...Shei, Devano ada bersamaku. Semoga kamu tidak panik karena Ia terlihat pergi dari rumah dengan membawa tas besar....
Sheila terkejut membaca satu pesan masuk yang bertuliskan nama 'Kekasih Hati' di kontak ponselnya.
Siapa ini? Hahh?! Sibangs+t Zein ternyata. Devano ada bersamanya?
Zein juga memberikan bukti foto Devano sedang tidur di atas ranjang besarnya.
"Ma, Mama!"
Sheila berlari menuju kamar Susanti.
Bruk.
"Mama! Devan sudah ketemu!"
"Dimana, Shei! Ada dimana?"
"Di rumahnya Tante Nirina!"
"Di rumah Nirina? Kata siapa kamu? Shei? Dapat berita dari mana?"
"Ini!"
Sheila menunjukkan foto di layar ponselnya kiriman gambar dari Zein.
"Dari 'Kekasih Hati '? Ini? Ini dari Gege? Koq?"
"Ish! Orang gila itu menyabotase hape Shei! Dia rupanya buka-buka ponsel Sheila waktu Shei...," Sheila tidak melanjutkan ucapannya. Khawatir Sang Mama akan berfikir aneh dan justru memicu dirinya dipersatukan dengan Zein kalau bilang ketika Ia pingsan.
Susanti tersenyum simpul. Ada gurat penasaran tapi juga guratan kebahagiaan.
Putrinya sudah 30 tahun. Sudah dewasa. Tapi dimatanya saat ini Sheila bagaikan gadis remaja yang baru berusia 17 tahun. Sedang menyembunyikan rasa tapi kadung memiliki hubungan dengan pria lain.
Susanti menerkanya seperti itu.
Kemungkinan Sheila tertarik dengan Gerald Alfaro, namun terlanjur menerima cinta pria lain. Gerald juga pandai membuat Sheila dengan cepat jatuh hati. Yaitu dengan cara gila yang asyik.
Sepertinya mereka memang berjodoh. Tuhan mempersatukan keduanya lewat jalan yang tak disangka-sangka.
Devano yang kabur dari rumah, dipertemukan dengan Gerald. Rupanya Tuhan ingin mendekatkan mereka satu sama lainnya.
Dan Devano sebagai pengikatnya.
Susanti tersipu. Mengkhayalkan kalau sebentar lagi dia dan Nirina akan besanan.
"Syukurlah, Alhamdulillah!"
Susanti menghela nafas lega. Ia segera menghubungi sang suami yang mencari Devano sampai ke rumah Fiko setelah dari rumah Abell di pukul sebelas malam tadi.
Sekarang sudah jam satu lewat tengah malam. Bernard menginap di rumah putra keduanya itu karena sudah larut malam untuk menyetir mobil.
Kedua Ibu dan Anak itu saling berpelukan.
"Malam ini Shei tidur sama Mama ya?" pinta Susanti.
Sheila mengangguk. Dan untuk pertama kalinya setelah Sheila beranjak dewasa mereka tidur bersama dalam posisi saling berangkulan.
Susanti menyimpan perasaan bersalahnya dalam hati. Sheila telah tumbuh dewasa tanpa bimbingan dan kasih sayangnya.
Anak bungsunya itu memang lahir dan besar ditengah kesibukannya sebagai seorang arsitek ternama. Sedangkan Yusherlan sibuk membangun kekuasaan berpolitiknya di kancah Nasional kala itu.
Kini mereka berdua sudah pensiun. Mereka kini hanyalah dua manusia yang lanjut usia dan hanya jadi penghuni rumah saja tanpa kegiatan seperti di masa muda. Setelah ketiga anak mereka tumbuh dewasa dan berhasil membangun jiwa serta kepribadian yang kokoh.
Dulu Ia dan Yusherlan selalu berkomitmen, untuk bekerja keras bersama membangun perusahaan selagi mampu dan ada kesempatan. Semuanya demi putra dan putri mereka.
Tiga orang anak. Masing-masing memiliki jalan dan keinginan yang berbeda dalam meraih cita dan cinta.
Yusherlan dan Susanti selalu bisa berpegangan tangan menyatukan kekuatan. Walaupun nyaris saja goyang dan goyah karena orang ketiga, tetapi semuanya terlewati dengan kelegaan.
Yusherlan sempat berhasil menduduki tampuk kepemimpinan di kursi basah sebagai anggota parlemen untuk dua periode. Sehingga nama besarnya mampu menyilaukan mata.
Yusherlan sempat mengalami pubertas kedua.
Suaminya bahkan sampai memiliki anak dengan wanita yang belum sempat dinikahinya itu.
Entah, kenapa Yusherlan sampai hati. Ditengah kesedihan dan kegalauan keluarga mereka yang tengah dilanda musibah Sheila yang hamil di luar nikah, Yusherlan Sang kepala keluarga itu justru juga melakukan kebodohan yang sama. Hanya bedanya Yusherlan versi Zeinul. Pria yang tidak bertanggungjawab dan pergi begitu saja setelah mencuci tangan dengan memberikan sejumlah uang sebagai biaya kompensasi karena Susanti sudah mengobrak-abrik hubungan terlarang mereka.
Yusherlan, melakukan hal yang mirip dengan Zein. Bedanya, Zeinul Abidin Taher menghilang karena kecelakaan lalu lintas dan menderita amnesia.
Namun Yusherlan, pria dewasa yang sadar sepenuhnya bersikap jauh lebih buruk lagi. Meninggalkan Zahra begitu saja setelah berhasil menghisap madu hingga menanamkan benih di rahim janda beranak satu itu.
Susanti menghela nafas.
Ia sudah lupakan masa lalu yang paling buruk itu dalam rumah tangganya bersama Yusherlan.
Ia juga telah menerima semua cobaan dengan legowo dan berbesar hati. Devano resmi dimasukkan ke akta kartu keluarga dengan akta kelahiran berdasarkan namanya dan nama Yusherlan sebagai orang tua adopsi.
Akta kelahiran inilah yang seringkali membuat Devano resah. Devano sudah mengetahui kalau dia adalah anak adopsi. Dan baru kini tahu kalau dirinya sebenarnya anak kandung Kakak perempuan nya sendiri.
..............
Zein tidur seranjang dengan Devano.
Sebenarnya Ia sama sekali tak bisa tidur. Hanya memandang dan mengamati bocah SMP itu diam-diam. Devano justru terlihat begitu nyenyak tidur bersebelahan dengan Ayah biologis nya.
Devano sangat mirip dirinya di masa muda. Membuat Zein menitikkan air mata karena telah berbuat dzolim pada Sheila serta Devano.
"Anakku Sayang... maafkan Papa. Maafkan Papamu ini yang telah menelantarkan kalian." Bisiknya pelan sembari mengusap pucuk kepala Devano.
Semua orang memiliki masa lalu.
Semua orang pernah melakukan suatu kesalahan.
Baik Susanti, Sheila, Zein dan manusia-manusia lain yang sedang melamun dalam kegelapan malam berdoa dan berharap kehidupan esok hari jauh lebih baik lagi.
Untuk merubah nasib buruk menjadi nasib baik.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Mom La - La
aamiin...
2023-03-21
0
🌼Fitalia Sesa🌼
weh?🤔
2023-03-13
0
Kang Anto
kelakuan bokapnya ternyata hm
2023-03-13
0