Informasi Dari Orang Suruhan

Selama tiga hari Sky tinggal di rumah utama keluarganya, sampai Bibi Mey dan Pak Jono kembali dari kampung. Sejujurnya Sky takut jika hanya tinggal berdua dengan Ana. Pesona wanita malam itu terlalu kuat untuk di abaikan. Apa lagi setelah insiden sore itu. Bayangan tubuh Ana selalu mengganggunya.

Siang ini Sky terpaksa pulang ke rumah pribadinya untuk mengambil beberapa berkas penting yang akan dia bawa. Sky akan pergi ke luar negeri, tempat di mana dia di besarkan. Ia harus melakukan pertemuan dengan klien penting yang akan memesan produk alat kesehatan dalam jumlah besar.

Bibi Mey sudah mempersiapkan pakaian milik Sky dalam sebuah koper. Sky pergi ke ruang kerja untuk mengambil beberapa barang dan dokumen. Sampai Sky akan pergi meninggalkan rumah, ia tidak melihat keberadaan Ana.

Entah apa yang Sky rasakan, tapi jauh dalam hatinya, ia ingin sekali melihat wanita yang menjadi pembantunya itu. Sky terus melajukan langkahnya dan mengabaikan keinginan yang tidak masuk akal baginya itu.

Ana menyibukkan diri dengan pekerjaannya di ruang laundry yang terletak di bagian belakang. Ana mengetahui jika majikannya itu pulang ke rumah. Karena itulah dia sengaja menghindar agar tidak bertemu dengan Sky. Sekarang Ana tau jika pria itu sebenarnya tidak menyukainya dan memandang jijik terhadapnya. Ana menghela napas berat ketika mengingat bagai mana Sky menghina dan merendahkannya.

Huh, tidak apa-apa aku di sebut sebagai wanita malam, dari pada aku menjalani hidup sebagai pel*cur. Ana menyemangati diri sendiri.

*

Jika hari ini Sky berangkat ke luar negeri, maka Marcelino dan Helena baru saja tiba dari luar negeri.

Begitu sampai di rumah, Marcelino langsung menerima laporan dari orang suruhannya yang menyelidiki Anita. Marcell mengusap wajahnya setelah membaca informasi itu. Sungguh, ia tidak menyangka apa yang di katakan oleh putranya itu benar. Anita membohonginya dan mengada-ada.

"Papa kenapa ?" tanya Helena yang melihat wajah kusut suaminya.

"Mama benar." Helena mengkerutkan keningnya mendengar perkataan Marcelino.

"Apa maksud mu ?" Helena tidak mengerti apa yang di bicarakan oleh suaminya itu.

"Anita dan Cindy." Marcelino menjeda ucapannya.

"Mereka sudah membohongi ku." kata Marcelino dengan nada menyesal.

Ia menyesal karena tidak mempercayai apa yang Helena katakan waktu itu, yang mengatakan jika ia tidak menyukai Anita dan Cindy. Marcelino pun menceritakan kepada Helena tentang informasi yang baru saja ia dapatkan.

"Astaga, jahat sekali dia." Helena terkejut ketika mengetahui kekejaman Anita. Selain berbohong, wanita itu juga sanggup menjual anak tirinya hanya demi uang.

"Jadi apa yang akan papa lakukan sekarang ?" tanya Helena.

Marcelino tak langsung menjawab pertanyaan istrinya. Ia malah menatap lekat wajah wanita yang sudah dua puluh tujuh tahun mendampinginya.

"Menurut mu bagai mana ?" sebenarnya Marcelino ingin ingin sekali membantu putri kandung Hendro, tapi takut jika Helena tidak setuju. Karena itu ia meminta pendapat istrinya.

Helena mengambil sebuah foto yang ada di tangan Marcelino. Foto seorang wanita muda yang cantik. Mungkin ini putri kandung Hendro.

"Namanya Anastasia. Satu-satunya anak Hendro dari perkawinannya dengan istri pertama. Berdasarkan informasi, ibu kandung Anastasia meninggal saat dia berumur lima belas tahun. Dua tahun kemudian Hendro menikah dengan Anita." Marcelino membacakan informasi tentang Anastasia.

Helena masih menatap gambar Anastasia. Entah mengapa sepertinya wajah gadis itu tidak asing baginya.

"Bagai mana kabarnya sekarang ?" Helena tertarik untuk mengetahui tentang gadis itu. Dalam hatinya merasa kasihan dengan nasib gadis malang itu yang di jual oleh ibu tirinya.

Marcelino menggeleng. Ia sendiri belum tau bagai mana keadaan putri sahabatnya itu. Karena orang suruhannya kehilangan jejak Anastasia.

"Kasihan sekali gadis itu. Apa papa tidak punya cara lain untuk membantunya ?"

Marcelino menarik sudut bibirnya. Helena seperti memberikan lampu hijau untuknya membantu putri sahabatnya itu.

"Terima kasih sudah mengizinkan aku untuk membantunya." Marcelino mencium kening istrinya dengan sayang.

Terpopuler

Comments

Katiza binti pma sahabuddeen Katiza

Katiza binti pma sahabuddeen Katiza

Teruskan

2024-03-16

0

Em Mooney

Em Mooney

aseek... an. km dpt lampu hijau nih dr camer

2024-02-25

0

Em Mooney

Em Mooney

kyknya ana masih virgin deh. awas sky nnti km ketagihan

2024-02-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!