"Nona, sudah waktunya makan siang, apa anda mau ikut?" tanya Sean yang mempir keruangan Alexa hanya untuk mengajak makan siang bersama.
"Boleh." Alexa segera berdiri. Tidak lupa merapikan jasnya kemudian berjalan lebih dulu meninggalkan Sean.
"Kau tahu apa yang dikatakan Ziko tadi?" tanya Alexa.
"Tidak Nona."
"Kau berencana akan merebut semuanya dariku," ucap Alexa berhasil membuat langkah Sean memelan.
Pria itu menatap punggung Alexa yang terhalang rambut indahnya.
"Lucu sekali." Sean tertawa.
"Benar bukan?" Alexa ikut tertawa, berhenti hanya untuk menyamai langkahnya dengan Sean memasuki lift yang akan menuju basemen.
"Seharusnya Nona percaya dan menyelidiki tentangku juga. Bagaimana jika Ziko memang benar? Bukankah bahaya?"
"Sudah," jawab Alexa melirik Sean yang berada di sampingnya. "Kak Ricard tidak akan menempatkan kamu disampingnya kalau saja dia tidak mempercayaimu," sahut Alexa.
Wanita bertama indah itu bersiap keluar setelah lift berhenti. Matanya memicing melihat Jesika dan Ziko berada di depan lift.
Meski gerakan Jesika dan Ziko saling melepas genggaman terlalu cepat, Alexa dapat melihatnya.
"Sayang?" sapa Alexa dengan senyuman.
"Aku baru saja bertemu clien bersama Jesika," jelas Ziko tanpa diminta. "Kamu mau kemana?"
"Makan siang bersama Sean, apa kalian mau ikut?" tawar Alexa.
"Terimakasih Nona, tapi sepertinya tidak perlu. Saya dan Tuan Ziko masih ada pekerjaan lain."
"Ah baiklah, selamat bekerja." Alexa memutuskan kontak matanya dari Jesika juga Ziko. Melangkah keluar dari lift menuju mobil Sean.
"Bukti perselingkuhan Ziko sudah banyak Nona, apa anda tidak ingin mengakhirinya?" tanya Sean setelah berada di dalam mobil. Melajukan mobil itu keluar dari basemen menuju restoran tempat mereka biasanya makan siang bersama diluar jam kerja.
"Kalau saya membongkar bukannya mereka akan bersatu?" tanya Alexa.
"Jadi seperti apa yang Nona ingingkan?" tanya balik Sean yang sampai sekarang tidak mengerti jalan pikiran Alexa.
Kenapa harus mempertahankan sesuatu yang sudah jelas berniat buruk? Padahal sejak dulu ada Sean yang selalu setia di samping Alexa. Mengusahakan segala sesuatu demi melindungu Jonshon Group.
"Nanti kamu akan melihatnya sendiri," jawab Alexa dengan wajah tenangnya.
Wanita bermata indah itu mulai menyibukkan diri dengan ponselnya. Ada beberapa pesan dari teman sekolah yang mengajak dia hadir di Reuni sekolah kali ini.
"Sepertinya aku harus pulang cepat sekarang Sean. Tolong rapat selanjutnya kamu yang hadiri."
"Baik Nona, saya akan mengurus semuanya."
***
"Bunda masak apa?" tanya Alexa memeluk Kania dari belakang. Pulang-pulang dia mendapati bundanya tengah memasak yang wanginya langsung membuat lapar.
"Makanan kesukaaan kalian."
"Kenapa bunda harus repot-repot hm? Banyak pelayan yang bisa menyiapkan semuanya." Kesal Alexa melepaskan pelukannya.
"Karena bunda mau, dan tidak tahu harus melakukan apa Lexa. Jadi duduk dan nikmatilah hidangannya." Kania melepaskan apron di tubuhnya setelah semua makanan telah selesai. Terlebih wanita paruh baya itu ada urusan sebentar lagi.
"Makan yang banyak, bunda mau pergi dulu."
"Hm," gumam Alexa memandangi kepergian bundanya menuju kamar.
Baru saja Alexa akan duduk, dia mendengar suara seseorang sedang berbincang dengan samar. Alexa mengurungkan niatnya duduk dan lebih memilih menemui orang tersebut.
Keningnya saling bertaut mendapat dua manusia tidak tahu malu ada dirumahnnya.
"Ziko-Jesika?" tanya Alexa.
"Sayang," panggil Ziko langsung menghampiri Alexa. "Aku bawa Jesika kerumah kita untuk makan malam bersama, apa boleh?" tanya Ziko.
"Boleh, kenapa tidak? Ayo Jesi ikut saya. Saya senang kalau ada teman suami yang mampir kerumah." Tanpa canggung Alexa menarik tangan Jesika menuju meja makan.
"Rumah ini terlalu besar jadi selalu sepi, tapi mungkin sebentar lagi akan ribut dengan suara bayi." Alexa terkekeh kecil menatap Ziko dan Jesika.
"Saya menunggu kabar baik itu Nona," sahut Jesika meski hatinya mulai tersulut lagi. Tapi dia tidak boleh bertindak bodoh atau Alexa akan tahu bahwa dia selingkuhan Ziko.
"Makasih Jesika. Duduk dulu ya, saya dan suami saya ke kamar dulu."
Seperti sengaja memperlihatkan kemesraan, Alexa mengamit lengan Ziko dan meninggalkan Jesika seorang diri.
Sesampainya di dalam kamar, Alexa membantu Ziko melepas dasi juga jas yang melekat di tubuh suaminya.
"Aku sangat posesif Sayang, sampai tidak suka kalau ada seorang wanita yang dekat sama kamu," ucap Alexa membuat senyum Ziko memudar.
"Kamu cemburu? Jesika cuma sekretasi aku Alexa bukan siapa-siapa. Yang dekat sama aku mungkin banyak, tapi kamu selalu menjadi pemenang Sayang."
"Tetap saja aku cemburu Ziko. Jangan bawa wanita lagi kerumah kita, ini terakhir kalinya. Kamu tahu kan kalau aku marah seperti apa?"
Alexa melempar jas dan dasi Ziko cukup kasar dan meninggalkan pria itu seorang diri di dalam kamar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
Dewi Anggya
klo aku JD Alexa ma langsung hempaaaas kasaaaaar ajaaaa gk ush manis² atw lama² 🤭🤭
2023-11-18
3
paty
terlalu lama alexa bermain2
2023-08-28
2
Suherni 123
bukti udah banyak nunggu apalagi lexa
2023-08-26
1