Di sebuah rumah kontrakan di pinggir kota, nampak seorang pria tampan berhidung mancung, dengan bentuk tubuh proporsional, rambut tebal hitam legam, dan kulit putih bersih sedang berkutat di dapur kecil rumah kontrakan itu. Rumah kontrakan dengan dua kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, dapur dan satu kamar mandi yang terletak di dekat dapur.
"Kamu masak apa, Dim?"tanya pria berkulit putih berambut keriting yang tidak lain adalah Toyib.
"Nasi goreng,"sahut pria yang tidak lain adalah Dimas.
"Wahh.. kebetulan sudah lapar, nih!"ujar Toyib seraya mengambil piring karena melihat Dimas sudah mematikan kompor nya.
Sedangkan Dimas hanya geleng-geleng kepala melihat Toyib langsung mengambil nasi goreng yang masih berada diatas kompor.
Toyib adalah duda beranak satu yang menduda karena bercerai.Toyib benar-benar menjadi Bang Toyib. Alias tidak pulang tiga kali puasa dan tiga kali lebaran hingga istrinya di tikung orang. Miris bukan? Toyib memutuskan tidak pulang selama tiga kali puasa dan tiga kali lebaran hanya karena ingin ongkos yang seharusnya di keluarkannya untuk transportasinya untuk pulang kampung bisa dikirimkannya untuk kebutuhan anak dan istrinya. Walaupun merasa sedih tidak bisa berkumpul dengan anak dan istri di kampung, yang penting bisa mengirim uang lebih banyak untuk anak dan istrinya tercinta. Tapi nyatanya keputusan Toyib itu bukanlah keputusan yang tepat untuk dirinya. Keputusannya untuk tidak pulang kampung selama tiga tahun agar bisa mengirimkan uang yang lebih banyak untuk anak dan istrinya menyebabkan istrinya ditikung orang.
Sedangkan Dimas, dulunya pernah bekerja di sebuah perusahaan dengan karir yang cemerlang. Memiliki pacar yang cantik. Namun gara-gara putra atasannya menyukai pacarnya dan pacarnya tetap memilih Dimas yang lebih tampan dan juga cerdas. Dimas dipaksa mengakui dan menandatangani pernyataan bahwa dirinya telah melakukan korupsi dengan ancaman bahwa pacarnya akan di lecehkan secara bergiliran di depan matanya, jika dia tidak mau menandatangani pernyataan itu. Melihat pacarnya yang sedang diikat di depan matanya dan dikelilingi para pria, sedangkan dia sendiri juga diikat, akhirnya Dimas menandatangani surat pernyataan itu. Dimas terpaksa harus mengembalikan uang yang di korupsi oleh orang lain. Hingga menghabiskan seluruh tabungannya. Bahkan terpaksa harus menjual rumah peninggalan kedua orang tuanya.
Nama Dimas di blacklist. Hingga tidak bisa mencari pekerjaan di perusahaan manapun. Hingga berakhir mengontrak rumah yang saat ini ditinggalinya bersama Toyib dan menjadi sales pakaian keliling dengan sisa uang yang dimilikinya.
"Kamu hari ini tidak keliling, Dim?"tanya Toyib setelah sarapan bersama Dimas.
"Keliling kok. Hari ini aku ada tagihan di beberapa konsumen,"sahut Dimas yang sibuk memotong kuku tangan dan kakinya.
"Kok, kamu belum siap-siap?"tanya Toyib mulai menyiapkan dagangannya. Melipat pakaian yang tidak rapi setelah di lihat calon konsumen, tapi tidak jadi dibeli. Kemudian mengganti plastik barang yang sudah lecek, robek atau perekatnya tidak mau melekat lagi.
"Hari ini adalah hari Jum'at. Jadi aku berangkat setelah sholat Jum'at saja. Memangnya kamu mau berangkat sekarang? Kamu mau sholat Jum'at di jalan?"tanya Dimas menatap Toyib yang masih sibuk melipat pakaian.
"Astaga! Eh, Astaghfirullah! Aku lupa. Pantesan, dari tadi kamu santai banget. Kenapa kamu nggak ngasih tau sama aku?"tanya Toyib seraya menghela napas panjang.
"Ya, siapa yang tahu kalau kamu tidak ingat,"sahut Dimas.
"Bukan tidak ingat, hanya lupa,"sahut Toyib sambil nyengir.
"Sama saja! Kata orang Jawa"Sami mawon"!"sahut Dimas kesal, sedangkan Toyib malah tertawa.
Beberapa jam kemudian, dua orang pria itu pun sudah rapi dengan sarung dan baju Koko dilengkapi dengan peci yang menutupi kepala mereka. Tampan? Tentu saja. Walaupun ketampanan Toyib tidak bisa dibandingkan dengan Dimas, karena jauh lebih tampan Dimas dari pada Toyib. Tapi Toyib tetap bisa dikatakan tampan. Karena menurut survei di kampung itu, orang tertampan pertama adalah Dimas dan yang menduduki ranking kedua adalah Toyib.
Banyak yang naksir? Sudah pasti. Banyak ibu-ibu di kampung tempat keduanya mengontrak, ingin menjadikan salah satu dari mereka berdua sebagai menantu mereka. Banyak gadis dan janda yang naksir mereka dan sengaja mencari perhatian di depan mereka. Tapi kedua pria itu seolah menutup hati mereka untuk wanita. Entah kedua orang pria itu belum bisa move on, masih patah hati, belum mendapatkan cinta baru atau mungkin tergolong pria-pria gagal move on. Entahlah.
Kedua pria itu keluar dari rumah kontrakan sederhana mereka. Berjalan menuju masjid untuk melaksanakan sholat Jum'at. Jadi perhatian semua wanita? Tentu saja tidak. Tidak salah lagi maksudnya. Sepanjang jalan banyak wanita yang memperhatikan keduanya, terutama memperhatikan Dimas.
"Eh, kak Dimas, bang Toyib. Mau sholat Jum'at, ya?"
"Wahh..kak Dimas dan bang Toyib tambah cakep aja kalau pakai sarung, baju Koko sama peci,"
"Mau sholat Jum'at, ya? Duh, udah ganteng, sholeh lagi. Benar-benar menantu idaman,"
"Ganteng-ganteng banget sih! Kapan ,nih, salah satu dari kalian akan melamar anak ibu? Sebentar lagi anak ibu lulus SMU, loh,"
"Nak Dimas, nak Toyib, habis solat Jum'at mampir ke rumah ibu, yuk! Kebetulan putri ibu baru datang dari kota,"
"Kak Dimas, bang Toyib, mau sholat Jum'at, ya?"
Itulah yang selalu di dihadapi Dimas dan Toyib jika keluar rumah, apalagi kalau mau sholat Jum'at seperti ini. Banyak ibu-ibu yang terang-terangan ingin menjadikan salah satu dari mereka sebagai menantu.Bahkan banyak gadis dan janda yang berpura-pura keluar rumah hanya agar bisa melihat dari dekat dan bertegur sapa dengan keduanya.
Jarak antara kontrakan kedua orang pria itu dengan masjid memakan waktu lima menit jika ditempuh dengan berjalan kaki. Namun keduanya nampak tetap senang melangkahkan kaki mereka menuju masjid.
Sebagaimana di dalam haditsnya, Rasulullah SAW bersabda: "Seseorang yang berjalan ke masjid, maka tiap langkah kakinya akan diberikan satu pahala, dihapuskan satu dosa, dan dinaikkan satu derajat oleh Allah SWT." (HR. Ibnu Majah dan Muslim).
Karena hadits itukah dua pria dewasa itu berjalan kaki ke masjid? Sejatinya tidak. Mereka berjalan kaki dari rumah kontrakan mereka ke masjid adalah karena mereka tidak memiliki kendaraan. Bahkan mereka harus naik turun angkot untuk menuju sebuah kampung. Dan harus berjalan kaki mengelilingi kampung untuk menjajakan dagangan mereka.
Setelah bejalan dari rumah kontrakan selama lima belas menit, akhirnya kedua orang pria itupun sampai di masjid. Lima belas menit? Bukankah jarak antara kontrakan kedua sales itu ke masjid hanya lima menit jika ditempuh dengan berjalan kaki? Masalahnya, perjalanan yang seharusnya lima menit menjadi lima belas menit karena sering di hadang ibu-ibu yang sedang mencari menantu.
Setelah melaksanakan sholat Jum'at, orang-orang di dalam masjid itu, nampak belum ada yang keluar dari masjid, karena tiba-tiba hujan turun lumayan deras. Sehingga para pria itu memilih berdiam di masjid sambil berzikir menunggu hujan reda. Setelah setengah jam menunggu hujan reda, akhirnya mereka pun mulai pulang ke rumah masing-masing. Ada yang mengendarai motor, sepeda, dan banyak pula yang berjalan kaki.
"Wah, jalannya lumayan becek dan licin, nih!"gumam Dimas saat melewati gang yang belum di paving.
"Iya, Hati-hati! Jangan sampai terpeleset! Kan malu kalau sampai di lihat calon mertua,"canda Toyib hingga..
"Hei! Berhenti! Kembalikan mobil-mobilan ku!"
"Tidak mau! Ini punyaku!"
"Brugh" seorang anak kecil yang sedang berlari tiba-tiba menabrak Toyib.
"Eh, eh.."Toyib nampak kehilangan keseimbangan.
"Brugh"
"Toyib..!"teriak Pak RT dengan wajah yang merah padam menahan rasa malu dan amarah. Dengan cepat Pak RT menaikkan sarungnya. Pasalnya sarung pria paruh baya itu melorot karena tidak sengaja di tarik oleh Toyib.
Pak RT tadinya berjalan sambil mengobrol dengan seorang warga yang berjalan beriringan dengannya. Tepatnya pria itu berjalan di depan Dimas dan Toyib. Namun siapa sangka akan terjadi insiden memalukan ini.
Sarung pria itu tidak sengaja ditarik Toyib karena setelah ditabrak anak kecil tadi Toyib kehilangan keseimbangan, tanpa sengaja memegang sarung pak RT hingga melorot dan menyisakan celana boxer ketat pendek yang untungnya masih tertutup oleh baju koko pak RT. Sedangkan Toyib sendiri jatuh tersungkur.
"Maaf, Pak! Saya tidak sengaja. Tadi tiba-tiba saya di tabrak anak-anak yang lari tadi,"ucap Toyib tidak enak hati sekaligus malu.
Semua orang pun menutup mulut menahan tawa melihat kejadian itu. Pak RT pun bergegas pergi karena merasa malu.
"Apes sekali aku hari ini. Baju dan sarung ku kotor gara-gara jatuh ditabrak anak kecil tadi. Malah nggak sengaja membuat sarung Pak RT melorot. Nggak enak aku kalau ketemu sama Pak RT nanti,"gerutu Toyib.
"Ya sudah. Nanti kalau ketemu, minta maaf lagi. Namanya juga kecelakaan. Nggak sengaja,"ujar Dimas yang mati-matian menahan tawanya. Mau tertawa takut dosa, tapi kejadian tadi benar-benar membuat semua orang yang melihatnya ingin tertawa.
...🌸❤️🌸...
Notebook :
Songkok, peci, atau kopiah adalah topi yang banyak dipakai di Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan, paling umum di kalangan pria Muslim. Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia, songkok adalah penutup kepala kaum lelaki yang terbuat dari bahan kain beludru.
Kata “Peci” muncul di era penjajahan Belanda,kata ini ditulis ''Petje'' yang berasal dari kata ''pet'' (topi) dan “je” yang berarti “sesuatu yang kecil”,penutup kepala yang biasa dipakai oleh bangsa Melayu
.
.
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 264 Episodes
Comments
flower
cerita kak nana kaya pelajaran enak.. ga cuma baca novel dapet halu nya doang ini mah juga dpt pengetahuannya jga kalo org yg ga faham.. good kak.. cerita yg kaya gini harus di up.in terus
2024-03-07
1
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ
🤭🤭🤭🤭🤭 hihihihihi eh eh ada yg melorot meluncur kebawah bukan keatas.. 🤭🤭🤭🤭 mau ketawa takut dosa. senyum sambil nahan tawa beneran ini aku. 🙊🙊
2023-10-04
1
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ
Ya Allah tragis.. miris dan sedih baget kisah pelik hidup Dimas ini.. Kurang beruntung banget... semoga kelak bisa hidup bahagia dan dapat pengganti yg jauh lebih baik lagi ya Dimas.. Sabar
2023-10-04
1