KBAS 1

"Hahaha..., udah Non, bertelurnya di kamar mandi?" ledek Zein melihat wajah Sheila yang kembali muncul di balik pintu.

Sheila tidak menjawab.

Diam seribu bahasa. Tak mau memperpanjang rasa malunya karena bocor di hari pertama menstruasi sampai di ledek oleh Kakak kelasnya yang senga' tingkat dewa.

Wajahnya cemas hingga berkali-kali menoleh ke arah rok belakangnya yang nodanya masih ada meskipun sudah dicuci.

Puk

Zein melemparkan jaket jeansnya pada Sheila.

"Tutupi, biar basah dan nodanya ga keliatan!" kata Zein sembari keluar dari ruang alat-alat olahraga.

Tinggalkan Sheila yang termangu sendirian.

Dih?! Dasar cowok aneh! Tadi gahar banget. Sekarang... Gumam Sheila seorang diri.

Tapi dia merasa tertolong berkat jaket milik Zeinul Abidin Taher yang diikatnya dipinggang untuk menutupi noda darah halangannya.

Sheila juga memandang ke seluruh ruangan olahraga.

Sudah bersih. Ternyata cowok itu rajin juga mau nyapuin dan nge-pel ini semua sendirian tanpa bantuan gue. Hehehe... Alhamdulillah.

Sheila keluar ruangan. Kembali mengunci pintunya dan kembali ke ruang guru piket untuk mengembalikan kunci.

"Sudah selesai dibereskan semua?" tanya pak Anwar pada Sheila.

"Sudah, Pak!" jawab Sheila.

"Ya sudah. Kamu bisa kembali ke kelas! Dan jangan ulangi lagi terlambat masuk sekolah terutama di hari Senin jam upacara!" nasehat Pak Anwar tegas.

"Iya, Pak!"

Sheila masuk ke kelasnya setelah jam pelajaran pertama habis padahal masih pelajaran Biologi, jam pelajaran pak Teguh.

Tok tok tok

"Selamat pagi, Pak!"

"Hm. Apa ini masih pagi?"

"Pagi menjelang siang, Pak!" jawab Sheila dengan wajah tertunduk.

"Baru dua bulan masuk sekolah, sudah berani jadi MURID RESAH!" omel Pak Teguh membuat kepala Sheila semakin tertunduk, malu.

Merah padam wajahnya. Tak berani menatap wajah-wajah teman sekelas yang melihat Sheila seolah hendak menelan dirinya bulat-bulat.

"Keluar saja dulu. Yang lain sedang ulangan. Kamu tidak bisa ikut ulangan untuk hari ini dan juga susulan di jam pelajaran saya berikutnya kecuali kamu membawa tanda tangan permintaan maaf dan janji tak ulangi lagi dari orang tuamu."

Deg

Tentu saja jantung Sheila berdebar kencang.

Ultimatum yang Pak Teguh berikan membuatnya semakin down kena mental.

Matanya mulai berkaca-kaca. Bagaimana mungkin si anak baik, manis dan cantik yang selama ini selalu berusaha untuk rajin belajar rajin sekolah menengah pertama tiba-tiba mendapat cap buruk dengan menyandang titel MURID RESAH di dua bulan sejak sekolah menengah atas.

Sheila terpaksa harus keluar kelas kembali dengan hati hancur dan jiwa anjlok parah.

Dia bingung dengan keadaannya hari ini.

Hanya bisa terisak menangis di pojokan aula depan lapangan basket yang sepi karena murid-murid yang lain tengah belajar dalam kelas.

"Hei, MURID RESAH NO.3! Ngapain Lo duduk sendirian disini? Cari Warsih apa Ilham?"

Sheila menoleh.

Ternyata, Zein.

Wajah tampannya tersenyum senga', memamerkan deretan gigi putihnya yang seperti bintang iklan pasta gigi yang berseliweran setiap setengah jam sekali di televisi.

Cowok tengil itu duduk disebelah Sheila.

Gayanya santai sekali.

Bahkan kedua kakinya pun dinaikkan ala-ala lesehan.

"Diusir dari kelas ya?" tebaknya dengan wajah santui.

Sheila yang baru pertama kali mengalami peristiwa menyesakkan ini hanya bisa menatap wajah Zein dengan tatapan sebal.

"Elo sama gue itu beda ya!?" tukas Sheila kesal.

"Tapi Lo sama gue dalam posisi yang sama saat ini. Iya khan?"

"Cih, beda. Lo udah sering, gue ini adalah yang pertama dan terakhir!"

"Hehehe...! Janji anak baik rupanya!"

Sheila menghela nafas kesal.

Ia melengos tak ingin lagi melihat wajah Zein yang membuatnya semakin jengkel.

Tetapi kemudian,

Grep

Tangan Zein menarik dagunya.

"Kenapa? Males liat muka gue? Aneh!"

"Dih? Suka-suka gue dong!"

Sheila segera bangkit dari duduknya, namun ditahan oleh Zeinul Abidin Taher.

"Mau kemana? Jangan berkeliaran di luar ketika jam pelajaran sedang berlangsung. Apalagi kalo Lo mau nongkrong di kantin. Bisa-bisa, Lo kena skor pak Kepsek!"

Sheila menelan saliva. Lalu Ia kembali duduk dengan wajah tegang menunduk.

"Lo kaget ya karena baru pertama kali ngalamin ini?"

"Lo pasti kebalikannya kan?"

"Hehehe...! Lo pikir gue ujug-ujug jadi anak nakal gitu?!"

Lagi-lagi Sheila menghela nafas.

"Hhh... Gue mau hapus aplikasi game online deh ahhh!"

Sheila baru teringat pada permainan mobile legend-nya yang semalam menyebabkan dirinya bergadang.

Diambil hapenya, lalu Sheila segera menghapus aplikasi permainan online yang membuat jadi seperti ini.

Tiba-tiba Zein mengambil handphone Sheila. Ia segera mengetik nomornya dan melakukan panggilan telepon.

Zein sibuk mengetik sesuatu di ponsel Sheila, kemudian mengembalikannya kepada yang punya.

"Dih? Si tampan? Pede' amat nih orang!?" ledek Sheila setelah melihat ketikan nama yang dibuat Zein di kontak hapenya. Ia tanpa sadar tertawa lebar.

"Lo tuh lebih cantik kalo tersenyum!"

Sheila melongo mendengar perkataan Zein yang menggelitik pendengaran serta hatinya.

"Ish! Beneran! Jangan bilang gue gombal, apalagi buaya yang lagi ngerayu! Gue ga gampang puji orang!" selorohnya membuat Sheila tersenyum sembari menggaruk pelipisnya.

"Ehh, Lo jurusan apa? IPA pa IPS?" tanya Sheila mencoba mencari topik pembicaraan yang lain.

"Lo? Jurusan apa nantinya?"

"Malah tanya balik! Jawab dulu napa pertanyaan gue?!"

"Hahaha... Lo ini ga ada manis-manisnya ya jadi cewek! Hahaha... tapi gue koq malah suka ya? Njirrr, hahaha..."

"Hilih! Ternyata beneran buaya buntung yang cari untung! Kang rayu Lo!"

"Hahaha... hahaha... "

"Sttt!!! Jangan ketawa keras-keras, tar pak Anwar yang lagi jadi guru piket denger!"

Sheila menutup mulut Zein tanpa sadar.

Dan mata Zein seketika membulat menatap netra Sheila yang hitam bersinar tepat di depannya.

BERSAMBUNG

LIKE, KOMENTAR DAN FAVORIT YA GAESS, PLEASE🙏🙏🙏AUTHOR DOAKAN, YANG KASIH LIKE JADI KAYA, YANG KOMENTAR SELALU BAHAGIA, YANG TEKAN TOMBOL FAVORIT SEMAKIN BERLIMPAH REZEKINYA🙏🙏🙏AAMIIN...⚘💜

Terpopuler

Comments

Kabayan S

Kabayan S

amiin

2023-03-16

0

lina

lina

terbang terbang

2023-02-18

0

lina

lina

beruntungnya

2023-02-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!