11. Tertidur

Pagi kembali menyapa, Ayana dan Wulan mulai bersiap ke sekolah. Bu Lastri pun sibuk menyiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya.

"Ibu masak apa?"tanya Pak Parman seraya duduk di kursi meja makan.

"Nasi goreng, Pak,"sahut Bu Lastri yang masih ada di dapur sibuk mengaduk nasi gorengnya.

"Anak-anak, 'kan mau sekolah, Bu. Kok malah di masakin nasi goreng? Nanti pas di sekolah pada ngantuk, loh,"ujar Pak Parman kemudian menyeruput secangkir kopi buatan istrinya tercinta.

"Mitos, itu Pak. Mitos! Mana ada makan nasi goreng bisa bikin ngantuk,"kilah Bu Lastri seraya mewadahi nasi gorengnya yang baru saja matang ke dalam mangkok gelas.

"Lah, ibu ini kalau dibilangin malah ngeyel,"gerutu Pak Parman.

"Ibu masak apa? Baunya harum sekali,"tanya Ayana yang baru keluar dari kamar bersama Wulan, duduk di sebelah kiri Pak Parman. Sedangkan Wulan duduk di sebelah kanan Pak Parman.

"Masak nasi goreng. Sebentar, ibu bawa ke situ,"sahut Bu Lastri membawa nasi goreng sambil membawa lalapan kol dan mentimun.

"Anak gadis bapak sudah pada cantik dan harum,"ujar Pak Parman mengelus kepala Ayana dan Wulan yang duduk sebelah kiri dan kanannya.

"Iya, dong, Pak. Masa anak gadis bau asem,"sahut Ayana mengambilkan nasi goreng yang baru diletakkan Bu Lastri untuk Pak Parman.

"Emangnya bapak, yang suka bau asem,"sahut Wulan, seraya membuka toples yang berisi kerupuk.

"Ya enggak lah! Mana mungkin bapak bau asem.Nih, coba di cium! Bapak sudah pakai parfum Casablanza.Harum ini,"ujar Pak Parman percaya diri.

"Iya, bapak mamang hobi pakai parfum selamat tinggal,"sahut Bu Lastri.

"Parfum selamat tinggal? Parfum apaan itu, Bu?"tanya Ayana mengernyitkan keningnya.

"Itu, Ay, parfum yang orangnya udah pergi sejauh dua ratus meter, tapi bau parfumnya masih tertinggal,"ujar Bu Lastri membuat Ayana dan Wulan tertawa.

"Hais, ibu kalau ngomong suka bener,"sahut Pak Parman membuat semuanya tertawa.

"Sudah, sudah! Cepetan pada sarapan. Nanti pada kesiangan, loh!"ujar Bu Lastri.

Setelah sarapan, Pak Parman segera berangkat bekerja. Wulan dan Ayana berangkat sekolah dan Bu Lastri yang ada di rumah sibuk beres-beres dan bersih-bersih. Dari mencuci peralatan dapur, mencuci baju, menyapu lantai, menyapu halaman, mengepel lantai dan juga memasak untuk makan siang keluarganya.

Wulan dan Ayana sudah tiba di sekolah mereka lima menit sebelum jam pelajaran di mulai. Keduanya pun bergegas masuk ke dalam kelas.Tidak lama kemudian, jam pelajaran pertama pun dimulai. Mata pelajaran pada jam pertama adalah Biologi.

"Selamat pagi anak-anak!"sapa seorang pria yang berusia sekitar tiga puluh tahun. Wajahnya tampan, hidungnya mancung, dan kulitnya putih. Pria itu adalah Pak Buang, guru biologi yang disukai banyak siswi. Karena selain tampan, pria itu tidak galak, ramah dan selalu menerangkan materi pelajaran dengan baik, sehingga mudah dimengerti dan. dipahami para murid.

"Selamat pagi, Pak!"jawab seluruh murid kompak.

"Baiklah, karena seminggu lagi kita akan menghadapi ujian semester genap, dan kebetulan materi pelajaran kita juga sudah habis, maka hari ini kita akan mengulangi materi pelajaran sebelumnya. Yaitu mengenai Makanan dan Sistem Pencernaan. Sistem Pernapasan. Sistem Ekskresi. Sistem Koordinasi. Sistem Reproduksi.dan Sistem Imun,"ujar Pak Buang kemudian menjelaskan kembali semua materi itu secara garis besarnya saja.

Semua murid nampak memperhatikan semua yang di jelaskan oleh Pak Buang. Tapi ada satu siswi yang menopang dagunya. Tepatnya siswi itu menopang dagunya saat Pak Buang baru lima menit menjelaskan materi pelajaran nya. Siswi itu nampak tertidur mendengar penjelasan Pak Buang. Seolah suara Pak Buang yang sedang menjelaskan materi itu seperti suara seorang bapak yang sedang mendongeng cerita sebelum tidur padanya. Suara yang begitu menenangkan sehingga membuat siswi itu mudah terlelap.

"Ayana! Ayana! Ayana!"panggil Pak Buang saat menyadari siswinya yang bernama Ayana itu tertidur. Pria itu nampak menghela napas menatap Ayana.

Mendengar Ayana di panggil sampai tiga kali oleh Pak Buang, tapi tidak ada suara sahutan dari Ayana, semua siswa pun menatap ke arah Ayana. Mereka menutup mulut menahan tawa melihat Ayana tertidur dengan bibir yang terbuka.

"Ay! Ay! Ayana! Bangun!"panggil Wulan dengan suara kecil menepuk lengan Ayana.

"Em, ada apa?"gumam Ayana yang belum juga membuka matanya.

"Kamu di panggil Pak Buang,"ucap Wulan pada Ayana.

"Pak Buang?" mata Ayana terbuka.lebar saat mendengar nama Pak Buang.

"Gedubrak"

Karena kaget dan berdiri mendadak, rok Ayana tersangkut di kursi dan berakhir terjatuh di lantai dan di timpa kursi yang tadi didudukinya. Spontan satu kelas pun tertawa terbahak-bahak melihat Ayana yang terjatuh di timpa kursi.

"Maaf, Pak!"sahut Ayana mengusap air liur di sudut bibirnya sambil menyengir kuda pada Pak Buang. Malu? Tentu saja. Malu ketahuan tertidur di kelas sekaligus malu karena terjatuh di timpa kursi di dalam kelas hingga jadi bahan tertawaan seluruh penghuni kelas.

Apakah nasi goreng yang dimakan Ayana untuk sarapan tadi adalah penyebab Ayana tertidur di kelas? Jawabannya adalah 'Mungkin' .Baru kali ini Ayana tertidur di kelas? Jawabannya adalah 'Tidak'. Karena setiap kali mengikuti mata pelajaran biologi yang diajarkan oleh Pak Buang, Ayana selalu tertidur di dalam kelas. Entah mengapa, setiap Pak Buang menjelaskan materi pelajaran sekitar lima sampai sepuluh menit Ayana pasti ketiduran. Ayana juga tidak tahu apa penyebabnya. Padahal Ayana suka dengan mata pelajaran biologi. Ayana juga tidak membenci Pak Buang yang tampan, dan ramah. Tapi kenapa Ayana selalu tertidur di jam mata pelajaran biologi yang diajarkan oleh Pak Buang? Ayana sendiri juga penasaran dan belum menemukan jawabannya.

"Harap tenang!"ucap Pak Buang hingga membuat semua murid berhenti tertawa dan kembali duduk di bangku mereka masing-masing dengan tertib.

"Ayana! Jelaskan apa yang di maksud dengan sistem ekskresi!"titah Pak Buang menghela napas berat.

"Sistem ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sisa-sisa metabolisme ini berupa senyawa-senyawa yang bersifat toksik (racun) sehingga jika tidak dikeluarkan dapat menyebabkan terganggunya fungsi organ-organ di dalam tubuh,'jawab Ayana dengan lancar.

"Benar. Lalu apa fungsi dari sistem ekskresi? Tolong jelaskan pada bapak, Ayana!"titah Pak Buang lagi.

"Sistem ekskresi manusia bertugas untuk mengolah racun zat sisa metabolisme yang tidak terpakai, yang kemudian akan dibuang ke luar tubuh. Jika racun dan zat sisa metabolisme dibiarkan menumpuk di dalam tubuh, maka berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan,"jawab Ayana tetap lancar seperti sebelumnya.

"Lalu apa yang dimaksud dengan sistem imunitas?"tanya Pak Buang lagi.

"Imunitas atau kekebalan adalah kemampuan organisme multisel untuk melawan mikroorganisme berbahaya atau pertahanan pada organisme untuk melindungi tubuh dari pengaruh biologis luar dengan mengenali dan membunuh patogen. Kekebalan melibatkan komponen spesifik dan nonspesifik,"

Ayana kembali menjawab dengan lancar dan benar, pertanyaan dari Pak Buang yang ketiga. Membuat guru tampan itu tidak bisa marah pada Ayana. Walaupun Ayana selalu tertidur setiap kali dirinya mengajar. Dan anehnya lagi, walaupun Ayana selalu tertidur di jam pelajarannya, nilai mata pelajaran biologi gadis itu selalu bagus.

...🌸❤️🌸...

.

.

Ketika memakan nasi goreng atau makanan lain yang membutuhkan proses mencerna yang lama, tubuh akan mengirimkan suplai-an darah ke sistem pencernaan untuk membantu proses pencernaan yang membutuhkan energi yang cukup besar dalam mencerna. Hal ini akan menyebabkan suplai-an darah menuju ke otak menjadi menurun sehingga otak mengirimkan sinyal mengantuk.

Rasa kantuk yang menyerang setelah memakan nasi ataupun nasi goreng disebut sebagai reaksi food coma. Reaksi ini terjadi karena beberapa hal salah satunya yaitu konsumsi makanan dalam porsi yang besar terutama konsumsi karbohidrat. Beberapa peneliti Jerman mengatakan bahwa makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi memiliki indeks glikemik yang tinggi pula misalnya nasi goreng. Tingginya indeks glikemik ini akan mendorong pankreas untuk memproduksi insulin dalam jumlah yang banyak. Hal inilah yang menyebabkan asam amino L-Tryptophan masuk ke dalam sel-sel otot. L-Tryptophan akan dikonversi menjadi serotonin yang menghantarkan sinyal rasa kantuk. Sumber : Google.

.

.

To be continued

Terpopuler

Comments

Nadira Alexa

Nadira Alexa

berasa jadi anak sekolah lg aku 😂😂😂 novelnya bagus, aku suka 🥰

2024-04-27

1

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ

sungguh mirip banget kejadiannya kayaka aku SMA dulu. suka banget molor di pelajaran Fiqih..dan Gurunya gk pernah marah sama aku... 😂😂🙈🙈🙈😂😂

2023-10-04

2

Diana Dwiari

Diana Dwiari

Berarti ini baru kelas 2 sma jurusan ipa

2023-08-15

1

lihat semua
Episodes
1 1. Ukuran
2 2. Tidak Pernah Salah
3 3. Double Kill
4 4. Kualat
5 5. Kehangatan Keluarga
6 6. Melorot
7 7.Dilamar
8 8. Perhatian
9 9. Cemburu Sama Kamu?
10 10. Posisi
11 11. Tertidur
12 12. Aneh
13 13. Urusan Cinta
14 14. Keluarga
15 15. Pulang
16 16. Bening
17 17. Di Kejar
18 18. Putus Asa
19 19. Gadis Tengil
20 20. Demam
21 21. Adik
22 22. Gara-gara Gigitan
23 23. Nikahi
24 24. Jontor
25 25. Bidadari Jadi Memedi
26 26. Bahan Plastik
27 27. Hujan Yang Sama
28 28. Trauma
29 29. Dianggap Adik
30 30. Cekrek
31 31. Peduli Dan Perhatian
32 32. Posesif Atau Protektif ?
33 33. Tinggal Dengan Kakak
34 34. Bercanda
35 35. Tikus
36 36. Saling Menyalahkan
37 37. Mengerti Tidak?
38 38. Gawat!
39 39. Takut Khilaf?
40 40. Kegatelan
41 41. Lupa
42 42. Membawa Pulang
43 43. Anak Durhaka
44 44. Ancaman
45 45. Kehilangan
46 46. Gusar
47 47. Permintaan Aneh
48 48. Masih Ganteng Aku
49 49. Adik Ipar Kere
50 50. Mau Bagaimana Lagi?
51 51. Apanya Yang Dipaksa?
52 52. Tutorial
53 53. Guling Hidup
54 54. Apa Bedanya?
55 55. Cari Kerja
56 56. Siapa Bapaknya?
57 57. Menjemput
58 58. Apa Artinya?
59 59. Jika Apa?
60 60. Ayah Mertua
61 61. Geno Mengerti
62 62. Merajuk
63 63. Ingin Mencoba Lagi?
64 64. Bercak Merah
65 65. Tidak Menyesal
66 66. Enggan
67 67. Enggan Membahas
68 68. Terimalah
69 69. Ada Hubungan Apa?
70 70. Diapain?
71 71. Jalan-jalan
72 72. Lulusan Apa?
73 73. Hina Tapi Mulia
74 74. Cincin
75 75. Sudah Menikah
76 76. Kenapa? Cemburu?
77 77. So Sweet
78 78. Bukan Niatnya Yang Salah
79 79. Hati Yang Hancur
80 80. Ayana Berubah
81 81. Tidak Rela
82 82. Enggan Meninggalkan
83 83. Mengoreksi Informasi
84 84. Berlibur Bersama
85 85. Penasaran
86 86. Untuk Apa Bertahan?
87 87. Bantu aku!
88 88. Stempel Kepemilikan
89 89. Semakin Iri
90 90. Kontrakan Baru
91 91. Cari Siapa?
92 92. Drama
93 93. Tepatnya Cari Perhatian
94 94. Siapa Dimas?
95 95. Ngidam
96 96. Ingin Berduaan
97 97. Saringan
98 98. Tidak Salah Menilai
99 99. Gagal Lagi
100 100. Was-was
101 101. Buru-buru
102 102. Alasan
103 103. Menjelek-jelekkan
104 104. Mau Lihat?
105 105. Teman Lama
106 106. Semakin Curiga
107 107. Sudah Gol
108 108. Harta Dan Cinta
109 109. Najis
110 110. Menemukan Ide
111 111. Licik
112 112. Dia Lagi
113 113. Di Bawah Pohon Jambu
114 114. Masa Depan
115 115. Menjemput
116 116. Terkapar
117 117. Awasi Dia!
118 118. Video Viral
119 119. Sahabat
120 120. Asal Bahagia
121 121. Takut Kehilangan
122 122. Sakit Apa?
123 123. Tamu
124 124. Kita Lihat!
125 125. Penasaran Tidak Terjawab
126 126. Makna Tersirat
127 127. Siapa?
128 128. Hasil Penyelidikan
129 129. Please!
130 130. Mengekspresikan Kebahagiaan
131 131. Like Father, Like Son
132 132. Meminta Maaf
133 133. Jangan Menyesal!
134 134. Nggak Tentu
135 135. Apa Maksud Kamu?
136 136. Di Pojokkan
137 137. Babak Lanjutan
138 138. Kedap Suara
139 139. Kekanak-kanakan
140 140. Pudar
141 141. Rencana
142 142. Tanpa Melukai
143 143. Mau Apa Kalian?
144 144. Se-ka-rang!
145 145. Apa Tujuannya?
146 146. Penasaran
147 147. Hukuman
148 148. Orang-orang Misterius
149 149. Katakan Saja!
150 150. Ingin Melihat Akting
151 151. Pantas
152 152. Sebentar?
153 153. Seharusnya Mengerti
154 154. Berpura-pura
155 155. Muak
156 156. Nekat
157 157. Pernyataan
158 158. Kemungkinan
159 159. Gemas
160 160. Respon Positif
161 161. Investigasi
162 162. Minder
163 163. RSSSS
164 164. Yakin
165 165. Apa Rencana Kamu?
166 166. Meminta Bantuan
167 167. Kejutan
168 168. Tidak Menyangka
169 169. Keputusan Wulan
170 170. Tidak Sesuai Ekspektasi
171 171. Sabar!
172 118. Ngedate
173 173. Berteduh
174 174. Terganggu
175 175. Dusta
176 176. Siapa Yang Di Maksud?
177 177. Rencana Liburan
178 178. Melanjutkan Pendidikan
179 179. Harta Bukan Segalanya
180 180. Meledak
181 181. Kemungkinan
182 182. Rasa Bersalah
183 183. Menyesal
184 184. Pulang Kampung
185 185. Menawarkan Tempat Tinggal
186 186. Terharu
187 187. Belajar
188 188. Kecuali Kalau Khilaf
189 189. Please!
190 190. Marah?
191 191. Break
192 192. Motor Cash, Nyicil Ciuman
193 193. Maba
194 194. Apa Alasannya?
195 195. Saksi Kunci?
196 196. Lebih Baik Tidak Tahu
197 197. Mau Memutuskan
198 198. Sengaja
199 199. Tidak Sesuai Skenario
200 200. Cukup!
201 201. Mengalah
202 202. Kamu Cemburu?
203 203. Memohon Maaf
204 204. Pasrah
205 205. Tiga-tiganya
206 206. Nakal
207 207. Kurang Percaya
208 208. Sok
209 209. Benci
210 210. Jadi Rumit
211 211. Berbeda
212 212. Aku Yang Salah
213 213. Di Antar Ke Kampus
214 214. Tidak Percaya
215 215. Mengamati
216 216. Galau
217 117. Misterius
218 118. Glamor
219 219. Di Hujat
220 220. Nervous
221 221. Intruksi
222 222. Tidak Bisa Menolak
223 223. Kenapa Harus Dia?
224 224. Dugaan Yang Benar
225 225. Baik Sekali
226 226. Senja
227 227. Sugesti
228 228. Menyesal
229 229. Air Terjun
230 230. Panik
231 231. Tidak Percaya
232 232. Jomblo
233 233. Meminta Tolong
234 234. Bebas
235 235. Berbeda
236 236. Khawatir
237 237. Salah Paham
238 238. Harus Kuat
239 239. Panggil Aku Mama!
240 240. Ketulusan Hati
241 241. Terkejut
242 242. Benarkah?
243 243. Emosi
244 244. Kekecewaan
245 245. Fifty-fifty
246 246. Ingin Pelukan
247 247. Aku Temani
248 248. Bisakah?
249 249. Dejavu
250 250. Belum Move On
251 251. Wajar
252 252. Alasan
253 253. To the point
254 254. Maaf Dan Terimakasih
255 255. Trauma
256 256. Curahan Hati
257 257. Lebih Dekat
258 258. Susah Diatur
259 259. Panik
260 260. Langit Dan Bumi
261 261. Sarkas
262 262. Tertawa Di Atas Penderitaan
263 263. Melamar
264 264. Memaafkan
Episodes

Updated 264 Episodes

1
1. Ukuran
2
2. Tidak Pernah Salah
3
3. Double Kill
4
4. Kualat
5
5. Kehangatan Keluarga
6
6. Melorot
7
7.Dilamar
8
8. Perhatian
9
9. Cemburu Sama Kamu?
10
10. Posisi
11
11. Tertidur
12
12. Aneh
13
13. Urusan Cinta
14
14. Keluarga
15
15. Pulang
16
16. Bening
17
17. Di Kejar
18
18. Putus Asa
19
19. Gadis Tengil
20
20. Demam
21
21. Adik
22
22. Gara-gara Gigitan
23
23. Nikahi
24
24. Jontor
25
25. Bidadari Jadi Memedi
26
26. Bahan Plastik
27
27. Hujan Yang Sama
28
28. Trauma
29
29. Dianggap Adik
30
30. Cekrek
31
31. Peduli Dan Perhatian
32
32. Posesif Atau Protektif ?
33
33. Tinggal Dengan Kakak
34
34. Bercanda
35
35. Tikus
36
36. Saling Menyalahkan
37
37. Mengerti Tidak?
38
38. Gawat!
39
39. Takut Khilaf?
40
40. Kegatelan
41
41. Lupa
42
42. Membawa Pulang
43
43. Anak Durhaka
44
44. Ancaman
45
45. Kehilangan
46
46. Gusar
47
47. Permintaan Aneh
48
48. Masih Ganteng Aku
49
49. Adik Ipar Kere
50
50. Mau Bagaimana Lagi?
51
51. Apanya Yang Dipaksa?
52
52. Tutorial
53
53. Guling Hidup
54
54. Apa Bedanya?
55
55. Cari Kerja
56
56. Siapa Bapaknya?
57
57. Menjemput
58
58. Apa Artinya?
59
59. Jika Apa?
60
60. Ayah Mertua
61
61. Geno Mengerti
62
62. Merajuk
63
63. Ingin Mencoba Lagi?
64
64. Bercak Merah
65
65. Tidak Menyesal
66
66. Enggan
67
67. Enggan Membahas
68
68. Terimalah
69
69. Ada Hubungan Apa?
70
70. Diapain?
71
71. Jalan-jalan
72
72. Lulusan Apa?
73
73. Hina Tapi Mulia
74
74. Cincin
75
75. Sudah Menikah
76
76. Kenapa? Cemburu?
77
77. So Sweet
78
78. Bukan Niatnya Yang Salah
79
79. Hati Yang Hancur
80
80. Ayana Berubah
81
81. Tidak Rela
82
82. Enggan Meninggalkan
83
83. Mengoreksi Informasi
84
84. Berlibur Bersama
85
85. Penasaran
86
86. Untuk Apa Bertahan?
87
87. Bantu aku!
88
88. Stempel Kepemilikan
89
89. Semakin Iri
90
90. Kontrakan Baru
91
91. Cari Siapa?
92
92. Drama
93
93. Tepatnya Cari Perhatian
94
94. Siapa Dimas?
95
95. Ngidam
96
96. Ingin Berduaan
97
97. Saringan
98
98. Tidak Salah Menilai
99
99. Gagal Lagi
100
100. Was-was
101
101. Buru-buru
102
102. Alasan
103
103. Menjelek-jelekkan
104
104. Mau Lihat?
105
105. Teman Lama
106
106. Semakin Curiga
107
107. Sudah Gol
108
108. Harta Dan Cinta
109
109. Najis
110
110. Menemukan Ide
111
111. Licik
112
112. Dia Lagi
113
113. Di Bawah Pohon Jambu
114
114. Masa Depan
115
115. Menjemput
116
116. Terkapar
117
117. Awasi Dia!
118
118. Video Viral
119
119. Sahabat
120
120. Asal Bahagia
121
121. Takut Kehilangan
122
122. Sakit Apa?
123
123. Tamu
124
124. Kita Lihat!
125
125. Penasaran Tidak Terjawab
126
126. Makna Tersirat
127
127. Siapa?
128
128. Hasil Penyelidikan
129
129. Please!
130
130. Mengekspresikan Kebahagiaan
131
131. Like Father, Like Son
132
132. Meminta Maaf
133
133. Jangan Menyesal!
134
134. Nggak Tentu
135
135. Apa Maksud Kamu?
136
136. Di Pojokkan
137
137. Babak Lanjutan
138
138. Kedap Suara
139
139. Kekanak-kanakan
140
140. Pudar
141
141. Rencana
142
142. Tanpa Melukai
143
143. Mau Apa Kalian?
144
144. Se-ka-rang!
145
145. Apa Tujuannya?
146
146. Penasaran
147
147. Hukuman
148
148. Orang-orang Misterius
149
149. Katakan Saja!
150
150. Ingin Melihat Akting
151
151. Pantas
152
152. Sebentar?
153
153. Seharusnya Mengerti
154
154. Berpura-pura
155
155. Muak
156
156. Nekat
157
157. Pernyataan
158
158. Kemungkinan
159
159. Gemas
160
160. Respon Positif
161
161. Investigasi
162
162. Minder
163
163. RSSSS
164
164. Yakin
165
165. Apa Rencana Kamu?
166
166. Meminta Bantuan
167
167. Kejutan
168
168. Tidak Menyangka
169
169. Keputusan Wulan
170
170. Tidak Sesuai Ekspektasi
171
171. Sabar!
172
118. Ngedate
173
173. Berteduh
174
174. Terganggu
175
175. Dusta
176
176. Siapa Yang Di Maksud?
177
177. Rencana Liburan
178
178. Melanjutkan Pendidikan
179
179. Harta Bukan Segalanya
180
180. Meledak
181
181. Kemungkinan
182
182. Rasa Bersalah
183
183. Menyesal
184
184. Pulang Kampung
185
185. Menawarkan Tempat Tinggal
186
186. Terharu
187
187. Belajar
188
188. Kecuali Kalau Khilaf
189
189. Please!
190
190. Marah?
191
191. Break
192
192. Motor Cash, Nyicil Ciuman
193
193. Maba
194
194. Apa Alasannya?
195
195. Saksi Kunci?
196
196. Lebih Baik Tidak Tahu
197
197. Mau Memutuskan
198
198. Sengaja
199
199. Tidak Sesuai Skenario
200
200. Cukup!
201
201. Mengalah
202
202. Kamu Cemburu?
203
203. Memohon Maaf
204
204. Pasrah
205
205. Tiga-tiganya
206
206. Nakal
207
207. Kurang Percaya
208
208. Sok
209
209. Benci
210
210. Jadi Rumit
211
211. Berbeda
212
212. Aku Yang Salah
213
213. Di Antar Ke Kampus
214
214. Tidak Percaya
215
215. Mengamati
216
216. Galau
217
117. Misterius
218
118. Glamor
219
219. Di Hujat
220
220. Nervous
221
221. Intruksi
222
222. Tidak Bisa Menolak
223
223. Kenapa Harus Dia?
224
224. Dugaan Yang Benar
225
225. Baik Sekali
226
226. Senja
227
227. Sugesti
228
228. Menyesal
229
229. Air Terjun
230
230. Panik
231
231. Tidak Percaya
232
232. Jomblo
233
233. Meminta Tolong
234
234. Bebas
235
235. Berbeda
236
236. Khawatir
237
237. Salah Paham
238
238. Harus Kuat
239
239. Panggil Aku Mama!
240
240. Ketulusan Hati
241
241. Terkejut
242
242. Benarkah?
243
243. Emosi
244
244. Kekecewaan
245
245. Fifty-fifty
246
246. Ingin Pelukan
247
247. Aku Temani
248
248. Bisakah?
249
249. Dejavu
250
250. Belum Move On
251
251. Wajar
252
252. Alasan
253
253. To the point
254
254. Maaf Dan Terimakasih
255
255. Trauma
256
256. Curahan Hati
257
257. Lebih Dekat
258
258. Susah Diatur
259
259. Panik
260
260. Langit Dan Bumi
261
261. Sarkas
262
262. Tertawa Di Atas Penderitaan
263
263. Melamar
264
264. Memaafkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!