Pengkhianatan Di Malam Pengantin
Seorang wanita yang baru saja keluar dari kamar mandi terus mengambil nafas dalam beberapa kali, kemudian menghembuskannya secara perlahan.
Di tangannya ada sebuah tespek yang tidak kunjung dia lihat.
Wanita cantik dengan mata indah itu adalah Alexa Olivia Jonshon. Alexa tengah mengharapkan sebuah keajaiban terjadi malam itu.
Perlahan-lahan Alexa memperhatikan tespek meski ada sedikit keraguan di hatinya.
Air mata menetes begitu saja setelah berhasil melihat hasil tespek tersebut.
"Ini bukan mimpi?" tanyanya entah pada siapa. Air mata terus saja berjatuhan.
Bukan air mata kesedihan, melainkan kebahagian melihat garis dua di tespek tersebut. Akhirnya setelah penantian selama tiga tahun, dia bisa hamil.
Tidak ingin bahagia sendirian, Alexa segera bersiap-siap dengan pakaian lebih rapi untuk menyambut kedatangan suaminya yang tidak kunjung pulang.
Alexa mendudukkan diri di sofa ruang tamu untuk menunggu kepulangan suaminya. Namun, suaminya tidak kunjung pulang padahal jarum jam telah menunjukkan angka 10. Hujan turun begitu derasnya membasahi bumi.
Alexa berniat untuk menghubungi sang suami, namun pergerakan tangannya berhenti mendengar suara bel rumah berbunyi.
Wanita bermata indah dengan tubuh ramping itu berlari ke pintu untuk menyambut suaminya. Tubuhnya membeku, jantungnya berdetak sangat cepat melihat pemandangan tidak mengenakkan hati.
Penampilan suaminya jauh dari kata rapi, kancing kemeja bagian atas telah terlepas dan ada bekas lipstik di sana. Belum lagi tangan suaminya tengah melingkar di pinggang yang Alexa kenali sebagai asisten sang suami.
"Mas, apa yang kamu lakukan?" tanya Alexa masih tidak percaya, terlebih saat suaminya mengecup pipi wanita lain di depannya.
"Minggir!" tubuh Alexa sedikit terhuyung karena dorongan sang suami dengan selingkuhannya itu.
Bulir-bulir bening kembali membasahi pipi Alexa. Mungkin tadi tagisan bahagia, tapi sekarang adalah tangisan ke sedihan.
"Mas, kenapa kamu mencium dan memeluknya seperti itu?" tanya Alexa.
"Kau belum tahu?" Alexa mengeleng sebagai jawaban.
Dia terpaksa harus mendongak ketika dagunya ditarik sangat kasar oleh sang suami.
"Kamu memang selalu tidak tahu apa-apa." Menghempaskan dagu Alexa kesamping.
Pria setengah mabuk itu berjalan sempoyongan menghampiri wanita yang dia bawa tadi dan meraup bibirnya di depan Alexa.
"Kau belum paham?"
Alexa mengeleng dengan rasa sesak di dadanya.
"Dia wanita yang aku cintai sekarang Lexa, dia jauh lebih cantik dan segalanya darimu. Kau? Kau bahkan tidak bisa memberiku seorang anak, tapi dia bisa." Pria itu senyum simpul.
"Mas bohongkan?" lirih Alexa. "Mas cuma cinta sama aku. Mas kita sebentar lagi akan menjadi orang tua, aku hamil anakmu. Kita besok ...."
Satu tamparan mendarat di pipi mulus Alexa yang penuh air mata. Pelakunya adalah sekretaris suaminya.
"Lalu kalau kamu hamil kenapa, hm? Suamimu akan tetap menjadi milikku. Anak yang kamu kandung belum tentu anaknya." Wanita dengan pakaian terbuka itu melirik kekasihnya. "Sayang, kamu bakal cerain dia kan? Aku udah hamil, malam ini aku ingin dia pergi dari rumah kita," bujuknya dengan suara dibiarkan menggoda.
"Mas aku ...."
Alexa tidak dapat melanjutkan kalimatnya karena tarikan kasar sang suami. Tubuhnya terhempas ke sisi tembok hingga pinggangnya terasa nyeri sendiri.
"Pergi dari rumahku sekarang juga, aku tidak butuh kamu lagi!"
"Mas, ini rumah aku. Perusahaan yang kamu jalankan juga milik ...."
Kepala Alexa tertoleh, lagi tamparan mendarat di pipinya
"Kau mungkin lupa kalau semuanya sudah atas nama aku karena kebodohanmu." Alexa meringis kesakitan saat lehernya di cekik hingga dia sulit untuk bernafas.
Belum lagi perutnya ditekan oleh selingkuhan suaminya.
"Uhuk ...uhuk." Alexa terbatuk setelah cekikan itu terlepas.
Tapi itu bukan akhir dari penderitaanya. Tubuh Alexa diseret hingga keluar dari rumah mewah itu.
"Pergi!"
Tidak bisa mengimbagi diri, Alexa jatuh dalam posisi duduk hingga pinggangnya merasakan nyeri sangat hebat.
Baru saja akan berdiri dan memohon untuk masuk sebab hujan lebat, dia merasakan sesuatu mengalir di pangkal pahanya.
"Da-darah?" lirih Alexa di bawah guyuran air hujan begitu deras.
Sementara rumah mewah yang dulu adalah miliknya telah tertutup rapat.
"Aku harus menyelamatkan anakku!"
Dengan sisa tenaga yang ada, Alexa berlari keluar dari lingkuhan rumah untuk menuju rumah sakit. Sayangnya dia tidak sekuat ikut hingga tidak jauh dari rumah, Alexa terjatuh dan kepalanya membentur pembatas jalan.
...****************...
Selamat datang di cerita baru otor, semoga cerita ini bisa menghibur kalian😍
Tebar kembang ya banyak ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
Dewi Anggya
pelakor kok beranii amaaaaat
2023-11-18
1
Wanda Andhika
semangat wanita kuat,, wanita hebat 💪💪💪,
mampir ya Thor 🤗🙏
2023-11-15
2
Sweet Girl
kok banyak taburan bawang di awal Tor....
2023-09-22
2