12

"Yaaaah kirain cuma jalan berdua doang, ngedet gitu, picnik romantis, nyatanya berempat". Gerutu bilah merasa kesal, dia berfikir Azka ngajak jalan cuma dia berdua dengan Azka, tapi malah berempat dengan Ara dan Alvian bos nya Azka.

"hahahah....Lo pikir bakal berdua aja gitu, jalan romantis gitu kayak ftv-ftv an gitu?. Bukan mahram, halalin dulu Abang gua". Gelak tawa Ara pecah mendengar gerutuan sabilah.

Mereka berdua saat ini sedang duduk di hamparan pasir putih pantai dengan digelarnya tikar di atas pasir dan tambahan payung untuk melindungi dari paparan sinar matahari, sesekali mereka melirik dua pria yang tengah asyik berenang di pantai.Penampilan dua pria itu sangat sexy dimata mereka, dengan baju yang terbuka beberapa kancing dan baju basah yang melekat ditubuh hingga menampakkan dada dan perut sixpack kotak kotak menambah ketampanan mereka.

"Tampan sekali mereka Ra", ucap bilah yang matanya tetap melihat dua pria didepannya. "Apalagi bos nya bang Azka". Tambah nya lagi.

"Apa?. Lo mau berpaling dari Abang gua ke bos nya gitu?" tanya Ara

"Ya gaklah adik ipar. Abang lho mah tetap nih di hati gua yang paling dasar" jawab bilah sambil menunjuk ke dada nya.

"Gua tu cuma mau bilang kayaknya bos Alvian cocok sama Lo ra, tampan, baik, tajir pula, apalagi coba! kayak nya dia juga suka sama Lo Ra". Timpal bilah lagi.

"Gak ah, gua cuma mau sama dokter tampan, hati gua udah sepenuh nya diambil sama dia, jadi gak ada sisa buat yang lain". jawab Ara

Melihat dua wanita yang masih duduk di pasir pantai yang beralaskan tikar,dua pria ini menyusul mereka dan duduk di sebelahan Ara dan bilah,

Alvian yang duduk disebelah ara menyodorkan minuman dingin pada nya membuat dua orang disebelah mereka tersenyum simpul.

"Minum Ra" ucap Alvian menyodorkan minuman dan disambut Ara dengan senyum. "Makasih bang, udah selesai berenangnya?" timpal nya.

"Udah, sekarang kita makan yuk, Uda pada laparkan?" ucap Alvian

"Cieee..ehem ehem, yang ditanyain cuma Ara doang ni!" ucap bilah meledek

"Suruh tu orang samping lho yang nanya," timpal ara

"Yaaaah cemburu neng?". Timpal bilah tertawa terbahak.

"Siapa juga yang cemburu keless". Balas Ara

"Cemburu juga gak papa Ra". gumam Alvian yang masih bisa didengar Ara.

"Ya udah yuk tapi kita sholat dulu, Uda masuk waktu Zuhur ni". Timpal Azka dan dibalas anggukan oleh yang lain.

**********

Dikediaman wirawan dan istri

"Assalamualaikum ma, pa, ucap Hendri memberi salam kepada dua orang tua nya yang saat itu sedang duduk di meja makan,

" Wah pas banget ni aku belom makan". Timpal Hendri lagi.

"Waalaikumsalam sahut keduanya, ayo mari nak makan siang bareng". Ucap mama Indri, Indri adalah ibu dari Hendri. Dia juga seorang dokter. Dokter spesialis anak.

Keluarga mereka semua berprofesi sebagai dokter, bahkan kakek dan nenek Hendri pun dokter.

"Kamu gak bareng Vivi Hen kemari?" tanya wirawan.

"Gak pa,Vivi lagi jalan sama teman teman nya". jawab Hendri.

" Ya begitu menantu papa tu, gak pernah urusin suami, makan, pakaian,bahkan keadaan suami pun gak peduli, kasihan putra ku terbengkalai gak ada ngurusin". Timpal mama Indri sedikit emosi". Kalau aja papa gak jodohin Vivi dengan Hendri gak akan begini ni nasib anak kita pa". tambah nya lagi

"Udah la ma gak usah dibahas itu lagi!" timpal Hendri

"Kamu tu sebagai suami harus tegas sayang, jangan biarin istri kamu seenak nya gitu, kalau gak bisa diatur ya udah pisah aja atau kamu nikah aja lagi, mama setuju kok!" ujar mama Indri.

"Uda deh ma, pa, ayok kita makan, aku uda lapar ni, gak usah bahas lagi soal itu oke!" jawab Hendri agar mamanya berhenti ngomongin masalah rumah tangga nya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***