Talks!

“Bila aku menikah denganmu, lalu bagaimana dengan Ruby?”

Evans terdiam dengan kedua mata menatap lekat pada manik biru sapphire di depannya.

Semenatra Alea hampir saja lupa bahwa di mansion Evans masih ada satu wanita yang selalu menunggu pria itu pulang ke mansion.

Mengetahui ada wanita lain yang begitu mencintai seorang Evans Collietttie, Alea—minder dan juga ragu.

Cintanya tak sebesar Ruby.  “Jangan lupa kalau kamu masih punya dua wanita jallang di dalam mansion mu.”

Evans tersenyum miring. Sejujurnya, dia ingin tertawa. Namun, dia cukup tertawa di dalam hati melihat wanitanya sepertinya cemburu.

“Hhh—ya. Aku terlupa dengan keberadaan dua wanita peliharaanku.”

Alea mendengus pelan. “Apa kamu keberatan dengan dua wanita jallang itu, hmm?”

Alea menatap kesal yang diiringi dengusan. Bahkan Alea menarik nafas dengan cepat karena kesal dengan pria menyedihkan di depannya itu.

“Apa kamu berniat akan menduakan ku?”

Evans bersedekap tak lepas manik matanya menatap wanitanya.

“Aku sudah menawarkan janji setia padamu. Tentunya hanya kamu Queen in my life.”

“Lalu bagaimana dengan pertanyaanya?”

“Ya, barangkali saja kamu tidak keberatan mereka ada di mansion.”

“Ck! mana ada dan juga tidak satu pun wanita di dunia ini yang mau di peristrikan bila calon suaminya mempunyai wanita jallang di dalam mansionnya.”

Alea memalingkan wajahnya, dengusan nafas berat Alea tak rela bila dan tidak mau ada wanita lain di dalam kediaman nanti.

“Bila kamu berat dengan dua wanita jallang itu. Aku tidak mau menikah denganmu!

"

Menikahlah dengan dua wanita peliharaanmu sekaligus,” decak Alea kesal.

Evans menautkan kedua lainya dengan mengaitkan jarinya di depan dada. Ekspresi yang ditunjukkan Evans sama. Sama-sama kesal karena wanitanya berkata seperti itu.

Tidak ada yang bisa menolak keinginan Evans Colliettie bukan?

“Perlu kamu tahu aku hanya memiliki satu wanita di dalam mansionku dan tidak ada wanita lain.”

Alea kembali menoleh, wajahnya sedikit terkejut mendengarkan penuturan Evans.

“Maksudmu?”

Alea menahan nafas. “Kamu membunuh mereka?” tuduh Alea langsung.

Entahlah yang ada di dalam otaknya begitu, Evans membunuh peliharaanya.

“Apa kamu kamu pikir aku sekeji itu membunuh orang tanpa alasan?” balas Evans serata menekan kata-katanya.

Alea bungkam. “Apa menurutmu begitu, hmm?”

“Lalu, bagaimana?”

Evans berjalan menghampiri Alea. “Awalnya aku ingin melepaskan atau kalau tidak aku akan mengantarkannya ke club malam dan mempekerjakan mereka di sana yang diawasi ketat oleh orang kepercayaanku.”

 “Oh. Cuman awalnya. Ceritanya begitu?”

Evans menyentil pelan hidung mancung Alea. “Dengerin aku dulu, jangan pakai emosi, Lea,” ucap Evans.

Pipi Alea langsung memerah.

“Ya, aku dengerin. Ya sudah lanjutkan.”

“Hm…”

Evans duduk di tepi ranjang dan saling bersitatap dengan Alea dengan tatapan dekat.

“Dua minggu lalu, tepatnya aku dan kamu berada di rumah sakit. Aku mendapatkan kabar kalau dua wanita itu melarikan diri dari mansionku.”

“Penjagaan mansion mu akhir-akhir payah,” kata Alea berkomentar, tanpa sadar manik hijau keemasan itu langsung menatap.

Alea membekap mulutnya.  “Oh. Maaf, aku memotong. Silahkan lanjutkan lagi.”

Evans menarik nafas sejenak. “Anak buahku menemukan Ariana dan hendak menangkapnya untuk kembali ke mansion. Tetapi—”

Alea meremas kedua tangannya. “Dia bunuh diri.”

Dua bola mata sapphire dan juga mulut Alea terbuka lebar-lebar.

“Menembakan peluru ke dalam mulutnya dan wanita itu mati seketika!”

Alea mengatupkan bibirnya sementara Evans menjeda menatap Alea sejenak.

“Dan anak buahku belum bisa menemukan di mana Ruby berada.”

“Kenapa mereka bisa melarikan diri dari mansionmu? Sepertinya sebelum-belum ini aku ingat mansion mu selalu di jaga ketat. Impossible bukan kalau dua peliharaanmu bisa kabur?”

Alea menatap Evans curiga. “Jangan bilang kalau ini adalah salah satu rencanamu, Ev?”

Sebenarnya, tak heran juga bukan mengetahui bagaimana pria itu dulu sering mengumpankan demi rencananya berhasil?

Dan ya, rencana pria itu berhasil sudah.

Apa lagi bila mengingat mansion Evans yang selalu di jaga ketat, tidak mungkin bukan mereka bisa kabur dari sekian lama terkurung di dalam penjara?

“Kenapa kamu beranggapan seperti itu, hmm?”

“Mungkin saja.”

Evans mendesah pelan. “Dengarkan aku, Lea. Aku sama sekali tidak punya rencana yang sudah aku katakan tadi padamu.

"Niatku akan mengantarkan mereka ke club malam dan aku juga tidak tahu kenapa akhir-akhir ini keamanan mansionku begitu payah seperti katamu.”

“Tapi, aku sudah ditegaskan pada Mika untuk memperkuat keamanan agar tidak ada yang bisa melarikan diri lagi dari mansionku!” tegas Evans seraya meraih tangan Alea untuk digenggam.

“Ev…”

“Ya, Lea…”

Evans mengusap lembut di mana tangan kanan Alea terdapat plester bekas infusan. Pria itu mengecup lembut seolah tak ingin lagi ada satu luka dan rasa sakit di tubuh wanitanya.

“Apa semua orang di mansion sudah tahu kalau aku dan kamu akan menikah?”

“Tentunya saja belum. Tidak ada yang tahu akan rencanaku menikahimu.”

Alea diam seraya menatap Evans, namun entah kenapa kepalanya di penuhi dengan kepergian Ruby secara diam-diam.

Bukannya Ruby sangat mencintai Evans Colliettie? Lalu kenapa dia harus melarikan diri begitu saja?

Apa alasanya sampai wanita yang mati-matian ingin berada di samping Evans Colliettie kini begitu saja pergi?

“Ev…” panggil Alea lagi, wajahnya menoleh dan menatap manik indah mata calon suaminya.

“Apa kamu mencintai Ruby, Ev?” pertanyaan Alea membuat kedua alis Evans bertautan. Pria itu menatap bingung.

“Wanita itu sangat mencintaimu, bahkan dia rela kamu lakukan apapun.”

Evans mendengus kesal. “Kalau aku mencintai wanita itu, lalu kenapa aku malah mengajakmu menikah, hm?” ekspresi Evans nampak marah.

“Aku tidak mencintai wanita itu, Lea dan aku hanya memilihmu untuk menjadi istriku!”

Alea hanya diam seraya mengamati Evans. “Semua kepergian wanita peliharan itu bukan rencanaku sama sekali. Aku pun tidak tahu kenapa mereka melarikan diri begitu saja dari mansionku.”

“Baiklah aku akan memberikanmu pilihan.”

Alea mengernyit menatap Evans, kedua matanya yang tak lepas pendangi pria itu pun terlihat jelas bagaimana pria itu terlihat angkuh. Belum lagi tatapan arrogantnya yang membuat Alea kesal.

“Pilihan apa?”

“Aku akan memburu wanita itu sampai dapat. Aku akan menghukum berat wanita murahaaan itu karena sudah berani pergi dari mansionku atau mungkin saja aku akan membunuhnya dengan tanganku ini.”

Bola mata Alea mendelik. “Tapi, bila kamu melarangku untuk tidak melakukannya maka aku dengan senang hati akan mendengarkannya. Asal aku tidak mau mendengar lagi kalimat serupa seperti tadi.”

Kening Alea semakin mengerti. “Kalimat yang mana?”

“Aku tidak mau menikah denganmu yang tadi keluar dari mulutmu. Aku tidak mau mendengarkan lagi, bagaimana?” kata Evans diiringi senyuman miring.

Alea mengumpat kesal. “Huuhh. Kamu licik, Ev!” decak Alea menatap kesal, sementara Evans di sampingnya tersenyum penuh kemenangan.

“Sudah yah. Nggak ada lagi alasan kamu menolak menikah denganku. Aku sudah menyusunya dan pernikahan kita pun akan dipercepat!”

“Hah? Cepat amat?”

“Lebih cepat lebih baik, Lea!”

“Haish, lebih baik apanya,” gerutu Alea seraya menghembuskan nafas pasrah.

Pasarah, akan dipersunting oleh Evans Colliettie sosok pria yang dulu selalu membuatnya ketakutan.

“Baiklah. Aku tidak akan mengatakan hal itu. Aku pun mau menikah denganmu. Tapi, aku punya satu permintaan. Bagaimana?”

Evans menaikan satu alisnya. “Haaah—masih belum menyerah juga toh rupanya.”

Alea tersenyum manis seraya menatap pria di depannya. Bila, Evans banyak bicara seperti ini dan sikapnya yang begitu lembut. Alea seperti melihat Evans sebagai pria normal dan tidak kaku seperti yang pertama dulu dia bertemu.

“Harus, itu. Aku ingin mengajukan permintaan padamu yang entah aku pun tidak tahu kamu akan mengabulkan permintaanku atau tidak.”

Alea menjeda untuk menarik nafas sejenak. “Aku pun ragu apa kamu bisa mengabulkan keinginanku karena aku takut kalau permintaanku ini salah!”

“Katakanlah apa permintaanmu, hmm?”

Terpopuler

Comments

D'

D'

Evan menjanjikan kesetiaan???
lalu bagaimana dengan wanita yang dihamilinya,sampai disini aku masih belum mudeng.
terlalu tergesa-gesa kasih komentar padahal bel baca next part.

2023-02-04

0

Tya alj

Tya alj

masih bnyk teka teki ternyata kalau dr cuplikan clue diawal novel...penasaran sma cewek yg hamil anaknya evans itu bnrn anaknya apa gak..mana evans gak mau punya anak dr lea pula aaa mbulet😂

2023-02-02

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!