Menikahi Gadis Tebusan

Menikahi Gadis Tebusan

1. Hari Menyedihkan

Sekuat apapun memberontak, pergelangan tangan Lea tidak akan bisa lepas dari genggaman pamannya. Ia memberontak karena tahu jika bibi dan pamannya akan membawa dirinya ke tempat menjijjkan itu, dengan sekuat tenaga menarik tangan sang paman lalu menggigitnya.

Plak!!

Satu tamparan melayang pada pipi kanan Lea, gadis ini meringis kesakitan.

"Berani beraninya kamu kurang ajar padaku anak nakal, dasar tidak tahu diri! Sudah untung aku mau merawat adikmu yang penyakitan itu, dan kau masih berani beraninya melawanku." teriak Yura kuat.

Mata sinis penuh amarah itu terlihat jelas di wajah Yura, ia tidak segan segan melakukan kekerasan pada kedua keponakannya itu ketika tak puas hati dengan apa yang ia mau.

Ya, Yura adalah bibi dari Lea. Sedangkan suaminya bernama Soni adalah seorang pengangguran yang hoby mabuk mabukan dan bermain judi, sedangkan Yura sendiri suka menghambur hamburkan uang yang ia miliki dari hasil menjual rumah milik almarhum kedua orang tua Lea dan adiknya yang bernama Gea.

"Tolong lepaskan tanganku paman, sakit sekali pergelangan tanganku." pinta Lea berharap belas kasihan dari pamannya supaya melepas tangannya agar ia bisa kabur.

"Aku tidak sebodoh itu gadis cantik! Pasti kau akan di hargai cukup mahal karena kau masih gadis bukan?" ucap sang paman.

"Siapa yang cantik mas? Dia hanya gadis kusam! Beruntung sekali Tuhan menganugrahi dia rupa yang enak di lihat mata, tidak sia sia aku merawat gadis bodoh ini sebentar saja lalu dia bisa menghasilkan uang. Gea juga sepertinya bisa kita jual mas, dia masih sangat sangat belia jadi pasti laku dengan harga yang mahal" tutur Yura dengan senyum mengejek Lea.

Mata Lea langsung melotot saat mendengar perkataan yangbkeluar dari mulut bibinya, ia tidak menyangka bibinya setega itu padanya.

"Tolong bi, jangan mengusik Gea. Biarkan dia sekolah dengan tenang, aku ingin dia bisa menyelesaikan sekolahnya. Jika bibi ingin mendapatkan uang, cukup menjualku saja, jangan adikku. Hanya Gea harta satu satunya yang aku punya" ucap Lea dengan nada lirih, hidupnya seakan runtuh saat kedua orang tuanya meninggal. Tapi ini lebih menyakitkan lagi saat ia terjebak di dalam situasi sulit ini.

"Makanya jangan banyak omong!" teriak Soni.

Ting! Suara sendok yang di lepaskan pada sebuah piring.

"Aku tidak ingin menikah dengan anak teman mama, berhenti mengaturku ma karena aku punya pilihan sendiri! Aku sudah besar, mama dan papa tidak perlu memaksaku seperti bayi." ucap dingin seorang pria dengan wajah tampan.

"Pilihan? Siapa pilihan kamu? Dari keluarga mana dia berasal?" pertanyaan bertubi tubi itu muncul dari sang mama.

"Sudahlah ma, biarkan Dirga membawa pilihannya kesini." ucapan papanya menyelah.

"Papa!! Papa apa apaan sih? Kita kan udah sepakat mau ketemu Melinda dan anaknya" ketus mama Dirga yang bernama Vina.

Sedangkan papa Dirga bernama Bima, beliau sendiri ialah seorang pengusaha kaya raya yang memiliki tambang batu bara dan beberapa usaha lainnya.

Dirga Harsa Anggara, pria tampan berusia 27 tahun yang memiliki paras wajah tampan rupawan, postur tubuh tinggi, berkulit putih bersih seperti mama papanya, dengan mata sipit dan hidung mancung itu membuat banyak wanita berlomba lomba memikat hatinya. Tetapi sifatnya sangat cuek terhadap perempuan, ia sama sekali tidak tertarik dengan perempuan yang hanya ingin uangnya saja. Selain tampan ia juga pandai, tak jarang kedua orang tuanya sering membandingkan dengan sang adik yang tidak pernah mendapat peringkat di kelasnya.

"Aku belum ingin menikah, jadi tolong mama dan papa jangan memaksa Dirga" ucap Dirga beranjak dari meja makan.

"Tunggu!" suara lantang sang papa.

Dirga menghentikan langkahnya.

"Segera bawa pilihanmu dihadapan mama dan papa, umurmu sudah bukan anak anak lagi Dirga. Jika tidak segera kamu bawa kemari, maka jangan salahkan papa jika sependapat dengan mamamu" ucap Bima pada putranya.

"Tenang saja, akan aku bawa di hadapan mama dan papa" sahut Dirga tanpa menoleh, lalu melanjutkan langkahnya menuju pintu.

"Kak, tunggu kak!! Vano ketinggalan nih" teriak anak laki laki yang masih berusia 14 tahun itu mengejar sang kakak menuju mobilnya.

"Aaasshh . . Anak itu! Dia memang harus di paksa pa." keluh Vina.

Senyap, tidak ada pembicaraan lagi diantara Dirga dan Vano.

Dirga masih berfikir bagaimana bisa ia membawa seorang wanita kepada mamanya, sedang di luar sana banyak wanita yang berlomba lomba mendekati karena tertarik pada hartanya saja.

Sedangkan Vano, ia lebih memilih diam karena tau jika sang kakak sedang memiliki banyak masalah. Tentu bukan waktu yang tepat untuk membuat ulah yang bisa membuat sang kakak marah dan tak segan segan menendangnya keluar dari mobil, itu bukan hal yang lucu kan?

Brak! Suara pintu mobil tertutup.

Tok Tok . .

Vino yang baru turun dari mobil sang kakak langsung mengetuk kaca jendela mobil.

Dirga membuka sedikit kaca, lalu menoleh kepada sang adik.

"Apa lagi?" ketus Dirga.

Vino mengerutkan dahinya.

"Dih, ketus amat sih lu bang kek vampir tau nggak! Oh iya, jangan lupa jemput gue ye" ucapnya cengengesan.

"Sibuk!" ucapnya menutup kembali kaca sebelah kirinya.

"Yeee, sama adek sendiri kaya gitu. Doss . . . "

Belum sempat menyelesaikan topik pembicaraan, Dirga langsung tancap gas meninggalkan adiknya.

"Dasar abang gila!!" teriak Vano kesal.

"Seratus juta!!" ucap seorang wanita cantik dengan rokok yang bertengger pada kedua jemarinya.

Tes!!

Air mata Lea menetes, ia benar benar tidak menyangka nasib pahit ini akan terjadi padanya. Bahkan orang yang menjual dirinya adalah paman dan bibinya sendiri, padahal Lea begitu tulus menyayangi paman dan bibinya.

Yura dan Soni langsung melotot mendengar tawaran yang fantastis itu, tentu sangat banyak bagi mereka karena kehidupan mereka yang miskin dan banyak hutang.

"Bagaimana?" tanya wanita mucikari yang biasa di sebut Mami Helen.

"Oh, tentu sangat boleh Mami." sahut Yura cepat.

"Tapi apa kau bisa menjamin bahwa dia masih per*wan, Yura?" Helen menyipitkan matanya.

"Tentu, tentu saja Mami. Saya sangat menjamin jika keponakan saya ini masih segel rapat, karena dia anak yang polos tidak pernah neko neko." ucap Yura meyakinkan wanita mucikari itu.

"Bagus!" Helen tersenyum puas.

Bagi Helen, Lea adalah gadis cantik yang akan bisa menghasilkan uang banyak untuknya. Wajah cantik, dengan kulit putih bersih, rambut ikal sepinggang tergerai indah, bibir mungil berwarna pink nampak membuatnya wajahnya segar. Jadi ia tidak tanggung tangung menawarkan harga seratus juta pada kedua orang yang gila harta ini, karena Helen sudah sangat berpengalaman dalam bidangnya.

"Ini, seratus juta. Hitung saja dulu! jika kurang dari seratus, kau boleh memintanya padaku."

Helen mengulurkan amplop coklat yang tebal kepada Yura, dan Yura tentu dengan senang hati menerima uang tersebut.

"Tidak perlu mami, aku sangat percaya padamu." senyum kemenangan terpancar pada wajah Yura.

Sedangkan Lea hanya bisa menangis, tanpa suara. Namun butiran air mata terus meluncur membuat anak anak sungai pada pipi mulusnya, sekarang hatinya merasa hancur dan takut.

'Maafin Lea . . . Ayah, Ibu. Andai ibu dan ayah masih ada, mungkin hidup Lea akan tetap baik baik saja bersama ayah, ibu, dan Gea. Maafkan Lea tidak bisa menjaga diri, tapi ini demi kebaikan Gea agar bibi dan paman tidak menyiksa Gea.'

Batin Lea menjerit, ia benar benar merasakan sesak yang sangat sangat sesak di dalam dadanya.

"Jaga diri baik baik ya anak manis, bibi dan pamanmu ini mau pulang. Tenang saja, akan aku jaga adikmu yang penyakitan itu!" bisik Yura pada telinga kanan keponakannya itu, lalu segera beranjak dari rumah Helen.

Diam, Lea masih diam terpaku tanpa kata.

"Sini sayang, mari mami antar ke kamarmu. Hari ini kamu bisa istirahat dulu, jangan terus menangis ya. Aku tau kamu gadis baik, namun sepertinya Tuhan tidak begitu baik memberimu nasib semenyedihkan ini. Terlebih, orang yang menjualmu padaku adalah keluargamu sendiri" Helen mengusap lembut air mata di pipi Lea.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!