Bab 13 - Alya Bertemu Clara

Alya tidak membuat sarapan karena suaminya tidak berada di rumah, ia mengisi perutnya dengan memakan 2 potong roti isi selai kacang dan segelas susu

Selesai sarapan, Alya lalu lanjut membersihkan rumah.

Ditengah aktivitasnya mengepel, terdengar suara ketukan pintu. Gegas ia membukakan pintu.

Ternyata pagi ini Alya kedatangan 2 orang tamu yang tak diharapkannya, dengan wajah ketus ia pun berkata, "Mas Dimas sedang tidak ada di rumah, lebih baik kalian pergilah!"

"Dia ini istri atau pembantunya Dimas, Tria?" tanya seorang wanita muda yang tingginya hampir sama dengan adik iparnya Alya.

"Sekaligus, Kak Clara."

"Jika ingin bertemu dengan Mas Dimas jangan di sini, ini rumah ku!" ucap Alya.

"Hei, kamu itu hanya menumpang. Jika tidak dipungut papaku mungkin hidupmu jauh dari kata layak!" maki Tria.

"Aku sangat berterima kasih kepada Papa Ivan karena dia mau merawat dan melindungi diriku," ucap Alya.

Tria tersenyum sinis.

"Sekarang aku dan Mas Dimas telah menikah, rumah ini diriku berhak mau menerima tamu atau tidak," ujar Alya.

"Tapi, Dimas itu tak pernah mencintaimu!" singgung Clara.

"Biarin, tapi sekarang aku dan Mas Dimas sudah menikah bukankah diriku sungguh beruntung," Alya tersenyum mengejek.

Clara mendengus kesal.

"Pergilah, kalian berdua mengganggu waktuku saja!" usir Alya.

"Rasanya aku ingin melihat Kak Dimas mencampakkan kamu!" ucap Tria menatap geram kakak iparnya.

"Kita lihat saja, siapa yang akan dicampakkan aku atau kamu!" tantang Alya.

"Lelaki mana berani mencampakkan aku yang ada aku menendang mereka!"

"Kita lihat saja nanti adik iparku!" Alya tersenyum menyeringai.

Tria dan Clara pergi dari kediaman Dimas.

"Aku akan tetap bertahan meskipun Mas Dimas tak pernah mencintaiku!" gumamnya.

-

Alya melanjutkan pekerjaannya mencuci pakaian di mesin cuci, setelah itu menjemurnya.

Selesai berurusan dengan pakaian, ia melangkah ke dapur mempersiapkan masakan untuk makan siang.

Terdengar kembali suara ketukan pintu, "Siapa lagi, sih?" gumamnya.

Alya melangkah ke arah pintu dan mengintip dari jendela, "Mas Dimas!" lirihnya.

Dengan semangat, ia gegas membuka pintu. Alya melemparkan senyuman dihadapan suaminya.

Dimas tersenyum tipis, lalu masuk ke dalam rumah.

"Mas Dimas ingin aku buatkan apa?"

"Jus jeruk."

"Sebentar 'ya, Mas!" Alya bergegas ke dapur membuatkan jus pesanan suaminya.

Tak sampai 10 menit, Alya membawa segelas jus lalu ia sajikan di meja ruang santai keluarga.

Dimas meraih gelas dan menyeruput jus buatan istrinya.

"Mas, makan siang di rumah 'kan?"

"Iya, hari ini aku akan di rumah," jawab Dimas tanpa menatap malah fokus dengan ponselnya.

Alya tersenyum senang mendengarnya.

"Pergilah ke dapur dan masaklah!" perintah Dimas.

"Iya, Mas." Alya bersemangat melangkah ke dapur.

Tepat pukul 11 lewat 30 menit, hidangan telah tersajikan di meja makan.

Alya memanggil suaminya untuk makan siang di kamar.

"Alya, ini buat kamu!" Dimas menyodorkan paper bag berwarna coklat berukuran kecil.

Alya tampak diam sejenak, ia lalu menarik kedua ujung bibirnya.

"Ayo ambil, aku sengaja membelikannya untukmu!"

Alya meraihnya lalu berkata, "Terima kasih, Mas!"

"Ya, sama-sama." Dimas melangkah keluar kamar.

Alya duduk di sisi ranjang dengan cepat ia membuka isi paper bag, senyumnya melebar kala melihat kotak kecil berwarna merah.

Alya membuka kotak kecil itu, sebuah cincin berlian berada di dalamnya. "Wah, ini sangat cantik sekali!"

Alya membawa kotak kecil itu lalu menghampiri suaminya. Tanpa malu-malu, Alya memeluk tubuh Dimas.

Dimas yang sedang menerima telepon terkejut mendapatkan pelukan dari istrinya.

Dimas membiarkan Alya memeluk dirinya karena ia masih bertelepon.

Selesai berbicara, Dimas memasukkan ponselnya ke dalam saku celana lalu mendorong pelan tubuh istrinya.

"Terima kasih banyak, Mas. Aku senang sekali!" Alya berkata dengan wajah sumringah.

"Ya, aku memberikannya karena kamu sedang hamil anakku!" ucap Dimas.

"Sekali lagi terima kasih, Mas!" Alya kembali tersenyum.

"Ya, aku lapar!" Dimas memegang perutnya.

Alya gegas ke meja mengambil piring dan meletakkan nasi, aneka lauk dan sayur.

Dimas pun mulai menyantap masakan istrinya dengan lahap.

Alya melihatnya tersenyum senang, ia pun juga menikmati makan siangnya.

"Nanti sore kita ke rumah orang tuaku dan tidur di sana. Apa kamu mau?"

"Mau."

-

Menjelang pukul 4 sore, Dimas dan istrinya pergi ke rumah orang tuanya menaiki kendaraan roda empat.

Begitu sampai Mawar menyambutnya dan memeluk Alya serta mengelus perut menantunya.

"Mama kangen sekali dengan kalian!" ucap Mawar.

Alya dan Mawar terlebih dahulu masuk ke rumah, langkah Alya terhenti ketika melihat Clara duduk bersama dengan Tria.

Clara tersenyum menatap Alya.

Dimas kini berada di belakang istrinya.

Clara gegas berdiri dan menampilkan senyum terbaiknya dihadapan Dimas mantan kekasihnya.

"Alya, ayo kita ke dapur saja. Mama lagi membuat kue, kamu bantu 'ya!" Mawar menarik tangan menantunya.

"Apa kabar?" tanya Clara pada Dimas.

"Kak, aku tinggal 'ya!" pamit Tria dan berlalu.

"Aku baik, kenapa kamu di sini?" tanya Dimas.

"Tadi pagi aku dan adikmu ke rumah, kata istrimu sedang pergi 'ya sudah aku jalan-jalan dengan Tria lalu singgah ke sini," jelas Clara.

"Oh."

"Itu tadi istri kamu, ya?"

"Ya."

"Sepertinya tidak terlalu cantik dan sangat biasa," ujar Clara.

Dimas hanya tersenyum tipis.

"Dimas...."

"Aku mau menemui papa, ku tinggal 'ya. Permisi!" Dimas dengan cepat melangkah ke taman belakang mencari keberadaan papanya.

Clara mendengus kesal.

Karena Dimas tak menggubrisnya akhirnya Clara pun pulang.

"Mas, kenapa di sini?" tanya Alya menghampiri Dimas di balkon seorang diri.

"Apa dia sudah pulang?"

"Dia siapa?"

"Clara."

"Oh, mantan kekasih Mas Dimas."

"Ya," ketusnya.

"Sudah, Mas. Memangnya tadi dia tidak pamitan dengan Mas Dimas?"

"Tidak."

"Kenapa?"

"Entahlah, tapi bagus juga dia tak pamitan dengan aku," jawab Dimas.

"Kenapa begitu? Bukankah Mas Dimas ingin sekali balikkan dengan dia?"

"Aku tidak mau kamu cemburu."

Alya tertawa mendengarnya.

"Oh, jadi kamu mau aku balikkan lagi dengannya?" tantang Dimas.

Alya menggelengkan kepalanya.

"Kalau mau, biar aku telepon dia," ujar Dimas.

"Telepon saja!" Alya membalas menantang.

"Aku tidak memiliki waktu untuk berbagi," ucap Dimas. "Pergi ke dapur bantu Mama masak buat makan malam!" memutar tubuh istrinya dan mendorongnya pelan.

"Mas, aku ingin...."

"Nanti saja kita mengobrolnya di rumah!" Dimas memotong ucapan istrinya.

-

Malam harinya, selesai makan malam. Ivan, istrinya, anak serta menantunya mengobrol di ruang santai keluarga.

"Kapan rencananya Azzam melamar Tria?" tanya Dimas.

"Setelah lahiran istri kamu," jawab Mawar.

"Apa kamu yakin akan menikah, Tria?" tanya Dimas.

"Yakinlah, Kak. Azzam itu baik dan sayang aku!" Tria melirik kakak iparnya.

"Syukurlah kalau memang Azzam baik dan sayang dengan kamu, semoga bahagia 'ya!" ucap Alya.

"Oh, tentunya!" Tria berkata bangga.

Terpopuler

Comments

Kinay naluw

Kinay naluw

perempuan mah gitu di kasih kado langsung luluh lupa akan misinya.

2023-02-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Menjual Mobil
2 Bab 2 - Kepergian Sang Papa
3 Bab 3- Alya Tinggal Bersama dengan Keluarga Dimas
4 Bab 4 - Menikah Siri
5 Bab 5 - Istbat Pernikahan
6 Bab 6 - Resepsi Pernikahan
7 Bab 7 - Tak Mendapatkan Oleh-oleh
8 Bab 8 - Dilarikan Ke Rumah Sakit
9 Bab 9 - Alya Cemburu
10 Bab 10 - Kado Buat Dimas
11 Bab 11 - Dimas Bertemu Clara
12 Bab 12 - Bertemu Azzam
13 Bab 13 - Alya Bertemu Clara
14 Bab 14 - Melahirkan
15 Bab 15 - Oleh-oleh
16 Bab 16 - Menghadiri Pernikahan Tria dan Azzam
17 Bab 17 - Makan Malam Berdua
18 Bab 18 - Dimas Mulai Perhatian
19 Bab 19 - Izin Bekerja
20 Bab 20 - Mendapat Pelukan
21 Bab 21 - Dibandingkan Dengan Tria
22 Bab 22 - Zania Sakit
23 Bab 23 - Menasehati Tria
24 Bab 24 - Alya Melahirkan Anak Kedua
25 Bab 25 - Dimas Membantu Alya
26 Bab 26 - Tria Melahirkan Anak Ke-2
27 Bab 27 - Tak Peduli
28 Bab 28 - Rayn Dilarikan Ke Rumah Sakit
29 Bab 29 - Bertanya Pada Tria
30 Bab 30 - Tria Bercerai Dari Azzam
31 Bab 31 - Mendapatkan Getahnya
32 Bab 32 - Azzam Menghilang
33 Bab 33 - Mendatangi Rumah Azzam
34 Bab 34 - Mengejar Azzam
35 Bab 35 - Tria Akan Dijodohkan
36 Bab 36 - Hak
37 Bab 37 - Bertemu Calon Istrinya Azzam di Mall
38 Bab 38 - Mawar Menyesal
39 Bab 39 - Belum Mampu Sepenuhnya
40 Bab 40 - Menghibur Tria
41 Bab 41 - Alya Cemburu
42 Bab 42 - Menghadiri Pernikahan Azzam
43 Bab 43 - Memberikan Ucapan Selamat Kepada Azzam
44 Bab 44 - Tak Setuju
45 Bab 45 - Arsen Khawatir
46 Bab 46 - Menolak Arsen
47 Bab 47 - Bertemu Zania dan Zadya
48 Bab 48 - Tria Dilarikan Ke Rumah Sakit
49 Bab 49 - Melamar Tria
50 Bab 50 - Memberitahu Maya Sebenarnya (End)
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1 - Menjual Mobil
2
Bab 2 - Kepergian Sang Papa
3
Bab 3- Alya Tinggal Bersama dengan Keluarga Dimas
4
Bab 4 - Menikah Siri
5
Bab 5 - Istbat Pernikahan
6
Bab 6 - Resepsi Pernikahan
7
Bab 7 - Tak Mendapatkan Oleh-oleh
8
Bab 8 - Dilarikan Ke Rumah Sakit
9
Bab 9 - Alya Cemburu
10
Bab 10 - Kado Buat Dimas
11
Bab 11 - Dimas Bertemu Clara
12
Bab 12 - Bertemu Azzam
13
Bab 13 - Alya Bertemu Clara
14
Bab 14 - Melahirkan
15
Bab 15 - Oleh-oleh
16
Bab 16 - Menghadiri Pernikahan Tria dan Azzam
17
Bab 17 - Makan Malam Berdua
18
Bab 18 - Dimas Mulai Perhatian
19
Bab 19 - Izin Bekerja
20
Bab 20 - Mendapat Pelukan
21
Bab 21 - Dibandingkan Dengan Tria
22
Bab 22 - Zania Sakit
23
Bab 23 - Menasehati Tria
24
Bab 24 - Alya Melahirkan Anak Kedua
25
Bab 25 - Dimas Membantu Alya
26
Bab 26 - Tria Melahirkan Anak Ke-2
27
Bab 27 - Tak Peduli
28
Bab 28 - Rayn Dilarikan Ke Rumah Sakit
29
Bab 29 - Bertanya Pada Tria
30
Bab 30 - Tria Bercerai Dari Azzam
31
Bab 31 - Mendapatkan Getahnya
32
Bab 32 - Azzam Menghilang
33
Bab 33 - Mendatangi Rumah Azzam
34
Bab 34 - Mengejar Azzam
35
Bab 35 - Tria Akan Dijodohkan
36
Bab 36 - Hak
37
Bab 37 - Bertemu Calon Istrinya Azzam di Mall
38
Bab 38 - Mawar Menyesal
39
Bab 39 - Belum Mampu Sepenuhnya
40
Bab 40 - Menghibur Tria
41
Bab 41 - Alya Cemburu
42
Bab 42 - Menghadiri Pernikahan Azzam
43
Bab 43 - Memberikan Ucapan Selamat Kepada Azzam
44
Bab 44 - Tak Setuju
45
Bab 45 - Arsen Khawatir
46
Bab 46 - Menolak Arsen
47
Bab 47 - Bertemu Zania dan Zadya
48
Bab 48 - Tria Dilarikan Ke Rumah Sakit
49
Bab 49 - Melamar Tria
50
Bab 50 - Memberitahu Maya Sebenarnya (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!