Sarapan bersama kembali terjadi di meja makan panjang itu setelah beberapa hari kosong karena kesibukan masing-masing.
Suara dentingan sedok saling bersahutan satu sama lain, hingga deheman terdengar dari salah satu anggota di meja makan. Atensi Alexa, Kania dan Ricard teralih pada Ziko yang baru saja berdehem.
"Kenapa?" tanya Ricard dengan ekpresi datar. Sampai sekarang pria tampan itu tidak respek dengan adik iparnya entah karena apa.
"Saya ingin meminta izin sama bunda dan kak ...."
"Jangan panggil saya kakak!" ucap Ricard tegas.
"Ricard." Ralat Ziko dengan senyuman.
"Saya dan Alexa berencana untuk pindah rumah dan tinggal berdua saja." Ziko kembali berucap setelah beberapa saat terdiam.
"Pindah? Tapi kita belum membahas ini sebelumnya," sahut Alexa meletakkan garpu dan sendoknya, kebetulan makanan sudah habis.
"Maaf aku mengambil keputusan sepihak tapi ada baiknya ...."
"Lexa tidak boleh pergi dari rumah ini, kalai kau ingin silahkan!"
"Ricard!" tegur Kania.
"Kenapa mereka harus pindah? Bukankah rumah ini sangat besar? Bahkan bisa menampung ratusan orang!" Ricard kembali berucap dengan suara datarnya.
Segera meninggalkan meja makan tanpa menghabiskan sarapan.
Alexa yang melihatnya segera menyusul Ricard yang ternyata masuk ke kamarnya.
"Kak Ricard?" panggil Alexa dengan suara lirih. Ricard membalik tubuhnya.
"Kenapa?"
"Kak Ricard marah?"
"Buat apa?" tanya balik Ricard.
"Karena Ziko ingin pindah dari rumah ini."
"Kakak bukan marah tapi tidak membiarkan. Sampai kapanpun kamu adalah anak kecil di mata kakak Lexa. Kakak sudah memberikan perusahaan juga mengizinkanmu menikah dengan pria pilihamu, jadi berhentilah mengambil semuanya dari kakak." Ricard memeluk tubuh Alexa cukup erat.
Mengikhlaskan Alexa menikah saja sudah sulit, apalagi membiarkannya pergi dari rumah.
"Aku tidak akan pergi kemanapun kak," lirih Alexa membalas pelukan Ricard.
"Mungkin di kehidupan sebelumnya aku bodoh karena membantah kakak untuk pergi dari rumah mengikuti Ziko, tapi kali ini tidak lagi. Aku akan tinggal dirumah ini untuk merubahnya," batin Alexa masih menikmati pelukan hangat sang kakak.
***
"Nona?"
Alexa menghentikan langkahnya dan membalikkan tubuh. "Sean?"
"Saya ingin bicara, apa bisa masuk keruangan saya?" tanya Sean.
Alexa menganggukkan kepalanya, mengurungkan niat untuk menemui Ziko di ruangan kerja. Duduk di sofa berhadapan dengan Sean.
"Mau ngomong apa?" tanya Alexa.
"Ziko berencana akan membeli rumah atas namanya menggunakan uang perusahaan."
"Begitu? Aku mengerti sekarang," gumam Alexa dengan senyuman cantiknya. "Makasih Sean untuk informasinya."
"Tentu."
Alexa segera beranjak dari duduknya dan mengunjungi Ziko yang berada di ruangan Presdir. Sangat lancang bukan? Dan itu menjadi bahan perbincangan di antara para karyawan.
Menganggap Ziko pria yang tamak yang mengigingkan sebuah jabatan. Bahkan desas-desus tentang Ziko menikahi Alexa karena harta mulai terdengar.
Hal itu membuat Alexa sangat senang. Dengan begini tanpa berbuat apa-apa nama Ziko akan tercemar sendiri sedikit demi sedikit.
"Jesika apa suami saya ada di dalam?" tanya Alexa menekankan kata Suami pada Jesika. Seperti memberi tahu bahwa Ziko adalah miliknya.
"Ada diruangannya Nona," jawab Jesika.
Alexa mengangguk, sebenarnya dia tahu hanya saja ingin membuat kesal seseorang.
"Sayang, apa kamu sudah makan?" tanya Alexa basa-basi setelah berada di dalam ruanga.
"Aku tidak lapar."
"Kamu marah karena kak Ricard?"
"Itu kamu tahu," sahut Ziko engang untuk menatap Alexa, berharap cara ngambeknya ini bisa membuat Alexa luluh.
"Sayang, sebenarnya aku juga kurang setuju sama ide pindahan kita. Lagian kalau kita pindah bunda sama siapa? Buat apa membeli rumah baru jika rumah ini bisa kita miliki hm?" Alexa langsung duduk di pangkuan Ziko. Mengelus rahang tegas itu penuh kelembutan.
"Kau kira aku tidak tahu rencanamu hah? Kau ingin pindah agar bisa membeli rumah atas namamu," batin Alexa.
Bisa dibilang Alexa adalah wanita termunafik di dunia. Wanita yang mempunyai muka dua dan licik.
Memperlakukan seseorang dengan baik seolah-olah jatuh cinta, tapi hatinya berkata lain. Merencanakan hal-hal licik untuk membuat orang jatuh hingga kedasar terendah.
"Aku tidak mau ada yang menganggu keromantisan kita Sayang."
"Kalau begitu aku akan membeli rumah atas namaku jika memang kamu tidak ingin satu rumah sama kak Ricard dan bunda."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
Untuk orang yg pernah merasakan di khianati oleh orang terdekat dan dikecewakan sedemikian hebat menurut jadi lebih mawas diri wajar, namanya juga melindungi diri dr orang yg kita tau berniat jahat ke kita 😎
2024-03-27
0
Dewi Anggya
wkwkkwkwkk kenaaaa dehh kamu zikoo
2023-11-18
2
Sweet Girl
nah luuu, mau Ndak kamu...?
atas nama Alexa.
2023-09-22
2