Episode 3

Alfaro,dan Keysha, duduk di bangku panjang secara berdampingan. Keduanya, nampak begitu canggung, karena sungguh Alfaro benar-benar membenci Keysha, si wanita cantik dan seksi itu di matanya tidak lebih dari sekedar wanita murahan. Wanita yang selalu, memamerkan keindahan tubuhnya, dan juga si pencari perhatian khususnya laki-laki. Bagaimana bisa wanita murahan seperti Keysha menjadi pendampingnya? Itulah, yang terlintas dalam benaknya.

"Tumben banget kamu enggak pake baju seksi?"

"Mana berani aku, ini rumah. Lagian, itu cuma buat kerja doang!"

"Oh begitu ya, aku kira kamu memang suka menggoda pria,"celetuk Alfaro.

Keysha, menolehkan wajahnya dia menatap lekat Alfaro yang sedang menatap lurus ke depan, "Apa seperti itu aku dalam pikiranmu?"tanyanya.

"Ya, apalagi kalau bukan seperti itu, kalian memang pasangan serasi. Yang satu suka sekali menggoda pria dengan pakaiannya, dan, yang satunya lagi suka menggoda kekasih orang dengan pesonanya!" kata Alfaro sarkastik.

"Oh begitu ya?"

Tanpa sadar, butiran bening keluar dari mata indah gadis itu. Sungguh, dia harus menikah dengan pria dihadapannya ini, pria yang menyembunyikan perasaan bencinya selama ini. Pria, yang jijik melihatnya, sampai ke ubun-ubun.

"Ah, iya kamu benar. Aku, memang suka menggoda pria.Jadi, si penggoda ini, sebaiknya tidak menikah dengan pria suci seperti kamu. Aku, permisi... !"

Saat Keysha hendak bangkit, pergelangan tangannya ditahan oleh Alfaro, "Sebaiknya, kamu jangan bertingkah. Aku, tetap akan menikahimu, ingat harga diri keluargamu. Jangan sampai membuat mereka malu, karena Rangga tidak akan pernah datang menjadi suamimu!"

Keysha, seketika jatuh terduduk di atas rumput taman sederhana rumahnya. Di hadapan pria yang membencinya ini, Keysha begitu rapuh. Alfaro, justru tidak mempedulikannya, pria itu dengan acuhnya pergi meninggalkan Keysha seorang diri. Alfaro, berbalik dan berteriak padanya.

"Sebaiknya kamu hapus air matamu itu, segera pergi ke depan temui orang tuaku. Jangan kebanyakan drama, ingat aku adalah penolongmu. Seorang pria yang akan menjadi suamimu, jadi sebaiknya kamu menuruti perintahku, camkan itu!"

Air matanya semakin mengalir membasahi pipinya. Keysha, benar-benar sakit hati dengan perkataan Alfaro. Setiap kata yang diucapkannya, seolah pedang tajam menghunus hatinya,"Ya Allah, haruskah aku menikah dengannya?" batin Keysha.

"Astaghfirullah'aladzim, baiklah jika memang ini jalanku. Aku akan melaluinya, apapun yang terjadi aku harus bertahan!"

Keysha, melangkahkan kakinya dia akan menemui kedua orang tuanya dan Alfaro. Entah mengapa, rasanya kakinya begitu berat untuk sekedar melangkah menuju ruang tamu. Dia, hanya berdiri mematung menatap langit, sampai pada akhirnya hujan turun membasahi tubuhnya. Langit, seolah mengerti apa yang dia rasakan saat ini. Dia hanya menangis sembari memeluk tubuhnya sendiri. Sampai pada akhirnya, suara teriakan Alfaro menyadarkannya.

"Kamu Gila ya?Mau cari mati apa. Hujan sedang deras begini kamu disini sendirian. Petir banyak sekali, kami saja di dalam ketakutan setengah mati. Kamu malah seperti ini. Apa yang kamu pikirkan?"

Bukannya menjawab, Keysha justru tertawa lepas. Dia, benar-benar kacau hari ini, dia jatuh terduduk di atas rerumputan.

"Pakaianmu basah, kita masuk ke dalam. Orang tua kita sudah menunggu, jangan seperti anak kecil!"

Keysha mendongak, menatap wajah Alfaro "Aku, mengapa harus seperti ini?"

"Aku tidak tahu, sudahlah jangan dibahas hujan semakin deras. Kamu sakit nanti Key, masuklah!"

"Mengapa kamu perhatian padaku? Bukannya kamu sangat membenciku ya?"

Keysha tertawa, dia lepas kendali. Tapi, dengan sabar Alfaro menggendong tubuhnya ala bridal style.

"Turunkan aku, turunkan!" Keysha, memukuli dada bidang pria tampan yang berbeda 2 tahun dengannya tersebut, "tolong jangan seperti ini."lanjutnya.

"Apanya yang seperti ini, kita calon suami istri ingat itu!"

"Aku tidak mau menjadi istrimu," ucapnya lirih.

"Tidak ada penolakan, aku tak akan mendengarkan kamu!"

Alfaro membawa gadis cantik itu ke kamarnya.

"Celaka, saya takut Keysha sakit. Sebaiknya, malam ini nikahkan keduanya secara siri dulu. Besok tetap kita laksanakan, untuk menghormati tamu undangan!"

"Benar kata Pak Wijaya, baiklah kalau begitu saya panggil pak penghulu dulu." Ayah Keysha menimpali.

"Baik, kami tunggu disini!"

Entah, mengapa kedua orang tua Keysha maupun Alfaro. Mereka benar-benar sudah tidak canggung lagi.

"Alfaro, Mami yakin kalau Keysha adalah yang terbaik untuk kamu." batin Ibu Euis.

"Masyaallah, mungkin ini takdirnya Keysha. Aku lihat, Alfaro lebih perhatian daripada Rangga!" batin Sulastri.

"Pak penghulu dan saksi sudah datang!"

"Tunggu! Ummi panggil Keysha dulu ya Abah."

"Baik."jawab Ayah Keysha.

Sulastri, memanggil Keysha dan calon menantunya ke ruang tamu. Lalu, dengan hanya memakai selimut, Keysha yang masih belum berganti pakaian. Dia, tidak diperbolehkan keluar, hanya menunggu Alfaro dibalik pintu kamarnya saja.

"Baik, Nak Alfaro kita akan melangsungkan ijab qobul!"

Alfaro mengerinyit, "Tapi, bukannya besok ya?"

"Ah itu, karena Nak Alfa sudah bertemu dengan Nak Keysha. Jadi, sebaiknya dipercepat saja, karena takut akan banyak fitnah. Apalagi, kalian hujan-hujanan bersama dan berduaan di dalam kamar. Jadi, tunggu apalagi Nak!"

"Mi, Pi kok gitu sih?" Tanya Alfaro protes.

"Hari ini atau besok sama aja, udah deh nurut aja. Abis ijab qobul kan, bisa bikin cucu buat Mami!"

Alfaro mengerutkan keningnya,"Astaghfirullah, ada ya orang tua seperti Mami dan Papi. Menikahkan anaknya secara mendadak, dan langsung minta cucu?"

"Heh, anak kurang ajar. Sudahlah turuti saja, Pak penghulu, lakukan ijab qobul nya!"

"Baik Bu, kalau begitu kita mulai ya semuanya!"

"Baik Pak. Silakan."

"Dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim, Saudara Alfaro Pratama Wijaya saya nikahkan, dan, kawinkan engkau dengan putri saya yang bernama Keysha Alifia Putri binti Darmawan Al- Basri . Dengan mas kawin uang tunai sebesar 10 juta rupiah dibayar tunai!"

Alfaro, menghela napasnya, dia memejamkan matanya dan mengatakannya dengan lantang, "Saya terima nikah dan kawinnya Keysha Alifia Putri dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

"Bagaimana saksi?"

"Sahhhhhh..."

"Alhamdulillah!"

“Baarakallahu laka wa baarakaa alaika wa jamaa bainakumaa fii khoir.”

" Aamiin "

"Baik Nak Alfaro, sudah hafal doa untuk istrimu?"

Alfaro mengangguk,

"Panggil dia kemari dan lakukanlah!"

"Baik Pak." Ujar Alfaro dan berlalu pergi memanggil sang istri.

Keysha, menghampiri sang suami, lalu Alfaro memegang ubun-ubun istrinya sembari berdo'a: “Allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa 'alaih. Wa a'udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha 'alaih.”

Artinya: “ Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiatnya yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabiat yang ia bawa.” (HR. Abu Daud, no. 2160).

"Masyaallah, kalian serasi sekali ya."

"Pak penghulu bisa aja nih, iya memang ya Keysha, sama Alfaro tuh cocok banget!" Kata orang tua Alfaro antusias.

"Mi, jangan lebay deh."

"Key, salaman dulu sama suaminya atuh Neng!"

Setelah, ditegur oleh ibunya Keysha mengambil lengan sang suami, dan mencium punggung tangannya. Sementara itu, Alfaro bergeming melihat tindakan Istrinya tersebut.

"Apa ini, kok aku deg-degan ya?" batin Alfaro.

"Ya Allah, aku sudah resmi menjadi istrinya Alfaro. Rasanya, ini tidak nyata !" batin Keysha.

Bersambung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!