Ayana mengendarai motor matic nya menuju sekolah bersama Wulan. Pagi ini pelajaran jam pertama dimulai dengan pelajaran bahasa Inggris. Dengan guru mata pelajaran bernama Pak Sugeng. Guru paling ditakuti yang merupakan wakil kepala sekolah.
Ayana memarkirkan motornya, kemudian berjalan beriringan dengan Wulan menuju ruang kelas mereka.
"Ay, kamu nggak lupa membawa nama kamu, 'kan? Jika kamu lupa tidak membawa nya, kamu akan dapat tugas khusus dari Pak Sugeng. Lupa nggak bawanya?"tanya Wulan.
"Ada di dalam tas. Itu guru aneh banget, lah! Kenapa juga kita di suruh nulis nama kita di kertas karton dengan huruf yang besar? Sudah itu di suruh meletakkannya di meja kita masing-masing. Itu tandanya dia nggak hafal sama nama kita, 'kan?"gerutu Ayana.
"Iya, juga, ya. Tapi mana ada murid yang berani protes? Selesai menjelaskan materi, Pak Sugeng ngasih kita pertanyaan. Yang tidak mengacungkan jari akan diberi tugas khusus setelah mata pelajaran selesai. Dan yang mengacungkan jari, tapi jawabannya salah malah akan mendapatkan tugas lebih banyak dari yang tidak mengacungkan jari. Yang selamat tidak mendapatkan tugas khusus adalah yang mengacungkan jari dan jawabannya benar,"ujar Wulan menghela napas panjang.
"Dan satu lagi. Yang paling beruntung adalah yang mengacungkan jari, jawabannya salah, tapi nggak dapat tugas khusus karena nggak sempat dapat giliran pertanyaan dari Pak Sugeng,"sahut Ayana.
"Iya, kamu benar!"sahut Wulan membenarkan kata-kata Ayana.
"Dan itu adalah aku,"ucap Ayana kemudian tertawa.
"Serius?"tanya Wulan nampak tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Ayana.
"Serius. Waktu itu jawaban yang aku siapkan ternyata salah. Tapi nggak sempat dapat pertanyaan dari Pak Sugeng. Jadi aku selamat dari hukuman, deh!"sahut Ayana kemudian tertawa.
"Sebenarnya apa yang dilakukan Pak Sugeng itu hanya agar kita benar-benar memperhatikan materi yang disampaikan dan mendidik kita agar berpikir dengan kritis.Kamu tahu, 'kan, jika kita mengacungkan jari, berarti kita harus menyiapkan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh Pak Sugeng? Itu, 'kan membuat kita mau tak mau berpikir mencari jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh Pak Sugeng,"ujar Wulan panjang lebar.
"Iya, juga, ya. Tapi guru satu itu memang benar-benar menakutkan. Dari aura, suara dan bentuk tubuhnya saja bisa membuat kita semua ketakutan,"curhat Ayana yang tidak terasa sudah tiba di kelas mereka. Kedua gadis itupun duduk di bangku mereka. Ayana dan Wulan awalnya tidak duduk satu bangku. Namun mereka duduk di satu bangku yang sama setelah bertukar tempat duduk dengan teman mereka.
"Kamu tahu, nggak? Ada anak dari kelas sebelas F yang mengirim surat ijin. Isi dari surat ijin itu mengatakan kalau dia tidak masuk sekolah karena takut sama Pak Sugeng,"ujar Wulan kemudian tertawa.
"Yang benar? Lucu sekali! Sampai segitunya dia takut sama Pak Sugeng. Kena tekanan mental dia,"ujar Ayana ikut tertawa.
"Sudah, sudah! Sebaiknya kita siapkan karton nama kita, dan juga buku pelajaran kita. Sebentar lagi, Pak Sugeng akan masuk kelas kita,"ujar Wulan seraya menyiapkan buku pelajarannya.
Dan benar saja, tak lama kemudian, Pak Sugeng sang guru bahasa Inggris yang ditakuti para siswa pun memasuki kelas mereka. Seketika keadaan kelas pun menjadi sunyi senyap.
"Good morning students! ("Selamat pagi anak-anak!")"sapa Pak Sugeng dengan suara bariton nya yang terdengar tegas.
"Good morning, sir! ("Selamat pagi, Pak!")"sahut murid-murid di kelas itu yang sebagian besar dari mereka menjadi tegang.
"Oke, kita akan memulai pelajaran hari ini. Berhubung semua materi yang harus kita pelajari pada semester genap ini sudah habis, dan sebentar lagi akan diadakan ujian semester genap, maka kita akan mengulang materi sebelumnya. Hari ini kita akan mengulang materi pelajaran tentang Suggestion (Saran). Yaitu Asking & Giving Suggestion (Meminta dan memberi saran)"ujar Pak Sugeng kemudian mulai menjelaskan materi.
Para siswa nampak mendengarkan materi yang dijelaskan oleh Pak Sugeng dengan seksama. Berusaha mengertilah dan memahami apa yang di jelaskan Pak Sugeng.
"Tunjuk jari siapa yang masih ingat dengan materi pelajaran yang baru bapak jelaskan ini!"perintah Pak Sugeng setelah selesai menjelaskan materi.
Sebagian murid ada yang mengacungkan jari telunjuknya, ada pula yang hanya diam menunduk yang berarti pasrah mendapatkan tugas setelah mata pelajaran selesai dan di kumpulkan pada pertemuan berikutnya. Ayana dan Wulan pun mengacungkan jari telunjuk mereka. Tidak mengacungkan jari berarti siap menerima tugas, mengacungkan jari berarti harus mempersiapkan jawaban. Salah menjawab akan mendapatkan tugas khusus lebih banyak. Jika tidak mengumpulkan tugas, maka orang tua murid akan di panggil ke sekolah. Benar-benar guru yang tegas dan menakutkan. Karena itulah Pak Sugeng disebut sebagai guru killer.
"Dina! Beri saya contoh kalimat Recommend You To..."perintah pak Sugeng.
"I hink you have to study this material (Saya pikir kamu harus mempelajari materi ini.)"ucap Dina memberikan contoh kalimat saran untuk melakukan sesuatu dengan jemari tangan yang saling bertautan karena takut jawabannya salah.
"Good! Farid! Beri saya contoh kalimat Advice You To.."ucap Pak Sugeng menunjuk pada Farid. Membuat Dina bernapas lega.
"I advice you to apologize to him.(Saya sarankan kamu untuk meminta maaf padanya.)"ucap Farid yang terlihat tegang.
"Good! Riya, give me an example sentence that uses the word you should... (Bagus. Riya, beri saya contoh kalimat yang menggunakan kata kamu harus..)"perintah Pak Sugeng menatap pada Riya yang jarang mengacungkan jarinya.
"Brak"
Riya yang mengacungkan jari, tapi tidak menyiapkan jawaban pun terkejut saat namanya di sebut. Sangking terkejutnya Riya yang duduk paling belakang terjatuh dari kursinya. Melihat Riya yang jatuh dari kursinya dengan wajah pucat pasi bercampur malu, teman-teman sekelas Riya pun mati-matian menahan tawa.
"Are you okey? (Kamu baik-baik saja?)"tanya pak Sugeng pada Riya yang dengan tubuh gemetar kembali duduk di kursinya.
"O.. okey, sir. (Baik, Pak)"jawab Riya gugup.
"All right, give me an example sentence that uses the word you should..! (Baiklah, beri saya contoh kalimat yang menggunakan kata kamu harus..)"perintah Pak Sugeng.
"You should.. you should... "Riya nampak bingung bagaimana harus melanjutkan kalimatnya.
"Kamu berani mengacungkan jari tanpa menyiapkan jawaban?"tanya Pak Sugeng dengan tatapan tajam, membuat Riya semakin menundukkan kepalanya dengan tubuh yang gemetaran. Melihat Riya seperti itu, Pak Sugeng hanya bisa membuang napas kasar.
"Ayana! Give me an example sentence that uses the word you should...! (Ayana, beri saya contoh kalimat yang menggunakan kata kamu harus..) perintah Pak Sugeng.
"You should eat more vegetables! (Kamu harus makan banyak sayuran.)"sahut Ayana yang nampak santai.
"Good!"ucap Pak Sugeng kemudian menunjuk beberapa murid yang lain dan memberikan pertanyaan yang berbeda.
"Oke. Pelajaran hari ini cukup sampai di sini. Bagi yang namanya saya sebut, dipertemuan berikutnya harus mengumpulkan tugas membuat kalimat Asking & Giving Suggestion (Meminta dan memberi saran) sebanyak seratus kalimat. Bagi yang mengacungkan jari tapi tidak bisa menjawab pertanyaan saya dengan benar, harus mengumpulkan seratus lima puluh kalimat Asking & Giving Suggestion,"ujar Pak Sugeng kemudian menyebutkan nama-nama yang harus mengumpulkan tugas di pertemuan berikutnya. Para murid yang namanya disebut pun langsung lesu.
"Oke. Sampai disini pertemuan kita hari ini. Belajarlah lebih giat agar kalian bisa mendapatkan nilai yang memuaskan. Good morning!"ucap Pak Sugeng setelah bel tanda pergantian pelajaran berbunyi.
"Good morning, sir!"sahut para murid di kelas itu.
"Akhirnya... jam pelajaran guru killer itu berakhir juga,"
"Sial sekali! Aku harus menulis seratus kalimat saran,"
"Aku harus menulis seratus lima puluh kalimat,"
"Double kill itu namanya,"
"Risiko menjawab dengan jawaban salah,"
"Pak Sugeng benar-benar guru killer,"
"Untung saja aku tidak di tunjuk,"
"Aku beruntung karena bisa menjawab pertanyaan Pak Sugeng,"
Itulah celoteh para siswa di kelas Ayana dan Wulan setelah jam mata pelajaran bahasa Inggris selesai. Selama dua jam pelajaran bersama Pak Sugeng adalah waktu yang paling menegangkan bagi para murid yang tidak pintar berbahasa Inggris. Dan sayangnya banyak murid yang tidak bisa pelajaran bahasa Inggris. Sekolah tempat Ayana bersekolah ini bukan sekolah elit dengan fasilitas lengkap. Dan juga bukan sekolah elit tempat anak-anak pintar. Sekolah Ayana saat ini adalah sekolah negeri biasa.
Orang tua Ayana memang menyekolahkan Ayana di sekolah internasional. Tapi Ayana malah keluar dari sekolah itu dan memilih bersekolah di sekolah negeri. Ayana tidak mau bersekolah di tempat yang dihuni orang-orang kaya yang memandang orang lain karena tingkat kekayaannya. Dan berteman karena melihat status sosialnya. Ayana ingin mendapatkan teman yang tulus menerima dirinya apa adanya tanpa memandang latar belakangnya.
...🌟"Tidak bisa dipungkiri, status sosial mempengaruhi penilaian orang lain terhadap diri kita."🌟...
..."Nana 17 Oktober"...
...🌸❤️🌸...
.
.
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 264 Episodes
Comments
Monica
betul💯
2024-01-07
1
❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳
Gilla... jadi teringat masa dulu.. untungnya aku plajaran bhs Inggris nilai bagus. Ya lumayan bisa lah.
gk kuat aku kalau killer kayk gitu. 🤭🤭😂😂😂
2023-10-04
1
Waris panca Kumala
Dan saat mereka semua dewasa akan berterima kasih pada pa sugeng karna sudah mendidik mereka dengan baik hingga bisa menjadi seperti sekarang
2023-07-25
1