Yuji merasa cemburu ketika melihat Akira sedang tertawa-tawa bersama teman-teman barunya di kelas. Ia merasa tidak nyaman dan khawatir bahwa Akira akan lebih dekat dengan teman-teman barunya daripada dengannya.
"Yuji, kenapa kau terlihat sedih?" tanya Akira, memperhatikan perubahan sikap Yuji.
"Ah, tidak apa-apa," jawab Yuji dengan ragu. "Aku hanya sedikit lelah."
"Aku lihat kau cemburu melihatku bersama teman-temanku yang baru saja aku kenal, benar?" tanya Akira, tersenyum.
Yuji terdiam. Ia tahu bahwa Akira telah mengetahui perasaannya yang sebenarnya. Ia merasa canggung dan tidak tahu harus berkata apa.
"Aku tahu kau khawatir, Yuji," kata Akira dengan lembut. "Tapi, aku berharap kau bisa mempercayai aku. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu atau meremehkan perasaanmu."
Yuji merasa lega mendengar kata-kata Akira. Ia tersenyum dan merasa senang bahwa Akira mengerti perasaannya.
"Aku tahu, Akira. Aku memang sedikit cemburu, tapi aku akan belajar untuk mempercayaimu lebih banyak lagi," ujar Yuji dengan tulus. "Aku akan selalu mendukungmu dan merawat hubungan kita dengan baik."
Akira tersenyum dan memeluk Yuji. "Aku tahu kau pasti bisa melakukannya, Yuji," ucapnya dengan lembut. "Aku senang kau ada di sini untukku."
Yuji dan Akira berpelukan dengan erat. Mereka saling berjanji untuk saling mempercayai dan saling mendukung dalam hubungan mereka. Yuji merasa bahwa cinta mereka semakin kuat dan ia bersyukur telah bertemu dengan Akira.
Mereka berdua merasa senang bahwa masalah yang terjadi dapat diselesaikan dengan baik. Yuji berjanji untuk tidak lagi merasa cemburu dan merawat hubungan mereka dengan baik. Sedangkan Akira berjanji untuk tetap berkomunikasi dengan Yuji dan memperhatikan perasaannya.
Mereka berdua memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama-sama setelah sekolah. Mereka pergi ke taman dan duduk di bawah pohon sakura. Mereka mengobrol tentang hobi dan minat mereka, dan tertawa bersama.
"Aku senang bisa menghabiskan waktu bersama-sama denganmu," kata Akira, tersenyum.
"Aku juga senang, Akira," jawab Yuji, merasa gembira. "Aku merasa lebih baik setelah kita berbicara tadi."
"Aku juga merasa begitu," ujar Akira, tersenyum. "Kita harus selalu berbicara dan berkomunikasi, Yuji. Itu cara terbaik untuk merawat hubungan kita."
Yuji mengangguk dan tersenyum. Ia merasa sangat beruntung memiliki Akira sebagai kekasihnya. Mereka saling menggenggam tangan dan menikmati keindahan bunga sakura yang berjatuhan.
Cinta mereka semakin kuat setiap hari, dan mereka berdua merasa siap untuk menghadapi tantangan yang ada di depan. Mereka saling percaya dan saling mendukung satu sama lain, dan itu adalah hal yang paling penting dalam hubungan mereka.
Mereka berdua menikmati kebersamaan mereka di bawah pohon sakura, merasakan kebahagiaan yang tak tergantikan. Dan, mereka tahu bahwa cinta mereka akan tetap bersinar, meskipun mungkin ada rintangan dan ujian yang akan datang di masa depan.
Malam semakin larut, dan mereka berdua merasa sedih ketika harus pulang ke rumah masing-masing. Mereka berdiri dan saling berpelukan.
"Aku merindukanmu, Akira," ucap Yuji dengan lembut.
"Aku juga merindukanmu, Yuji," balas Akira sambil memeluknya lebih erat.
Mereka berdua melepaskan pelukan dan berjalan bersama ke arah jalan menuju rumah mereka masing-masing. Selama perjalanan, mereka saling menatap dan tersenyum, merasa senang bisa bersama-sama.
Ketika mereka berpisah di depan rumah Yuji, Akira memeluknya lagi.
"Aku mencintaimu, Yuji," katanya, memandangnya dalam-dalam.
"Aku juga mencintaimu, Akira," jawab Yuji sambil merangkulnya.
Mereka saling mencium pipi dan berpisah dengan senyuman. Yuji membuka pintu rumahnya dan berbalik untuk melihat Akira yang masih berdiri di depan rumahnya. Mereka saling melambaikan tangan dan tersenyum, sebelum Akira berbalik dan berjalan menuju rumahnya.
Yuji melihatnya pergi, merasa senang dan beruntung memiliki Akira sebagai kekasihnya. Dia merasa yakin bahwa mereka akan selalu bersama dan bahwa cinta mereka akan bertahan selamanya.
Akhirnya, dia masuk ke dalam rumahnya dengan senyuman di wajahnya, siap untuk menghadapi hari-hari yang akan datang bersama dengan Akira.
Namun, di dalam hatinya, ia tahu bahwa hubungan mereka akan diuji oleh berbagai masalah yang akan datang. Mereka harus melewati cobaan yang tidak mudah untuk menjaga cinta mereka tetap hidup.
Yuji berjanji untuk selalu mendukung Akira dan mempercayainya. Dia tahu bahwa cemburu adalah bagian dari cinta, tetapi ia tidak ingin merusak hubungan mereka hanya karena rasa cemburu yang berlebihan.
Keesokan harinya, Yuji dan Akira bertemu di sekolah dan kembali menjadi pasangan yang bahagia. Mereka saling tersenyum dan bercanda seperti biasa, tetapi kali ini, Yuji merasa lebih kuat dan lebih yakin dalam hubungan mereka.
Mereka belajar bersama, makan siang bersama, dan menghabiskan waktu luang bersama. Meskipun ada beberapa insiden kecil yang menimbulkan rasa cemburu di hati Yuji, ia berhasil mengatasi perasaannya dan tidak membiarkan hal itu merusak hubungan mereka.
Mereka berdua mulai memahami satu sama lain lebih baik, dan hubungan mereka semakin kuat. Yuji belajar untuk lebih terbuka dan berani berbicara tentang perasaannya, sementara Akira belajar untuk lebih memperhatikan perasaan Yuji.
Mereka belajar untuk saling mendukung dan saling menghargai satu sama lain, dan menjadi pasangan yang semakin dewasa dan matang. Mereka tahu bahwa cinta tidak selalu mudah, tetapi dengan komitmen dan kepercayaan satu sama lain, mereka yakin bahwa hubungan mereka akan bertahan selamanya.
Akhirnya, mereka saling melirik dan tersenyum, menyadari betapa beruntungnya mereka memiliki satu sama lain. Cinta mereka semakin kuat dan tumbuh, dan mereka siap untuk menghadapi masa depan bersama-sama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments