Negosiasi

Suara derap langkah dan bunyi khas peralatan rumah sakit mulai terdengar setelah keheningan yang terjadi semalam. Seorang wanita yang sedang tertidur di kursi depan ruangan operasi sejak tadi malam mulai mengerjabkan matanya.

"Astaga aku kesiangan." wanita itu segera bangun dan melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul delapan pagi.

Ia membenarkan rambut dan pakaiannya, kemudian memanggil salah seorang perawat yang melewatinya.

"Mba, pasien yang di operasi tadi malam di mana ya ?" tanya wanita itu.

"Maaf, atas nama siapa ya ? coba anda tanyakan ke bagian informasi di depan." perawat itu baru berganti sif pagi ini, jadi ia tidak tahu siapa yang di maksud oleh wanita itu.

"Baik, terima kasih."

"Selamat pagi, nona." sapaan dari seorang perawat mengurungkan langkah kaki wanita itu untuk menuju meja informasi.

"Selamat, pagi." balasnya sopan.

"Nona sedang di tunggu Tuan Sky sekarang." wanita itu mengkerutkan keningnya ketika mendengar sebuah nama yang cukup asing itu.

"Silahkan ikut saya." lanjut perawat itu lagi yang membuyarkan pikirannya.

Wanita itu kemudian mengikuti perawat memasuki lift dan menuju ke lantai tujuh. Sesekali ia meringis merasakan sakit dan dingin di telapak kakinya yang tidak memakai alas sejak tadi malam. Wanita itu tertegun sejenak saat masuk ke ruangan yang katanya ruangan Tuan Sky. Apa ini di ruang rawat rumah sakit ? tapi lebih seperti kamar hotel. Wanita itu memperhatikan kesekeliling ruangan yang begitu mewah seperti kamar VIP hotel bintang lima.

"Apa ini orangnya ?" suara dingin seorang pria yang sedang terbaring di tempat tidur mengalihkan perhatian wanita itu.

Ia melihat wajah pria yang sedang terpasang infus pada tangan kirinya. Benar. Ini pria yang di tolongnya semalam. Sepertinya pria ini bukan orang sembarangan.

"Benar, Tuan." jawab seorang dokter laki-laki yang berdiri di samping tempat tidur. Dokter itu merupakan salah satu dokter yang menangani operasi tadi malam. Ia sempat melihat wanita itu di depan ruangan operasi saat masuk dan keluar dari ruangan itu.

Sky memindai wanita itu dari ujung rambut hingga ujung kaki, membuat wanita itu menunduk karena malu. Ia ketahuan memakai jas mahal milik pria itu.

"Ah, maaf. Ini barang-barang milik anda, Tuan." wanita itu meletakkan dompet, ponsel dan kontak mobil di atas meja samping tempat tidur.

Kemudian ia meremat ujung jas yang ia kenakan. Tidak mungkin ia akan membuka jas itu karena pakaian yang ia kenakan sangat tidak sopan.

"Berikan imbalan untuknya." perintah pria itu pada seorang pria yang mengunakan setelan jas yang rapi. Mungkin itu asisten pria kaya ini.

"Maaf, Tuan. Saya tidak meminta imbalan berupa uang." kata wanita itu tiba-tiba. Otaknya berpikir cepat ingin bernegosiasi dengan pria itu.

"Jadi apa yang kau inginkan ?" suara dingin bercampur kesal dari pria yang sedang terbaring itu kedengarannya tidak seperti orang sakit.

Sky merasa kesal saat kebaikannya di manfaatkan oleh orang lain, apalagi oleh seorang wanita yang pasti meminta lebih dari dirinya.

"Bisakah kita bicara secara privat ?" wanita itu melirik ke arah dokter dan dua orang perawat yang ada di ruangan itu.

Sky mengembuskan napas kesal dengan banyaknya permintaan wanita itu. Padahal ia hanya ingin memberikan imbalan sebagai rasa terima kasihnya karena telah menyelamatkannya tadi malam. Sky kemudian memberi isyarat untuk menaruh semua orang keluar. Kecuali sang asisten yang tidak akan meninggalkannya dalam situasi apapun. Terlebih setelah kejadian tadi malam.

"Apa yang kau inginkan ?" tanya Sky lagi setelah semua orang keluar.

"Aku tidak minta imbalan uang. Aku hanya meminta perlindungan dari anda." Sky mengkerutkan keningnya mendengar permintaan aneh wanita itu. Tidak biasanya orang menolak jika di berikan uang.

Wanita itu kemudian menceritakan tentang dirinya yang ingin terbebas dari Mami Niki dan anak buahnya. Ia ingin hidup tenang dan sebagai gantinya ia akan bekerja pada Sky tanpa di gaji. Cukup hanya dengan memberinya tempat tinggal dan makan.

Sky menghela napas mendengar cerita tentang wanita itu. Jika saja bukan nyawanya yang diselamatkan oleh wanita itu, Sky mungkin tidak akan menuruti keinginan wanita itu yang ternyata hanyalah seorang wanita malam. Pantas saja penampilannya seperti itu.

"Baiklah." Wanita itu merasa lega setelah mendengar jawaban Sky.

"Terima kasih Tuan."

"Tom, bawa di ke rumah." perintah Sky kepada sang asisten.

Terpopuler

Comments

reza indrayana

reza indrayana

wanita malam yg bagaimana,...🤔🤔😥😥😥

2024-03-31

0

Katiza binti pma sahabuddeen Katiza

Katiza binti pma sahabuddeen Katiza

Up up

2024-03-16

0

Katiza binti pma sahabuddeen Katiza

Katiza binti pma sahabuddeen Katiza

Up up up

2024-03-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!