3

Di ruangan rawat inap

" Kamu apa apaan sih Ra nanya yang tidak tidak sama dokter, kamu tu cewek Ra ingat. Jangan Bar bar kenapa, siapa yang mau dengan cewek bar bar kayak kamu".

"Biarin. Liat aja nanti bang, Ara pasti dapatkan hati nya dokter tampan itu.

sarangheo dokter". hahahaha...

*

Dingin nya hembusan angin malam yang menusuk tulang tak dihiraukan buat Ara untuk melaksanakan sholat malam nya, dia gadis yang Sholeha yang tak pernah lupa akan kewajibannya sebagai muslimah, dengan sholat lah iya bisa mengadu akan keluh kesah nya, dengan sholat lah jika hati gelisah jadi membuatnya tenang.

Kedua tangan nya menengadah keatas minta kepada yang kuasa

"Ya Allah, kenapa jantung hamba berdetak gak karuan saat melihat dokter tampan itu?apa ini tanda kalo hamba jatuh cinta. Engkau tau ya Allah sebelumnya hamba tidak pernah merasakan ini, seperti orang yang sekarat jantung. Kalo boleh hamba meminta dan memilih sendiri, hamba inginkan dia ya Allah."

"Gimana bang? sejauh mana perubahannya bang?"

"Sangat jauh Ra. Lihat. Tangan Abang bisa diangkat, trus kaki Abang juga bisa dibawa jalan walaupun masih pelan, sepertinya sore ini Abang bisa pulang deh". Jawab Azka gembira karena kondisi nya jauh lebih baik.

"Ehh"

"Jaaangan donk bang". Tukas Ara menyengir kurang setuju akan pulang secepat itu.

"Maksud kamu Ra? kamu mau Abang berlama lama dirumah sakit gitu? kamu senang Abang sakit. Atau kamu ada maksud lain?". Tebak Azka curiga.

"Bukan gitu bang, maksud Ara biar Abang itu sehat nya TOTAL tal tal..."

"Ya uda deh, Ara mau cari sarapan dulu habis itu berangkat kuliah. Tangan Abang Uda sehatkan? jadi Abang bisa makan sendiri ya".

"Yee dasar. Punya adik kok gini amat ya, Abang nya sakit gak mau diurusin". Gerutu Azka kesal

"Mana cewek Abang? suruh Sinta datang dong bang, biar bisa rawat Abang sakit, jadi cewek ada maunya datang, mau sesuatu baru cepetan nyamperin". Dumel Ara menyinggung Azka.

" Pokoknya Ara gak setuju ya Abang dengan dia, titik".

"jjj...."

belum sempat Azka menjawab langsung dipotong Ara,

"Ya Uda bang Ara pergi dulu assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam" jawab Azka menghembuskan nafas kasar.

*

"Bang buburnya satu ya". Pesan Ara pada penjual bubur ayam yang berada dekat sekitar rumah sakit.

Bertepatan itu dia melihat seseorang yang terus mengusik hati nya dari kemarin.

"Bang buburnya satu ya, biasa komplit". terdengar suara dokter tampan juga memesan bubur.

Ya yang memesan bubur adalah dokter Hendri.

Deg..

Tanpa sengaja mata mereka beradu menatap satu sama lain. Hendri berjalan mendekat ke ara dan duduk di depan Ara.

"Duuuhh...jantung kenapa gak bisa diam siiiihhh.." batinnya

"Eh dokter tampan. Makan disini juga dok? Ara pikir seorang dokter gak mau makan di pinggiran gini". Tanya Ara yang merasa kesenangan bisa makan bersama dokter pujaannya.

"Iya. Gimana keadaan Abang kamu?"

"Uda baikan dok, uda bisa jalan lagi". Jawab Ara sambil tertawa.

"Syukurlah"

pembicaraan mereka terhenti saat pesanan bubur mereka datang.

hening tak ada suara keduanya yang ada hanya suara sendok dan mangkok, hingga Ara membuka suara

"Dokter kok tampan banget sih, buat Ara cinta aja".

Tutur Ara blak blakan

Puffff...uhuk uhuk..Hendri tersedak mendengar ucapan Ara. dengan sigap Ara memberi minum pada Hendri hingga ia bisa bernafas seperti biasa.

.

.

.

**Tinggalkan jejak ya bestiee🥰

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

hadeh.. Ra.. jaim dikit napa jd cewek.. 🤦‍♀🤦‍♀

2024-08-06

0

Alanna Th

Alanna Th

agresif amat. cowok mlh ktakutan sm model gini

2024-05-16

0

Badelan

Badelan

jujur amat

2024-03-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!