Kota Baru Di Hari Kiamat
Sosok gadis kecil dengan wajah tidak besar dari sebuah telapak tangan orang dewasa, menggeliat di atas ranjang empuk.
Betapa sulitnya untuk bangun karena dia sudah bergadang tadi malam.Dia baru tidur beberapa jam karena itu rasa kantuknya masih kuat.
"Aya, aya ,bangun udah berapa kali sih Mama bangunin kamu, selalu bandel. Mama bilang jangan begadang jangan begadang, tapi kamu begadang terus ,kan sulit bangun pagi?" suara itu bergema lagi yang membuat kupingnya semakin panas.
Gadis kecil yang dipanggil Aya ini menarik selimut yang menutupi kepalanya agar suara itu mampu terendam.
Tapi pemilik suara itu semakin marah dan menarik selimutnya dengan sekali hentakan.
"aya, udah jam berapa ini belum kamu mandi, sarapan dan yang lain nanti telat kan?" kata Sang Mama dengan wajah marah.
"Mama aku absen aja ya, masih kantuk nih ?"katanya dengan nada manja.
Aya menarik selimutnya lagi dengan keras dia belum ingin bangun sekarang.
"Mama nggak mau tahu ya kamu harus bangun ya, kamu harus bangun.han ji udah siap di depan sana "kata mama nya lagi.
Seketika aya tersentak kaget mendengar nya.Han ji sudah siap di depan sana.
Seperti robot aya segera bangun dan bergegas untuk menyelesaikan beberapa hal.
Cukup 5 menit dia sudah mandi gosok gigi dan berpakaian rapi.
Karena tidak sempat untuk sarapan ayah menarik selembar roti panggang dan bergegas membuka pintu.
"Kakak ji hehehe maaf ya telat tadi malam begadang lagi"katanya cengengesan.
Gadis yang di depan gadis yang sekarang berdiri di depannya memiliki nama han ji.
Mereka inilah adalah sepupu baik.Hanaya tidak memiliki saudara dalam keluarganya jadi dia menganggap hanji ini sebagai kakaknya sendiri.
Han ji juga beranggapan begitu dia sangat mencintai aya. Hari ini mereka berencana akan berjalan-jalan ke kota kono mengikuti tour sekolah.
"aya kamu ini pergi begitu aja,mana tas kamu?"pekik Mama dari dalam rumah.
Aya mengarukkan kan kepalanya karena malu. Mungkin sudah kebiasaan jika dia menggantungkan segalanya kepada kakak sepupu.
Contohnya sekarang mereka akan berpergian dan tidak kembali sampai malam.Tapi Aya sama sekali tidak membawa tas, hanya sebuah dompet kecil yang itu pun dititipkan pada Han jie.
"Mama aku pergi !"katanya dari luar dan bergegas lari takut mamanya akan ngomel lagi.
"Aya...
"Mama ngapain sih pagi-pagi udah ribut, udahlah biarin aja"kata papa aya yang duduk di meja makan.
Mama Aya ikut-ikutan duduk tapi masih terus mengomel. Dia sama sekali tidak mengerti seperti apa pikiran Putri satu-satunya itu.
"sekarang ini semua orang harus belajar mandiri, tidak tidak perlu membiasakan diri bergantung dengan orang lain. bagaimana dia bisa hidup jika melakukan hal ini terus-menerus dan tidak merubahnya?"katanya yang mengirimkan sepiring roti bakar dan telor ceplok untuk sang suami.
"biarkan saja dia masih muda lagian ada hanji kan?"kata Papa aya dengan santainya.
"apa ini gimana sih anak itu udah besar tapi masih begitu-begitu aja, jika suatu hari kita berdua mati kepada siapa dia harus hidup.Dengan han ji hem?"
"Mama sih bicara apa kok ngawur gini?"Tanya suaminya yang mulai tidak nyaman.
"aku nggak ngawur ,ini hanya realistis kok. lihat saja di sekeliling kita, anak siapa yang sesantai dia saat ini?"katanya lagi .
Sebagai seorang ibu tentu saja mama ayah ini khawatir dengan masa depan putrinya.
Mereka hidup di tahun yang serba mudah tapi sebenarnya tidak semudah itu. semua teknologi maju dan perkembangan zaman sangat mengerikan .Namun begitu semua ini diperlukan uang untuk membelinya.
Tapi hanaya Putri satu-satunya sama sekali tidak memiliki keinginan untuk belajar apapun.
Motto hidupnya adalah membiarkan hidup ini mengalir seperti air.
Dia sangat malas untuk belajar tentang hal-hal terutama dengan dunia kerja.Tahun ini dia masih sekolah di SMA negeri.
Tidak ada beban di pikirannya hanya bersenang-senang saja seharian. Sementara gadis-gadis yang lain sudah berpacu dan memulai hidupnya sejak dini.
Contohnya han ji.
Gadis itu sudah kuliah di semester 3 tahun ini.Mesti begitu dia sudah memulai karirnya sejak dini.
Dia sangat pandai mencari uang dan membiayai kuliahnya sendirian.Rajin mengikuti seminar online dan mengikuti beberapa proyek yang menghasilkan dana.
Jadi tidak ada yang khawatir dengan han ji sama sekali.
Han ji dan hanaya adalah sepupu tapi kenapa mereka berdua jauh berbeda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 270 Episodes
Comments
Putri Minwa
semangat terus
2023-04-07
1
Leny Leny
semanagt kk, baru baca cerita nya..
2023-03-01
0