19

"Aku mengizinkan kamu menikahi wanita itu, aku ikhlas kalo itu bisa membuatmu bahagia Hen, selama ini kamu tidak pernah mendapatkan kebahagiaan dan cinta dari ku, dan hari ini aku akan memberikannya walau melalui wanita lain". Ucap Vivi sambil menyeka air mata nya.

Hendri memeluk Vivi, air mata nya lirih menetesi pipinya yang tidak bisa dibendung lagi, ada rasa bahagia dan sedih, bahagia karena Vivi merestui nya dengan Ara, juga sedih karena belum tentu Ara mau menerima nya.

"Terima kasih, terima kasih Vi" ucapnya dengan suara serak, "tapi dia tidak mau menerima ku Vi, dia tidak mau karena aku sudah beristri, mungkin inilah takdir ku,yang tidak akan pernah mendapatkan cinta" ucap Hendri lirih.

*******

flashback POV Vivi

Sudah beberapa Minggu ini aku melihat keadaan Hendri yang kacau, badan nya kurus, makan pun jarang, dia selalu menghabiskan waktu nya di ruang kerjanya, ada rasa cemburu di hatiku karena Hendri memiliki rasa dengan wanita lain yang bahkan baru dikenal nya, sedangkan aku! sudah lama menjadi istrinya tapi tidak bisa ia cintai. Tapi aku juga sedih melihat nya hancur, baru kali ini aku melihatnya hancur seperti itu.

Memang semua ini juga salah ku, aku tidak pernah melaksanakan tugasku sebagai istri dengan baik, aku selalu sibuk dengan urusan ku sendiri, aku tidak pernah mengurus nya dan keperluannya dalam hal apapun, bahkan juga kebutuhannya sebagai suami pun aku tidak memberikan hanya karena aku gak mau hamil untuk saat ini, tapi sekarang aku menuai semua perbuatan ku, karena aku memakai alat kontrasepsi aku tidak bisa hamil lagi, aku hancur saat mengetahuinya.

Saat aku mengetahui kalau Hendri menyukai wanita lain, aku sadar, aku ingin merubah sifat ku, aku ingin jadi istri yang baik untuknya dan aku mau memberikan buah hati di keluarga kecil kami, tapi takdir berkata lain, rahimku bermasalah karena mengkonsumsi pil KB terlalu lama, aku menyesal, aku hancur, tak ada lagi kesempatan ku untuk membahagiakan suami ku, saat ini yang bisa ku lakukan adalah memberikan nya kebahagiaan melalui wanita lain.

Aku bisa melihat kebahagiaan Dimata Hendri saat bersama wanita itu. Iya, aku membututi Hendri kerumah Ara,dia bahkan rela menunggu Ara didepan rumah hingga larut malam dalam keadaan menahan lapar, ia menahan lapar hanya karena tidak mau beranjak dari rumah Ara sebelum menjumpainya.

Aku melihat nya makan bersama Ara, senyum bahagia terpancar di wajah nya,

"Kamu cemburu kan Vi, apa kamu sanggup jika kamu dimadu?". Tanya Mira, Mira adalah sahabatku, dia beda profesi dengan ku, dia seorang chef di restoran keluarganya.

"Aku tidak tau nantinya aku sanggup apa nggak mir, tapi saat ini aku ingin Hendri mendapatkan kebahagiaan, hanya ini yang bisa aku lakukan untuk membahagiakannya, aku rela mir," ucap Vivi lirih dengan pandangan tetap fokus melihat Hendri dan Ara,

"Aku akan membantu mu mendapatkan cintamu hen". batin vivi

Niat nya sudah bulat bahwa dia akan membantu Hendri mendapatkan cinta dan kebahagiaannya, walupun nanti dikemudian hari ia akan menyesal mungkin.

**

"Aku sendiri yang akan meminta dia menerima mu dan meminta nya menjadi istrimu Hen". Ucap Vivi sambil melepaskan pelukannya dengan Hendri, mata nya menatap mata Hendri, seolah memberikan keyakinan bahwa ia akan bisa membujuk Ara.

"Kamu yakin Vi"?

"Ia , aku akan mencobanya"

"Terima kasih Vi,terima kasih" ucap nya bahagia sambil memeluk Vivi lagi.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***