 Rencana Andin
10 Licik melawan Cerdik
11 Pengangkatan menjadi CEO
12 Rencana Jahat Rafif
13 Ambillah, bekasku
14 Penghianat Tenggelamkan
15 Ibu mertua pembawa masalah
16 Ke kantor polisi
17 Andin bermain-main
18 Sombong lawan dengan sombong
19 Design Andin
20 Bully pelakor
21 Hitam di atas Putih
22 Menghilangnya Luna
23 Siapa Alice sebenarnya?
24 Mencari Luna
25 Rencana Licik Rafif dan Selly
26 Pertolongan yang tak terduga
27 Bertemu dengan Luna
28 Luna Kritis
29 Angel adalah sahabatku
30 Operasi
31 Ketemu mantan
32 Angel sadar
33 Menyusun Rencana
34 Kerjasama Andin dan Angel
35 Kembalinya Luna
36 Kecerdasan Luna
37 Rencana Busuk Roby
38 Janda gatel
39 Ambil Hak yang di Rampas
40 Luna sang hacker
41 Lamaran dadakan
42 Bos Mafia
43 Penyadap Suara
44 Hampir Saja
45 Luna adalah Angel
46 Awas nanti jatuh cinta
47 Aku kangen
48 Aku Janda
49 Nikah Yuk
50 Cincin Berlian untuk lamaran
51 Cintanya Jimmy kepada Luna
52 Dia Tampan di Mataku
53 I Love You too Irsyad
54 Butuh Waktu
55 Aku Cinta Kau
56 Rencana
57 Lamaran
58 Dia Marah
59 Kencan pertama
60 Aku tidak Salah Jatuh Cinta denganmu
61 Rencana Pertama Alice
62 Akting Sukses Alice
63 Alice dilecehkan
64 Dariel Peduli dengan Alice
65 Aku Janda Konyol
66 Pemutusan Kerja Sama
67 Kecelakaan
68 I love You Andina Anastashia
69 Ingin Suami Seorang Dokter
70 Jangan Pergi Andin!
71 Aku Lelah Andin
72 Aku Tidak Akan Menyerahkan Andin
73 Ungkapan Cinta Sebenarnya
74 Meminta Restu
75 CaMaMer
76 Halalin Aku Dulu
77 Memuji Perempuan Lain
78 Strategi Ikan Super
79 Cerita Dariel
80 Rasa Trauma Luna
81 Pulang
82 Berubah Status
83 Rasa Cinta yang Besar
84 Just You
85 Asin Kode Ingin Cepat nikah
86 Aku Pengagum Lamamu
87 Angel Mengaku Lelah
88 Penyesalan Jimmy
89 Roby Meradang
90 Kencan Pertama
91 Perlindungan Dariel
92 Siapa Big Bos?
93 Triple A
94 Janda CEO
95 Mengajak Mami Tinggal Bersama
96 Jeroan Ayam berubah Cincin
97 Jawaban Alice
98 Cerita Trauma Angel
99 Rasa Persahabatan Tidak Berubah
100 Siapa Roby?
101 Penjagaan Ketat
102 Cincin Tunangan Alice
103 Masak = Rapat
104 Tembakan
105 Kemarahan Bos Besar
106 Bidadari Milik Dariel
107 Bang Jimmy Bangun!
108 Ehem
109 Angel Merajuk
110 Kedatangan Wanita
111 Andin VS Papi
112 Mulai Ada Titik Terang
113 Hari Akad Merupakan Hari Penculikan
114 Bertemu dengan Big Bos
115 Kejutan dari Andin
116 Extra part (kebahagian Triple A)
117 Untukmu (Extra part 2)
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Tubuh istriku seperti Gelondongan Sapi
2
Gitar Spanyol
3
Pingsan karena Diet
4
Gendut tapi Rezeki terbuka
5
Habis manis sepah di buang
6
Tak ada rotan akarpun jadi
7
Kepergok Selingkuh
8
Wanita Cerdas
9
Rencana Andin
10
Licik melawan Cerdik
11
Pengangkatan menjadi CEO
12
Rencana Jahat Rafif
13
Ambillah, bekasku
14
Penghianat Tenggelamkan
15
Ibu mertua pembawa masalah
16
Ke kantor polisi
17
Andin bermain-main
18
Sombong lawan dengan sombong
19
Design Andin
20
Bully pelakor
21
Hitam di atas Putih
22
Menghilangnya Luna
23
Siapa Alice sebenarnya?
24
Mencari Luna
25
Rencana Licik Rafif dan Selly
26
Pertolongan yang tak terduga
27
Bertemu dengan Luna
28
Luna Kritis
29
Angel adalah sahabatku
30
Operasi
31
Ketemu mantan
32
Angel sadar
33
Menyusun Rencana
34
Kerjasama Andin dan Angel
35
Kembalinya Luna
36
Kecerdasan Luna
37
Rencana Busuk Roby
38
Janda gatel
39
Ambil Hak yang di Rampas
40
Luna sang hacker
41
Lamaran dadakan
42
Bos Mafia
43
Penyadap Suara
44
Hampir Saja
45
Luna adalah Angel
46
Awas nanti jatuh cinta
47
Aku kangen
48
Aku Janda
49
Nikah Yuk
50
Cincin Berlian untuk lamaran
51
Cintanya Jimmy kepada Luna
52
Dia Tampan di Mataku
53
I Love You too Irsyad
54
Butuh Waktu
55
Aku Cinta Kau
56
Rencana
57
Lamaran
58
Dia Marah
59
Kencan pertama
60
Aku tidak Salah Jatuh Cinta denganmu
61
Rencana Pertama Alice
62
Akting Sukses Alice
63
Alice dilecehkan
64
Dariel Peduli dengan Alice
65
Aku Janda Konyol
66
Pemutusan Kerja Sama
67
Kecelakaan
68
I love You Andina Anastashia
69
Ingin Suami Seorang Dokter
70
Jangan Pergi Andin!
71
Aku Lelah Andin
72
Aku Tidak Akan Menyerahkan Andin
73
Ungkapan Cinta Sebenarnya
74
Meminta Restu
75
CaMaMer
76
Halalin Aku Dulu
77
Memuji Perempuan Lain
78
Strategi Ikan Super
79
Cerita Dariel
80
Rasa Trauma Luna
81
Pulang
82
Berubah Status
83
Rasa Cinta yang Besar
84
Just You
85
Asin Kode Ingin Cepat nikah
86
Aku Pengagum Lamamu
87
Angel Mengaku Lelah
88
Penyesalan Jimmy
89
Roby Meradang
90
Kencan Pertama
91
Perlindungan Dariel
92
Siapa Big Bos?
93
Triple A
94
Janda CEO
95
Mengajak Mami Tinggal Bersama
96
Jeroan Ayam berubah Cincin
97
Jawaban Alice
98
Cerita Trauma Angel
99
Rasa Persahabatan Tidak Berubah
100
Siapa Roby?
101
Penjagaan Ketat
102
Cincin Tunangan Alice
103
Masak = Rapat
104
Tembakan
105
Kemarahan Bos Besar
106
Bidadari Milik Dariel
107
Bang Jimmy Bangun!
108
Ehem
109
Angel Merajuk
110
Kedatangan Wanita
111
Andin VS Papi
112
Mulai Ada Titik Terang
113
Hari Akad Merupakan Hari Penculikan
114
Bertemu dengan Big Bos
115
Kejutan dari Andin
116
Extra part (kebahagian Triple A)
117
Untukmu (Extra part 2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!