Yuji dan Akira sibuk mempersiapkan pernikahan mereka dan berhadapan dengan banyak tantangan dan drama keluarga.
Akira duduk di sofa sambil memandang berkas-berkas yang berserakan di atas meja. "Ini semua terlalu banyak," gumamnya pada dirinya sendiri.
Yuji yang sedang menonton televisi di ruang keluarga, melirik ke arahnya. "Ada apa, Sayang?"
"Ayahku memberi daftar tamu undangan yang sangat panjang dan aku tak tahu bagaimana cara mengurus semuanya," Akira menjawab sambil menggaruk kepalanya.
Yuji berjalan mendekatinya dan mengusap punggungnya dengan lembut. "Tenang, kita akan mengatasi semuanya bersama-sama. Aku akan membantumu."
Akira tersenyum lembut, merasa lega karena memiliki Yuji di sampingnya. Mereka kemudian mulai merencanakan dekorasi, memilih vendor, dan mengurus undangan. Namun, seiring berjalannya waktu, muncul banyak drama keluarga.
Ayah Akira meminta agar Yuji membatalkan undangan untuk sepupunya, yang juga teman dekatnya, karena ia tidak ingin membiayai pernikahan anak sepupunya. Akira marah dan kecewa, namun Yuji berhasil meredakan situasi dengan menjelaskan dengan bijaksana bahwa membatalkan undangan itu tidak adil bagi sepupunya yang sudah lama bersahabat dengan mereka.
Kemudian, ibu Yuji meminta agar Akira mengenakan gaun pengantin yang telah dipilihkan olehnya, meskipun Akira sendiri sudah memilih gaun yang ia sukai. Yuji dan Akira berbicara dengan ibu Yuji dan memintanya untuk menghargai keputusan Akira dan memberinya kebebasan dalam memilih gaun yang ia inginkan.
Ketika semuanya mulai berjalan lancar, muncul masalah baru ketika salah satu vendor yang mereka pilih mengalami kecelakaan dan tidak dapat melaksanakan tugasnya. Yuji dan Akira merasa cemas, namun mereka memutuskan untuk menyelesaikan semuanya dengan bantuan keluarga dan teman-teman mereka.
Meskipun banyak drama keluarga, Yuji dan Akira tetap kuat dan saling mendukung. Mereka berhasil menyelesaikan persiapan pernikahan dengan sukses dan menikmati pernikahan mereka dengan bahagia.
Saat mereka berjalan keluar dari ruangan pernikahan, Yuji menarik Akira dan menciumnya di bibir. "Aku mencintaimu, Akira. Selalu dan selamanya."
Akira tersenyum dan mencium kembali bibir Yuji. "Aku juga mencintaimu, Yuji. Kita akan terus saling mendukung dan memperjuangkan cinta kita, tak peduli apa yang terjadi di masa depan."
Mereka berjalan ke arah mobil pengantin yang menunggu di luar, dengan senyum bahagia di wajah mereka, menandakan awal dari babak baru kehidupan mereka bersama.
Setelah pernikahan, Yuji dan Akira merencanakan untuk pergi bulan madu ke tempat yang jauh dari kota. Mereka ingin menikmati momen romantis dan menenangkan setelah perjuangan panjang untuk menyiapkan pernikahan mereka.
Namun, rencana mereka terganggu ketika Ayah Akira tiba-tiba sakit parah dan harus dirawat di rumah sakit. Yuji dan Akira merasa sedih dan khawatir, tetapi mereka tetap berusaha kuat dan mendukung satu sama lain.
"Aku akan tetap bersamamu, Sayang. Kita akan melewati masa sulit ini bersama-sama," kata Yuji sambil memeluk Akira.
"Makasih, Yuji. Kamu adalah cinta sejatiku," balas Akira sambil menangis pelan.
Mereka menunda bulan madu dan menghabiskan waktu bersama keluarga Akira di rumah sakit. Yuji dan Akira saling bergantian mengunjungi Ayah Akira dan membantu keluarga dalam mengurusinya. Meskipun sedih dan lelah, mereka tetap bahagia karena mereka saling memiliki dan saling mendukung.
Setelah beberapa minggu, Ayah Akira akhirnya pulih dan bisa kembali ke rumah. Yuji dan Akira merasa bersyukur dan lega karena Ayah Akira sembuh. Mereka kemudian pergi bulan madu dan menikmati liburan romantis di pulau tropis yang indah.
Di sana, mereka menikmati momen indah bersama, berjalan-jalan di pantai, menikmati makanan lokal, dan menikmati malam romantis di bawah bintang-bintang. Mereka merasa bahagia dan bersyukur bisa memiliki satu sama lain dan menghabiskan waktu bersama-sama.
Ketika mereka kembali ke kota, mereka kembali ke rutinitas dan pekerjaan mereka. Namun, mereka tetap saling mendukung dan memperjuangkan cinta mereka, meskipun harus menghadapi tantangan yang sulit dalam hidup mereka. Mereka tahu bahwa mereka selalu memiliki satu sama lain dan itu adalah hal yang paling penting dalam hidup mereka.
Beberapa bulan setelah mereka kembali dari bulan madu, Yuji dan Akira mulai merencanakan masa depan mereka. Mereka membicarakan tentang rumah dan keluarga, dan mulai berpikir tentang memulai keluarga mereka sendiri.
Namun, mereka juga menghadapi tantangan dan konflik dalam hidup mereka. Salah satunya adalah ketika Yuji dipromosikan ke posisi baru di perusahaannya dan harus bekerja lebih lama dan lebih keras dari sebelumnya. Hal ini menyebabkan Yuji merasa lelah dan stres, dan kadang-kadang kurang perhatian pada Akira.
Akira merasa cemas dan khawatir bahwa Yuji kelelahan dan kurang mendengarkan kebutuhan dan keinginannya. Mereka kemudian duduk bersama dan membicarakan masalah ini, dan berusaha mencari solusi bersama.
"Aku khawatir kamu terlalu lelah, Yuji. Aku ingin kamu bahagia dan sehat," kata Akira.
"Aku tahu, Sayang. Aku mencoba sebaik mungkin untuk menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadiku. Tapi kadang-kadang rasanya sulit," balas Yuji.
"Mungkin kita bisa berbicara dengan bosmu dan mencari solusi bersama? Kita bisa mencari cara untuk mengurangi beban kerjamu, sehingga kamu bisa lebih banyak waktu bersamaku," usul Akira.
Yuji dan Akira kemudian mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah tersebut. Mereka berbicara dengan bos Yuji dan mencari cara untuk menyeimbangkan beban kerja yang lebih seimbang. Yuji mulai bekerja lebih efisien dan berusaha untuk tidak membawa pekerjaan pulang ke rumah. Hal ini memungkinkan Yuji dan Akira untuk memiliki lebih banyak waktu bersama dan menjaga hubungan mereka tetap bahagia dan sehat.
Meskipun ada tantangan dan masalah dalam hidup mereka, Yuji dan Akira tetap saling mendukung dan memperjuangkan cinta mereka. Mereka tahu bahwa hidup tidak selalu mudah, tetapi mereka yakin bahwa mereka selalu memiliki satu sama lain untuk melewati masa sulit dan mencapai impian mereka bersama-sama.
Beberapa bulan kemudian, Yuji dan Akira mulai mempersiapkan pernikahan mereka. Mereka menghabiskan waktu untuk memilih lokasi pernikahan dan dekorasi, memilih baju pengantin, dan mengundang tamu-tamu mereka.
Namun, persiapan pernikahan tidak selalu berjalan lancar. Mereka menghadapi beberapa konflik dengan keluarga mereka, terutama dengan orang tua Akira. Orang tua Akira merasa tidak senang dengan beberapa keputusan pernikahan yang dibuat oleh anaknya, termasuk memilih tempat pernikahan dan mengundang tamu.
"Kami hanya mencoba membuat pernikahan kami unik dan memenuhi keinginan kami sendiri," kata Akira pada orang tua nya.
"Tapi ini adalah pernikahanmu. Ini juga tentang keluarga kami. Kami ingin pernikahanmu menjadi acara yang baik dan tidak mengecewakan keluarga kami," balas orang tua Akira.
Yuji dan Akira merasa sangat sulit untuk menyelesaikan konflik ini. Mereka menghabiskan waktu untuk membicarakan masalah tersebut dan mencari cara untuk mencapai solusi yang baik bagi semua orang.
"Aku ingin pernikahan kita menjadi spesial dan unik, tapi aku juga ingin keluarga kita bahagia dan merayakan bersama-sama," kata Yuji.
"Aku mengerti perasaanmu, Yuji. Aku ingin keluarga kita bahagia juga. Mungkin kita bisa mencari solusi yang memenuhi keinginan kita dan keluarga kita sekaligus?" jawab Akira.
Yuji dan Akira kemudian bekerja sama untuk menyelesaikan masalah tersebut. Mereka berbicara dengan orang tua Akira dan mencari cara untuk membuat pernikahan mereka menjadi acara yang bahagia dan spesial bagi semua orang. Mereka memilih lokasi yang bisa menampung tamu yang cukup besar, tetapi juga memiliki suasana yang intim dan romantis. Mereka juga mengundang keluarga dan teman-teman mereka, serta memberikan kesempatan bagi semua orang untuk menikmati pernikahan mereka.
Akhirnya, pernikahan Yuji dan Akira berjalan dengan sukses dan penuh kebahagiaan. Mereka menikmati momen indah bersama keluarga dan teman-teman mereka, dan bersyukur atas dukungan dan cinta yang mereka terima dari semua orang. Mereka tahu bahwa hidup tidak selalu mudah, tetapi dengan saling mendukung dan memperjuangkan cinta mereka, mereka bisa melewati setiap masalah dan menikmati masa depan yang indah bersama-sama.
Setelah pernikahan mereka, Yuji dan Akira merencanakan perjalanan bulan madu mereka ke Paris. Mereka memilih Paris karena tempat itu selalu menjadi impian Akira untuk mengunjungi tempat yang penuh dengan sejarah dan budaya.
Di Paris, mereka menikmati makanan khas Prancis dan menjelajahi tempat-tempat wisata populer seperti Menara Eiffel, Louvre, dan Notre-Dame. Mereka juga menghabiskan waktu berjalan-jalan di kota kecil dan menikmati pemandangan indah di sekitarnya.
"Saat ini, aku merasa begitu bahagia. Aku bersyukur aku menikahi pria yang aku cintai dan menjelajahi dunia bersamanya," kata Akira pada Yuji sambil tersenyum.
"Aku juga merasa sama, Akira. Aku bersyukur bisa menjalani hidup bersamamu dan merayakan cinta kita dengan cara yang indah seperti ini," balas Yuji sambil merangkul Akira.
Mereka tahu bahwa hidup tidak selalu mudah, tetapi mereka percaya bahwa dengan cinta dan komitmen mereka satu sama lain, mereka dapat menghadapi segala rintangan dan masalah di masa depan. Mereka berharap dapat terus merayakan cinta mereka dan menjelajahi dunia bersama-sama selama bertahun-tahun ke depan.
Akhir cerita: Yuji dan Akira menikmati bulan madu mereka dan merayakan cinta mereka di Paris. Mereka tahu bahwa kehidupan tidak selalu mudah, tetapi dengan saling mendukung dan memperjuangkan cinta mereka, mereka bisa melewati setiap masalah dan menikmati masa depan yang indah bersama-sama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments