"Ternyata kamu anak orang kaya, Yuna," gumam Arya. Arya melanjutkan perkataannya, "Apapun itu alasanmu, tetap akan kukembalikan uangmu."
Plot Yuna,
"Terima kasih, buku diaryku. Tanpamu, aku bingung harus menceritakan ini ke siapa.
Kamu tahu, Arya, hatiku tidak senang berpisah darimu. Maaf sudah merepotkanmu beberapa hari lalu.
Ayah, lagi-lagi mengurungku di rumah mewahmu. Apa kamu tidak tahu, anakmu ini makhluk sosial. Kamu membawaku pulang dengan paksa dari rumah Arya.
Dan ayah menyalahkan bibi tanpa tahu kebenarannya. Bibi Yuna bersalah, kalau Yuna tidak kabur, bibi tidak akan dipenjara. Yuna minta maaf sudah merepotkan bibi. Apapun yang terjadi, Yuna akan membantu bibi kedepannya.
Arya, ibu Arya, admin warnet, bibi, mama & papa. Terima kasih sudah membuat Yuna menjadi lebih dewasa. Mulai sekarang, Yuna tidak akan kabur-kaburan lagi dan nurut sama mama papa.
Keesokan harinya,
"Mama, papa, kita sarapan apa?" Yuna bertanya dengan semangat.
"Mah, sepertinya anak kita telah berubah," Mas bram menyampaikan pendapatnya ke mama Uvi
"Berubah gimana, bukannya Yuna memang seperti itu," kata ibunya.
Yuna menyantap telur goreng dengan lahap. Ia menikmati setiap momen yang ayah dan ibunya buat. Melihat Yuna seperti tidak peduli dengan pertengkaran kecilnya membuat sang ibu heran.
"Bukankah Yuna akan meninggalkan meja makan jika melihat kami berbeda pendapat? Kenapa Yuna justru terlihat senang berada di sini?" ucap Mama Uvi dalam hati.
Apakah benar yang dikatakan Mas Bram, bahwa Yuna sudah berubah?
"Sayang, ke sini sebentar, mama kangen," Yuna mendekati sang mama. Tanpa berkata, mama Yuna langsung memeluk Yuna dengan erat, Yuna sangat senang, dia membalas pelukan mama Uvi.
"Apa kamu mau sesuatu, sayang?" Tanya mama Uvi
"Yuna mau dicium mama sama papa." ayah dan ibu Yuna terkejut mendengarnya. Ini pertama kalinya Yuna bersikap seperti ini. Mama Uvi dengan cepat memberikan kecupan ke Yuna. Ayah Yuna beralasan akan ke wc sebentar, namun Mama Uvi menghentikannya dan memberikan tatapan tajam.
Dengan cepat, Mas Bram mengecup kening Yuna setelah itu, ia pamit sebentar karena benar-benar kebelet kencing. Setelah ketiganya selesai makan, ibu Yuna langsung menuju ke luar rumah.
Namun, Yuna menghentikan mamanya sebentar, "Mama mau berangkat?"
"Iya sayang, kamu perlu sesuatu" mama Uvi membalas dengan lembut
"Salim mama." Mama Uvi mendengarnya terharu.
Mama Uvi terharu saat mendengar Yuna bersikap seperti itu untuk pertama kalinya. Mata Mama Uvi berkaca-kaca, bahkan Mas Bram juga memperhatikannya dari jauh. Yuna juga meminta untuk menyapa Ayah Bram. Setelah berpamitan, Yuna bertemu dengan Bibi Tari.
Yuna meminta Bibi Tari untuk membelikan VR helmet. Dia membuka celengan dan ternyata uangnya cukup banyak. Yuna memiliki 20 juta zyn dalam celengan itu. Yuna membayar 1,2 juta zyn untuk VR helmet dan ongkos kirim. Bibi Tari segera membelinya secara online. Paketnya langsung diantar ke rumah karena orang tua Yuna tinggal di tengah kota dan mudah diakses.
Setelah menunggu selama 30 menit, paket itu tiba dan Yuna langsung membukanya di kamarnya dan login ke Eterna! "Selamat datang kembali Yunaci," sambut layar sistem di depan Yuna.
Sementara itu, Arya telah selesai membaca semua diary milik Yuna. Dia memutuskan untuk pergi ke warnet dan pamit kepada ibunya. "Biasa saja, paket tiga jam saja," kata Arya kepada admin warnet.
"Oke bro, ini nomor 7 ya," balas admin warnet.
setelahnya Arya login ke Eterna. "Selamat datang kembali Aryako," kata layar sistem di depannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
lala
log in nya barengan dong
2023-02-26
1