Hari senin kembali datang,
Bisnis sambal petai ibu Arya semakin besar, sekarang Arya harus mengirim 100 paket setiap hari. Melihat Arya setiap hari berangkat pagi pulang sore untuk mengantar sambal petai sendirian, hati ibu Arya terasa sakit. Ibu Arya merasa bersalah, ia merasa memanfaatkan Arya, akhirnya ibu Arya menemui para tetangga untuk menawarkan pekerjaan sebagai kurir sambal.
"Kalian tahu, bisnis sambal petaiku semakin besar, sekarang aku harus mengirim 100 paket setiap harinya. Aku merasa bersalah memanfaatkan Arya untuk mengantar sambal sendirian setiap hari," ujar Ibu Arya kepada tetangganya.
"Sudahlah, bu. Aku punya ide. Kenapa tidak mencari kurir untuk membantu Arya?" usul tetangganya.
"Ide bagus itu. Tapi dari mana aku mencari kurir yang bisa diandalkan?" tanya Ibu Arya.
"Tidak usah khawatir, bu. Aku punya kenalan yang bisa membantu. Nanti aku akan menghubungi mereka untuk membicarakannya," jawab tetangganya.
Tanpa sepengetahuan Arya, besoknya ada tetangga Arya yang datang ke rumah, ibu Arya menyambutnya dengan baik. Arya seperti biasanya dia mengemas paket sampel satu persatu hingga tersusun rapih lalu mengantarkannya.
"Assalamualaikum, bu. Saya dari tetangga sebelah. Apa Arya di rumah?" tanya tetangga tersebut.
"Iya, ada apa ya?" jawab Ibu Arya.
"Saya ingin menawarkan diri menjadi kurir sambal untuk membantu Arya. Saya punya kenalan yang bisa membantu mengirimkan paket sambal ke seluruh wilayah," tawar tetangga tersebut.
"Oh, terima kasih banyak ya. Itu sangat membantu sekali. Silakan masuk," ucap Ibu Arya sambil membuka pintu.
Arya pulang pergi mengantar sambal sampai enam kali dalam sehari, Arya membawa 15-20 paket sambal dalam sekali antar. Makanya dia baru selesai waktu sore.
Pengiriman paket pertama Arya lancar seperti biasa, kedua juga masih lancar, namun saat akan mengantar paket ketiga, paketnya sudah tida ada di rumah.
"Apa yang terjadi dengan paket ketiga ini, bu? Padahal saya baru mengantarnya dua kali," tanya Arya dengan muka bingung.
"Iya, Arya. Sebenarnya, ibu sudah menemukan kurir untuk membantu kamu mengantar sambal. Kamu tidak perlu lagi mengantar sendirian," jelas Ibu Arya.
"Terima kasih, bu. Tapi, kenapa tidak bilang dari awal?" tanya Arya.
"Maafkan ibu, Arya. Ibu hanya ingin kamu tidak terbebani dengan pekerjaan yang terlalu berat. Kamu harus kembali bersekolah dan memiliki masa depan yang cerah. Ibu sudah mendaftarkan kamu di SMA 1 CIBERUNG," kata ibu Arya dengan lembut.Ibunya ingin Arya bisa kembali ke sekolah dan tidak harus bekerja terus menerus seperti itu. Ibu Arya berharap Arya bisa menjadi guru atau dokter di masa depan.
Setelah mendengar jawaban ibunya, Arya setuju untuk kembali sekolah. Namun, ketika ia berada di kamarnya, ia teringat pada Yuna, bagi Arya Yuna adalah teman terbaik, karena selama ini hanya Yuna yang bisa menerima kondisi Arya. Arya menyadari bahwa Yuna sebenarnya telah membohonginya selama ini dan Arya sama sekali tidak kecewa.
Arya mengetahui tentang hal tersebut dari diary yang dibawa oleh Yuna ke rumahnya. Yuna selalu menulis kisah hidupnya sebelum tidur dan Arya pernah melihatnya karena penasaran. Arya membuka dan membaca diary Yuna yang tertinggal di Rumahnya kembali.
Hari ini adalah hari yang sangat membosankan untukku. Aku merasa seperti terjebak dalam sebuah penjara. Orang tuaku terlalu protektif dan mereka melarangku melakukan hal-hal kecil sekalipun. Sepertinya mereka tidak mempercayai aku untuk melakukan sesuatu yang seharusnya bisa kulakukan sebagai remaja seusiaku. Aku ingin mencari kebebasan, merasakan dunia di luar sana, dan mengeksplorasi hal-hal baru.
Tapi, setidaknya ada satu hal yang bisa membuatku merasa sedikit lebih hidup. Setiap kali bibiku pergi ke pasar, aku selalu ikut serta dan membantu membawa barang belanjaannya. Terkadang barangnya sangat berat, tapi aku suka merasakan sensasi kekuatan yang ada di dalam diriku saat mengangkatnya. Aku bahkan bertanya kepada pedagang di dekatku tentang berapa harga jasa angkut barang di dalam pasar.
Ternyata, jasa tersebut cukup murah dan aku pun mencoba untuk menggunakan jasa tersebut. Dan itulah saat aku bertemu dengan Arya, seorang kurir di pasar yang membantuku mengangkut barang-barang belanjaan. Kami mulai berbicara dan aku merasa ada kecocokan di antara kami. Aku senang bahwa aku menemukan cara baru untuk mengeksplorasi pasar dan juga bertemu seseorang yang baru. Siapa tahu apa yang akan terjadi selanjutnya di hari-hari berikutnya.
Yuna mengingat kembali saat-saat ketika ia masih merasa bebas, sebelum kehilangan dompetnya. Saat itu, ia merasa terkekang oleh proteksi orangtuanya yang berlebihan dan ingin mencari kebebasan. Suatu hari, ketika bibinya pergi ke pasar, Yuna memutuskan untuk ikut serta dan membantu membawa barang belanjaannya. Saat itu, ia merasa senang bisa keluar rumah dan merasakan angin segar di wajahnya.
Namun, ketika Yuna melihat bahwa barang belanjaannya sangat berat, ia bertanya kepada pedagang di dekatnya dan mengetahui bahwa mereka membuka jasa angkut barang di dalam pasar. Tanpa pikir panjang, Yuna mencoba jasa tersebut dan bertemu dengan Arya, seorang kurir di pasar yang terlihat tampan dan tangguh.
Dalam ingatannya, Yuna bisa merasakan detak jantungnya yang berdegup kencang ketika pertama kali bertemu dengan Arya. Saat itu, ia merasa seperti menemukan seseorang yang bisa membantunya melarikan diri dari kekangan orangtuanya dan mencari kebebasan yang selama ini ia cari. Perasaan itu membuat Yuna ingin berkenalan lebih dekat dengan Arya dan menjalin hubungan yang lebih erat.
"Jelas saja, semua ini menjelaskan semuanya." Kata Arya pelan sambil menutup buku diary Yuna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Natcat
makasi banyak, aku dah baca novel kakak juga bagus
2023-03-10
2
anggita
oke thor, ikut ng👍like aja, smoga sukses novelnya. 👌
2023-03-10
4