Toyib mengusap peluh yang membanjiri wajahnya dengan handuk kecil yang menggantung di lehernya. Hari sudah beranjak sore, tapi tas yang berisi pakaian jualan miliknya masih tetap penuh. Entah mengapa hari ini tidak satu pun yang tertarik melihat dagangannya. Tubuhnya sudah terasa lelah setelah hampir seharian mengelilinginya kampung itu. Entah sudah berapa kali singgah dan membuka barang dagangannya, tapi belum satu pun yang laku, baik secara kontan maupun kredit. Hingga pria itu langsung menoleh ke belakang saat terdengar seseorang menyanyikan sebuah lagu di belakangnya.
"Tak gendong ke mana-mana. Tak gendong ke mana-mana. Enak dong? Mantep dong? Ha..ha..ha..."
"Kamu lagi? Hei! Bisa diam nggak? Dasar gadis tengil"sergah Toyib pada Ayana yang ada di belakangnya, membuat Ayana berhenti bernyanyi. Toyib langsung merasa geram mendengar lagu yang dinyanyikan oleh Ayana karena merasa tersindir. Apalagi gadis itu sengaja mengekor di belakang Toyib.
"Lah..lah..lah.. aku, 'kan, cuma nyanyi. Kenapa Siti eh situ jadi sewot?"sahut Ayana.
"Kamu bukan sekedar bernyanyi, tapi kamu sengaja menyindir aku,"sergah Toyib yang merasa disindir dengan lagu yang dinyanyikan oleh Ayana.
"Situ-nya saja yang baper-an, tiba-tiba sewot denger orang nyanyi,"sahut Ayana tanpa dosa melewati Toyib seraya membawa kantong plastik berisi belanjaannya. Gadis itu tadi ke warung untuk membeli cemilan, namun saat melihat di warung itu ada sayuran, Ayana jadi tertarik untuk membeli sayuran. Kebetulan saat akan pulang ke rumah Bu Lastri melihat Toyib, dan Ayana pun mengekorinya.
"Dasar bocah tengil! Aku sumpahi..."
"Jangan kebanyakan menyumpahi orang! Ntar hidupmu jadi susah,"ujar Ayana memotong kata-kata Toyib,"Kemarin waktu aku jatuh dari motor, situ nggak mau nolongin aku. Padahal motorku, 'kan terguling. Dasar sales tidak berperasaan!"umpat Ayana yang masih merasa kesal karena Toyib dan Dimas meninggalkan Ayana dan Wulan begitu saja tanpa membantu mereka. Walaupun mereka telah menabrak ke dua sales itu, tapi seharusnya dua sales itu membantu mereka menegakkan motor.
"Hei, kamu yang menabrak kami kenapa kami harus membantu kalian? Apalagi waktu itu kalian menertawakan dan mengolok-olok kami,"tukas Toyib tidak terima.
"Sudahlah! Nggak guna ngomong sama kamu. Dasar bang Toyib!"ujar Ayana bergegas pergi meninggalkan Toyib.
"Dasar bocah tengil! Tidak punya sopan santun!"umpat Toyib merasa kesal.
"Wlek!"Aryana menoleh ke belakang sambil menjulurkan lidahnya tanpa menghentikan langkahnya.
"Auwh!"
"Bugh"
Saat Ayana kembali menatap ke depan, nahasnya malah menabrak seseorang yang baru keluar dari gang lain, hingga gadis itu terpental dan terduduk di paving.
"Hei, kalau jalan pakai mata!"sergah orang yang ditabrak Ayana yang tidak lain adalah Dimas.
"Ha..ha.. ha.. kualat kamu sama aku!"ujar Toyib gantian menertawakan Ayana yang jatuh terduduk, membuat gadis itu meringis menahan sakit di bokong nya.
"Dasar para pria nggak punya akhlak! Bukannya nolongin, malah ngetawa-in. Satunya sales daster, dan satunya sales kolor. Dasar sales sialan!"cetus Ayana merasa kesal.
"Nggak penting banget nolongin gadis ceroboh seperti kamu. Ayo, Yib! Kita pulang!"ajak Dimas tanpa memperdulikan Ayana yang masih terduduk di atas paving blok di gang kecil itu.
"Heh! Dasar tidak punya perasaan! Sok kegantengan! Punya muka ganteng sedikit aja sombongnya sampai ke langit ke tujuh! Rasakan ini!"teriak Ayana melempari Dimas dengan tomat yang di belinya dari warung tadi.
"Kamu!"geram Dimas menoleh ke belakang merasa kesal setengah mati pada Ayana yang membuat pakaiannya kotor karena buah tomat yang di lempar Ayana padanya.
"Rasain! Dasar SPd! Sales Penjual daster! Wlek!"umpat Ayana menjulurkan lidahnya pada Mandala kemudian berlari meninggalkan Dimas dan Toyib begitu saja.
"Dasar gadis tengil! Gadis tidak waras!"umpat Dimas merasa kesal.Bajunya menjadi kotor karena ulah Ayana.
"Gadis itu benar-benar menyebalkan. Aku sudah keliling hampir seharian penuh. Tapi barang dagangan ku tidak ada yang laku satupun. Eh,.. dia malah meledekku dengan menyanyikan lagu tak gendong kemana-mana,"gerutu Toyib.
"Ini aku malah dilempari tomat sama dia. Selalu apes jika bertemu dengan dia,"gerutu Dimas yang juga merasa kesal pada Ayana.
Sementara itu Ayana juga merasa kesal dengan dua sales pakaian yang ditemuinya tadi. Sepanjang jalan gadis itu nampak menggerutu.
"Dasar SPd! Sales Penjual daster! Sok kegantengan! Sombong sekali. Sok cool, sok cuek. Memang cuma dia apa yang ganteng?"gerutu Ayana yang merasa sebal dengan Dimas dan Toyib.
Biasanya tidak ada pria yang bisa menepis pesona kecantikannya. Semua pria akan bersikap manis setelah melihat kecantikannya. Tapi entah mengapa kedua sales itu nampak tidak tertarik sama sekali pada dirinya. Mereka malah terkesan cuek dan dingin pada dirinya bahkan ada kesan tidak suka mereka pada dirinya yang terlihat dari ekspresi wajah kedua sales itu. Membuat Ayana penasaran sekaligus kesal.
"Loh.. ini anak gadis kenapa mukanya kusut begitu?"tanya Bu Lastri saat melihat Ayana pulang dengan wajah yang terlihat kusut.
"Itu, Bu. Aku ketemu dua sales yang menjengkelkan itu,"ujar Ayana nampak kesal.
"Sales yang mana, Ay? Banyak sales yang masuk ke kampung ini. Dari sales panci, sales alat elektronik, sales teflon, sales sembako, sales LPG, sales pecah belah, sales pakaian, sales...."
"Nah itu, Bu. Sales pakaian keliling itu yang bikin aku sebel,"ucap Ayana memotong kata-kata Bu Lastri yang panjangnya bak kereta api batu bara.
"Memangnya kenapa dengan mereka, Ay?"tanya Bu Lastri.
"Aku nggak sengaja nabrak sales yang sok kegantengan itu sampai jatuh, Bu. Bukannya nolongin aku, eh malah aku di tinggal pergi begitu saja,"curhat Ayana.
"Oh, nak Dimas? Dia dulu tidak seperti itu. Dulu dia sangat ramah dan perhatian. Tapi sekarang dia tidak lagi banyak bicara selain mengenai barang dagangannya. Ibu dengar dia pernah dijebak janda. Janda itu pura-pura minta tolong buat ngangkat galon. Eh, setelah nak Dimas masuk ke rumahnya, janda itu malah mengunci pintu, merobek pakaian dia sendiri dan teriak-teriak minta tolong seolah-olah nak Dimas hendak berbuat tidak senonoh padanya. Untung saat itu ada orang yang mendengar saat nak Dimas dimintai tolong mengangkat galon oleh janda itu. Sejak saat itu, Nak Dimas tidak pernah mau lagi masuk ke rumah konsumennya dengan alasan apapun. Dan karena itu pula, nak Dimas jadi tidak terlalu banyak bicara pada perempuan, kecuali pada ibu-ibu yang sudah tua seperti ibu ini,"jelas Bu Lastri panjang lebar.
"Oh, begitu, ya?"ujar Ayana yang baru tahu.
"Iya. Ya sudah, ayo masuk! Eh, kamu bawa apa ini?"tanya Bu Lastri saat melihat kantong plastik berisi sayuran.
"Ini buat ibu. Tadi pas aku ke warung, aku tidak sengaja lihat banyak sayuran yang baru di antar penjual ke warung. Sayurannya masih segar-segar, jadi aku beli saja. Ibu mau memasaknya untuk saya, 'kan?"tanya Ayana dengan nada manja.
"Tentu saja. Pengen dimasak apa? Ayo kita masak bersama!"ujar Bu Lastri seraya merangkul hangat Ayana masuk ke dalam rumah.
Sejak pertama kali bertemu dengan Bu Lastri kemarin, Ayana merasa terharu dengan sikap Bu Lastri yang memperlakukan dirinya sama dengan Wulan. Bu Lastri nampak sangat perduli dengan Wulan dan juga dirinya. Buktinya tadi saat Ayana merasa kesal, Bu Lastri nampak perhatian dengan menanyakan apa yang membuat Ayana kesal dan mau mendengar keluh kesahnya. Berbeda dengan kedua orang tuanya. Saat mereka pulang, mereka tidak pernah menanyakan keadaan nya, apalagi mendengar keluh kesahnya. Makan bersama pun sangat jarang mereka lakukan. Mereka hanya mentransfer uang ke rekening Ayana tanpa menanyakan keadaan Ayana. Bahkan saat Ayana tidak pulang pun mereka sama sekali tidak mencari Ayana. Dan itulah yang membuat Ayana malas pulang dan sering menginap di rumah teman-temannya. Namun dari sekian banyak rumah temannya, hanya dirumah Wulan inilah Ayana merasa memiliki keluarga.
...🌟"Terkadang pengalaman akan merubah seseorang. Bisa berubah lebih baik, bahkan juga bisa berubah menjadi lebih buruk."🌟...
..."Nana 17 Oktober"...
...🌸❤️🌸...
.
.
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 264 Episodes
Comments
Waris panca Kumala
tidak menghargai orang tapi ingin di hargai orang...ayana ini karakternya sedikit unik yah:v
2023-07-25
2
dementor
mirip kisahnya nabi yusuf dengan siti zulaikha.. 😇😇😇😇😇
2023-07-11
3
dementor
kahyang saha ey??? juring bukan? aing mah iler eh lier!!
2023-07-10
3